Naughty Wife ( Complet )

By NaaZhrya

582K 8.3K 229

Kisah cinta seorang Christine yang harus meninggalkan sang kekasih karena ia di jodohkan oleh kedua orangtuan... More

prolog
bab 1
bab 2
bab 3
bab 4
bab 5
bab 6
bab 7
bab 8
bab 9
tambahan visual dan sedikit pengumuman
bab 10
bab 11
bab 13
bab 15
bab 16
announcement
bab 17
bab 19
bab 20
bab 21
bab 23
bab 24
bab 25
bab 26
bab 27
bab 28
bab 29
bab 30
bab 31
bab 32
bab 33
bab 34
bab 37
beat couple 🤗
full part
bukan up
announcement

bab 12

13.7K 243 2
By NaaZhrya

   Christine tengah memasak kue untuk di bawa ke rumah orang tuanya. Ya meskipun di rumah orangtuanya ada begitu banyak pelayan yang bisa membuat apapun untuk ayah dan ibunya. Tapi Christine ingin memberikan hasil masakannya, karena sejak menikah dia tidak pernah memasak. Selesai membereskan semuanya, dia langsung pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya. kemeja putih lengan pendek dengan rok merah muda. Sangat pas untuk tubuhnya.

" Kau selalu cocok menggunakan apapun" puji Alexander dan langsung memeluk Christine dari belakang
" Kau ini mengagetkanku saja" geru Christine
" Ayo " ajak lelaki itu dan menghiraukan gerutuan sang istri

   Meskipun hubungan mereka semakin dekat, tapi Christine masih merasa canggung saat hanya berdua dengan suaminya. Apalagi jika Alexander tidak mengajaknya berbicara seperti ini. Jadi Christine memilih untuk melihat ke luar jendela. Sedangkan Alexander sesekali melirik sang istri yang tak kunjung bicara. Hingga sampai di rumah orang tua Christine.

" mommy " panggil Christine girang
" Hai putri mom sayang, hai menantu tersayang" sapa Diana ibu Christine
" Hai mom, bagaimana kabarnya?" tanya Alexander
" Baik, ayo duduklah sebentar lagi dad akan kemari" tutur Diana

   Melihat istrinya sekarang sangat berbeda saat gadis itu bersamanya yang tampak banyak diam dan sering kali tak mau berbicara. Saat bersama orang tuanya Christine sangat manja, tapi saat dengan dirinya gadis itu tampak sangat mandiri. Dan cenderung melakukan sendiri. Senyum Christine terus berkembang, membuat Alexander tak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis itu.

***
   Alexander tengah melihat taburan bintang di langit dari balkon kamar istrinya. Entah apa yang dia rasakan saat bersama sang istri, yang jelas dia tidak bisa jauh dari Christine, meskipun masih belum memiliki cinta di dalam hubungan mereka. Usia pernikahannya sudah empat bulan lebih, tapi masih belum ada perasaan lain yang muncul.

" Alex... Alexander.... " teriak Christine, membuat lamunan Alexander buyar dan segera berlari ke dalam
" Ada apa?" tanyanya panik
" Shallya dia hamil" katanya panik
" Lalu?" tanya Alexander bingung
" Dia dan Joshua belum menikah, mana mungkin memiliki anak" kesal Christine karena suaminya ini tidak merespon dengan benar
" Joshua sudah memberi tau padaku, dan mereka akan menikah setelah Shallya melahirkan, orang tua Shallya juga setuju jika anaknya harus berumah tangga di usia yang masih muda " jelas Alexander santai

   Christine masih bingung dengan penjelasan yang di berikan suaminya. Menikah setelah Shallya melahirkan, bahkan dia tidak pernah menyangka jika sahabatnya itu akan hamil secepat ini. Dia saja belum hamil meskipun sudah menikah empat bulan. Jangankan hamil, melakukan hubungan suami istri saja tidak pernah.

" Apa yang kau pikirkan, apa kau juga ingin hamil?" tanya Alexander dengan seringai jahilnya
" Ih kau ini tidur sana" kesal Christine

   Tapi dia jadi kepikiran dengan ucapan Alexander barusan. Apa suaminya ingin memiliki anak seperti Joshua. Ada sedikit rasa bersalah di hati kecilnya, karena tidak bisa memberi kebahagiaan yang lengkap pada suaminya. Dengan memantapkan hatinya dia bertanya pada sang suami.

" Alex " panggil Christine lembut
" Hemm" gumam Alexander lalu menghadap Christine
" Apa kau menginginkan anak?,, Emm ma maksudku apa kau ingin aku hamil dalam waktu dekat ini? " tanyanya gugup
" Dan apa kau sudah siap untuk itu?" Alexander kembali bertanya

   Pertanyaan Alexander sukses membuatnya bingung dan terdiam. Sebenarnya dia belum siap untuk itu, karena dia masih belum memiliki perasaan apapun pada Alexander sampai saat ini. Apakah suaminya memberinya kode untuk meminta hak nya sebagai suami, dan apakah suaminya juga sangat menginginkan seorang anak, pikir Christine. Pernikahannya dengan Alexander sudah berjalan cukup lama, tapi mereka masih belum seperti pasangan pada umumnya. Selalu saja bertengkar, berdebat masalah sepele, dan selalu mementingkan Eko masing-masing, apakah mereka bisa memiliki anak jika keduanya masih tak ada yang mau mengalah.

" Jika kau saja belum siap, untuk apa kau tanya hal itu padaku Chris? Jadi tidurlah dan jangan pikirkan hal ini" tutur Alexander
" Baiklah" jawab Christine lalu menutup matanya menuju dunia mimpi

   Untuk malam ini ia tak berani melanjutkan pembicaraan ini, karena ia juga tak mungkin bisa menjawab jika Alexander sampai bertanya pasal anak. Dan ia juga belum siap untuk itu mengingat semua terasa begitu cepat, ya meskipun Christine selalu merasa kurang baik menjadi pendamping hidup Alexander yang terkenal begitu sempurna. Tapi tetap saja kesempurnaan Alexander tak mampu menggoyahkan hatinya, bahkan hingga saat ini ia juga sering mengingat masa lalunya bersama dengan Vion.

***
   Christine bangun dari tidur nyenyaknya lalu baranjak untuk mandi. Hari ini dia akan ikut sang suami ke acara pekerjaannya. Sebenarnya dia sangat malas untuk itu, bahkan sudah menolak. Tapi setelah pembicaraan semalam dia ingin mulai membuka hatinya untuk Alexander. Meskipun belum siap untuk memiliki anak setidaknya dia bisa menjadi istri yang baik. Selesai mandi dan ganti baju, Christine melihat suaminya masih setia dengan selimut tebalnya.

cup cup cup

" Hei ayo bangun, nanti kita akan terlambat " ujar Christine sambil terus mengelus pipi Alexander

   Perlakuan Christine yang di luar dugaan, membuat Alexander terpaku. Apalagi tadi istrinya mencium kening dan kedua pipinya. Membuat Christine terus melihat ekspresi bingung sang suami, tapi ia juga tau betul jika Alexander pasti akan bertanya-tanya dengan sikapnya.

" Aku menyuruhmu untuk mandi bukan melamun!" tegur Christine
" Bukankah kau bila tidak mau iku?" tanya Alexander berusaha tenang
" Aku ingin menjadi istri yang baik untuk suamiku. Meskipun aku belum bisa memberimu anak. Tapi ingat kau juga harus belajar membuka hati untuk aku" jelas Christine
" Tentu" jawab Alexander

Cup

   Alexander mencium bibir mungil Christine sebelum berlari ke kamar mandi. Membuat istrinya terbelalak kaget, tapi setelahnya tersenyum lebar. Bukannya Alexander takut, ia hanya tidak mau mendapatkan amukan di pagi hari.

   Semua orang menatap kedatangan Christine dan Alexander yang baru datang. Gadis itu tak seperti istri rekan kerja suaminya yang memakai baju glamor. Dia hanya mengenakan kemeja putih dengan rok mini polos, dandanan yang sangat sederhana tapi tampak sangat berkelas. Apalagi rambut coklatnya yang di biarkan terurai dengan senyum menawannya.

" Wah tuan dan nyonya William's kalian sangat serasi" puji salah satu rekan kerja Alexander
" Terimakasih tuan Ricky" ucap Alexander
" Istri anda sangat cantik dan senyumnya juga menawan" puji salah seorang perempuan
" Ya dia memang sangat cantik, membuat takut berlama-lama di sini" jawab Alexander semakin mengeratkan pelukannya di pinggang sang istri
" Kenapa harus takut?" tanya Christine bingung
" Aku takut ada orang yang berniat merebutmu dari ku" ucap Alexander, membuat semua tertawa dengan sikap CEO dingin di depan mereka

   Mereka tak menyangka dengan jawaban Alexander, padahal mereka tak pernah melihat Alexander berbicara jika tidak penting atau bukan masalah pekerjaan. Tapi mereka bisa melihat perubahan pada laki-laki itu setelah menikah, begitu berbeda dengan Alexander yang dulu selalu bersikap dingin.

***

   Rencana liburan ke Prancis ya mendadak membuat Christine kewalahan menyimpan beberapa baju, pada koper yang akan di bawa. Ya.. suaminya memberi tau sehari sebelum mereka berangkat ke negara penuh dengan tempat romantis itu.

" Chris ayo, pesawatnya sudah siap" panggil Alexander lembut
" Kau bawa kopernya ya, tadi aku sudah menyiapkan semuanya" pinta Christine
" Kenapa kau repot-repot menyiapkan semua itu. Kita tinggal beli di sana?" tanya Alexander lembut
" Jika sudah punya untuk apa beli. Sudah ayo bawa!" ajak Christine yang jalan keluar kamar dulu

   Gadis itu sangat mandiri dan tak sedikit pun menunjukkan sifat manjanya meskipun anak tunggal. Sangat berbeda dengan anak tunggal lainnya, yang Alexander tau. Istrinya memang sesuatu, sangat antik.

" Ingat tuan William's, jika anda menghiraukan istri anda dan memilah untuk tetap setia pada pekerjaanmu itu aku pastikan, istrimu akan kabur bersama lelaki lain saat di Paris nanti!" peringat Christine dengan menatap tajam suaminya yang masih duduk di depan laptopnya itu

" Emmm... Baiklah nyonya William's apa yang kau inginkan, akan aku lakukan" jawab Alexander yang sudah menghampiri Christine
" Temani aku, aku bosan sendirian" pinta Christine sedikit manja
" Baiklah ayo" setuju Alexander sambil merangkul pinggang Christine mesra

   Mereka duduk berhadapan melihat indahnya bumi dari atas awan, bercanda dan tertawa bersama. Ini kali pertama yang terjadi pada hubungan pasangan muda itu. Sambil sesekali meminum wine yang menjadi teman keduanya.


" Chris bisakah kita melakukan hal-hal yang di lakukan sepasang suami istri, melakukan hal romantis, sarapan pagi bersama, bisakah kita saling melengkapi mulai saat ini?" tanya Alexander penuh harap
" Aku sudah memulainya dari dua hari yang lalu, saat aku membangunkan mu dengan mencium kening juga kedua pipimu" jawab Christine lembut sambil memegang tangan suaminya
" Terimakasih Chris" ucap Alexander tulus

***
   Setelah beberapa jam berada di pesawat akhirnya Christine dan Alexander mendarat di Prancis. Sama seperti dulu saat mereka bulan madu, orang-orang suruhan Alexander Sudan stay di sana. Menunggu kedatangan mereka dengan siap. Christine sesekali memberikan senyum pada bodyguard Alexander, karena mereka tampak sangat datar seperti suaminya. Dia tidak terlalu suka dengan keheningan yang menurutnya menegangkan.


" Chris ayo " ajak Alexander yang sudah duduk manis di mobil sport hitamnya

   Christine terus memperlihatkan senyum manisnya, dan sesekali melihat sang suami yang fokus pada jalan. Membuat Alexander salah tingkah sendiri mendapat senyum manis dari istrinya. Seperti permintaan Christine di pesawat tadi, Alexander tidak menyentuh pekerjaannya sama sekali. Dia lebih memilih menemani Christine mencari tempat yang akan mereka kunjungi.

" Alex kita pergi ke menara Eiffel malam ini yaa, aku sangat ingin pergi ke sana" pinta Christine dengan memohon
" Baiklah nyonya William's, bersiap-siaplah, dan jangan lupa mantel. Udara di luar sangat dingin" peringkat Alexander perhatian
" Oke"

   Makanya Alexander membawa istrinya pergi ke menara Eiffel. Tempat yang sangat ingin Christine datangi saat bulan madu. Tapi dia malah pergi ke London bersama sang suami saat bulan madu.

" Apa kau bahagia?" tanya Alexander lembut sambil terus merangkul istri cantiknya
" Sangat, kau tau ini adalah impian ku dulu, setelah menikah aku akan bulan madu kemari, jalan-jalan ke tempat-tempat yang romantis, makan malam romantis, sarapan pagi berdua sambil melihat indahnya suasana pagi hari, dan terus bergandengan tangan saat pergi" jelas Christine

   Dari penjelasan sang istri yang ingin pergi ke Prancis saat bulan madu, membuat Alexander merasa bersalah karena waktu itu dia justru membawa Christine ke London, bahkan dia juga terus sibuk dengan pekerjaannya.

" Maafkan aku Christine" lirih Alexander membuat Christine bingung
" Kenapa kau minta maaf?" tanya Christine bingung
" Bulan madu yang kau inginkan tidak bisa ku wujudkan saat itu. Bahkan aku sangat sibuk dengan semua pekerjaanku" jelas Alexander penuh penyesalan
" Sudah, lagi pula sekarang kita sudah di sini, dan yang pasti kau akan melakukan semua yang aku inginkan, karena tidak ada penolakan" kata Christine berpura-pura memaksa
" Tentu akan aku lakukan semua yang istriku mau" jawab Alexander mantap , lalu mencium kening Christine mesra

   Perlakuan Alexander pada Christine membuat orang yang melihatnya iri. Karena Alexander begitu romantis, dengan mencium kening istrinya di depan orang banyak, yang juga berkunjung ke menara Eiffel. Biasanya Christine tidak suka menjadi pusat perhatian saat liburan, tapi sekarang dia seneng banyak yang melihat betapa romantisnya sang suami. Pasti semua orang sangat iri padanya.
" Kita jadi pusat perhatian, apa kau risih?" tanya Alexander, memastikan agar istrinya tetap nyaman berada di sana
" Tidak bahkan aku senang mereka melihat keromantisan suamiku ini" tutur Christine senang

   Sudah lima hari mereka menghabiskan waktu di Prancis. Melakukan semua yang ingin Christine lakukan. Dan memulai lembaran baru pada rumah tangga yang belum pernah di jalani dengan semestinya.

***

   Semakin hari rumah tangga Christine dan Alexander semakin romantis, dan mulai tumbuh benih-benih cinta dalam hati mereka masing-masing. Bahkan mereka sudah berubah dengan perlahan. Alexander yang biasanya dingin, cuek dan datar tak berekspresi, sekarang lebih sering tersenyum dan tertawa saat bersama istrinya. Begitu juga Christine yang mulai bisa di atur oleh Alexander, gadis itu juga sangat perhatian pada suaminya. Selalu mengingatkan Pola makan, yang dulu sering di tinggalkan oleh Alexander.
" Selamat siang bapak CEO yang selalu sibuk apa aku mengganggumu?" tanya seorang perempuan yang baru memasuki ruangan Alexander tanpa permisi
" Aku belum makan, pekerjaan ini sangat banyak dan aku sangat sibuk, jadi bisakah kau pergi nyonya?" usir Alexander sopan
" Dasar menyebalkan. Aku kesini karena ingin mengantarkan ini" kesal Christine karena ulah suaminya
" Apa itu?" tanya Alexander penasaran sambil beranjak dari duduknya dan menghampiri istrinya
" Aku masak makanan kesukaanmu jadi makanlah" suruh Christine yang ikut duduk bersama suaminya

   Alexander dengan cekatan membuka bekal makanan yang di bawa Christine. Matanya langsung berbinar saat melihat makanan kesukaannya tertata rapi di sana. Lalu makan dengan lahap, membuat bibirnya sedikit berantakan. Christine yang melihat itu langsung menangkup wajah Alexander dan membersihkan saus yang ada di sudut bibir suaminya.
" Kenapa kau seperti anak kecil, makan mu sangat berantakan " keluh Christine yang hanya di dengan senyum oleh Alexander
" Em Alex Shallya sudah melahirkan, aku ingin menjenguknya dan melihat anak kembarnya juga" kata Christine ragu
" Kembar, wah aku juga ingin lihat, kalau begitu kita berangkat ke Jepang Nenti malam " putus Alexander mantap
" Baiklah, dan aku ingin pergi ke mall sepulang dari sini bersama Caroline, boleh ya " pamit Christine
" Pergilah, dan jangan terlalu lelah " pesan Alexander

   Lelaki itu sangat perhatian pada Christine, selalu saja mengingatkan agar Christine tidak terlalu lelah. Dan tidak boleh melakukan hal yang melelahkan. Jika sikap Alexander sejak awal seperti sekarang ini pasti ia sudah mulai mencintai laki-laki itu dengan sepenuh hati. Dan mungkin juga akan mudah melupakan kenangan bersama dengan Vion dulu.











Selamat membaca semoga suka...
Maaf ya garing..😪

Continue Reading

You'll Also Like

2M 93.6K 26
-My fourth story on wattpad Semenjak sang istri meninggal dunia, Ethan Jasper berubah menjadi seseorang yang datar-datar saja. Tidak pernah kembali m...
1.4M 6.4K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
6K 430 50
Pertama kali publish : 18 Februari 2023 Adam Green, pembalap miliarder penyuka tantangan mengalami kecelakaan setelah menerima tantangan balapan deng...
242K 9.7K 54
Marriage Disaster Series : 1. My Broken Wife 2. Bitter Sweet Destiny 3. That Woman 4. TBA *** "Nikah aja dulu, kawinnya entaran juga nggak apa-apa. G...