My Rival is My Brother (End)...

By Tys_131

398K 40.4K 13.3K

Squel My Family, bxb rate bisa berubah yang tidak suka fujo get out. - 14/03/19 -18/04/19 @tys_131 2019 More

Prolog
Cast (2)
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 10_ REAL
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Epilog
Special Chapter 1
Special Chapter 2
Special Chapter 3
Special Chapter_
Special Chapter 4
Special Chapter 5
Special Chapter 6

Part 24

7.1K 882 309
By Tys_131







Jaemin tersenyum begitu ceria saat ini, kakinya menuruni tangga dengan pelan. Saat matanya melihat Yeeun yang sedang duduk di sofa tangah dengan laptop di depannya, Jaemin mendekatinya.

"Yeeun, dimana Jeno?"

"Ada di ruangannya"

Yeeun yang tadi fokus ke laptop kini menolah dan tersenyum pada Jaemin.

"Baiklah, terimakasih" ucap Jaemin

"Kembali kasih"

Tak mendengarkan balasan dari Yeeun, Jaemin sudah pergi duluan ke arah ruangan Jeno yang ada di samping tangga.

Tanpa permisi dan mengetok pintu, Jaemin langsung masuk. Matanya berbinar saat melihat Jeno yang sedang tersenyum padanya. walaupun dia sedang menelpon seseorang.

Jaemin masuk, menutup pintu dan berjalan kearah Jeno. mendudukkan dirinya di pangkuan Jeno yang masih menerima panggilan dari entah siapa yang jelas Jaemin tidaklah peduli.

Tangannya langsung memeluk leher Jeno. matanya menatap Jeno.

"Lakukan apapun yang kalian inginkan. Tapi jangan membuat kekacauan. Ini target besar, jangan sampai ada jejak"

Suara Jeno terdengar begitu berbeda dari sebelumnya, dan Jaemin yakin jika Jeno sedang menerima tawaran atau pekerjaan lain dari rekan kerjanya.

"Lakukan dalam waktu 1 hari. Lewat jalur darat saja"

Setelah berbicara beberapa hal, Jeno akhirnya menutup telponnya. Melempar ponsel ke meja dan kini tangannya memeluk Jaemin di pangkuannya.

"Ada apa Na?" tanya Jeno lembut.

"Jeno, sayang"

"Iya Na~" balas Jeno, "kenapa perasaanku tidak enak ya" batinnya

"Kamu mencintaiku tidak?"

Jaemin berbicara begitu lembut, matanya berbinar sambil melihat mata Jeno. sangat-sangat terlihat seperti anak bayi. Dan jujur saja Jeno sangat terpesona saat ini.

"Tentu saja. Kenapa memangnya?"

"Kamu suka tidak jika aku meminta sesuatu padamu"

"Suka kenapa tidak suka"

Oke kali ini Jeno bohong.tapi demi kenyamanan hidupnya sepertinya tidak masalah. Hanya sekali tidak akan lebih.

"Apa aku boleh meminta sesuatu padamu saat ini?"

"Iya Na, apa yang kamu inginkan?"

Jeno bertanya lembut, tangannya menyingkirkan anak rambut yang ada di dahi Jaemin. "Semoga kali ini normal ya Tuhan" batinnya

Jaemin mengerucukan bibirnya, memajukan bibirnya hingga bertemu dengan milik Jeno. dan itu sukses membuat Jeno semakin was-was dengan sikap manis Jaemin.

"Aku habis nonton film Lake Placid vs. Anaconda"

"Terus?"

"Aku ingin di rumah ini ada Anaconda Jeno, atau piton atau apapun itu. Yang sejenis ular"

"Itu berbahaya Na, ular itu berbisa dan dia dapat membelit apapun yang menganggu mereka"

"Tapi aku menginginkannya Jeno. buat saja taring mereka hilang. Atau letakkan mereka di kandang. Kamu bisa menyewa pawang ular. Aku hanya ingin melihatnya dirumah ini. aku janji tidak akan mendekati ular itu"

Mata Jaemin terlihat basah. Dia juga menipiskan bibirnya. Ekspresi Jeno sangat berbeda saat ini, dan itu membuat Jaemin sedikit takut. Dia yakin jika Jeno mungkin saja marah karena keinginannya.

"Tidak Na, aku akan memberimu apapun tapi tidak untuk yang 1 ini. ini terlalu berbahaya." Jeno berbicara dengan tegas kali ini, melupakan fakta jika Jaemin tidak bisa di perlakukan seperti ini

"Kamu membentakku, hiks"

Nahkan, jika sudah menangis seperti ini ingin rasanya Jeno menghilang dari dunia ini.

"Aku hanya menginginkan hal itu tapi kamu membentakku. Jika memang tidak ingin ya sudah. Tidak perlu membentakku"

Jaemin menunduk, airmatanya kini sudah jatuh. Mengambil napas dalam, Jeno memeluk Jaemin. tangannya meraih ponsel yang ada di meja.

"Carikan aku Anaconda dan piton. Bawa kerumah malam ini. jika bisa jangan Cuma 1, jangan lupa bawa penjaga lebih." Ucap Jeno

Jaemin yang mendengarkan itu langsung mendongakkan kepalanya. Matanya menatap wajah Jeno yang sedang tersenyum.

"Ingat, jangan mendekatinya. jaga jarak tidak kurang dari 10 meter. Jangan melihat sendiri. suruh penjaga bersamamu jika tidak ada aku, dan.."

Ucapan Jeno terpotong saat Jaemin tiba-tiba memberikan ciuman lembut di bibirnya.

"Terimakasih Jeno. aku mencintaimu"

"Aku juga sangat mencintaimu Na,"

"Terimakasih untuk semuanya"

"Apapun untuk kalian berdua"

~~

Mark menarik napas panjang. Matanya tertuju pada pintu di depannya. Mencoba untuk memberanikan diri, kini dia mengetuk pintu sebelum masuk.

Saat masuk, dia tidak mengangkat wajahnya, dia hanya menunduk dan jalan ke depan.

"Ada apa Minhyungie?"

"Aku minta maaf Dad. Aku minta maaf atas kekacauan yang aku buat."

Melihat anak sulungnya yang seperti ini membuat hati Jaehyun tergerak. Rasanya sangat tidak nyaman melihat Mark meminta maaf padanya seperti ini.

"Duduklah, kita bisa bicara dengan santai"

Mark dengan lemas mengikuti apa yang di katakan Jaehyun. duduk di depan Jaehyun. sedari tadi Mark tidak menatap Jaehyun. dia hanya menunduk atau melirik ke samping

"Dad," lirih Mark

Menghembuskan napas kasar, Mark meletakkan lengannya di meja, kemudian menenggelamkan wajahnya disana

"Aku merindukan Mama. Aku merindukan Jeno juga. Tapi apa yang harus aku lakukan" lirihnya

Tangan Jaehyun terulur, mengacak rambut Mark dengan lembut. Melihat bagaimana keadaan Mark, mambuat Jaehyun mengingat bagaimana masa remaja anak-anaknya yang tidak bisa terpisahkan.

"Kamu bisa menemuinya"

"Jeno tidak memperbolehkanku menemui Mama. Setidaknya aku harus membawa David untuk bisa bertemu dengan Mama"

Mark memejamkan matanya. Menikmati bagaimana elusan Jaehyun di kepalanya

"Daddy, Minhyung lelah. Minhyungie kesepian" suara Mark bergetar. Dan Jaehyun dengan jelas bisa mendengarkan semua itu

"Jika kamu lelah kenapa kamu tidak mengakhiri semuanya?"

"Bagaimana caranya. Jeno membenciku, aku tidak bisa menemui Jaemin untuk meminta maaf. Apa yang harus kulakukan. Berdiam diri di sini, menunggu Jeno memaafkanku yang entah kapan dia akan memaafkanku"

"Kenapa kamu tidak berusaha mencari Jeno?"

"Tidak, aku ragu untuk mencarinya. Lagipula aku bisa memiliki semuanya tanpa Jeno"

Mark menegakkan kepalanya, bersandar pada kursi dan kini dia dengan berani menatap Jaehyun. melihat bagaimana mata Mark, Jaehyun sadar ada yang tidak beres dengan anaknya ini. ini bukan seperti Mark yang dia kenal. Ada sesuatu yang menganjal pikiran Jaehyun saat ini.

"Minhyung" geram Jaehyun

"Maaf Dad." Kembali menunduk, Mark kembali terlihat sedih karena bentakan Jaehyun. ""Dad, kita bisa memulai kembali dari awal. Minhyung mohon. Jangan seperti ini. Minhyung minta maaf. Demi apapun Minhyung akan membawa Jeno dan Mama"

Jaehyun mengerutkan keningnya dengan apa yang di katakan Mark saat ini. otaknya mendadak tidak paham dan gagal mencerna apa yang dimaksudkan Mark

"Apa maksudmu jangan seperti ini? memangnya seperti apa yang kamu inginkan?"

Bahu Mark turun, dia kembali menyandarkan kepalanya pada meja. Tidak peduli dengan tatapan Jaehyun padanya.

"Daddy, bisakah Daddy satukan butik dan restauran?"

"Untuk apa?"

"Hanya untuk mempersempit pekerjaanku. Aku benar-benar lelah dengan semua ini"

"Minhyung, apa kamu ada masalah lain?"

"Iya" balas Mark singkat

"katakan padaku?"

Diam, Mark tidak langsung menjawab. Matanya bergetar saat dia kembali menegakan tubuhnya. Dan melihat itu Jaehyun semakin yakin dia ada sesuatu pada Mark.

"Minhyungie"

"Aku tidak suka jika aku berada di bawah Dad, jangan pernah membuatku untuk menyerah dengan semua yang aku miliki" ucap Mark sinis

Berdiri dari duduknya, Mark berjalan keluar ruangan. Sampai di luar, dia menyandarkan tubuhnya. Memegang dadanya yang kini berdetak lebih cepat.

"Maafkan aku Dad, tapi aku sudah berjalan sejauh ini. aku tidak akan pernah bisa membuat diriku sediri hancur." Lirih Mark

~~

Taeyong tersenyum saat melihat bagaimana lincahnya David yang sedang bermain bersama Jayden di depannya.

Rasanya moment ini sangatlah menyenangkan, sayangnya Mark dan Jaehyun tidak ada disini. Bahkan kedua orang itu tidak memberikan kabar untuknya. Beda lagi dengan Jeno yang entah sedang apa tapi sedari tadi dia hanya berdia diri di sudut tempat ini. sibuk dengan ponselnya.

Di sampingnya ada Yeeun yang juga sedang sibuk dengan laptopnya. Sejenak Taeyong kesal dengan semua orang disini, bahkan Jaemin sedang menikmati tidurnya.

"David pelan-pelan. Jayden awas disana licin sayang"

Ucapan Taeyong di abaikan oleh kedua bocah itu. Mereka tetap asyik bermain apapun yang ada di depan mereka.

Hingga suara yang begitu keras membuat Taeyong membolakan matanya. Dia langsung berdiri saat melihat David tiba-tiba terjatuh ke tanah. Tanganya gemetar saat di sekitar tubuh bungsunya ada genangan merah.

Dengan cepat Jaehyun menghampiri David dan Jayden.

"David, sayang kamu kenapa?"

Tangan Taeyong gemetar saat merasakan cairan hangat. Mengangkat kepala David, jantung Taeyong hampir lepas. Darah menetes dari kepalanya.

"Jeno. Sayang, sini. kenapa David tidak bernapas dan diam saja. Ada apa dengannya, hiks"

Taeyong kalut dalam situasi, Yeeun dan Jeno yang mendengar itu langsung menghampiri Taeyong. melihat bagaimana keadaan David saat ini.

Tapi yang membuat Taeyong menangis lebih keras adalah ketika Jeno kembali menjauhinya. Jeno hanya mendekat dan mengambil Jayden sama sekali tidak peduli dengan David yang tidak sadarkan diri

"Apa-apaan ini? apa yang kamu lakukan Jeno, cepat bantu Mama" teriaknya

"Tidak Ma. David memang seharusnya seperti itu."

Suara lain tiba-tiba terdengar di kepala Taeyong, menoleh; kini dia melihat Mark yang berdiri di samping Jeno yang membawa Jayden

"Ada apa dengan kalian berdua?"

"Bukankah seharusnya David memang tidak ada. Bukankah memang harus seperti itu" ucap Jeno

Taeyong menggelengkan kepala, tangannya kini memegang kepalanya yang terasa sangat pening. Perlahan penglihatannya menjadi buram, detik berikutnya semua menjadi gelap.

Taeyong tidak bisa melihat apapun, dia hanya bisa mendengarkan suara Jeno di sampingnya.









"Ma,Mama."

Guncangan terasa ditubuhnya. Matanya masih gelap tapi suara Jeno jelas terdengar begitu keras di telinganya.

"Ma, Jeno mohon. Bangun" teriakan itu semakin kencang. "MAMA"

Taeyong mendudukkan dirinya, napasnya terengah saat ini. jantungnya berdetak lebih kencang.

"Mama mimpi bukankan?" tanya Jeno

Tangannya dengan telaten menghapus keringat di wajahTaeyong. Dia sama halnya dengan Taeyong.

"Jeno, Mama ingin bertemu dengan David"

Jeno terdiam, tapi kemudian dia memeluk Mamanya itu. Tangannya mengelus punggung Taeyong guna menenangkannya.

"Iya, Jeno akan membawa David kesini tapi setelah Mama tenang"

Taeyong mengangguk, tangannya juga memeluk erat Jeno. Hatinya merasa buruk saat ini. bagaimana bisa dia bermimpi seperti itu.

~~

Jaehyun masuk kedalam sebuah restauran China, mengikuti anak buahnya yang sudah memesankan tempat khusus untuk dia bisa bertemu dengan seseorang.

Saat masuk ke sebuah ruangan. Alis Jaehyun menekuk melihat orang yang tidak dia kenal. Melihat bossnya binggung, salah satu anak buahnya mendekat dan berbisik sesuatu hingga Jaehyun mau duduk di depan orang itu.

Aura Jaehyun benar-benar beda saat ini. dan orang yang di depannya itu kini menunduk. Mencoba bersikap biasa, Jaehyun mendecakkan lidahnya.

"Jadi siapa dia?" tanya Jaehyun pada anak buahnya.

"Dia orang yang di temui tuan muda di rumah sakit itu Ketua"

Mata Jaehyun kini berfokus pada orang itu. Dia terlihat sudah berumur, bahkan jika di lihat-lihat umurnya hampir setengah abad lebih.

"Jadi anda adalah dokter? Bukankah begitu?"

Orang itu mengangkat wajahnya. Mengangguk pelan pada Jaehyun. Jaehyun tersenyum melihat itu. Mencoba untuk bersikap ramah.

"Saya Jung Jaehyun. Saya dengar anak saya Mark Jung sering mengunjungi Anda. Jika boleh tau, untuk apa dia menemui anda?"

"Sebelumnya perkenalkan saya Kim Heechul, sebenarnya saya ragu untuk menceritakan semua itu. Akan tetapi karena anda adalah ayah dari pasien saya. Sepertinya saya memang harus menceritakannya"

"Pasien? Anda dokter apa?" tanya Jaehyun ragu-ragu

"Saya psikiater"

"Jadi?" lanjut Jaehyun

"Mark Jung, atau putra anda beberapa bulan ini mengunjungi saya karena dia merasa tertekan dengan apa yang di alaminya. Awalnya dia datang padaku hanya untuk mencari solusi dengan masalahnya, akan tetapi.."

Wajah Jaehyun berubah saat ini, begitu juga wajah dokter Heechul yang terlihat lebih serius.

"Aku merasa ada hal yang aneh ketika dia berbicara dan mengobrol dengan saya. Saya mencoba untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi padanya. dan sepertinya dugaan saya benar. Dia tertekan dengan apa yang dia miliki."

"Maksudnya?"

"Dia memiliki tanggungjawab yang luar biasa.keinginannya membuat tangungjawabnya semakin besar. Keinginan dan kemauannya tidak seimbang dengan apa yang dia dapatkan. Hal itulah yang membuat dia memiliki masalah itu"

"Bisa jelaskan lebih jelas lagi?"

Jaehyun menjadi tidak sabar saat ini. perasaannya mulaii tidak tenang. Bahkan pikiran buruk sudah ada di otaknya sejak tadi.

"Keinginan tinggi, kedudukan tinggi. Pujian tinggi, dia ingin memiliki semua itu. Aku mulai khawatir jika dia akan menyakiti orang karena keinginannya itu. Obesi pada dirinya sendiri begitu besar. Dia benar-benar.."

"Jadi maksud dokter..?"

"Megalomania, Dia mengidap Megalomania"

Jaehyun membeku, dia tidak bodoh. Dia tau apa arti yang di ucapkan dokter itu. Tubuhnya langsung lemas saat ini. bagaimana bisa Mark memiliki kelainan seperti itu. Sejak kapan dia menjadi seperti itu, dan kenapa juga dia tidak bisa merasakan dari awal.

"Jemput David sekarang juga" ucap Jaehyun pada anak buahnya.























Tbc

















Megalomania- gangguan kejiwaan dimana pengidap penyakit itu sangat terobsesi pada dirinya sendiri, selalu mendewakan dirinya sendiri dan menganggap apa yang dilakukannya benar. Tidak menerima kritikan orang lain dan memegang penuh keinginan untuk berkuasa

Jika masih tidak paham dengan Magalomania, bisa cari tau sndiri ya. Itu hanya singkatnya seperti itu. Jika di jelasin akan sangat panjang.










Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

355K 10.5K 38
⚠️TERDAPAT ADEGAN 18+ 🚫HANYA FIKSI TIDAK NYATA
452K 47K 50
"Omega merasa berharga ketika jiwa mereka mutlak dimiliki sang Alpha takdir. Tapi, takdir begitu lucu dengan memberi Jaemin tidak hanya satu, tapi tu...
88.7K 10.1K 35
Two billion gone wrong. "Aku sudah mendapatkannya. Ayo bercerai" Read tags before read !! Start: 7/01/22 End: -