GREATEST HUSBAND (SELESAI)

Von hmyrayaa

2.7M 143K 2K

Menjadi istri sekaligus ibu diusia yang bahkan masih terbilang muda. Ya, Queenesya Kirania, atau Nesya, nama... Mehr

GH | ᑭᖇOᒪOG
GH | 01
GH | 02
GH | 03
GH | 04
GH | 06
SPESIAL FATHAN
SPESIAL AKAD
GH | 09
GH | 10
GH | 11
GH | 12
GH | 13
GH |14
GH | 15
GH | 16
GH | 17
SPESIAL RESEPSI
GH | 19
GH | 20
GH | 21
GH | 22
GH | 23
GH | 24
GH | 25
GH | 26
GH | 27
GH | 28
GH | 29
GH | 30
GH | 31
GH | 32
GH | 33
GH | EᑭIᒪOG
SEKUEL DAN CERITA BARU

GH | 05

86.5K 4.8K 69
Von hmyrayaa

~❤️~

Nesya sedang berada di salah satu butik ternama di Jakarta. Ya, saat ini ia bersama dengan Fathan, si imut Killa, Tante Sarah, dan tak lupa juga si Mama rempong, Erlena, sedangkan para lelaki yang lainnya berada dikantornya masing masing, dengan pemandangan dokumen di depan matanya menjadi dominasi bagi para penggila kerja.

Sudah dari tadi baik Sarah mau pun Erlena sudah memilih beberapa model gaun pengantin yang akan dikenakan oleh Nesya, sedangkan yang mau menikah malah memandang para emak emak yang tengah mendebatkan gaun apa yang akan dikenakan oleh nya nanti.

Fathan menatap Nesya dan juga Killa yang sedang bermain dengan Killa calon anaknya, ya, walaupun Nesya masih duduk di bangku SMA kelas 12, tak menjadi alasannya untuk tidak belajar bagaimana menjadi ibu yang baik, bukan?

"Eh kalian! Sini, malah enak pacaran!" ujar Sarah sambil menenteng beberapa gaun yang indah.

"Ini di cobain dulu, Sya, bunda mau liat, mana yang pas dan mana yang kurang pas," Sarah menyerahkan beberapa gaun pada Nesya.

Tunggu tunggu, tadi Sarah memanggil dirinya bunda? Ya, jelas tidak aneh karena sebentar lagi ia akan menjadi ibu mertuanya Nesya.

"I-iya bun," ucap Nesya sedikit gugup.

Nesya memasuki kamar ganti dan mencoba satu gaun berwarna putih tulang yang sangat cantik jika melekat ditubuh nya. Nesya keluar dengan gaun yang tadi ia coba, dan saat ini Nesya tengah menunggu Fathan calon suaminya yang tengah mencoba tuxedo dengan warna senada olehnya.

Fathan keluar memakai tuxedo yang pastinya sangat cocok dengannya, Nesya dan Fathan sama sama berpandangan, hingga tak sadar jika mereka sudah dekat.

'Cantik,' ucap Fathan dalam hati saat melihat Nesya dihadapannya.

'Tampan,' ucap Nesya dalam hati, tak kala melihat Fathan yang tengah tersenyum cool kepadanya.

"Aduh duh, kalian emang pasangan yang cocok!" ujar Erlena

"Killa coba liat ayah kamu, ganteng gak?" Tanya Sarah.

Killa memandang sang ayah dan beralih kearah Nesya "Ayah ganteng banget, kakak bunda juga cantik banget, Illa suka, Illa peluk boleh?" tanya Killa.

Fathan membawa anak perempuannya itu ke gendongannya "Boleh. Killa seneng gak? Killa bakalan punya bunda?" tanya Fathan.

"Illa seneng banget, kalna bental lagi Illa bakal punya bunda, dan Illa gak akan kesepian lagi deh kalo ayah lagi ke lual kota,"

Nesya memeluk Killa dengan pelukan hangat, ia bersyukur karena ia bertemu dengan anak yang kuat, anak yang hebat seperti Killa, anak yang bisa tumbuh tanpa adanya dorongan dari sang bunda di sisinya.

"Ehem ehem, peluk pelukannya udah kali, kayaknya kalian udah gak tahan banget ya mau nikah, sabar Than 6 hari lagi loh, 6 hari lagi," celetuk Erlena.

"Haha, tante apaan sih,"

"Eits eits, Jangan panggil tante lagi, tapi panggil Mama, Ma-ma, ngerti?" Fathan menganggukkan kepalanya.

"Ya udah, sekarang kalian coba baju yang untuk resepsi oke, nih," ucap Sarah sambil memberikan Nesya sebuah gaun berwarna peach kesukaannya.

💕

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semuanya serba ketat, dari mulai waktu ataupun kerapian, kalau tidak ada yang mengenakan atribut sekolah dengan lengkap, maka harus siap rela berjemur menghadap kearah tiang bendera di tengah teriknya matahari.

Nesya baru saja selesai sarapan, dan saat ini ia harus berjalan menuju halte yang biasa ia jumpai setiap ingin pergi sekolah, namun belum sampai depan halte, ada sebuah mobil berwarna hitam menghalanginya ketika ia ingin menyeberang jalan.

"Ish, apaan sih udah tau gue lagi buru buru," kesal Nesya.

Tin!

"Pake klakson segala lagi, mau pamer?"

Kaca mobil itu terbuka, dan apa yang Nesya lihat? Wajah tampan calon suaminya, Fathan.

"Ayo masuk! Nanti telat, tau kan kalo Jakarta itu macet,"

"Tenang aja, aku gak akan nyulik kamu kok," ucapnya lagi.

Nesya pun menuruti ucapan Fathan, yang menyuruhnya masuk.

Saat Nesya ingin memakai sealbelt nya, tiba tiba tangan Fathan sudah memakaikannya duluan, diam beberapa saat membuat wajah mereka berdua dekat, hingga suara klakson mobil dari arah belakang membuat Fathan menjauh kan dirinya dari hadapan Nesya, karena itu hanya akan membuatnya tak berdaya.

"Gimana sekolahnya lancar?" tanya Fathan dengan mata yang fokus pada pandangannya kearah depan, tapi sesekali melirik ke arah Nesya.

"Baik, semuanya lancar, tinggal tunggu UN, dan abis itu aku lulus deh,"

"Setelah lulus rencananya kamu masih mau kuliah?"

"Gak tau, aku sih kepingin banget, tapi kayaknya untuk tahun ini gak bisa, kan yang pas itu udah aku kasih tau kamu,"

Fathan menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali "Hehe aku lupa, maaf,"

"Oh iya, Killa sama siapa?"

"Ya kalo gak sama bunda, sama mbok Inem,"

"Kamu gak pernah kasihan apa sama Killa, yang gak pernah dapetin kasih sayang yang sebenarnya dari seorang ayah dan juga bunda, harusnya kamu bisa buat quality time sama Killa, satu hari aja. Aku pernah denger dari Killa, katanya kamu selalu sibuk kerja? Cobalah jadi ayah sekaligus bunda yang baik untuk Killa, aku tau ini emang sulit bagi kamu, tapi kan kamu bisa belajar pelan-pelan," jelas Nesya panjang lebar, dan tak terasa jika ia sudah sampai di depan gerbang sekolahnya.

Fathan mencubit pelan hidung mancung Nesya, dan itu membuat pipi Nesya mendadak panas.

"Udah ngomongnya? Iya, aku bakal quality time sama Killa dan pastinya juga sama kamu, nanti, kita akan rawat Killa sama sama dan memberikan Killa rasa kasih sayang yang seharusnya diberikan oleh ayah dan bundanya, aku harap kamu bisa welcome sama aku dan juga Killa, aku yakin kamu pasti akan jadi bunda terbaik bagi Killa dan juga istri yang baik bagi aku, udah jangan pikirin Killa lagi, kamu tau kan Killa itu anak yang hebat? Anak yang kuat? Jadi, Killa pasti bisa mengerti kalo aku gak ada disamping-Nya, walaupun Killa gak pernah dapet rasa kasih sayang dari aku, tapi bunda dan mbok Inem udah kasih Killa tentang arti dari sebuah keluarga," jelas Fathan panjang lebar, dan Nesya hanya terdiam saja, ia mencerna ucapan Fathan barusan, tandanya Fathan mau Nesya menjadi istri sungguhan? Bukan seseorang yang hanya diperlukan untuk mengurus anak?

"Jangan pikirin Killa lagi, aku mau kamu pikirin tentang sekolah kamu aja, aku gak mau kamu konsentrasi sama hal yang gak menyangkut tentang sekolah, kamu mau kan lulus dengan nilai yang terbaik?" Nesya mengangguk. "Nah, jadi pikirin apa yang seharusnya pelajar pikirin, udah sana masuk nanti telat. Oh iya kamu pulangnya jam berapa? Biar nanti sekalian aku jemput,"

"Palingan jam tiga atau enggak jam setengah empat, ya udah, kalo gitu aku pamit dulu ya, Assalamualaikum," ucap Nesya sambil meninggalkan Fathan.

"Gimana tadi pipi gue? Merah gak?" Tanya Nesya pada dirinya sendiri sembari memegang kedua pipinya.

💕

Kini kantin andalan SMA Gajah Mada sudah diramaikan oleh siswa siswi yang Tengah memanjakan perut mereka.

Nesya dan juga Fasya pun sama, ia tengah berada di kantin andalan sekolahan nya ini, Nesya dan Fasya duduk di bangku yang berhadapan.

"Mau pesen apa?" tanya Fasya.

"Gak tau, gue bingung,"

"Gimana kalo samain aja?" usul Fasya.

"Nah, ide bagus tuh, emangnya lo pesen apaan?"

"Pesen bakso, mi ayam, nasi goreng, gorengan bi Wati, jus mangga, sama air putih, hmm... Untuk sekarang itu aja, gak tau kalo udah sampe sana, bakalan nambah atau enggak,"

Nesya menelan Salivanya dengan susah. "Eh buset banyak banget! Sebenernya perut lo terbuat dari apaan sih? Karung goni?"

"Jahat lu, masa perut sahabatnya sendiri dikatain,"

"Hehe, ya udah, sana pesen! Gue mau pesen nasi goreng aja deh, sama air mineralnya satu,"

"Ya udah tunggu sini ya, oh iya duitnya mana?"

"Nih," ucap Nesya sambil mengeluarkan uang berwarna biru 1 lembar.

"Kembalinya buat gue ya," ucap Fasya berbinar binar

"Nanti kalo ada sisanya,"

15 menit menunggu Fasya yang tengah memesan makanan membuat Nesya bosan, hingga akhirnya ada seorang perempuan yang menyodorkan nya seporsi nasi goreng dan juga air mineralnya namun yang memberinya nasi goreng bukan lah Fasya, tapi entah siapa Nesya tidak tau.

"Kak, ini dari kak Fasya, katanya kak Fasya mau ke toilet dulu, jadinya dia suru aku anterin ini ke kakak," ucapnya.

"Oh iya, makasih ya,"

Gadis itu langsung pergi saat Nesya sudah menerima pemberiannya itu.

Sesendok Nesya masukkan ke dalam suapannya, dua sendok Nesya suap kan lagi nasi goreng itu ke mulutnya, saat Nesya ingin makanan nasi goreng untuk yang ke tiga kalinya, Fasya datang dengan nampan di tangannya .

Fasya meletakkan nasi goreng dan juga air putih seperti yang Nesya ucapkan, tunggu tunggu, jadi ini nasi goreng siapa?

"Eh, Sya, lu kok udah makan duluan? Kan ini punya lo," ucap Fasya sambil memberikan nasi goreng itu kepada Nesya.

Nesya menelan terlebih dulu yang sudah ada di dalam mulutnya. "Tadi kayanya ada adik kelas yang kasih gue ini, dan katanya ini dari lo, terus kata dia lo lagi ke toilet makanya lo titipin ini ke dia,"

"Gue? Gue ke toilet, enggak, Sya, gue enggak ke toilet, tadi ngantri makanya gue lama,"

"Terus ini punya siapa?" Tanya Nesya

"Gak tau,"

Nesya memegang pelipisnya yang terasa sangat pening, ia mencoba untuk menahan semua bebannya, tapi hasilnya nihil, tubuhnya tumbang, Nesya terjatuh dan tak sadarkan diri.

💕

Lagi?

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

442K 24.6K 41
Semenjak berkuliah, Karina selalu berurusan dengan dosen killernya. Semakin ia ingin menjauh, justru dosennya itu malah semakin mendekatinya. Lantas...
701K 58K 42
Batari Kirana sedang berada di puncak karirnya. Di usia 32 tahun dia menjadi business manager lokal pertama di industri fashion kelas dunia tempatnya...
123K 4.3K 68
Menikah dengan orang yang tidak dikenal. Lebih tepat adalah sebuah perjodohan. Argan, seorang pilot yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Menikah...
179K 13.1K 59
[Cerita penuh dengan keuwuan.]❤️ "Fathan memang bukan ustadz, Ummi. Tapi insyaallah, bisa menjadi imam yang baik untuk Ziara." _Elfathan Barwyn Athar...