Pov Damar.
Setelah berdiskusi dengan Arjun Aku langsung benjalan kearah bekas ruang lab biologi itu.
Memang benar disini auranya gelap dan juga pengap banget, kenapa aku bisa gak menyadari nya selama ini.
Sebelum masuk aku berdoa terlebih dahulu.
untuk meminta perlindungan dari Allah Swt.
Didalam terlihat sangat berantakan, Banyak meja dan kursi yg berserakan dimana2,
Ada pula gelas2 kaca bekas lab biologi yg di biarkan begitu saja.
" Hmmm pantesan Auranya gelap banget, dalemnya aja dah kayak penampungan rongsokan begini".
Dengusku melihat kondisi bekas lab ini.
Aku melanjutkan menyusuri ruangan itu, mataku terpaku pada sebuah pintu dekat kamar mandi ruangan ini.
Berbagai cara kucoba untuk membukanya, Bahkah saat kucoba mendobrak pintunya pun tak bergeming sama sekali,
Saat ingin ku dobrak lagi aku mencium bau amis dari dalam ruangan tersebut,
"Kok kayak bau amis darah ya, mmm baunya dari dalem,
gimana ya?!!,
Kayaknya ruangan ini agak bahaya, Apa Aku ngomong dulu sama Arjun ya ".
Saat ingin keluar dari ruangan bekas lab ini aku dikejutkan dengan suara dentuman dan teriakan yg kuketahui itu adalan teriakan Anjani.
Braaaaaakkkkkk
Kak Arjun.
Aku langsung lari keluar ruangan itu, kuedarkan pandanganku kesekitar tempat itu,
Kulihat Arjun bersandar didinding sambil batuk darah,
Kucari dimana Iblis itu berada,
Tak jauh dari Ruang Guru tergeletak pak kepala sekolah yg sudah tak sadar kan diri,
Sepertinya Iblis yg merasukinya sudah berhasil di kalahkan.
Alhamdulillah.
Kulihat Anjani dan beberapa temannya mendekati Arjun yg masih bersandar di dinding yg dia tabrak tadi,.
Tanda basa basi Akupun ikut mendekatinya, untuk memastikan kondisi sepupuku itu.
Pov Arjun
Uhuuuk Uhuuuuk
"Haaah haaaah sepertinya Iblis itu sudah keluar dari badan bapak itu". (Jelasku sambil menyandar kan tubuhku pada tembok yg retak akibat terbentur oleh ku tadi).
Setelah ini pasti Aku jadi Bahan Omongan lagi deh, Seperti di Smp dulu.
Haaah biar saja lah ,
Aku sudah terbiasa di cap Aneh.
Yg penting aku gak menyalah gunakan ke mampuan yg diberikan oleh Allah Swt kepadaku.
Tapi karna ke mampuanku ini, aku juga sulit untuk berteman, kebanyak mereka pada takut sama aku.
Ntah takut ku hajar atau takut kena soal saat berteman denganku.
Saat sedang asik memikirkan apa yg akan terjadi setelah hari ini Aku mendengar suara teriakan Anjani.
Anjani :" Kak Arjun", (teriaknya sambil berlari kearahku bersama teman2 nya).
"Hah pasti bakalan cerewet seperti biasanya niiih".
(Dengusku melihat ekspresi khawatirnya).
Anjani : "Kakak gapapa kan, Ada yg sakit gak, punggung kakak sakit gak, tadi kan kebentuk sama tembok,
Apa perlu Anjani telvonin Ayah, dan bla bla bla". (Hah bener kan cerewet seperti biasanya.)
Arjun : "kakak gapapa kok, cuman lecet dikit, ntar juga sembuh sendiri, gak usah telvon Ayah, takut Ayah khawatir nanti nya".
(Jawabku sambil sesekali terbatuk).
Zahra : "Minum dulu kak",
(kata Zahra sambil menyerahkan botol mineral kearah ku.
Arjun : "Makasih ya".
(balasku sambil tersenyum hangat kearahnya. Yg dibalas nya dengan anggukan).
Setelah minum air mineral yg diberikan oleh Zahra, kulihat Mas Damar berlari kearahku,
Mas Damar : "Gimana kondisimu Arjun, perlu Mas telvon Ayah mu gak". (Tanyanya sambil jongkok di sebelahku).
Arjun : "Aman kok mas,.gak usah mas, takut Ayah Khawatir nanti", (jawabku sambil tersenyum).
Mas Damar : "Alhamdulillah kalo gapapa".
Arjun : "Mas nemuin sesuatu yg janggal gak diruangan itu",
Mas Damar : "Ada satu ruangan yg Mas curigai, Mas nyium bau Amis darah dari dalem ruangan itu, tpi waktu mas coba buka gak bisa, bahkan tdi mas coba dobrakpun gak ngefek sama sekali".
(Ucapnya dengan begitu serius).
Arjun : "Yasudah kita kesana aja dulu, kita harus pastiin Aman gak ruangan itu".
(Ucapku sambil berdiri dengan dibantu oleh Reynan dan David).
Mas Damar : "Yaudah yuk".
(Ucap Mas Damar sambil berjalan mendahului kami).
Setelah sampai didepan pintu ruangan yg Mas Damar maksut ku minta Reynan & David Untuk mendobrak pintunya.
Reynan : "Buset keras amat ni pintu".
David : "Iyak, berasa kayak nendang tembok". (Tambah David).
Aku mendekati pintu ruangan itu, Lalu Ku sentuh pintu ruangan itu,
Aku merasakan ada energi gelap cukup besar yg menahan pintu itu dari dalam.
Aku memanggil Reynan,David sama Mas Damar, kemudian Aku membaca doa, lalu menyerap energi alam seperti tadi, setelah kurasa cukup ku transferkan energi itu ke Reynan,David sama Mas Damar lalu kusuruh mereka mendobrak pintu ruangan itu.
Arjun : "Hitungan ke 3 dobrak pintu itu secara bersama sama".
(Pintaku pada mereka yg di jawab dengan Anggukan).
Arjun : 1 2 3.
Dan
Braaakkkkkk
Setelah pintu berhasil terbuka,
Lalu kami mencium bau amis bercampur busuk dari dalam ruangan tersebut.
Anjani : "Uweeeek baunya gak enak banget Kak".
(Protesnya sambil menutup hidungnya).
Zahra : "Iyaaa Bikin Mual".
(Tambah Zahra sambil menutup hidung dan mulutnya. Yg diiyakan oleh teman2 di belakangnya).
Arjun : "Yaudah kalian semua tunggu disini aja, Biar Aku Sama Mas Damar yg Masuk". (Balasku yg diangguki oleh mereka semua).
Aku dan Mas Damar memasuki ruangan tersebut, semakin masuk kedalam semakin tajam baunya.
Ditengah2 ruangan itu Aku melihat beberapa mayat perempuan yg ditata pengelilingi sebuah patung,
dan ada satu mayat yg digantung tak jauh diatas kepala patung tersebut.
Sepertinya Belum lama meninggal, karna di kepala patung itu ada bekas tetesan darah.
Melihat itu Aku dan Mas Damar sontak Beristighfar bersamaan.
Aku & Mas Damar : "Astaghfirullahal adziim" .
(Teriak kami bersamaan).
Tak lama masuklah Anjani dan teman2 nya yg kaget mendengar teriakan kami. Mereka pun ikut kaget melihat apa yg ada di tengah ruangan tersebut.
Mas Damar : Total nya ada 13 Mayat, 12 ditata mengeliligi patung itu membentuk simbol hexagram,
dan yg terahir di gantung diatas kepala patung itu. Sepertinya kebanyakan meninggal karna disembelih, sungguh keji orang ini.
David : Simbol hexagram dan 13 Mayat perempuan. Jangan2 ini semacan ritual pemanggilan Iblis.
Mas Damar : "Bisa jadi, pantas saja ruangan ini gak bisa dirubuhkan". (Balasnya sambil menatap patung tersebut).
" Yasudah ini biar Saya yg Urus, kalian bawa Arjun ke Uks dulu saja" .
(lanjutnya sambil mengambil Handphone dari sakunya).
David & Reynan : Baik Pak.
Saat sampai dipintu keluar ruangan ini ternyata didepan rungan ini sudah banyak murid2 yg menyaksikan insident yg menyeramkan sebelumnya.
Kulihat bapak yg kesurupan tadi sudah dibawa ke puskesmas terdekat.
Selang beberapa menit datang 5 mobil Ambulan dan 2 mobil polisi.
Setelah jenazah itu diefakuasi polisi meminta beberapa keterangan dari Ku dan Mas Damar.
Diduga, bapak kepala sekolah lah yg melakukan pembunuhan keji tersebut.
Bahkan ke 2 putri bapak kepala sekolah ikut menjadi korban.
Akibat kejadian barusan murid2 dipulangkan lebih Awal dan dilibur kan selama 1 Minggu guna Penyidikan lebih lanjut.
Anjani : "Kak Arjun Pulangnya naik mobil Anjani saja ya, nanti motornya biar dianterin sama Reynan".
(Pintanya sambil menuntunku ke mobilnya).
Arjun : "Iya2, bawel banget sih Adikku ini". (Ledekku sambil menoel noel pipinya).
Anjani : "Biarin , Bawel2 gini banyak yg suka tau", (Balasny sambil melirik Reynan yg membawakan tasku).
Setelah sampai di parkiran Aku pamitan sama temen2 nya Anjani lalu masuk ke mobil Anjani.
💥💥💥
Gimana Ceritanya Menurut Teman2 .
Update Berikutnya Ulang Tahun Arjuna&Anjani.