My Husband Is A Mafia.

By Evan-99

653K 39.3K 2.9K

Kalau penasaran baca aja. Bagi yang gak minat di Skip aja ke cerita yg lain.😊 Firs up..21Jan.2019 More

Chapter .1.
Chapter .2.
Chapter.3.
Chapter .4.
Chapter .5.
Chapter .6.
Chapter .7.
Chapter .8.
Chapter .9.
Chapter .10.
Chapter .11.
Chapter .12.
Chapter .13.
Chapter .14.
Chapter .15.
Chapter .16.
Chapter .17.
Chapter .18.
Chapter .19.
Chapter .20.
Chapter .21.
Chapter .22.
Chapter .23.
Chapter .24.
Chapter .25.
Chapter .26.
Chapter .27.
Chapter .28.
Chapter .29.
Chapter .31.
Chapter .32.
Chapter .33.
Chapter.34.
Chapter .35.
Chapter .36.
Chapter .37.
Chapter .38.
Chapter .39.
Chapter .40.

Chapter .30.

13K 848 74
By Evan-99


Setelah beristirahat selama lebih dari seminggu lamanya,luka di bahu Jack akhirnya sudah benar-benar sembuh dan Jack juga sudah bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya..

Devin dan Randy juga masih berada di New York untuk beberapa bulan kedepan sampai urusan pekerjaan mereka di New York benar-benar selesai

Keith meminta keduanya untuk tetap tinggal di rumahnya selama mereka berada di New York agar rumahnya lebih ramai

Hubungan antara Randy dan Kyle juga semakin membaik setelah kejadian panas di malam pertama pertemuan mereka..

Kyle sudah terbiasa dengan keberadaan Randy dan orang-orang baru di sekitarnya...
Bahkan Kyle juga secara perlahan sudah menerima perasaan Randy padanya...

  Semua orang juga baru mengetahui jika ternyata Kyle begitu menyukai anak-anak kecil karena tak jarang orang-orang dirumah Dash melihat Kyle begitu antusias saat bermain dengan Christian

Beda halnya dengan Russell yg masih sering terlibat perdebatan dengan Devin hanya karena memperebutkan Jack

Tapi sudah beberapa hari ini Russell tidak berkunjung ke rumah Dash..
Bukan karena Russell marah pada Jack yg tidak pernah membelanya ketika dirinya berdebat dengan Devin

Bukan pula karena dirinya malas bertemu dengan Devin yg selalu nampak menyebalkan di matanya..
Hanya saja pekerjaannya di perusahaan benar-benar menumpuk sehingga membuat Russell tidak memiliki waktu untuk berkunjung ke rumah sahabat dekatnya itu

  Dan karena hal itulah Jack memutuskan untuk mengunjungi Russell ke perusahaannya setelah tidak bertemu dengan si manis kesayangannya itu

Sesampainya di perusahaan milik Russell, Jack langsung saja masuk ke dalam bangunan 20 lantai itu tanpa merasa canggung sama sekali dengan para pekerja lain

Lagipula hampir semua pekerja di perusahaan milik Russell sudah mengenalnya dan mengetahui kedekatannya dengan Boss mereka

Saat Jack masuk ke perusahaan milik Russell, banyak pekerja yg langsung menyambut kedatangannya dan sesekali para pekerja itu akan menyapa dan menanyakan kabar Jack

"Selamat siang tuan Jack.."kata seorang pria dewasa yg merupakan asisten Louis

"Selamat siang juga Rodrigo..."kata Jack

"Tuan Jack ingin mengunjungi tuan muda Russell?"kata Rodrigo

"Hemm..apa Russell sedang sibuk?"kata Jack

"Sepertinya tuan muda Russell sedang sedikit sibuk...
Beberapa hari ini banyak sekali permintaan kerja sama dari perusahaan lain yg mengharuskan tuan muda Russell menanganinya secara langsung"kata Rodrigo

"Lalu bagaimana dengan kakak ipar..
Apa dia melarangnya lagi menangani masalah perusahaan?"kata Jack

"Tidak...tuan muda Russell tidak ingin tuan Louis terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga melupakan kewajibannya sebagai seorang kepala keluarga..
Karena itulah tuan muda Russell langsung menangani semua masalah ini sendirian"kata Rodrigo

Jack langsung saja mengangguk mendengar hal itu..
Alan juga mengatakan hal yg sama seperti yg dikatakan oleh Rodrigo...

Belakangan ini Russell sering meminta Louis dan Alan untuk pulang lebih cepat karena keduanya harus memikirkan pasangan mereka masing-masing

Louis dengan keluarga kecilnya dan juga Alan yg harus memperhatikan Jacob..
Russell tidak ingin hanya karena masalah pekerjaan Louis dan Alan sampai melupakan pasangan mereka

Karena hal itulah Russell sering meminta keduanya untuk pulang lebih awal belakangan ini sementara dirinya  yg menangani semua masalah perusahaan seorang diri

Jack akui jika sebenarnya Russell adalah orang yg sangat pengertian terhadap orang lain
Dan karena hal itulah rasa cintanya pada Russell semakin besar

"Kalau begitu aku akan ke ruangannya..
Lanjutkan saja pekerjaanmu"kata Jack sambil menepuk bahu Rodrigo

  Rodrigo langsung mengangguk mendengar hal itu dan membiarkan Jack masuk ke dalam lift khusus untuk para petinggi perusahaan

Sesampainya di lantai paling atas perusahaan milik Russell,Jack langsung saja berjalan ke arah ruangan milik Russell dan sesekali Jack akan menyapa beberapa orang yg di temuinya ei sana

Begitu sampai di depan pintu ruangan milik Russell,Jack langsung saja masuk tanpa mengetuk pintunya lebih dulu

Russell sendiri yg masih sibuk memeriksa berkas-berkas penting didepannya tidak perlu melihat siapakah yg datang ke ruangannya karena dirinya sudah tahu benar siapa itu

Tidak ada seorangpun yg berani masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu lebih dulu selain Jack..
Bahkan Alan dan Louis sekalipun akan tetap mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk ke dalam ruangannya

"Selamat siang Baby"kata Jack sambil melangkahkan kakinya mendekat ke arah Russell

"Hemmmm..."

Russell hanya menggumam kecil menjawab sapaan dari Jack karena dirinya sedang sibuk memeriksa berkas-berkas hasil pekerjaan karyawannya

"Hei...
Sebegitu pentingkah berkas-berkas itu sampai kau mengabaikanku"kata Jack sambil memeluk Russell dari belakang dan tak lupa Jack juga mencium pipi Russell

"Aku sedang sibuk..
Jangan menggangguku"kata Russell saat merasakan Jack berpindah mengecup kecil kulit lehernya

"Harusnya kau beristirahat saja..
Lihatlah,matamu sudah sangat memerah..
Sepertinya kau kurang tidur"kata Jack saat melihat adanya lingkaran hitam di bawah mata Russell

"Aku harus membereskan semua ini sebelum beristirahat"kata Russell sambil melepaskan tangan Jack yg masih melingkar di lehernya

"Tidak...
Kau harus beristirahat sebentar.."kata Jack yg langsung saja berpindah ke depan dan menarik tangan Russell ke arah sofa yg berada di ruangan itu

"Bisakah kau lepaskan tanganku...
Pekerjaanku masih banyak"kata Russell yg tidak memberikan perlawanan sedikitpun karena memang tubuhnya sudah terasa sangat lelah

"Nanti saja..
Sekarang kau harus beristirahat"kata Jack yg kemudian menarik Russell ke dalam pangkuannya

"Aku tidak bisa tidur dengan tenang jika pekerjaanku belum selesai"kata Russell sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Jack

"Tenang saja..
Biar aku yg mengerjakannya untukmu"kata Jack sambil mengusap pelan kepala Russell dan sesekali Jack akan mencium pipi putih Russell yg bersandar di dadanya

"Hemm..."

Russell hanya kembali menggumam kecil sebelum memeluk erat dada Jack dan mencoba mencari posisi yg nyaman untuk tidur

Jack sendiri hanya membiarkan Russell mencoba untuk mencari posisi yg nyaman dalam pangkuannya sementara dirinya sendiri tetap mengusap pelan kepala dan punggung calon istrinya itu

Tak berselang lama setelah itu Russell sudah benar-benar tertidur pulas di pangkuan Jack...
Sedangkan Jack sendiri hanya tersenyum kecil melihat wajah lelah Russell yg nampak kurang tidur

Dan setelah itu Jack membaringkan Russell di atas sofa berwarna coklat terang di ruangan itu dan menutupinya dengan jas miliknya agar Russell tidak merasa kedinginan

"Baiklah, sekarang tugasku menyelesaikan semua pekerjaannya agar calon istriku tidak kelelahan lagi"kata Jack

  Jack juga meminta bantuan pada Brandon untuk mengirimkan beberapa asistennya untuk datang ke perusahaan Russell membantu dirinya mengerjakan semua pekerjaan Russell

Brandon sendiri langsung meminta beberapa asistennya untuk pergi ke perusahaan milik Russell karena dirinya memiliki hampir 25 asisten yg membantunya untuk menyelesaikan masalah perusahaan..

Jumlah itu tidak termasuk dengan ketiga adiknya yg menjadi orang-orang kepercayaannya di antara asistennya yg lain

Brandon sendiri saat ini sedang berada di rumah karena dirinya memutuskan untuk tidak pergi ke perusahaannya selama beberapa bulan kedepan

Brandon sengaja melakukan hal itu karena dalam beberapa minggu atau mungkin beberapa hari lagi Dash sudah akan melahirkan

Brandon hanya ingin menjadi suami dan Ayah yg siaga...
Dirinya tidak ingin kejadian 6 tahun lalu terulang lagi dimana dirinya tidak bisa menemani Dash dan melihat kelahiran anak-anaknya

"Ada apa?"kata Dash yg saat ini berada di rumah tamu rumahnya bersama dengan suaminya

"Tidak ada apa-apa..
Jack hanya meminta ijin untuk meminta beberapa asistenku ke perusahaan milik Russell"kata Brandon

"Memangnya ada masalah apa dengan anak itu?"kata Dash

"Sepertinya dia kelelahan  karena memaksakan diri mengurus semua pekerjaan seorang diri"kata Brandon

"Dia memang seperti itu sejak dulu..
Aku tidak akan terkejut lagi mendengarnya"kata Dash

"Dia anak yg pengertian terhadap hubungan orang lain..
Hanya saja sikapnya yg terlalu keras kepala"kata Brandon

"Sama seperti adikku..
Dia juga keras kepala tapi selalu malu-malu jika berhadapan dengan Peter"kata Dash sambil tertawa kecil

"Sahabatmu juga sama...
Dia sering bersikap malu-malu jika berhadapan dengan Jack..
Tapi dia terlihat cemburu sekali saat Devin mendekatinya"kata Brandon sambil tersenyum kecil

"Aku juga heran dengan anak itu..
Kenapa dulu Russell sampai bisa menyukai Darell jika sifat benar-benar sama..."kata Dash

"Tidak ada yg salah saat kita menyukai seseorang...
Seperti aku yg begitu mencintaimu..
Awalnya aku tidak merasakan apapun saat kita baru berkenalan..
Tapi kau tahu, semua itu langsung berubah setelah malam panas yg kita lewati"kata Brandon

"Jadi maksudmu kau terbarik denganku hanya karena sexs"kata Dash

"Tidak...
Bukan itu maksudku..
Aku jatuh cinta padamu apa adanya..
Tanpa alasan dan syarat yg pasti..
Aku mencintaimu karena itu adalah dirimu sendiri"kata Brandon

"Alasanmu sedikit membingungkan..
Aku tidak mengerti sama sekali maksud perkataanmu"kata Dash

"Yg jelas aku mencintaimu bukan karena kau manis ataupun karena kau bisa memberikanku keturunan..
Aku mencintaimu karena aku nyaman saat berada di dekatmu..
Hatiku terasa tenang saat kita berdampingan dan entah karena apa, aku selalu ingin disamping mu, melindungi mu,dan menjaga mu serta anak-anak kita dengan nyawaku"kata Brandon

"So sweet...
Sekarang kau berubah menjadi sangat romantis ketika akan menjadi seorang Ayah.."kata Dash

"Tidak ada yg melarang seorang suami bersikap manis pada istrinya sendiri"kata Brandon sambil mengecup bibir Dash

"Aku mencintaimu"kata Dash sambil mencium pipi suaminya

"Aku juga sangat mencintaimu...
Sangat mencintai kalian"kata Brandon sambil mengusap pelan perut Dash yg sudah sangat membesar

"Ooucchh..."
Dash langsung mengerang k

"Dia menendang"kata Brandon dengan mata berbinar ketika merasakan ada pergerakan di dalam perut istrinya

"Sepertinya dia sudah tidak sabar ingin bermain bersama Daddynya"kata Dash

"Aku juga sudah tidak sabar lagi menunggu mereka..
Cepatlah lahir..
Daddy menunggu kalian"kata Brandon

"Kenapa kau yakin sekali jika anak kita kali ini kembar lagi"kata Dash

"Tentu saja aku sangat yakin karena aku adalah Daddynya"kata Brandon

"Bagaimana jika yg lahir hanya satu..? Akan lebih baik jika kau memperbolehkan Jacob memeriksanya"kata Dash

"Tidak..
Ini adalah kejutan besar..
Aku tidak ingin kejutan ini terasa biasa saja..
Jacob hanya boleh memeriksa kesehatanmu dan anak kita saja..
Jenis kelamin dan berapapun anak kita yg akan lahir itu adalah kejutan spesialnya"kata Brandon

"Terserah kau saja...
Sekarang aku tahu benar darimana Christian mewarisi sikap keras kepalanya yg sangat luar biasa"kata Dash

"Memangnya apa yg salah jika putraku mewarisi sikap orangtuanya sendiri"kata Brandon

"Tidak ada yg salah dengan hal itu..
Hanya saja aku sedikit takut jika Christian memiliki sifatmu yg dulu"kata Dash

"Sebenarnya itu mungkin saja..
Tapi sejak kecil dia sudah bersamamu dan melihat semua sifatmu yg baik..
Jadi kurasa Christian akan lebih dominan mewarisi semua kebaikanmu..
Aku hanya menurunkan wajah dan penampilanku saja padanya"kata Brandon

"Itu mungkin saja..
Ngomong-ngomong,apa sudah ada yg menjemput Christian di sekolah?"kata Dash

"Aku sudah meminta adikmu menjemputnya sejak tadi bersama Peter"kata Brandon

"Baguslah.."kata Dash

"Apa Papa dan Jerremy belum pulang dari pusat perbelanjaan..
Kenapa rumah ini terasa sepi sekali"kata Brandon

"Sepertinya belum..
Kyle juga belum kembali..
Setahuku dia ikut bersama papa dan Jerremy ke pusat perbelanjaan"kata Dash

"Lalu bagaimana dengan Daddymu...?"tanya Brandon

"Daddy pasti akan mengikuti kemanapun papa pergi.."kata Dash

"Tapi seingatku Daddy mertua pergi ke perusahaan tadi pagi"kata Brandon

"Kau seperti tidak tahu kebiasaan Daddy setelah papa hamil..
Dia akan muncul tiba-tiba kemanapun papa pergi tanpa pemberitahuan lebih dulu.."kata Dash sambil memutar bola mata malas begitu mengingat sikap Max yg lebih posesif di masa kehamilan Keith

"Itu sama saja dengan Theo"kata Brandon

"Kau juga posesif..
Kenapa harus membicarakan orang lain"kata Dash

"Sudah kubilang itu semua kulakukan karena aku sangat mencintaimu..
Aku tidak mau milikku di sukai oleh orang lain..
Wajah manismu terlalu menggoda untuk semua orang yg melihatnya"kata Brandon

"Jangan menggodaku seperti itu..
Itu tidak akan berhasil"kata Dash

"Aku tidak menggodamu..
Aku mengatakan yg sebenarnya..
Lagipula aku sudah berhasil sejak dulu"kata Brandon

"Berhasil apa?"kata Dash

"Berhasil membuatmu menjadi milikku seutuhnya..
Berhasil membuatmu hamil anakku lagi"kata Brandon

"Aku juga sudah berhasil membuatmu jatuh cinta padaku..
Berhasil mengubah jalan hidupmu dan menjadikanmu sebagai suami dan Ayah yg baik"kata Dash sambil mengusap rahang kokoh suaminya

"Itulah yg membuatku semakin mencintaimu..
Kau seperti seorang malaikat bagiku"kata Brandon sambil mengecup bibir manis Dash

"Aku juga semakin mencintaimu...."kata Dash

"Aku jauh lebih mencintaimu"kata Brandon

"Aku tahu itu.."kata Dash sambil menarik pelan wajah suaminya yg semakin mendekat ke arahnya sampai akhirnya keduanya  saling berciuman dengan mesra

"Emmhh..."...

Dash langsung mendesah pelan saat bibir Brandon semakin liar menghisap bibir bawahnya sedangkan kedua lengan kokohnya sedang memeluk erat pinggang rampingnya

Keduanya terus menikmati ciuman itu sampai akhirnya mereka harus berhenti saat mendengar suara langkah kaki yg berjalan cepat ke arah mereka

"Daddy, Papa,aku pulang...!"kata Christian sambil berlari kecil ke arah ruang tengah dimana Dash dan Brandon biasanya sering menunggu kepulangannya

Dash langsung saja menarik kepalanya lebih dulu setelah mendengar suara putra kecilnya sehingga menampakkan wajah Brandon yg nampak kecewa

"Kenapa wajahmu seperti itu?"kata Dash

"Aku menginginkannya lagi.."kata Brandon dengan wajah merajuk

"Ada Christian yg akan datang kemari..
Bagaimana jika nanti dia melihatnya"kata Dash yg kadang kala sering merasa kesal dengan sikap suaminya yg selalu ingin bermesraan bahkan di depan anak kecil sekalipun

"Memangnya kenapa jika Christian melihatnya..."kata Brandon

"Apa kau mau melihat anakmu dewasa sebelum waktunya.."kata Dash sambil menatap tajam ke arah suaminya

"Ti..tidak...bukan..
Bukan itu maksudku.."kata Brandon yg langsung saja menggeleng cepat begitu melihat wajah datar istrinya

Entah karena apa Brandon begitu takut saat melihat wajah istrinya yg tampak marah..
Seingatnya dulu dirinya tidak pernah merasa takut sekalipun pada orang lain yg bahkan berniat untuk membunuhnya..

Tapi beda halnya dengan Dash..
Hanya karena istrinya itu menatap datar ke arahnya sudah dapat membuat Brandon langsung merasa ketakutan

Sedangkan dulu sikapnya saat masih menjadi seorang Boss mafia pantang mengenal rasa takut dan belas kasih..
Dan sekarang justru semua itu tidak berlaku lagi jika harus berhadapan dengan istri manisnya itu

"Kita bisa melakukannya lagi jika tidak ada Christian"kata Dash setelah menghela nafas panjang

"Tapi aku ingin sesuatu yg lebih.."kata Brandon sambil menyeringai kecil

"Apa maksudmu dengan sesuatu yg lebih?"kata Dash dengan alis berkerut heran saat mendengar perkataan suaminya

"Yah..kau tahu,kita sudah lama tidak melakukanya..
Aku ingin melakukannya lagi malam ini..
Sudah lewat 2 Minggu lamanya kita tidak melakukan hal itu lagi"kata Brandon dengan tatapan mata memohon

Mendengar hal itu Dash langsung saja menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk menyetujui permintaan suaminya

"Baiklah jika itu maumu..
Tapi aku tidak mau permainan yg kasar dan terlalu lama"kata Dash

"Aku janji akan melakukannya dengan pelan-pelan..
Dan aku janji tidak akan terlalu lama..
Aku tidak ingin menyakitimu dan anak kita"kata Brandon dengan semangat

Tak lama setelah pembicaraan itu, Christian nampak berlari kecil menuju ke arah kedua orangtuanya dan langsung melompat ke arah Brandon yg duduk di samping Dash

"Halo jagoan Daddy...
Kau sudah pulang...
Bagaimana dengan sekolahmu hari ini"kata Brandon sambil mencium pipi putranya itu

"Sangat menyenangkan seperti biasanya..."kata Christian

"Kau tidak nakal kan saat di sekolah?"kata Dash

"No Papa..
Aku tidak nakal sama sekali saat di sekolah.."kata Christian

"Good boy..
Itu baru anak kami"kata Brandon

"Bagaimana dengan adik bayi ku hari ini..
Apa dia nakal"kata Christian sambil mengusap pelan perut Dash dan menempelkan telinganya di atas perut papanya yg sudah sangat membesar

"Adikmu baik-baik saja..
Dia tidak nakal tapi sepertinya dia sudah tidak sabar ingin bermain dengan kakaknya"kata Dash sambil mengusap pelan kepala Christian

"Benarkah...!!
Aku juga sudah tidak sabar ingin bermain dengan adik bayi ku"kata Christian dengan antusias

"Apa yg sedang kalian bicarakan..
Sepertinya ini berita yg bagus"kata Darell yg baru saja memasuki ruang tengah dengan Peter di belakangnya

"Itu benar..
Sepertinya kalian sedang bahagia sekali"kata Peter yg juga sama penasarannya dengan Darell ketika melihat wajah bahagia Keluarga kecil Brandon

"Papa mengatakan padaku jika adik bayi sudah tidak sabar ingin bermain denganku.."kata Christian dengan antusias

"Benarkah?"kata Peter

"Hemm..
Sepertinya tidak akan lama lagi..
Mungkin dalam hitungan hari keponakanmu sudah akan lahir"kata Brandon

"Aku jadi tidak sabar menunggunya..
Aku jadi ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki anak sendiri"kata Darell

"Kalau begitu cepatlah menikah...."kata Brandon

"Itu benar..
Peter sudah siap sejak dulu untuk menjadi suamimu...
Kau saja yg terlalu lama memberikannya kepastian"kata Dash

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah dengan maniak idiot itu.."kata Darell dengan ketus sembari menatap tajam ke arah Peter yg nampak biasa saja melihatnya

"Memangnya kenapa kau tidak mau menikah dengan adikku..
Dia tampan,baik dan pengertian pada pasangannya"kata Brandon

"Aku tidak suka dengan sifat mesumnya yg terlalu berlebihan"kata Darell

"Sifat mesum ku yg mana yg kau bicarakan?"kata Peter dengan wajah heran

"Kau tidak ingat apa yg kau lakukan semalam saat menyelinap masuk ke dalam kamarku...
Berapa banyak bekas kemerahan yg kau buat secara diam-diam di seluruh tubuhku"kata Darell dengan ketus

"Seingatku tidak banyak..
Mungkin sekitar 20.."kata Peter dengan tangan menopang dagu seperti seseorang yg sedang berusaha mengingat sesuatu

"Kau menghitung jumlahnya?"kata Dash yg merasa tidak percaya dengan perkataan adik iparnya itu

"Tidak juga..
Aku hanya memperkirakannya..
Mungkin bisa kurang bisa lebih"kata Peter sambil mengangkat kedua bahunya

"Kalian lihat kan..
Dia benar-benar sudah gila sampai menghitung hal semacam itu.."kata Darell

"Tapi seingatku kau menikmati apa yg kulakukan padamu tadi malam..
Kau juga bahkan membalas ciumanku..
Jika saja bukan karena aku menjatuhkan ponselmu mungkin kita sudah melakukan.._"

"Berhenti idiot...
Jangan teruskan lagi...
Kau akan membuat keponakanku dewasa sebelum waktunya"kata Darell sambil memukul kuat lengan Peter

"Jika kalian ingin membicarakan hal semacam itu sebaiknya kalian pergi ke kamar..
Jangan membicarakan masalah orang dewasa di depan anakku"kata Dash

"Dia yg memulainya"kata Darell sambil memukul paha Peter lumayan kuat

"Ouch... kenapa kau selalu menyalahkan ku"kata Peter sambil mengusap pahanya yg terasa sedikit panas setelah dipukul oleh Darell

"Berhenti bertengkar di depan anakku dan cepat pergi dari sini sebelum aku menendang kalian berdua"kata Dash

"Baiklah..
Terserah kau saja ibu hamil..."kata Darell yg langsung saja berlari ke arah lantai dua rumahnya

"Darell...!!
Aku bukan wanita..
Jangan menyebutku ibu hamil..!!"kata Dash dengan suara keras

"Tapi itu faktanya..!
Kau bisa hamil seperti seorang wanita"kata Darell dari lantai dua

Dash langsung saja mendengus kesal mendengar perkataan adik kembarnya itu dan seketika itu Dash langsung mengalihkan pandangannya ke arah Peter yg langsung terkejut melihat Dash sedang menatap tajam ke arahnya

"Ke..kaenapa.. kakak ipar menatapku seperti itu"kata Peter dengan terbata setelah melihat wajah menakutkan Dash

"Kau...buat dia merasakan apa yg kurasakan...
Bila perlu buat dia hamil secepatnya.."kata Dash sambil  menunjuk tepat ke arah wajah Peter

Mendengar apa yg dikatakan oleh Dash, seketika itu Peter langsung mengangguk dengan cepat sambil tersenyum kecil..

"Akan kulakukan secepatnya..
Terimakasih sudah memberiku ijin"kata Peter dengan wajah gembira

"Apalagi yg kau tunggu..
Cepatlah ke kamarnya.."kata Dash

"Baiklah kakak ipar..
Sekali lagi terimakasih"kata Peter yg langsung saja berdiri dari tempat duduknya

Bahkan sebelum menaiki anak tangga, Peter sempat menghentikan langkahnya lebih dulu dan berbalik lagi untuk mencium pipi Dash sehingga membuat Brandon dan Dash terkejut

"Peter...!!
Berani sekali kau mencium pipi istriku...!"kata Brandon dengan suara keras begitu Peter berlari ke arah lantai dua

"Sorry Brother..
Aku terlalu bahagia...
Sekali lagi sampaikan terimakasih ku pada kakak ipar"kata Peter dari arah lantai dua

Brandon langsung saja menatap ke arah Dash yg sama sedang menatap heran kearahnya

"Ada apa?"kata Dash

"Kenapa kau diam saja saat Peter mencium pipimu"kata Brandon dengan kesal

"Aku tidak tahu jika dia mau melakukannya..
Kenapa kau justru menyalahkan aku..
Harusnya sebagai suami kau yg melindungi ku"kata Dash

Brandon langsung menghela nafas panjang mendengar hal itu...
Lagipula kenapa Peter sampai mencium pipi istrinya..

"Daddy terlalu berlebihan...
Kenapa Daddy harus marah-marah hanya karena uncle Peter mencium pipi Papa"kata Christian

"Papamu itu hanya milik Daddy..
Jadi tidak ada orang lain yg boleh menciumnya selain Daddy"kata Brandon

"Tidak...
Papa itu milikku..
Daddy tidak boleh merebut papa dariku"kata Christian

"Tapi Daddy suami papamu..
Itu artinya Daddy lebih berhak atas papamu"kata Brandon

"Dia juga papaku.."kata Christian

"Dia istriku"kata Brandon

"Dia papaku"kata Christian

"Dasar anak nakal..
Mengalah lah pada orangtua"kata Brandon..

"Harusnya Daddy yg mengalah pada anak kecil"kata Christian

"Tidak akan..
Kau yg harus mengalah pada Daddy karena Daddy lebih tua"kata Brandon

"Baguslah kalau Daddy sadar jika Daddy memang sudah tua..."kata Christian

"Hei...
Siapa yg mengajarimu berbicara seperti itu...
Kemari kau anak nakal..."kata Brandon yg langsung saja menggelitik seluruh tubuh putra kecilnya itu

"Aha...ha...ha...ha...
Daddy.. berhenti...
Papa...tolong aku..."kata Christian yg sedang tertawa di pangkuan Brandon

Dash hanya tertawa kecil melihat apa yg dilakukan oleh suami dan putranya itu untuk sesaat sebelum akhirnya Dash menepuk pelan bahu lebar suaminya dan memintanya berhenti menggelitik putranya

"Hentikan itu..
Kau bisa membuat perutnya kram"kata Dash

"Baiklah.. baiklah..
Sekarang kau bebas anak nakal"kata Brandon sambil melepaskan putranya

"Sekarang pergi ke kamarmu dan bereskan dulu peralatan sekolahmu..
Setelah itu turun lagi kemari untuk makan siang..
Panggil Darell dan Peter juga"kata Dash sambil tersenyum kecil pada putranya

"Baik Papa..."kata Christian yg kemudian mencium pipi Dash dan Brandon sebelum pergi ke arah lantai dua

"Rasanya menyenangkan sekali memiliki kalian semua didalam hidupku.."kata Brandon sambil merangkul bahu istrinya

"Kami juga senang memiliki pemimpin sepertimu..."kata Dash sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya

"Akan kulakukan sebaik yg kubisa sebagai pemimpin keluarga kecil kita"kata Brandon sambil mencium pucuk kepala Dash..

"Aku senang mendengarnya"kata Dash

"i love you my sweet wife"kata Brandon

"And I love you too, my handsome husband ... now and forever"kata Dash

.
.
.
.
.
.
.
.

Yang rindu Keluarga kecil Dash dan Brandon ada gak nih...

Sorry ya janji updatenya kemaren tapi baru up hari ini..
Kemaren tuh tempat Evan ujan jadinya di tunda dulu..

Buat yg nunggu moment Darell dan Peter mungkin bentar lagi mereka bakal...
Yah you know lah 🤣🤣🤣🤣

Semoga gak ngamuk si Darell setelahnya...

Sampai ketemu di Next Chapter............

See yaaaa....🙋🙋🙋🙋💋💋💋💋

Evan99
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️





Continue Reading

You'll Also Like

12.5K 1.7K 24
Haikal Fahrezi namanya, seorang libero yang terkenal dengan julukan Penjaga Gila dari negara asalnya. Namun, terjadi sesuatu tidak mengenakkan membua...
34.5K 2.9K 16
Lebih mementingkan pekerjaan atau istri!?
22.4K 3.3K 53
Tin "Aku tidak pernah tahu jika mencintaimu sangatlah menyakitkan. Dan yang membuatku hancur dan terluka adalah aku yang tidak bisa berhenti mencinta...
39.6K 2.8K 22
BOBOIBOY MOVIE 2 & BOBOIBOY GALAXY SORI × READER