[END] [Markhyuck] Me & You

By ChiiSalun

266K 37.6K 3.1K

Ringkasan : Awalnya Renjun tidak mempermasalahkan apa yang Haechan lakukan. Satu atau dua kali melakukannya t... More

1. Haechan is Back
2. Mark
3. Note
4. Love Sick
5. Voice
6. His Story
8. First Meet
9. Beginning
10. Closer
11. Lets go on a Date
12. Loving U
13. I Love You
14. Confession
15. Us and The World
16. Boyfriend
17. Choosing Side
18. Pilihan
19. Getting U
20. Feeling Alone
21. Morning
22. Day One
23. Work
24. Fighting
25. Fighting 2
26
27.
28. James
29.
30.
31.
32. END (PART 1) skip aja
33. Lanjut sini
34.
35.
36.
37.
38.
39. End
40. Epilogue

7. Kiss

9.3K 1.3K 98
By ChiiSalun

Warning : Ceritanya makin ngebosenin. Typo mungkin bertebaran.

MarkChan


Jeno menatap pantulan dirinya sendiri, hmm tampan. Mulai hari ini, ahh tidak hari ini masa orientasi, sekarang Jeno sudah bukanlah anak sekolah lagi tapi seorang mahasiswa. Jeno masih tidak percaya ketika namanya ada di dalam daftar murid-murid yang diterima di Universitas Seoul jurusan bisnis, sama seperti Haechan dan Jaemin. Renjun berada di universitas yang berbeda dengan mereka, tidak masalah karena mereka berempat akan tetap saling kontak, apalagi keluarga Jeno dengan keluarga Renjun cukup dekat.

"Cieeee yang motornya baruu" ibu Jeno masuk ke kamar anaknya itu. Jeno memang mendapatkan hadiah motor baru dari orang tuanya ketika dirinya dinyatakan diterima di Universitas dan mulai saat ini Jeno akan berangkat sendiri ke kampus dengan motor barunya.

"Kau senang ?" tanya ibunya. Jujur saja kedua orang tua Jeno bangga kepada anak mereka yang bisa mencapai hasil yang melebihi ekspektasi mereka.

"hmmm, aku senang" gumam Jeno. Hari ini mahasiswa baru masih memakai seragam SMA mereka selama masa orientasi.

"Jujur saja aku dan ayahmu terkejut ketika mendengar keinginanmu, tapi kami tidak menyangka kau bisa mencapainya sejauh ini, kami sangat bangga padamu" ibu Jeno memeluk anaknya penuh afeksi. Jeno bersyukur memiliki orang tua seperti mereka.

"terima kasih juga, mom"

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

'hueekk hueek'

Jaemin mendengar suara muntahan menjijikan dari seberang sana. Dirinya sedang menghubungi Haechan, takutnya Haechan malah terlambat ke hari pertama orientasi, tapi ternyata Haechan sakit dan sedang memuntahkan apapun yang ada di dalam perutnya sekarang.

"Kau yakin kau baik-baik saja ? Kau tidak usah pergi ke kampus sekarang" ujar Jaemin yang sudah khawatir. Temannya ini, apa yang Haechan lakukan kemarin sampai sakit seperti ini sih ?

'Tidak, aku sudah baik-baik saja, aku akan berangkat sekarang'

Dan lalu panggilan diputuskan oleh Haechan. Jaemin menatap ponselnya kesal, berusaha menghubungi Haechan kembali yang ternyata malah mematikan ponselnya. Jaemin ingin pergi ke apatermen Haechan dan memastikan bahwa temannya itu baik-baik saja, tapi pasti Haechan sudah tidak ada di apatermennya ketika Jaemin datang. Haechan itu batu, dan dirinya akan selalu mengikuti keinginannya sendiri tanpa mempedulikan pendapat orang lain. Jaemin akhirnya memutuskan untuk berangkat ke kampus, masih dengan seragam SMA nya.

Jaemin berjalan, melihat Jeno yang berhenti tepat di hadapannya dengan menggunakan motor ninja yang Jaemin yakini model keluaran terbaru.

"Ayo kita berangkat bersama" ajak Jeno. Tapi Jaemin hanya menghela nafas lalu berjalan melewati Jeno dan motornya. Jeno kalang kabut, mengikuti Jaemin dengan pelan dari belakang dan malah jadi mendorong motor barunya, Jaemin naik saja kenapa, motornya kan berat kalau terus didorong.

"Kau pergi saja, aku tidak butuh tumpangan" ketus Jaemin, kesal dirinya diikuti Jeno terus.

"Ya kalau begitu aku akan begini saja, mendorong motor sampai ke kampus" balas Jeno picik. Jaemin memicingkan matanya, menatap Jeno tidak suka. Apa Jeno pikir Jaemin akan mengasihaninya dengan cara seperti ini ? Oh tidak bisa, Jaemin itu masih pintar, tidak bodoh untuk dibodoh-bodohi.

"Kau jalannya pelankan sedikit dong" keluh Jeno. Jaemin sudah berada di depannya, karena memang Jaemin mempercepat langkahnya setelah Jeno datang.

"Ya kau bisa lebih cepat jika memakai motor barumu" balas Jaemin angkuh. Jeno menyeringai pelan, jadi Jaemin menyadari motornya baru, berarti kualitas Jeno sudah bertambah sedikit di mata Jaemin. Pada akhirnya Jaemin meninggalkan Jeno yang hanya bisa mengumpat sambil kembali naik ke atas motornya, sulit sekali mendapatkan hati laki-laki yang satu itu.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Mark kembali mengecek kotak p3k untuk terakhir kalinya sebelum memasukan kotak itu kembali ke dalam lemari bersama obat-obat lain disana. Hari ini adalah hari orientasi, Mark dan mahasiswa kedokteran lain di angkatannya dipilih sebagai petugas kesehatan. Tadinya Mark ingin menolak, tapi tidak ada salahnya menjadi bagian dari kegiatan seperti ini, setidaknya Mark bisa mengistirahatkan otaknya dari belajar.

"Mark ! Kau bagian yang jaga di luar yaa, aku akan menunggu disini"

Seorang mahasiswa yang juga berada di kelas yang sama langsung menghempaskan dirinya ke atas tempat tidur. Alih-alih takut pada mahasiswa dengan nilai tinggi seperti Mark, banyak teman sekelasnya yang menganggap remeh Mark karena kemampuan bersosialisasinya, membuat Mark kadang diperlakukan seenaknya juga. Mark tidak mau ribut, jadi dia langsung mengambil kotak p3k yang ia periksa tadi dan pergi keluar dari ruang kesehatan.

'Sabar Mark, mereka bukanlah siapa-siapa'

Mark terus bergumam pada dirinya sendiri, menatap mahasiswa yang mulai berbaris di area tengah lapangan kampus. Mereka akan diberikan arahan dan lalu akan masuk ke dalam aula untuk melanjutkan acara.

'Banyak juga mahasiswa baru tahun ini'


Mark melihat Jeno masuk ke dalam barisan dengan wajah kesal, terlihat seperti mengejar seseorang yang juga sedang berusaha menghampiri seseorang lagi. Mark menatap laki-laki yang dihampiri oleh laki-laki yang Jeno kejar, kulitnya kecoklatan dengan mata beruang. Tapi Mark dapat melihat wajah laki-laki sedikit pucat.

'Kalau sakit kenapa dia datang ?'

Karena insting, Mark akhirnya mendekati mereka bertiga, tidak menyapa Jeno atau apapun, hanya mendekat dan berdiri di jarak yang cukup aman untuk memastikan kalau laki-laki yang terlihat pucat itu baik-baik saja. Bagaimanapun Mark itu petugas medis sekarang dan mahasiswa baru itu terlihat sakit, ya begitulah, bukan karena mahasiswa baru yang terlihat seperti anak beruang itu terlihat manis Mark mendekat.

Akhirnya acara penyambutan pertama dimulai, cuaca mulai memanas dan Mark memastikan kalau dia berdiri di belakang mahasiswa baru yang sakit itu, Mark tidak mau terjadi apapun pada anak itu tapi kalau misal dia pingsan.......

BUK

Dan benar saja dia pingsan.

Mahasiswa baru yang berdiri disana langsung berteriak sementara Mark berlari, meminta akses jalan untuk memeriksa laki-laki yang pingsan itu. Mark mengecek suhu badannya, panas sekali.

"Haechan-ah !" Teriak Jeno yang ikut berjongkok di sebelah Mark. Tanpa basa basi Mark menggendong brydal style laki-laki yang ternyata bernama Haechan itu untuk dibawa ke ruang kesehatan.

"Permisi, bisakah kalian menjauh, aku akan membawanya ke ruang kesehatan" ujar Mark, mahasiswa lain mulai menjauhi Mark dan Haechan yang ada digendongannya untuk memberikan mereka jalan. Mark menyuruh teman sekelasnya yang lain untuk menjaga di lapangan sebelum pergi, diikuti Jeno dan Jaemin yang sedari tadi terdiam karena terkejut.

"Mark hyung, apa Haechan berat ?" Jeno bertanya. Membuat Jaemin menggetok kepalanya karena temannya sedang sakit dan pingsan malah ditanya berat atau tidak. Untungnya Mark tidak mau diajak bercanda dan langsung meletakan Haechan di tempat tidur di ruang kesehatan. Untungnya belum ada mahasiswa lain yang sakit disana.

"Kenapa dia ?" Tanya mahasiswa yang tadi menyuruh Mark untuk jaga di luar "dan kenapa mereka disini ?" Tunjuknya pada Jeno dan Jaemin yang masih berdiri di sana. Mark mengambil kompres penurun panas dari dalam kotak p3k dan memakaikannya pada dahi Haechan, tidak peduli dengan pertanyaan yang diajukan padanya.

"Teman kami sakit, jadi kami memastikan kalau dia baik-baik saja" jawab Jeno ketika melihat wajah seniornya sudah kesal karena Mark tidak menjawab pertanyaannya.

"Yang sakit kan teman kalian, kembali ke lapangan sekarang" perintah senior itu. Mark menatap senior itu kesal, kenapa dia membentak Jeno ketika dirinya juga diam disini saat tugasnya adalah menjaga di luar dan membuat Mark turun ke lapangan.

"Kau juga lebih baik kembali ke tugas awalmu, biar aku yang menjaga disini karena aku tidak yakin kau akan mengurus dia dengan baik jika disini" perintah Mark sambil menyindir, membuat senior itu geram dan langsung keluar dari ruang kesehatan dengan amarah. Sementara Jeno dan Jaemin masih terdiam disana, terlihat jelas kalau mereka khawatir dengan keadaan Haechan ini "Kalian juga kembalilah ke kegiatan kalian, aku akan menjaga teman kalian, nanti jemput saja kalau sudah selesai" suruh Mark. Akhirnya Jeno menyuruh Jaemin untuk percaya pada Mark dan mengajaknya keluar, tentu saja Mark itu anak baik dan salah satu kakak terbaik yang Jeno miliki.

"Kita akan segera kembali hyung aku titip Haechan yaa"

Akhirnya Jeno dan Jaemin keluar dari ruang kesehatan. Meninggalkan Mark berdua dengan Haechan yang masih belum sadar "Haechan-ya" Mark bergumam sendiri dan lalu mulai menyiapkan obat untuk Haechan yang bisa Mark berikan jika anak itu bangun.

"Hmm, teman Jeno ini manis sekali" gumam Mark kembali. Tentu saja, Haechan memang sangat manis. Tapi Mark itu lelaki dengan akal sehat tinggi, jadi hal seperti itu tidak akan mempengaruhi Mark sama sekali.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Haechan membuka matanya dan apa yang ia rasakan pertama adalah silau dari sinar lampu yang tepat berada di atasnya. Kepalanya sakit dan badannya terasa lemas, membuat Haechan ingin kembali memejamkan matanya.

"Ugh"

Lenguhan dari atas tempat tidur membuat Mark membalikan kepalanya dan melihat Haechan yang sedang menghalangi cahaya lampu yang silau ke matanya.

"Bagaimana perasaanmu ?" Tanya Mark sambil berjalan ke arah tempat tidur. Haechan kembali membuka matanya, lebih lebar malah karena suara yang entah kenapa Haechan sangat kenali. Apa ini mimpi ? Kenapa Haechan dapat mendengar suara Mark dengan jelas ? Otak Haechan sepertinya sedang bekerja sangat keras, menentukan pilihan haruskah ia membuka matanya atau tidak "Apa dia belum bangun ? Tapi tangannya sudah berubah posisi" Haechan dapat mendengar gumaman Mark, bagaimana ini ? Akhirnya tanpa pikir panjang lagi Haechan membuka matanya dan melepaskan tangannya dari matanya. Betapa terkejutnya Haechan ketika wajah Mark dari jarak sangat dekat adalah hal yang pertama yang ia lihat.

"Ah kau bangun, sebentar, kenapa suhumu makin panas begini ? Padahal sudah memakai kompres penurun panas, tunggu sebentar ya" Haechan dapat mendengar Mark berbicara, tubuhnya terasa makin panas tapi kepalanya juga terasa sakit, mimpi macam apa ini ? Tiba-tiba Mark berada di jarak sedekat ini dengannya.

Mark mengambil obat penurun panas dan selembar kompres baru untuk mengganti kompres yang menempel di dahi Haechan tapi saat Mark kembali mendekatkan dirinya pada wajah Haechan, tiba-tiba Haechan menarik leher Mark dan membawanya pada sebuah ciuman panas, yaa panas karena suhu badan orang yang sedang sakit. Mark yang terkejut tentu saja berusaha melepaskan diri dari cengkraman lengan Haechan dan ketika dirinya berhasil, anak itu sudah kembali memejamkan matanya. Mark juga dapat merasakan suhu di wajahnya memanas, apa ini ? Anak ini baru saja menciumnya disaat dia sakit, halusinasi macam apa yang terjadi di kepalanya ? Mark menghela nafas pelan, satu ciuman bukanlah hal yang berarti bagi Mark, ini bukanlah ciuman pertama Mark, Hyeri pernah menciumnya juga sebelumnya tapi saat itu jantungnya tidak berdetak dengan kencang seperti saat ini.

"Mark hyung ? Apa Haechan sudah baikan ?" Jeno datang disaat yang tepat karena Mark sudah tidak mengerti dan tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Ahh iya, seharusnya ia melanjutkan mengganti kompres di dahi Haechan, sepertinya Haechan masih belum bisa diberikan obat.

"Sepertinya panasnya makin naik, sebaiknya kau bawa dia ke rumah sakit" jawab Mark, semoga Jeno tidak mendengar bagaimana gugupnya suara Mark "Atau kau bisa membawanya pulang, kalau istirahat dengan cukup dia pasti akan baik-baik saja" tambah Mark, semoga Jeno tidak menyadari dirinya yang semakin gugup.

"Aku sih tidak masalah, tapi aku tidak membawa mobil dan aku memakai motor hari ini, bisakah kau saja yang membawanya pulang ?" Jeno malah meminta Mark untuk mengantar Haechan. Kenapa Jeno tidak mengerti situasinya sekarang ?

"Pekerjaanku masih banyak, kau tau setelah orientasi selesai akan ada meeting dengan yang lain" Mark membuat alasan, sebenarnya Mark tidak berniat untuk mengikuti rapat atau apapun setelah ini, biar anak angkatannya yang lain yang menyelesaikannya, Mark hanya ingin segera pulang dan mungkin belajar atau memikirkan ciumannya barusan.

"Ahh begitukah, baiklah kalau begitu, aku akan meminta tolong Lu......."

"Ahh, tidak usah, aku tidak akan jadi mengikuti rapat, berikan saja alamatnya padaku" entah kenapa dan entah keberanian dari mana Mark malah menolak rencana lain Jeno. Mark tau Jeno akan meminta tolong pada Lucas tapi entah kenapa Mark tidak menginginkannya.

"Ahh syukurlah kalau begitu. Sebenarnya aku dan Jaemin harus pergi membeli kebutuhan kami untuk besok karena itu..." Jeno mengeluarkan kertas dan pulpen dari dalam tas nya untuk menuliskan alamat Haechan disana "Kau hanya perlu mengantarnya, tidak usah menunggunya karena kami akan datang dengan secepat mungkin, aku tau kau akan kena masalah kalau ketahuan pulang tidak langsung ke rumah jadi tidak usah sungkan untuk meninggalkannya di rumah, kalau begitu aku pergi dulu" dan lalu Jeno pergi keluar, menutup pintu ruang kesehatan dengan rapat.

Mark terdiam "teman macam apa Jeno?" Gumamnya, menitipkan temannya pada Mark lalu menyuruh Mark meninggalkannya. Ya sudahlah, Mark lalu menghubungi supirnya yang ternyata sudah stand by di parkiran Universitas. Tidak ada salahnya menolong teman Jeno ini, pikir Mark lalu kembali menggendong Haechan bridal style keluar dari ruang kesehatan menuju mobilnya.

Bersambung

Maafkan untuk cerita yang makin membosankan ini .....

See You Next Chapter !!

Continue Reading

You'll Also Like

226K 18.7K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
196K 18.9K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
34.1K 7.5K 17
Lalisa Manoban, gadis misterius yang sering di anggap buruk oleh teman sekolahnya. Jennie Kim, gadis manja ceria yang penuh dengan semangat. hari-har...
471K 35.5K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...