My Rival is My Brother (End)...

By Tys_131

399K 40.4K 13.3K

Squel My Family, bxb rate bisa berubah yang tidak suka fujo get out. - 14/03/19 -18/04/19 @tys_131 2019 More

Prolog
Cast (2)
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 10_ REAL
Part 11
Part 12
Part 13
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Epilog
Special Chapter 1
Special Chapter 2
Special Chapter 3
Special Chapter_
Special Chapter 4
Special Chapter 5
Special Chapter 6

Part 14

7.3K 925 411
By Tys_131








"Jeno dimana?"

Adalah hal pertama yang Jaemin tanyakan pada Yeeun saat dia membantu Jaemin untuk duduk di atas kursi roda.

Sejenak Yeeun hanya diam, tapi detik berikutnya dia tersenyum pada Jaemin

"Dia sedang ada misi" Yeeun memberikan beberapa barang Jaemin pada pengawal lain sebelum mendorong kursi rodanya untuk keluar ruang rawat ini.

"Aku keluar dari rumah sakit dan dia tidak menemaniku, astaga apa dia ingin mati" cemburut Jaemin

Yeeun menahan tawa di belakang Jaemin, membayangkan bagaimana bossnya nanti akan tersiksa oleh pemuda manis di depannya ini.

"Lagi pula kenapa aku harus pulang tengah malam seperti ini, tidak bisakah besok pagi atau siang?" tanya Jaemin

"Aku juga tidak tau"

"Misi apa yang Jeno lakukan, tidak biasanya dia mengabaikanku demi misi?"

"Kurasa misi kali ini sangat berharga untuknya, kudengar bayarannya lumayan tinggi. Jadi boss turun tangan langsung, bahkan dia tidak percaya padaku. Dia malah mempercayakanmu padaku" balas Yeeun menahan tawa saat melihat wajah kesal Jaemin

"Waktu itu dia menolak misi yang di berikan untuk melukai anak perdana mentri karena aku mengajaknya untuk membeli kura-kura. Tapi sekarang hanya karena uang dia membiarkanku keluar seperti ini. Sialan Jeno, jadi sekarang uang lebih penting di hidupnya" Jaemin terus saja mengomel tidak jelas

Beberapa penjaga dan Yeeun hanya bisa menahan tawa, mereka seperti mendapat hiburan karena Jaemin.

Mengabaikan ocehan Jaemin, Yeeun membawanya turun lewat belakang rumah sakit. Penjaga yang tadi mengikuti Yeeun kini menyebar entah kemana. Menyadari jika dia tidak melewati jalan yang benar, Jaemin menoleh pada Yeeun.

"Kenapa lewat sini, kenapa tidak lewat depan?"

"Ini perintah Jaemin. sudahlah, boss sendiri yang mengatur semua ini. sekarang kita pergi."

Jaemin hanya menganggukkan kepalanya, membiarkan Yeeun mendorong kursi rodanya.








Disisi lain, Jeno sedang berdiri di depan ruang rawat Taeyong. wajahnya terlihat dingin saat dua penjaga di depannya menahan untuk tidak membiarkan dia masuk.

"Tidak bisakah aku masuk, ayolah Mama di dalam dan kalian melarangku" ucap Jeno

"Tapi ini perintah Ketua, tuan muda tidak di ijinkan masuk."

Mengambil napas dalam Jeno menampilkan ekspresi wajah sedih, "Baiklah, aku tidak akan masuk"

Setelah mengucapkan kata itu Jeno mundur selangkah, hal ini membuat kedua penjaga tadi menurunkan bahunya merasa lega karena tuan mudanya menurut.

Toktok..

Suara ketukakan pintu terdengar dari dalam, kedua penjaga saling menoleh sebelum menatap pintu di belakang mereka. Saat mereka akan menolah pada Jeno, dengan cepat Jeno menyuntikkan suatu cairan di leher belakang mereka. Tak lama mereka berdua ambruk di bawah Jeno,

"Lah langsung, ku kira masih harus menunggu. Apa dosis yang ku berikan kebanyakan. Ah terserahlah, jika mereka mati apa peduliku"monolog

Membuka pintu lebar, Jeno tersenyum saat melihat anak buahnya berdiri di samping Taeyong. sat Jeno mengalihkan perhatian di depan tadi, ada anakbuah Jeno yang menyelinap dari jendela luar.

Jeno mengambil satu suntikan lagi di kantong jaketnya. Dengan perlahan dia menyuntikkannya pada infus Taeyong.

"Tidur sebentar ya Ma. Jeno janji, setelah ini Mama akan baik-baik saja" ucap Jeno sambil mencium kening Taeyong.

Memberi kode pada anak buahnya, Jeno menyuruh mereka untuk membawa Taeyong keluar. Sebelumnya Jeno sudah mengamankan rumah sakit ini, beberapa CCTV Jeno alihkan, mengurangi kecurigaan pihak rumah sakit Jeno sengaja mengedit gambar yang di tangkap oleh kamera CCTV.

Kecuali satu CCTV yang tidak Jeno rubah atau bajak.

Berjalan kearah meja, Jeno menunduk matanya menatap vas bunga yang ada di sana.

"Mau main kucing-kucingan denganku" tersenyum miring Jeno sekilas melirik pada Taeyong yang sudah di dudukkan di kursi roda. "Temukan dia dan kamu akan menang, Tuan Jung"

Tangan Jeno meraih benda kecil hitam yang tertempel di salah satu kelopak bunga. Menginjaknya hingga benda itu hancur.

Menatap benda itu, Jeno memejamkan mata. Menghambuskan napas pelan sebelum meremas tangannya.

"Maafkan aku Ma, aku tidak bermaksud menghancurkan keluarga kita. tapi aku hanya ingin melindungi apa yang menjadi milikku" batin Jeno












Jaehyun yang melihat bagaimana Jeno saat ini hanya bisa menatap sedih pada anaknya itu.

"Apa harus sejauh ini Jeno?" ucap Jaehyun

Tangannya memainkan cincin di jari manisnya. Menyandarkan tubuh di kursi, Jaehyun hanya bisa menghela napas lelah. Melawan Jeno sama artinya dengan dia melawan dirinya sendiri. tidak akan mudah, apalagi jika dia harus melukai Jeno. Itu sama saja dia bunuh diri.

"Jika saja saat itu Jaemin mati. Mungkin semua sudah selesai"

Jaehyun memutar kursinya, menghadap pada sebuah foto besar yang tergantung di dinding.

"Sepertinya keputusanku tinggal di luar negeri waktu itu adalah sebuah kesalahan. Bagaimana bisa Minhyung menjadi bodoh karena sebuah cinta semu, dan Jeno.." Jaehyun berdiri, tangannya meraih dan mengampai foto itu. Membelai wajah Taeyong yang terlihat sangat cantik

"Kenapa dia jadi terobsesi pada Jaemin."

Jaehyun tersenyum, entah apa arti dari senyum itu yang jelas wajah Jaehyun terlihat sangat mengerikan saat ini.

Meninggalkan foto tadi, kini dia kembali duduk di kursinya. Memandangi lagi video saat Jeno membawa Taeyong pergi.

"Kamu benar-benar seperti Jeno, obsesimu pada Jaemin sama sepertiku pada Taeyong. Hanya bedanya kamu tidak bisa menahan semuanya. Kamu terlalu terburu-buru untuk melakukan tindakan"

Memundurkan kursinya, kini Jaehyun mengangkat kaki dan meletakkan di meja. Menyimpan kedua tangannya di dada. Matanya menerawang langit-langit di ruangannya.

"Kamu menjadi seperti ini karena aku menyakiti Jaemin. lalu apa yang akan kamu lakukan kalau tau aku yang membunuh Papamu," smirk Jaehyun

Matanya terpejam, mengingat bagaimana dia membuat Donghae jatuh sakit. Membuat Dia seolah-olah terkena penyakit parah dan membuatnya meninggal.

Saat itu bahkan Jaehyun benar-benar mengeluarkan semua tenanganya untuk membuat semua orang percaya dengan kondisi Donghae. Membayar dokter palsu untuk merawat Donghae. Perlahan membuat Donghae meminum racun yang membuatnya jatuh sakit.

Menukar riwayat penyakit Donghae semaunya. Dan dengan bersihnya dia bisa melakukan semua itu, walaupun dia harus menunggu untuk mendapatkan kembali Taeyong.

"Lakukan apapun yang kamu inginkan Jeno. Aku akan menemukanmu, bagaimanapun kamu adalah anakku" Jaehyun tersenyum. "Kita lihat seberapa kuatnya dirimu"

(Tidak perlu ku di jelaskan, kan siapa Donghae?)



~~







Jaemin masih terlihat kesal saat ini, sedari tadi dia hanya diam saja. Yeeun yang melihat itu juga hanya membiarkan saja. Begitu juga para pengawal yang ada di depan mereka.

Kini mobil yang membawa Jaemin mulai meninggalkan perkotaan, malam yang gelap membuat Jaemin sama sekali tidak sadar jika mobil yang membawanya memasuki pinggiran hutan.

Yeeun menyipitkan mata saat melihat mobil lain berjalan di belakang mereka. Mobil itu semakin mendekati mobil mereka, bahkan kini jarak mobil yang membawanya bersama Jaemin dengan mobil itu hanya berjarak tidak kurang dari 2 meter.

"Ingin menelpon Boss?" tanya Yeeun pada Jaemin

"Memangnya boleh"

"Aku akan menelponnya untukmu"

Yeeun mengambil ponselnya, mengetikkan nomor Jeno dia langsung memberikan pada Jaemin. tak lama Jeno mengangkatnya.

"Jeno~" rengek Jaemin saat ini,

Ketegangan karena tidak ada suara sedari tadi kini pecah, Yeeun dan dua penjaga tersenyum mendengar bagaimana Jaemin merengek pada Jeno.

"Ada apa Na?"

"Menyebalkan aku membencimu" teriak Jaemin

"Yakin bisa membenciku, hmm?"

"Kamu lebih memilih misi daripada aku"

Jaemin mencibirkan bibirnya, matanya menatap pada jendela. Mengabaikan jika dia sedang di amati oleh Yeeun dan dua orang lagi.

"Maaf, aku minta maaf karena mempercayakanmu pada Yeeun. Aku akan menjelaskan padamu nanti"

"Sekarang kamu dimana?"

"Aku di belakangmu"

Jaemin membolakan matanya, menjauhkan ponsel dari telinganya, dia menatap Yeeun. Mengerti apa arti tatapan Jaemin padanya, Yeeun hanya memberikan senyum.

"Pelankan mobilnya" ucap Yeeun.

Jaemin tidak paham dengan maksud Yeeun, tapi saat jendela mobil terbuka Jaemin menoleh. Matanya terkejut saat Jeno sudah tersenyum padanya di mobil lain.

"Jeno apa yang kamu lakukan?" Jaemin berbicara di telpon walaupun dia dan Jeno kini saling memandang dari sisi mobil masing-masing

"Ingin balapan siapa yang sampai rumah duluan. Yang memang harus memberi hadiah pada yang kalah" ucap Jeno

"Siapa takut"

Jaemin langsung menutup Jendela mobil, menyuruh supir untuk berjalan lebih cepat. Dia tidak ingin membuat Jeno menang darinya.


Tak lama mobil yang membawa Jaemin sampai, dengan cepat dua penjaga tadi keluar. Mengeluarkan kursi roda Jaemin, Yeeun membantu Jaemin untuk keluar.

Duduk di kursi roda mulut Jaemin menganga saat melihat apa yang ada di depannya. Bahkan Jaemin lupa jika mobil Jeno belum juga sampai di tempat ini

"Kita dimana?" tanya Jaemin

"Di rumah"

"Hah, rumah. Ini rumah yang di beli Jeno?"

Yeeun mengangguk, tersenyum pada Jaemin yang terlihat bingung.

"Jika kamu ingin tau, tunggu sampai besok pagi dan kamu akan tau bagaimana rumah ini sebenarnya"

Jaemin menoleh, sedikit mendongak untuk melihat Yeeun. "Maksudnya?"

"Tidak ada, kamu ingin masuk apa menunggu boss?"

"Ah iya, si bodoh itu belum sampai. Tunggu sebentar ya"

Yeeun kembali mengangguk, berdiri di belakang Jaemin dia menyuruh beberapa penjaga untuk bersiap. Sedangkan Jaemin masih berfikir tentang rumah ini. bisa di bilang ini bukan rumah. Ini tidak beda jauh dengan kediaman Jung. Hanya saja mungkin bangunan ini tidak semegah kediaman Jung. Tapi jika di lihat dari depan rumah ini sama besarnya dengan milik Keluarga Jung.

Jaemin berfikir, berapa orang yang akan Jeno bawa untuk menjaga tempat ini. tidak mungkinkan dia hanya akan tinggal berdua bersama Jeno. Seperti bukan gaya jeno.

Mata Jaemin berbinar saat melihat sebuah mobil memasuki halaman rumah, tersenyum manis Jaemin melihat Jeno keluar dari mobil.

Tapi detik berikutnya Jaemin terkejut saat seseorang membawa orang lain keluar dari dalam mobil Jeno.

"Bawa dia masuk" perintah Jeno, " Yeeun"

"Mengerti" balas Yeeun,

Meninggalkan Jaemin, Yeeun berpindah pada kursi roda Taeyong. mendorongnya bersama dengan beberapa penjaga untuk masuk kedalam

Kini Jaemin hanya tinggal bersama Jeno, berlutut di depan kursi roda Jaemin; Jeno menyamakan tinggi wajah mereka.

"Maaf bukan aku yang membawamu, aku harus membawanya bersamaku juga"

Jeno maju, memberikan ciuam singkat di bibir Jaemin. tapi saat ingin memundurkan wajahnya, Jaemin menahannya dengan melingkarkan tangannya di leher Jeno.

"Aku yang seharusnya minta maaf. Aku marah tadi padamu"

"Tidak apa-apa, itu wajar karena aku tidak memberitaumu tadi"

Membelai wajah Jaemin, kini Jeno merasa lega. Taeyong dan juga Jaemin ada di tangannya. Setidaknya dia tidak perlu khawatir karena tidak bisa bertemu dengan Taeyong.

Tugas Jeno selanjutnya adalah berada di samping Taeyong. Bersama dengan Jaemin, Jeno harus membuat Taeyong kembali sehat seperti sebelumnya. Apapun caranya.

"Kita masuk ya. Kita istirahat"

"Kamu bersamaku kan malam ini?"

Jeno tersenyum, "Aku selalu bersamamu, malam ini besok dan seterusnya. Tidak perlu khawatir"












Tbc










Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

116K 12.3K 45
Ada yang bermekar, tapi bukan bunga. Berisikan keseharian Jaemin🐰 dan Jeno🐶 . . ⚠️WARNING BxB NoMin A bit of 🔞 Start: 8-02-2021 End: 27-11-2022 #...
68.7K 4.1K 51
Jaeyong . . "Kenapa kau ingin Taeyong berada di samping mu?" "Karna aku membutuhkan nya!!" . . (WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA) NGGA SUKA SILAHKAN K...
89K 10.1K 35
Two billion gone wrong. "Aku sudah mendapatkannya. Ayo bercerai" Read tags before read !! Start: 7/01/22 End: -