Allya Theo Perjodohan? [On Go...

Galing kay antka_sptrii

53.6K 1.8K 111

"Bruk!' "Aduhh pantat gue!" ringis Alya lalu menepuk-nepuk pantatnya yang baru saja berciuman dengan lantai... Higit pa

Prolog
1. Alya Salsabilla Pratama
2. Badmood
3. Mall
5. Hello Indonesia
6. Murid Baru
7. There Girls
8. Queen Racing
9. Pingsan
10.Traktiran
12.Nebeng?
13.Tiara dan Zia
14.Ratu Cabe-cabean
15.Deg-degan
16.Mantan nelfon?
17.Perdebatan_-
18.Kenangan Theo
19.Benci dan Cinta
20.Pahlawan
22.Baikan:)

21.Basket

3.2K 115 50
Galing kay antka_sptrii

~Happy Reading!~

Author Pov

Kringgg.... Kring.....

Bel pulang telah berbunyi di seluruh penjuru sekolah membuat para murid keluar dari kelas masing-masing. Ingin pulang untuk beristirahat, nongkrong, atau tidur karena lelah seharian mereka belajar disekolah.

Tapi Alya dkk belum beranjak dari kelas mereka, padalah dikelas mereka tinggal mereka dan anak-anak yang sedang bertugas piket.

"Al kita maen basket yuk" ajak Gisell antusias.

"Ya udah yuk, lagian gue juga pengen maen basket" balas Alya semangat 45.

"Lo pada mau ikut maen enggak?" tanya Gisell kepada Zia, Shara, dan Tiara.

"Ikut! Gue udah lama nggak maen basket lagi" jawab Zia tak kalah semangat.

"Mau!" timpal Tiara sedangkan Shara masih diam sambil menepuk jari telunjuknya di dagu seperti sedang berfikir keras.

"Lo Ra?" tanya Zia.

"Emm.. G–gue nggak ikut deh, nonton aja oke" jawab Shara sambil nyengir kuda membuat yang lain memutar bola mata malas.

"Dasar dungong! Kalo enggak kenapa pake mikir segala?!" omel Gisell.

"Hehehehe nggak papa sekali-kali gitu" elak Shara.

"Serah lo aja!" ucap Gisell lalu pergi keluar kelas menuju lapangan basket diikuti oleh yang lain.

🏀🏀🏀

Dilain kelas Theo dkk baru saja keluar dari kelas mereka karena tadi ada ulangan dadakan dari pak dono guru matematika nya.

"Huh tuh guru gendut ngapain coba ngadain ulangan dadakan! Mana belum belajar juga" gerutu Arga.

"Eh emang lo pernah belajar apa Ar? Dikelas kerjaanya ya cuma molor apa lagi disuruh belajar? Runtuh sudah tanah ini" sindir Reyhan.

"Yeh kalo ngomong suka bener aja lo ye, jujur lo tuh kelewatan" dengus Arga kesal.

"Jujurkan amalan yang baik, ya nggak yo" ucap Reyhan meminta persetujuan dari Theo.

"Hm" balas Theo.

"Iya tuan Reyhan yang terhormat" ucap Arga sambil membungkuk menghormati Reyhan.

Kelakuan Arga membuat yang lain hanya tertawa kecil sedangkan Theo hanya memasang wajah datarnya.

"Eh tuh-tuh liat! Alya lagi maen basket tuh!" pekik Dino sambil menunjuk kerah bawah dimana Alya sedang mendribel bola basket.

"Wadau bini gue tuh" ucap Arga dengan sangat pdnya.

"Jijik gue punya adek ipar sengleng cem lo!" ketus Rey.

"Yeh dasar kambing! Gini-gini juga ya banyak yang ngantri kok!" balas Arga sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jari tangannya.

Dino mengeplak kepala Arga
"Sok ganteng lo nyet!" omel Dino.
"Sirik ae lo bagong!" balas Arga sambil mengeplak kepala Dino.

Terjadilah kejadian geplak-mengeplak antara Dino dan Arga. Sedangkan yang lain mereka telah meninggalkan Arga dan Dino yang masih sibuk dengan geplak-geplakannya.

"Rey tumben amat lo nggak ikutan? Biasanya kalo kita lagi kayak gini lo paling semangat deh?" tanya Arga yang masih membals geplakan Dino.

"Iya biasanya palah nggak mau ngalah" timpal Dino yang masih membalas geplakan Dino.

"Stop deh Din, kok kayaknya Rey nggak jawab ya?" tanya Arga heran.

"Iya iya, biasanya tuh orang kalo ditanya juga jawab terus" ucap Dino.

Arga dan Dino menengok kearah dimana para sahabatnya berada tetapi sudah tidak ada Batang hidungnya.

"Eh anjirr! Yang lain pada kemana Din?! Masa iya mereka diculik sama hantu?" pekik Arga histeris.

"Heh dungong! Mana ada hantu keliaran di siang bolong kayak gini! Ngigo paling lo!" omel Dino kesal karena ucapan Arga yang tak berfaedah.

"Ya kali aja ada hantu yang naksir sama mereka kan secara mereka tamvan, tapi lebih tamvan gue sih" ucap Arga sambil menyengir kuda dibalas dengusan oleh Dino.

"Semerdeka lo aja!" ketus Dino lalu pergi meninggalkan Arga yang masih cengar-cengir nggak jelas.

"Ehh tunggu! Kok gue ditinggalin sih!!" teriak Arga lalu menyusul Dino yang berada beberapa langkah didepannya.

🏃🏃🏃

"Semangat ciwi-ciwi akohh!" teriak Shara menyemangati para sahabat yang masih sibuk bermain basket.

"Ra lebay deh lo!" teriak Zia yang masih berada ditengah lapangan dengan Alya, Gisell, dan Tiara sibuk dengan bola basket nya.

Membuat Shara mengerucutkan bibirnya kesal.
"Huh untung temen!" ucap Shara pelan.

Tak lama kemudian Theo, Twins, dan Hitto menghampiri Shara yang duduk di pinggir lapangan. Tetapi Shara belum menyadari keberadaan empat lelaki tampan itu.

"Hay Shara!" sapa Reyhan ramah.
Shara menengok kebelakang dan betapa kagetnya melihat emapat lelaki tampan di hadapan ya itu.

Shara tersenyum kikuk lalu menganggukkan kepalanya.
"Eh sejak kapan kalian ada disitu kak?" tanya Shara.

"Barusan aja kok Ra" jawab Hitto
"Lo nggak ikut maen sama mereka Ra?" tanya Radit.

"Enggak bang, lagi males jadi nggak ikut maen" jawab Shara lalu menyengir lebar.

"Rey!" ucap Dino sambil menepuk pundak Reyhan yang baru saja sampai.

Reyhan dan yang lain menengok kebelakang melihat siapa yang baru datang.

"Eh kak Dino dari mana kak? Kok baru dateng" tanya Shara.

"Itu tad–"

"DINOSAURUS!" ucapan Dino terpotong oleh suara cempreng milik Arga yang menggelegar di lapangan basket.

Membuat Dino dan yang ada dipinggir lapangan menengok kearah belakang, sedangkan Alya Gisell, Zia, dan Tasya mengehentikan permainan basketnya.

"Hosh... Hosh... Hosh..." Arga tersengal-sengal karena berlari dari kelasnya menuju lapangan basket karena ditinggal oleh sahabatnya yang lain.

"Lo kenape tong lari-lari kaya abis dikejar rentenir aja" celetuk Hitto.

Setelah menetralkan nafasnya Arga baru berbicara.
"Nenek lo nungging! Gue abis lari-lari gini juga gara-gara lo kambing!" ketus Arga.

"Lah kok gue sih?" tanya Hitto polos.

"Bukan lo aja tapi noh yang ada di samping lo!" jawab Arga gak selo.

Reyhan berdecak kesal
"Ck! Salah sendiri tadi geplak-geplakan mulu sama sodara lo!" ucap Reyhan.

"Najis! Gue sodaraan ame nih orang satu" ucap Dino sambil menunjuk Arga membuat yang lain tertawa kecil, tapi tidak dengan Theo dia hanya memasang wajah datarnya.

"Yeh gue juga ogah kali punya sodara cem lo!!" balas Arga.

Baru saja Dino ingin membalas ucapan Arga tapi diurungkan karena mereka mendengar teriakan Alya.

"BANG REY! BANG DIT!  TANDING BASKET YOK!" teriak Alya dari tengah lapangan.
Reyhan mengetuk-ngetuk jari telunjuknya didagu seolah sedang berfikir, tapi sebenarnya enggak sih.

"OKE!" balas Reyhan teriak.

"CEPET SINI! AJAK EMPAT ORANG AJA TERSERAH MAU SIAPA!"

"SIYAP!"

Reyhan meletakkan tasnya disebelah tas Alya.
"Lo pada mau ikut kagak? Tapi empat orang aja" tanya Reyhan.

"Gue ikut!" Jawab Hitto dan Dino barengan.

"Satu lagi" ucap Reyhan.

"Gue kagak ikut lah Rey capek abis lari-lari" ucap Arga lalu duduk dipinggir lapangan.

"Gue lagi males, Theo aja tuh" timpal Radit langsung ikut duduk disamping Arga.

Baru saja Theo mau berkomentar tapi Reyhan lebih dulu berbicara.

"Udah ayok! Kagak ada bantahan atau penolakan!" ucap Reyhan, sedangkan Theo hanya mendengus kesal.

Reyhan, Theo, Dino dan Hitto berjalan ketengah lapangan dimana Alya dkk sedang berdiri sambil memegang bola basket.

"Kita tanding yang kalah harus ngabulin permintaan dari yang menang gimana?" tanya Alya.

Reyhan melirik Theo, Dino dan Hitto meminta persetujuan lalu dibalas anggukan oleh yang lain.

"Oke siapa takut!" balas Reyhan tak semangat.

Mereka pun mulai bertanding memenangkan pertandingan basket itu.

Kini skor tim Alya lebih unggul dibandingkan dengan skor milik tim Reyhan. Padahal cowoknya t
Pada tinggi-tinggi kok masih kalah sih sama ceweknya?

Ya nggak heran juga sih soalnya Alya sama Zia itu dulu pas SMP mereka ikut eskul basket, dan beberap kali memenangkan pertandingan antar sekolah, jadi ya nggak heran juga sih.

Dan akhirnya pemenangnya adalah tim Alya.

"Yeah! Tim gue yang menenang! Brarti tim bang Rey harus penuhin permintaan tim gue dong!" pekik Alya senang membuat Reyhan mendengus kesal.

"Hm oke lo mau minta apa?" tanya Reyhan.

"Emm.. Sebentar kita mau musyawarah dulu" jawab Alya.

Alya, Zia, Tiara, dan Gisell berjalan agak menjauh lalu membuat lingkaran kecil.

"Kita mau minta apa nih?" tanya Alya.

"Em gimana kalo kita minta mereka traktir kita dikantin seminggu" usul Gisell.

"Boleh juga tuh gue setuju!" ucap Zia.

"Menurut lo gimana Ra?" tanya Alya.

Tiara mengetuk-ngetuk dagunya sambil melihat ke atas berarti dia sedang berfikir keras.

"Gimana kalo besok minggu kita suruh mereka ajak kita ke mall gimana?" usul Tiara sambil menaik turunkan alisnya.

"Nah kalo ini gue setuju banget!" ucap Alya menyetujui usulan Tiara.

"Oke setuju kok" ucap Gisell.

"Kapan lagi coba bisa jalan sama cogan" timpal Zia terkekeh pelan.
"Ya udah yok kesana kasian mereka nunggu permintaan dari kita, karena nunggu itu nggak enak sumpa" oceh Alya.

Zia menjitak kepala Alya pelan
"Yeh malah curhat lo!" omel Zia.
Alya hanya nyengir kuda.

Selesai bermusyawarah Alya melangkah mendekat dimana Reyhan dan yang lain berdiri.

"Udah selesai?" tanya Dino diangguki oleh Alya.

"So permintaan lo apa?" tanya Hitto.

"Jadi kita minta besok minggu kalian semua temenin kita ke mall!" jawab Zia.

Baru saja Reyhan mau berkomentar tetapi Alya lebih dulu berucap.
"Kagak ada bantahan apa lagi penolakan!" tegas Alya membuat Reyhan, Dino, dan Hitto mendengus kesal, sedangkan Theo hanya memasang wajah datar khasnya.

Setelah itu Alya, Zia, Tiara dan Gisell berjalan menuju tempat dimana Shara sedang berdiri melihat kearahnya sambil tersenyum lebar.

"Kayaknya besok ada yang mau meres dompet gue deh" ucap Hitto.

"Iya, semoga aja mereka besok nggak beli yang aneh-aneh" timpal Dino.

"Besok kita kayanya bakal jadi budak seharian deh" ucap Reyhan oleh Dino dan Hitto. Sedangka Theo dari tadi tak memandangi punggung mungil Alya.

'Minggu ke mall? Ah menyebalkan!" batin Theo.
Theo lalu berjalan menyusul Alya yang berjalan kepinggir lapangan.

"Tuh bocah kalem banget dah" gumam Dino pelan tapi masih bisa didengar oleh Reyhan dan Hitto. Lalu mereka menyusul Theo yang berjalan kepinggir lapangan.

~bersambung...

Votmment😚

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1K 137 57
#1 "Tekadnya kuat, sayangnya, sayapnya yang mudah patah." -nurhmanis in Galang & Giola. "Alang.... Ola bisa ke langit," -Giola Asyandhy. ...
1.3M 120K 26
Namira entah bagaimana dia masuk ke dalam sebuah novel Tampa judul, yang baru dia menamatkan bacaannya tadi malam. Tapi ketika dia membuka matanya la...
20.1K 1.6K 53
Seorang laki-laki tampan, cool, tajir plus leader dari sebuah geng dan juga merupakan captain basket di sekolah, yang terkenal dingin serta kejam dal...
900K 51.5K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...