Bot 0.1 | mark lee ✓

By F0RTUNECOKIEE

3.4M 667K 327K

❝don't you dare to block me. Or you'll be the next.❞ was #2 in nct on march 2021 was #2 in stalker on decembe... More

0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.3
2.4 [end]
trailer 🎬
bonchapt

2.2

97.6K 25.1K 23.9K
By F0RTUNECOKIEE

Vommentsnya dong tar lagi ending nih:(

° ° °

🔸5. 15 pm🔸

Tugas-tugas sekolah menyebalkan.

Sudah seminggu ini guru guruku gencar memberikan tugas karena sekitar seminggu lagi sekolah akan mengadakan ujian kenaikan kelas.

Tugasnya memang hanya disuruh  mengerjakan essay, tapi untuk menyelesaikannya bisa membutuhkan waktu yang cukup lama.

Seperti sekarang ini. Di minggu sore, aku hanya mengurung diri di kamar dengan tujuan untuk menuntaskan semua tugas tugas menyebalkan ini.

Aku hanya punya waktu satu jam untuk menyelesaikan ini semua. Karena rencananya malam ini aku akan pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendery.

Memang belakangan ini, aku jadi jarang ke rumah sakit. Mungkin hampir sekitar semingguan. Tugas tugas ini lah yang menghalangiku semua.

Melelahkan.

Sekitar setengah jam aku berkutat dengan tugas tugas, mataku mulai lelah. Aku ingin istirahat tapi sedetik kemudian aku menggeleng.

Tidak.

Bisa bisa aku malah tidak jadi ke rumah sakit karena ketiduran sampai besok pagi.

Aku mengucek mata lalu meninggalkan meja belajar untuk pergi ke kamar mandi yang berada di kamarku sembari membawa handuk.

Mungkin saja kalau di bawa mandi, rasa kantukku akan hilang.

Namun sebelum itu, aku menyempatkan diri memberi pesan kepada kak Wenghai untuk memberitahu bahwa nanti malam aku akan berkunjung kesana.

Tidak lama kemudian muncul balasan dari kak Wenghai.

1270606xxx
Ok Eby

Sebenarnya aku ingin sekali menelfon kak Wenghai untuk menanyakan bagaimana kabar Hendery selama seminggu ini.

Tapi sepertinya nanti aku bakal dikejar oleh waktu jadi aku memutuskan untuk mandi lalu bersiap siap memesan taxi untuk pergi ke rumah sakit.

Hampir lima belas menit aku berada di kamar mandi dan ketika aku mengeringkan diri dengan handuk, samar samar aku mendengar bel rumahku berbunyi.

Aku berhenti mengeringkan rambut.  Mencoba untuk memfokuskan pendengaranku. Memastikan apakah ada tamu yang datang ke rumah karena aku mendengar beberapa kali bel rumah dibunyikan.

Ding dong!

Ding dong!

Nyatanya bel rumahku memang beneran berbunyi. Siapa yang berani datang kerumah orang disaat hari sudah mulai gelap?

Aku langsung segera memakai baju seadanya dan beranjak turun ke bawah seraya menyisir rambutku yang masih basah.

Dan saat aku membukakan pintu, betapa terkejutnya aku ketika melihat yang ada di depanku ini adalah seseorang yang selama ini ingin kuketahui kabarnya.

Seseorang yang baru saja hampir kehilangan nyawanya demi menyelamatkan sebuah gantungan kunci.


















"Hendery????"

Dia.

Hendery.

Walau kepalanya ditutupi oleh tudung hoodienya, namun aku bisa melihat kain perban itu masih setia membaluti kepalanya. Juga tangan serta kakinya yang memakai gips.

Hendery seperti terlihat setengah mumi.

Aku sedikit syok. Bagaimana bisa Hendery datang kesini? Bukankah seharusnya ia masih berbaring di rumah sakit?

Baru saja aku mau bertanya, Hendery sudah membungkam mulutku dengan tangannya kemudian memaksaku masuk ke dalam rumah.

"sshh diem eby! Nanti aku ketahuan.." kata Hendery setelah tangannya berhenti membungkam mulutku.

Aku menautkan alis dengan mulut yang menganga. "Hendery kenapa kamu bisa--"

"aku kabur dari rumah sakit.." Hendery langsung memotong pertanyaanku seraya menghela napasnya dengan gusar. "kamu tahu? Berminggu minggu berada di rumah sakit itu tidak enak."

"tapi kakimu? Tanganmu? Bukannya kata dokter kamu mengalami patah tulang? Kamu masih sakit Hendery. Kenapa senekat ini datang kerumahku??" tanyaku.

Hendery terkekeh pelan. "ah dokter melebih lebihkan. Aku cuma patah tulang ringan. tidak separah itu kok. semua ini hanya luka ringan.. " ujarnya.

"t-tapi kata dokter kamu mengalami pendarahan hebat. Kamu udah dapat donor darah??"

Hendery tersenyum ketika melihatku khawatir seperti itu. "apakah kamu lupa kalau golongan darah O itu sangat gampang untuk dicari? Sebenarnya dari dua hari yang lalu aku udah siuman..."

Aku menghela napas lega. "syukurlah..."

Hendery tersenyum. "maaf kalau aku mendadak kesini. Aku kangen," ujarnya. matanya tak lepas menatapku.

"maaf seminggu ini jarang mengunjungimu.." kataku mengalihkan pembicaraan. "maaf karena aku, kamu jadi begini.."

Hendery memegang pundakku. "Tidak usah merasa bersalah. Ini sudah takdirnya eby," ujarnya lembut.

"sebentar, aku mau bikin minum dulu. Kamu bisa duduk sebentar?"

Hendery mengangguk menurut. Sebelum  berjalan ke dapur, aku mengambil handphoneku di kamar lalu kembali untuk menyiapkan dua gelas air putih di dapur.

Sebelum menuju ruang tamu, aku memberi pesan kepada kak Hengwai.

6.57 pm.
Kak, aku gajadi ke rumah sakit.
Hendery ada di rumahku, dia kabur. Dasar nakal.

Suasana menjadi tidak sunyi karena aku  mendengar Hendery bersenandung di ruang tamu.

"Hendery, kak Hengwai tau kamu kabur kesini?"

Hendery berhenti bersenandung.

"tidak." jawabnya. "aku sengaja tidak memberitahunya. Pasti gak dikasih ijin,"

Aku melangkah keluar dari dapur lalu  meletakkan dua gelas air putih di meja.

"aku sudah memberi tahu kakakmu kalau kamu ada di rumahku. Bisa bisa dia panik kalau tau kamu tidak ada ranjang."

Hendery hanya menatap gelas itu tanpa menyentuhnya.

"eh, kenapa tidak diminum? Atau kamu mau teh hangat?" tanyaku mencairkan suasana karena Hendery sedari tadi hanya diam tanpa menyentuh gelas.

"ah tidak usah. Anyway, aku boleh pinjem kamar mandimu? Aku merasa isi perutku mau keluar..." ujarnya seraya berdiri dari sofa.

"silahkan. Pake saja kamar mandi yang ada di sebelah dapur,"

Hendery pun melewatiku lalu pergi melangkah ke kamar mandi.

Sembari menunggu Hendery, aku mencoba mengusir rasa bosan dengan membaca majalah wanita mingguan.

Sebuah judul menarik perhatianku,

'HATI HATI GIRLS, STALKER BISA MEMBAHAYAKANMU!"

Baru saja aku ingin membacanya, tiba tiba handphoneku bergetar menandakan bunyi notif masuk.

Itu balasan dari kak Hengwai.

1270606xxx
Eby kau dimana??
Hendery kabur gimana maksudmu? 

1270606xxx
Hendery koma, dokter bilang keadaannya semakin parah. Kumohon segera ke rumah sakit sekarang!

Balasan terakhir itu sukses membuat jantungku berhenti berdetak sementara.

Lalu yang ada di kamar mandi itu siapa?

Keringat dingin mulai bercucuran di pelipisku. Dengan gemetar, aku memencet tanda call. Namun kesialan sedang berpihak padaku.

Nomor kak Hengwai tidak aktif!

Bertepatan dengan itu, aku mendengar pintu kamar mandi dibuka.

Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku sekarang tapi otakku memerintahkanku untuk lari. Aku berada dalam bahaya.

Lari eby, lari! Pikirku.

Dengan gerakan cepat aku langsung berlari menuju pintu utama. Pikiranku saat ini adalah aku harus kabur.

Tapi,

Sial! Sejak kapan pintu ini dikunci?!

Keringat dingin semakin mengucur deras di pelipisku. Aku bergerak kesana kemari mencari kunci rumah tapi tidak kunjung kutemukan. Aku membalikan bantal kursi, mencari di vas bunga, mencari di meja, dibalik lemari,

Tapi hasilnya nihil.

"hey eby, sedang apa?"

Sebuah suara menginterupsi aktivitasku. Jantungku mulai berdetak kencang. Seluruh badanku gemetar. Dengan gerakan pelan, aku menoleh ke belakang.

Hendery sedang berdiri lima meter dariku. Aku tidak bisa melihat dengan jelas karena setengah tubuhnya terlihat samar oleh cahaya lampu dapur.

"a-aku ingin keluar sebentar. Membeli snack untuk cemilan malam nanti, k-kamu tunggu disini ya.." ujarku berusaha normal.

Hendery memajukan langkahnya. Kini aku bisa melihat dengan jelas sosoknya.

"hey, ada apa dengan wajahmu? Kenapa kamu terlihat seperti ketakutan?" tanyanya.

Dia kembali memajukan langkahnya. Sedangkan langkahku semakin mundur. Melihatku ketakutan seperti itu, Hendery tertawa.












Bukan.

Ini bukan ketawa Hendery.

Tidak lama kemudian ia mulai mengatakan sebuah kalimat  yang membuat tubuhku lemas seketika.

"apakah ini artinya aku sudah ketahuan?"
Ucapnya seraya tersenyum menyeringai ke arahku.

Malam itu, aku tidak akan bisa kembali melihat Hendery lagi.

° ° °










Mau cerita, jadi beberapa hari yang lalu gua kaget bgt denger kabar Hendery sakit katanya cedera pinggang gitu dan kebetulan banget di ff ini Henderynya juga sakit ya I'm freaking worried tbh😭 kenapa bisa se 'kebetulan' itu?

But semoga our prince Hendery bisa cepat sembuh dalam waktu dekat ini ya aamiin💚

Anyway, minal aidin wal faizin ya semuanya! I'm sorry if I have make a mistake or I have a bad words to you I'm really so sorry. Semoga kita bisa ketemu lagi di bulan Ramadan selanjutnya AAMIIN YA RABB. HAPPY EID MUBARAK! 🎉💚

Malam takbiran, dobel apdet ga neh?

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 146K 76
Jaemin itu manusia atau kulkas berjalan sih? Gue selingkuh aja dia gak peduli
424K 64.1K 33
"Lah? Dia kan yang ada di mimpi gue?" Yesterday is today, today is yesterday. ©2017 stronyehed
1.1M 171K 63
[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Ceri...
168K 473 6
(FIKSI) Vivi terbangun dari tidurnya dalam kondisi tanpa busana... cairan lendir yg masih merembes dari Lubang surgawi miliknya membuat gadis itu pah...