Rain

By nuraeni999

6.9K 447 24

CERITA YANG INI VAKUM DULU YA! LANJUT AJA KE SEBELAH YANG "IRREPLACEABLE" DITUNGGU YA! Reza pratama alvito... More

1.Prolog
2.Teman?
3.Pulang Bareng
4.Sahabat lama
5.Kebetulan
6.Sebuah penjelasan
7.Cemburunya Reza
8.Dekat?
10.Salah Paham
11.Jarak
12.Berdamai dengan hati
13. Rain kenapa?
Gak tau

9.Masalah?

368 31 0
By nuraeni999

"Sahabat yang sesungguhnya adalah yang bisa menyelesaikan masalah tanpa adanya perdebatan"

_nrhryn_
____________________________

"Selamat pagi mah pah" sapa rain ketika sudah sampai di meja makan.

"Pagi" jawab mereka kompak.

"Bi siti belum pulang juga?" tanya rain sambil mengambil roti yang sudah diisi dengan selai.

"Belum, mungkin besok pulang" jawab mama nya sambil menuangkan susu kedalam gelas

"Kalo mang ujang?" tanya rain sambil menggigit roti

"Kalo mang ujang paling pulang nya 3 atau 4 hari an lagi" jawab mama nya, yang hanya di balas anggukan oleh rain.

"Berangkat sekolah sama siapa?" tanya papa nya.

"Gak tau, kayak nya sendiri deh" jawab rain.

"Kalau begitu papa anter ya?"

"Boleh"

Setelah beres sarapan, rain segera berangkat sekolah dengan diantar oleh papa nya.

Untunglah pagi ini keadaannya belum macet.

"Katanya kamu udah punya pacar ya?" tanya papa nya sambil terus pokus menyetir.

"Hah? Kata siapa?"

"Kata mama kamu, siapa namanya? Re- revan? Eh bukan re- re siapa sih namanya?"

"Reza?"

"Nah itu, dia pacar kamu?"

"Bukan dia cuma temen"

Setelah menempuh perjalan 20 menit akhirnya mereka sampai di sma garuda.

"Pah rain masuk dulu ya" pamit rain.

"Iya, pulang nya mau di jemput lagi gak?" tanya papa nya.

"Gak usah pah, yaudah dah pah assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Pada saat rain memasuki gerbang ia bertemu dengan reza.

"Kebetulan sekali" batin nya.

Reza yang melihat rain baru datang langsung menyapanya dengan senyuman.

"Aduh gue gak tahan deh liat senyum nya" batin rain.

"Pagi rain" sapa reza sambil mendekat kearah rain tak lupa dengan senyum manisnya.

"Eh-em pagi" ucap rain gugup,sambil menetralkan degup jantungnya.

Merekapun berjalan beriringan menuju kelas, banyak orang yang menatapnya kagum, ada juga yang menatapnya tak suka.

"Barusan diantar sama siapa?" tanya reza memecahkan keheningan.

"Sama papa" jawab rain.

Tiba-tiba handphone reza berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Syakeera's calling

Reza mengernyit bingung,ada apa syakeera menelponnya pagi pagi, masa iya ada rapat osis.
Syakeera itu salah satu bagian dari osis sama seperti reza, beda nya syakeera menjabat sebagai sekretaris osis.

"Siapa?" tanya rain

"Syakeera" jawab reza

"Yaudah angkat aja siapa tau penting" ucap rain, sebenernya rain juga penasaran, tak biasanya syakeera menelpon reza

"Bentar ya" ucap reza yang dibalas anggukan oleh rain.

"Halo?"

"Za loe dimana?"

"Di lorong deket ruang kepsek. Ada apa?"

"Buruan sini ke ruang osis udah ditungguin sama anak anak"

"Lha emangnya ada apa?"

"Loe lupa bukannya hari ini ada rapat"

"Bukannya nanti udah istirahat?"

"Gue ganti jadwalnya, buruan sini"

Telpon diputuskan secara sepihak,baru juga sampe udah di suruh rapat , batinnya.

"Kenapa?" tanya rain.

"Di suruh rapat, padahal baru juga datang" gerutu reza yang membuat rain tak dapat menahan senyumnya, menurutnya reza lucu disaat sedang kesal.
Reza yang melihat rain tertawa, menaikkan sebelah alis nya seolah bertanya 'kenapa?'

"Kamu lucu kalo lagi kesel" ucap rain disela tawanya.

"Udah sana pergi, gak enak loh mereka nunggu kamu" lanjut rain.

"Kamu gak papa kekelasnya sendiri?" tanya reza sambil mengelus pelan rambut rain.

"Gakpapa, udah sana" ucap rain sambil mendorong pelan bahu reza.

"Yaudah aku pergi"
"Jangan rindu" bisiknya kemudian pergi meninggalkan rain yang kini pipi nya tengah merona.

"Reza,reza loe paling bisa buat gue bahagia dengan cara sederhana" batin rain sambil tersenyum.

Dorrr
Kaget seseorang yang membuat rain terkejut.

"Cie senyum senyum sendiri" goda kayla sambil menoel noel dagu rain.

"Ish apaan sih" ucap rain malu.

"Ututu sahabat gue lagi bahagia nihh" goda kayla lagi.

"Ihh kaylaa" rajuk rain.

"Hahahaa" tawa kayla.

Merekapun berjalan bersama menuju kelas, sesekali mereka bercanda, begitulah persahabatan, walau tak ada hubungan darah tapi, 'sejatinya pertemanan tercipta agar kita saling merangkul,melengkapi dan memperbaiki'.

Akhirnya rain sampai di depan kelasnya dengan masih ditemani oleh kayla.

"Oh ya key gue mau nitip ini" ucap rain sambil mengambil sesuatu dari tas nya.
"Tolong kasih ini ke reza dari rain gitu" ucap rain sambil memberikan kotak makan yang ia buat tadi pagi untuk reza kepada kayla.

"Cieee, bentar lagi ada pj nii" goda kayla.

"Ih, udah sana bentar lagi bel, jangan lupa makanannya dikasih ke reza" ucap rain.

"Iya iya, gue pergi, jangan lupa bernapas"

🍁🍁🍁

Pelajaran hari ini cukup menyenangkan bagi rain, pasalnya hari ini ia belajar tentang menghitung jarak, yaitu salah satu pelajaran kesukaannya.

Rain sangat pokus ketika guru menyampaikan materi, sesekali ia menulis hal hal penting yang telah diucapkan oleh guru.

Tanpa rain sadari seseorang dari arah luar sedang memerhatikannya, sesekali ia tersenyum ketika melihat wajah rain yang terlihat sangat pokus.

Tett,tett,tett
Akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

"Baik anak anak, cukup disini saja materi hari ini, kita lanjutkan dilain waktu saja, assalamualaikum" pamit bu desi.

"Waalaikum salam" ucap siswa/i kompak.
Merekapun segera pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang lapar.

"Ra, ke kantin gak?" tanya alexa.

"Nggak ah,kalian aja" jawab rain.

"Yaudah, kita duluan ya" pamit clara.

Tinggallah rain sendirian di kelas, eh ralat maksudnya kini di kelas hanya ada dirinya dan ... Arkan.

"Eh rara gak kekantin?" tanya arkan sambil mendekati meja rain.

"Nggak" jawab rain singkat dengan pandangan yang pokus pada novel.

"Mau aku temenin?" tanya arkan yang berusaha sabar dengan sikap rain, akhir akhir ini rain terlihat menjauh.

"Gak usah" jawab rain dengan singkat.

"Yaudah aku duluan ya"

"Iya"

Entah lah hari ini mood nya sedang tidak baik, mana chat dari rain belum di balas oleh reza,ia pun berinisiatif untuk menelpon kayla untuk menanyakan reza.

Ia masih menunggu jawaban dari temannya, namun nihil handphone nya gak aktif. Ia pun berusaha menelpon ashila namun sama handphonenya juga tak aktif, hanya ada satu harapan lagi yaitu naura, ia pun segera menelpon naura, terhubung dan akhirnya diangkat.

"Halo?"

"Kenapa?" ucap naura di sebrang sana dengan nada ketus dan dingin.
Rain mengernyitkan dahinya, tak biasanya naura berbicara dengan nada ketus.

"Kalian dimana? Kok gue telpon si ashila sama si kayla gak aktif"

"Gue lagi gak sama mereka!"

"Loe kenapa sih? Kok ketus gitu sama gue"

"Harusnya loe sadar akan perubahan sikap gue, sahabat macam apa, kalo dia nusuk gue dari belakang"

"Maksud loe? Gue gak ngerti"

"Gausah so' polos deh loe, mulai sekarang loe gak usah hubungin gue lagi, gue gak butuh sahabat yang penghianat"

Jlebb
Ucapan naura barusan begitu menusuk hatinya, ia tak tau salah nya apa? Perasaan ia tak melakukan apa apa. Seketika air mata nya turun membasahi pipi chubby nya.

"Naur-"

Tutt tutt tutt
Telpon terputus secara sepihak, lagi dan lagi air mata nya turun. Ia membutuhkan seseorang untuk jadi sandaran"

"Shil,key kalian dimana? Gue butuh kalian" batin rain dengan terus menangis.

Ia pun mencoba menghubungi reza, kini hanya dia satu satunya tempat untuk dia bersandar.

To:Reza💃
P
P
Za?
Lagi sibuk ya?

Pesan darinya tak kunjung di baca oleh reza, tak lama dari itu alexa dkk masuk kedalam kelas dan terkejut ketika melihat rain menangis.

"Yaampun rain kamu kenapa?" tanya alexa khawatir dan langsung berhamburan memeluk rain. Seketika tangis rain pecah di dalam pelukan alexa.

"Reza jahatin loe?" tanya clara sambil berusaha menenangkan rain.

Rain menggeleng.

"Loe ada masalah?" tanya clara.

"Udahlah biarin rain tenang dulu, nanti baru ditanya" ucap alexa.

Setelah lama berada di dalam pelukan alexa akhirnya tangisan rain mereda. Mata yang terlihat sembab dan rambut yang sedikit acak acakan.

Setelah hatinya kian membaik, rain menceritakan semuanya kepada alexa dkk yang dimana naura menyebut dirinya penghiat dan dimana naura yang menyebut rain sudah meninkung dirinya. Alexa dkk terkejut dengan cepat ia menyuruh clara dan cika untuk menemui naura agar dia menjelaskan mengapa dirinya berbicara seperti itu kepada rain, awalnya rain menolak untuk jangan memperpanjang masalah ini, biar ia sendiri yang menyelesaikannya namun bukan alexa yang bersikeras dengan syarat ia tidak akan melakukan hal hal yang di luar nalar.

Clara dan cika keluar kelas untuk menemui naura.
Sesampainya di kelas ipa 2 ia langsung berteriak memanggil nama naura

"Nauraa keluar loe"teriak clara.

"Jangan emosi ara" ucap cika yang berusaha menenangkan sahabatnya

"Naura!!" teriak clara sekali lagi.

Naura pun keluar menemui clara, ia sudah menduga bahwa clara akan datang kesini.

"Maksud loe apa hah? Nyebut rain penghianat" tanya clara dengan napas yang menggebu.

"Ck,ternyata si penghianat itu ngadu sama kalian" ucap naura dengan tersenyum miring.

"Jaga ya mulut loe" bukan, itu bukan suara clara maupun cika, tapi itu suara ashila.

Merekapun menoleh ke sumber suara dan mendapat ashila yang sedang menatap naura dengan tatapan tajam.

"Gue udah tau semuanya" ucap ashila, benar ia sudah tau semuanya, pada saat clara dan cika keluar, dirinya langsung ditelpon oleh alexa dan menceritakan semuanya.

"Loe kenapa? Gak biasanya loe  gini? Ada dendam apa loe sama rain?" tanya ashila

"Seharusnya loe tanya sama dia, dia secara gak sadar udah ngerebut orang yang gue suka. Selama ini gue udah berusaha sabar. Dulu gue udah ngerelain kebahagian gue buat dia tapi apa balasan dia, dia bahkan gak ada disaat gue rapuh" ucap naura disertai air mata yang membasahi pipi nya.
Ashila yang merasa tak tega, ia juga salah telah membentaknya, seharusnya masalah ini diselesaikan dengan cara baik baik, bagaimanapun naura juga sahabatnya.

Ashila langsung memeluk naura, ia tau sahabat nya sedang emosi jadi bicara nya tidak bisa di kontrol, ia akan berusaha memperbaiki kesalahan ini.

"Kalian balik lagi aja ke kelas, biar gue aja yang bicara sama naura." ashila menyuruh clara dan cika untuk pergi. Dan merekapun menurut.

Setelah clara dan cika pergi, ashila mengajak naura masuk ke dalam kelas. Setelah merasa naura sudah tenang ia baru menasehatinya.

"Sekarang gue mau nanya sama loe, emang rain udah ngerebut apa dari loe?" tanya ashila.

"Dia udah ngerebut orang yang gue sayang, dia pantes kan disebut penghianat" jawab naura emosi.

"Emang siapa orang yang loe sayang? Sehingga loe beranggapan bahwa rain merebut nya dari loe"

"Gue suka sama reza, gue suka dari awal gue masuk sekolah ini, tapi rain malah masuk dan merusak semuanya"

"Seharusnya loe sadar dong, kalo loe emang menganggap rain sebagai sahabat seharusnya loe mengalahkan perasaan demi sahabat loe, jangan buat dia kehilangan untuk yang kedua kalinya, dulu loe juga nyebut rain sebagai penghianat cuma gara gara cowok, dan rain merelakan orang yang dia sayang hanya untuk menjaga persahabatannya, dan sekarang loe juga ingin ngerebut kebahagiannya lagi bukankah itu yang di sebut penghianat, cukup dulu loe ngambil orang yang dia sayang, sekarang jangan, biarkan rain bahagia dengan pilihannya. Gue mohon sama loe, kita udah sahabatan selama 5 tahun, gue gak ingin persahabatan ini hancur hanya gara gara cowok." jelas ashila panjang yang membuat naura diam. Dalam hal seperti ini dia memang ahlinya menasehati sahabatnya.

"Sekarang gue minta sama loe untuk minta maaf sama rain"

"Gue belum siap" lirih naura sambil berdiri.

"Naura"

"Gue butuh sendiri" ucap naura sambil berlalu meninggalkan ashila.

🍁🍁🍁

Sedari tadi temannya sudah mengajaknya ngobrol, namun tak diubris sama sekali oleh rain.

"Udahlah rain, mungkin naura cuma salah ngomong aja sama loe" ucap alexa.

Rain pun memilih untuk tidak memikirkan itu, mungkin saja tadi naura sedang badmood jadi bicara nya tidak bisa di kontrol.

"Oh iya si reza gimana?" tanya clara.

"Tau tuh, di chat gak di bales" gerutu rain, para sahabat nya pun tersenyum, akhirnya rain bisa melupakan masalahnya walau pun sejenak.

"Mungkin dia lagi sibuk, kan bukannya tadi dia lagi rapat osis" ucap cika.

"Oh ya mumpung hari ini freeclass kita ke kantin yuk" ucap alexa.

"Yaudah kuyy"

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja akhirnya mereka sampai di kantin, suasana kantin terlihat ramai mungkin karena hari ini freeclass. Mereka memilih duduk di pojok agar bisa leluasa melihat orang yang sedang main basket.

"Kalian mau pesen apa?" tanya clara.

"Gue mau lemon tea aja deh" ucap alexa.

"Gue samain aja kayak alexa" ucap cika.

"Loe rain?" tanya clara.

"Emm,, gue chocolatos hot aja" ucap rain yang di balas anggukan oleh clara.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, semuanya sibuk dengan dunianya sendiri. Rain yang merasa bosan pun mengeluarkam benda pipih di saku rok nya.

Rain terkejut kala melihat banyak notifikasi dari reza.

7 pesan masuk dari Reza💃
3 panggilan tak terjawab dari Reza💃

Ia masih marah sama reza, ia pun mengabaikan pesannya dan beralih melihat akun media sosialnya yang sudah lama tidak ia buka.


***
Jangan lupa vote dan komennnn.
Maafkan banyak typo

Continue Reading

You'll Also Like

5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
754K 76.8K 44
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

637K 29.6K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.1M 245K 30
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...