mission impossible | izone

By yenajigumina

40.5K 6.6K 969

[15+] Sebut saja mereka Perky. Sebuah geng yang dapat mengancam suatu negara. Masing-masing dari anggota memi... More

[0] prolog
[2] JLine
[3] hot pants
[4] an action
[5] crazy night
[6] caught up
[7] midnight cars
[8] boomber
[9] stakeout
[10] late night
[11] remote control
[12] mission 85%
[13] this is our time!
[✨] their life after

[1] mission

5K 736 182
By yenajigumina

Sedari tadi Eunbi bersama Chaeyeon dan Hyewon berusaha untuk menghubungi seluruh anggota lengkap Perky.

Perky itu adalah nama geng mereka, kemudian dipecah menjadi Jo Yuriz, F3, JLine, dan Angles. Awalnya mereka tidaklah menjadi satu melainkan saling bermusuhan, kemudian beberapa waktu lalu dipertemukan dalam satu misi karena ingin menghancurkan satu musuh yang sama, dan pertemanan mereka terjalin hingga sekarang.

Kebetulan Hyewon adalah seseorang yang bekerja dalam bidang teknologi. Oleh sebab itu sekarang dia sedang berusaha untuk memperbaiki jam tangan yang dapat menghubungi mereka semua.

"Masih lama gak?" Tanya Chaeyeon.

Hyewon berdecih, "Sabaran dikit dong. Kalo lo mau cepet beliin gua burger dulu deh baru bisa."

Chaeyeon terkekeh pelan, "Ya gak pake cara pemerasan dompet juga dong."

Sedangkan si Eunbi dari tadi sibuk mengutak atik laptopnya Hyewon.

"Wah gila merekanya jauh jauh," kata Eunbi sambil memperbesar setiap lokasi para anggota mereka. Sedangkan Eunbi sendiri bersama Angles berada di New York.

Jo Yuriz ada di Maldives.

"Buset itu Jo Yuriz lagi bulan madu apa?" Celetuk Chaeyeon sambil geleng geleng kepala.

JLine lagi balik kampung alias di Jepang.

"JLine barusan sampe sehari yang lalu tapi udah mau terbang aja lagi ke sini," gumam Eunbi.

F3 lagi di kutub utara.

"Hah?" Chaeyeon memperbesar lokasi para F3 squad.

"Ini gak salah?" Tunjuk Chaeyeon.

Eunbi meneliti dengan jelas, "Gak tau. Kwangbae itu lokasi F3 beneran?"

Hyewon mengalihkan pandangannya ke arah layar, "Enggak. Mereka lagi di Swiss. Itu kayaknya kesalahan teknis waktu kita kesana yang kejar kejaran."

Eunbi mengangguk paham.

Hyewon menyentuh tombol on, kemudian jam tersebut menyala.

"BERHASIL YOROBUN! TOLONG TRAKTIR GUA TITIK!" Seru Hyewon.

Chaeyeon menutup telinganya, sedangkan Eunbi segera menggunakan jam tangan tersebut untuk menghubungi yang lainnya.












***









"Ini gua tinggal lepas ja—"

"Tes tes. Kalian semua bisa denger gua gak?"

Yena terdiam, kemudian dia memperhatikan jam tangannya. Masih berfungsi ternyata. Soalnya ada suara Eunbi tetapi tidak ada wujudnya.

"WOI KAGAK JADI BERENANG INI ADA PANGGILAN ALAM!" Teriak Yena kepada Yuri dan Chaewon yang udah siap di pinggir pantai.

Yuri dan Chaewon enggan menoleh. Mereka tidak mendengar dan sibuk bermain air.

"WEH SINII ADA PANGGILAN IH!!! KENAPA SIH GAK MAU DENGERIN GUA!?"









***










Sakura, Nako, dan Hitomi masih menginap di hotel belum balik ke rumah masing masih karena masih pada tepar.

Baru saja mereka mau melelapkan matanya, tiba tiba jam yang berada di nakas berbunyi.

"Tes tes. Kalian semua bisa denger gua gak?"

Mereka bertiga saling menoleh.

"Gua kirain rusak deh," celetuk Hitomi.

Nako mengangguk, "Iya gua kirain rusak juga, soalnya udah lama gak kepake."

"Pasti ada yang gak beres nih," gumam Sakura.








***









Dari tadi Yujin sibuk ngefotoin Minju dan Wonyoung. Ini semua terpaksa.

Padahal Yujin sendiri udah bosen dan kelaperan.

"Ju, Wony, ayo mak—"

"Tes tes. Kalian semua bisa denger gua gak?"

Yujin melotot, hal itu membuat Minju dan Wonyoung kebingungan, "Kenapa deh Jin?"

Secara perlahan Yujin mengeluarkan jam tangannya dari dalam saku celna.

"Lahh masih bagus?" Tanya Wonyoung.

"Ada suara Eunbi...,"









***









"Tes tes. Kalian semua bisa denger gua gak?"

Chaeyeon dan Hyewon terkekeh, yang lain pasti saat ini sedang kesal karena lagi liburan diganggu.

"Gak."

Hyewon menahan ketawanya karena terdengar suara Yena yang menolak keras kalau dia mendengar suara Eunbi.

"Apa lagi sih?"

"Baru aja liburan hey!?"

"Kenapa?"

Lucu aja gitu, mereka semua ternyata beneran kesal.

"Gua punya misi baru."

"Apa?"

"Ayo curi brangkas bank di pusat kota."

"Hah apa!? Ngaco lo Bi anjir," sahut Yujin.

"Beneran ini mau nyuri brangkas?" Tanya Nako.

Eunbi tersenyum kecil, "Semuanya harus berhasil, uangnya gak sedikit loh."

"Lo pada pasti demen deh percaya aja," timpal Chaeyeon.

"Ini pasti bawa bawa nyawa males gua," kata Chaewon.

"Bukannya setiap hari lo diintai kematian ya Won? Skill mobil lo udah kayak orang kesetanan," ledek Hyewon.

"Gak gitu kampret."

"Ayolah, keliatannya seru sih," kata Hitomi.

"Buset kalo ketangkep gimana yorobun?" Tanya Minju.

"Lo udah sering ngelakuin kejahatan dan baru takut ketangkepnya sekarang?" Tanya Sakura dengan heran.

"Hehe iya juga ya."

"Gua cuman ngasih kalian waktu dua hari buat balik ke markas. Karena sebelum melakukan curi brangkas, kita perlu mobil mobil dan senjata yang sudah dimodifikasi," kata Eunbi.

"Heh bajing, gua sama JLine baru aja nyampe Jepang dan lo nyuruh kita balik lagi ke New York? Sinting banget deh? Lo kira NY ke Jepang kayak Batam ke Singapura apa!?" protes Sakura.

"Ketika kalian berhasil melakukan misi ini, semuanya bakalan terbayar," sahut Eunbi santai.

"Dan tepat jam 10 pagi gua tunggu di markas New York, see you guys!"









***









Walaupun kesal, tapi mereka tetap pergi ke New York dan melakukan banyak pengorbanan.

Jo Yuriz datang menggunakan mobil milik Chaewon. Yena keluar mobil bareng Yuri udah mau muntah muntah, sedangkan Yurinya anteng doang.

"Mabuk gua kampret," keluh Yena terus dia duduk di sofa.

Oh iya. Jadi parkir mobil mereka ini berada di dalam sebuah ruangan tertutup, kemudian hanya beberapa langkah untuj menaiki anak tangga kita sudah bisa memasuki markas mereka.

Chaeyeon mendelik, "Makanya naek motor aja."

"Tadinya gua mau naik ojol onlen aja tapi dilarang nih sama si richeu richeu pipel," sahut Yena sambil ngelirik Chaewon yang lagi makan sosis.

"Terlalu merakyat."

"Wadohhhh sudah rame aja ya," pintu markas utama mereka terbuka secara otomatis, alias harus menggunakan sidik jari.

Tebak siapa yang datang?

F3 squad.

"Gimana ke Maldives nya?" Tanya Wonyoung antusias ke mereka bertiga.

"Kagak seru," sahut Yena, "Gua ditinggalin mulu"

"Sama juga gua gitu anjir! Dikit dikit minta fotoin guanya gak di ajak," timpal Yujin.

Chaeyeon datang membawa dua bungkus plastik ayam goreng, "Cuy makan dulu nih baru kita diskusi."

Semua orang heboh, padahal mereka sudah makan tapi tetep makan lagi.

"Bi, katanya JLine agak telat karena ada delay sekitar setengah jam," kata Hyewon yang mendapatkan kabar dari Nako semalam.

Eunbi mengangguk paham, "Gak papa. Mereka pasti paham kok, apalagi ada Sakura."

Setelah mereka bersembilan sudah makan, kini waktunya untuk berdiskusi tentang mobil dan senjata yang hendak di ambil.

Seluruhnya sudah berkumpul di tengah, kemudian hologram muncul di meja tengah, itu berarti dari seluruh sisi dapat melihatnya dengan jelas.

Hyewon menggerak gerakkan hologram tersebut kesana kemari sebelum memulainya.

"Udah nih, lo jelasin aja," suruh Hyewon.

Eunbi mengangguk, "Jadi, sebelum kita bergerak untuk mencuri brangkas. Kita memerlukan mobil dan senjata yang sudah termodifikasi."

Semuanya mengangguk paham.

"Terus kita bakalan bagi bagi tim ya, dan setiap tim ada tugasnya masing masing."

"Tim pertama, Wonyoung dan Yena, kalian pake motor aja untuk pengalihan," kata Eunbi.

"Wah buset gua sama Tomi aja deh, nanti kalo sama Wony melayang gimana?" Protes Yena.

Minju senyum kecil, "Lo belum tau aja si Tomi kalo udah bawa motor gimana."

Eunbi gak peduli.

"Kita cuman pake dua mobil, entar pake mobil biasa aja ya soalnya bakalan kebuang di sungai nantinya."

Para Veyron, maksudnya para pembalap mobil itu sudah bersiap dengan tugasnya.

Para Crazy G juga. Si pembalap motor yang siap membelah jalanan ramai di New York.

"Entar gua sama Sakura bakalan ngehack setiap mobil yang nantinya bakalan jadi punya lo pada supaya sistemnya sama," kata Hyewon.

"Woi terus gua ngapain dong??" Tanya Yena. Dia sebagai Hacker merasa ternistakan karena tidak diajak.

"Jadi tawanan," celetuk Chaeyeon dengan nada ngeledek.

Yena mendengus, "Ya masa gua ikutan aksi aksi yang ngeri gitu pake lompat dari mobil ke mobil, guling guling di jalan raya, kelahi di atas truk—"

"Buset bibir lo minta dijepit emang ya," cetus Chaewon sambil mengunci bibir Yena agar berhenti buat ngomong.

"Kita ambil mobil dulu, baru senjata. Kita ada beberapa senjata untuk berjaga jaga, jangan buang buang peluru kalo gak ada yang membahayakan," kata Eunbi.

Kemudian Eunbi terdiam sebentar, "Oh iya. Jembatannya gak terlalu panjang, jadi kita cuman punya waktu singkat."

Yena yang dari tadi asik ngutak atik hape canggihnya itu tercengang.

"We got a problem sist."

Seluruh mata tertuju kepada Yena.

"JLine ditahan di bandara."





***

Gimana??? Lanjut apa kagak neh???

Continue Reading

You'll Also Like

6.1K 947 14
Ini tentang keluarga kita. Bukan tentang keluarga orang lain , bukan tentang keluarga yang kaya raya , bukan tentang keluarga yang miskin dan bukan...
47K 3.1K 42
Siapapun yang menyakiti orang terdekatku akan merasakan dekatnya kematian. -freya Ini Hanya Fiksi Jangan Dibawah Kedunia Nyata JADWAL UP (SEBISANYA D...
53.2K 5.2K 44
Kelanjutan dari kisah bertetangga para cecans komplek duren yang makin hari makin penuh lawakan itu. Tidur ngelawak, makan ngelawak, berak ngelawak...
2.1K 260 8
Raya dan keras kepalanya pun tak mampu taklukkan kehendak semesta. copyright: 2022, written by applefalls