[END] [Markhyuck] Me & You

By ChiiSalun

266K 37.6K 3.1K

Ringkasan : Awalnya Renjun tidak mempermasalahkan apa yang Haechan lakukan. Satu atau dua kali melakukannya t... More

1. Haechan is Back
2. Mark
3. Note
4. Love Sick
6. His Story
7. Kiss
8. First Meet
9. Beginning
10. Closer
11. Lets go on a Date
12. Loving U
13. I Love You
14. Confession
15. Us and The World
16. Boyfriend
17. Choosing Side
18. Pilihan
19. Getting U
20. Feeling Alone
21. Morning
22. Day One
23. Work
24. Fighting
25. Fighting 2
26
27.
28. James
29.
30.
31.
32. END (PART 1) skip aja
33. Lanjut sini
34.
35.
36.
37.
38.
39. End
40. Epilogue

5. Voice

8.1K 1.4K 223
By ChiiSalun

Typo dan kesalahan lainnya harap dimaklumi.

MarkChan

Jaemin menatap Jeno tidak percaya ketika Jeno datang ke kelasnya sepulang sekolah dengan beberapa plastik besar di tangannya.

"Apa yang kau butuhkan ?" tanya Jaemin ketus. Hari ini Jaemin harus bekerja karena kemarin dia sudah bolos demi menjaga Haechan yang sakit.

"Teman-temanku menitipkan ini untuk Haechan" Jeno menunjukan plastik besar yang bahkan Jaemin bisa melihat ada boneka beruang di dalamnya. Ini benar semua dari teman-teman les Jeno ?

"Aku harap kau bisa menemaniku ke rumah Haechan, aku tidak tau alamatnya" Jeno mencoba. Jaemin terdiam berpikir, ia tidak bisa bolos kerja lagi hari ini. Tapi bayangan Jeno dan Haechan hanya berdua di kamar Haechan membuat Jaemin begidik ngeri, tapi barusan bos nya baru saja meneloponnya dan Jaemin tidak tega meninggalkan pria baik itu.

"Aku harus bekerja hari ini" jawab Jaemin.

"oh" Jeno tidak bisa menutupi rasa kecewanya dan Jaemin bisa merasakan itu. Tapi tetap Jaemin tidak bisa meninggalkan bosnya.

"Aku akan memberikan alamat Haechan, masukan nomermu kesini" Jaemin memberikan ponselnya pada Jeno yang dengan senang hati meletakan barang bawaannya di lantai dan memasukan nomer kontaknya di ponsel Jaemin. Ini Jeno baru mimpi apa semalam ? Dirinya akan mendapatkan kontak Jaemin. Sudah sejak lama Jeno mencoba meminta kontak Jaemin dan selalu ditolak oleh sahabat Haechan itu.

"sudah ?" Jaemin mengkonfirmasi. Jeno menatap ponselnya tidak percaya, disana ada jendela percakapan antara dirinya dan Jaemin. Jeno ingin teriak rasanya.

"Terima kasih kau benar-benar membantu" ujar Jeno. Jaemin hanya mengangkat bahunya. Bayangan Jeno dan Haechan berdua di dalam ruangan tertutup tidaklah baik untuk hati Jaemin, tapi Jaemin mempercayai Haechan tidak akan melakukan hal yang aneh, kecuali jika rumor yang mengatakan kalau Haechan sedang kembali mengejar Jeno itu benar. Jaemin tidak rela jika sahabatnya kembali ke tangan Jeno.

"Aku harap Haechan tidak bodoh, kau tau, berusaha mendapatkanmu kembali" gumam Jaemin.

"Tenang saja hal itu tidak akan terjadi, aku akan mendapatkanmu lebih dulu sebelum itu terjadi" balas Jeno. Jaemin memukulnya di kepala dengan keras lalu keluar dari kelas melewati Jeno.

"Tolong ingatkan Haechan untuk minum obat" pinta Jaemin sebelum pergi menjauh dari pandangan Jeno. Jeno kembali menatap ponselnya, masih tidak percaya dengan nomer Jaemin yang berada di dalamnya.

_._

Jeno mengetuk pintu tempat tinggal Haechan dengan tidak sabar. Bawaannya membuat Jeno sulit untuk bergerak, untungnya hari ini Jeno diantar ke sekolah, kalau Jeno membawa motor, dirinya akan kesulitan. Supir keluarga Jeno sudah Jeno suruh kembali karena Jeno tidak akan pergi les hari ini, memutuskan untuk menemani Haechan sampai malam.

"Ahh Jeno"

Haechan membuka pintu tempat tinggalnya, Jeno menatap Haechan iba, temannya ini terlihat sangat pucat, bahkan bibirnya yang biasa memiliki kilatan pink dari lipbalm menjadi hampir putih pucat. Haechan menyuruh Jeno untuk masuk ke dalam. Jeno masuk ke dalam tempat tinggal Haechan, sebuah apatermen kecil yang cukup untuk dua orang. Jeno sangat menyukai bagaimana Haechan menghias tempat tinggalnya dengan berbagai macam stiker di dinding, typical Haechan sekali.

"Aku membawa titipan teman-temanku" Jeno menaruh semua hadiah Haechan di atas sofa di ruangan tengah apatermen Haechan. Haechan hanya mengangguk pelan, dirinya pusing dan sedang tidak mau bercengkrama dengan siapapun, termasuk Jeno.

Jeno menatap Haechan memasuki ruangan yang Jeno tebak sebagai kamar Haechan dan mengikutinya pelan dari belakang.

"Kalau kau sudah selesai bisa kau tinggalkan aku sendiri untuk tidur ?" suara Haechan terdengar pelan dan parau ala orang sakit.

"ahh iya, maaf mengganggu, lebih baik kau tidur.... Aku akan menunggu di luar" Jeno langsung pergi ke luar dari kamar Haechan, memutuskan untuk memesan makanan untuk mereka dan menunggu Haechan bangun sambil menonton tv.

Ping

Jeno mengeluarkan ponselnya. Ada pesan dari Mark menanyakan keadaan Haechan. Jeno tersenyum, apa mereka sangat menyayangi Haechan ?

Temanku masih sakit
Aku tidak akan kesana hari ini

mark-hyung
Ahhh apa kau perlu bantuan ?

Memangnya kau boleh pergi ?
Sudahlah tidak usah khawatir
Belajar saja yang giat hyung

mark-hyung
ahh baiklah kalau begitu

Percakapan berhenti sampai disitu. Seandainya Jeno tau betapa kecewanya Mark malam itu.

_._

Haechan terbangun ketika jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Jeno sudah pulang tapi Jeno meninggalkan bubur yang sudah dingin dan sebuah catatan di atas meja

Jangan lupa minum obatmu, maaf aku harus pulang atau ibu akan membunuhku.

Haechan membaca. Kepalanya sudah tidak sesakit tadi dan perutnya lapar. Haechan memutuskan untuk menghangatkan bubur dari Jeno di microwaeve. Beberapa plastik besar menyita perhatian Haechan saat itu, apa itu ? Haechan tidak ingat membeli apapun. Perlahan Haechan mendekati sofanya, mengeluarkan sebuah boneka beruang cukup besar dari plastiknya.

Cepat sembuh little sunshine

Lucas

Haechan tersenyum senang, hadiah dari Lucas. Haechan tidak mengerti kenapa Lucas memberikan dirinya hadiah, lalu mengeluarkan semua barang yang ada di dalam plastik yang Haechan yakin dibawa Jeno, ada coklat yang dihiasi pita, ada boneka kelinci yang lebih kecil ukurannya dari boneka beruang, dan yang menarik perhatian Haechan adalah sebuah tempat CD dengan gantungan berbentuk singa menempel padanya. Sebuah CD, apa isinya ? Haechan tidak bisa menebak apa isinya jadi Haechan kembali ke kamarnya untuk menyalakan laptop, bubur sudah terlupakan. Haechan memasukan CD itu ke dalam laptopnya dan menemukan satu buah file yang sepertinya sebuah rekaman. Tanpa pikir panjang Haechan mengambil earphonenya dan memainkan file rekaman itu.

'AAaaaa apa ini berfungsi ?? Sepertinya begitu'

Deg

Hal yang pertama Haechan dengar sebuah suara. Haechan yakin dirinya sangat mengenal suara itu, suara yang terdengar lebih muda daripada yang Haechan ingat.

'baiklah sepertinya aku mulai saja. Aku sedang tidak memiliki banyak inspirasi.. Jadi maafkan aku....

maeumsoge nega itgie
jayeonseureowo nae mellodi
neoro inhae ganeunghaejyeosseo naye kkumdeuri
irugo shipeo jeonbu neowa hamkke
honjaga anin ije neowa gachi
na hollo nugungaga piryohal ttae natanajun neo
pyeongbeomham sogedo neoye sojunghameul celebrate
chotbulgachi noyeojin street bulbitteul majeo teukbyeolhae
(Candle Light - Mark Part)

Because you're in my heart
My melody is natural
My dreams were possible through you
I want to fulfill them all with you
I'm not alone, I'm with you,
When I needed someone, you came to me
Even in the ordinary, I celebrate your preciousness
Streets shining with candles, even the lights are so special'

Haechan menjeda rekamannya setelah Mark selesai bernyanyi, ahh tidak Mark membuat sebuah rap. Haechan terdiam, tidak percaya Mark bisa melakukan ini, mengirimkan suaranya pada Haechan. Tanpa sadar air mata jatuh dari mata Haechan, dirinya ternyata sangat merindukan Mark. Bagaimana ini ? Akhirnya Haechan kembali memutar rekaman Mark dengan penuh keberanian.

'Bagaimana menurutmu ? Aku tidak yakin apa yang kau sukai, tapi Jeno bilang kau sakit.... Jangan sakit, kami semua.. ah tidak, aku merasa sedih kalau kau sakit..... ahh tidak aku akan terlambat'

Dan rekamanpun berhenti sampai disitu. Haechan masih menangis, mendengarkan suara Mark adalah hal yang tidak bisa Haechan mimpikan saat ini, tidak ketika Haechan belum bisa membuktikan apapun pada Mark.

Dengan kasar Haechan menghapus semua air matanya. Berharap dirinya bisa berhenti menangis karena dadanya yang terasa makin sesak dan menyempit tidak akan bisa kembali normal dengan mudah. Apa boleh Haechan berlari kepada Mark dan memeluknya sekarang ?

Tanpa sadar Haechan kembali memutar rekaman itu, berulang-ulang sampai dirinya tertidur dengan suara Mark sebagai pengantar tidurnya kembali, makanan dan obat terlupakan begitu saja.

_._

Dua hari kemudian Haechan datang ke sekolah seperti biasa. Hal yang pertama Haechan lakukan ketika kembali adalah pergi ke kelas Jeno. Melakukan ritualnya memberikan bekal untuk teman belajarnya. Jeno tidak bisa menahan rasa senangnya ketika Haechan datang dengan kotak yang biasa ia bawa untuk mereka.

"Kau sembuh ?" tanya Renjun ketus. Haechan tersenyum kemudian mengangguk dengan cepat.

"Aku sadar kalau aku sakit terlalu lama makin banyak pelajaran yang akan tertinggal" jawab Haechan mantap.

"Kau masih melakukannya ?" Renjun menunjuk pada kotak bekal yang sudah ada di tangan Jeno.

"Sangat aneh kalau aku tidak melakukan ini, seperti ada sesuatu yang kurang" balas Haechan lagi "ngomong-ngomong terima kasih karena telah datang dan membawakan hadiah padaku, saat kau datang aku sedang pusing, jadi sedikit tidak menyadari kehadiranmu" tambah Haechan panjang lebar pada Jeno.

"ahh tidak, maafkan aku yang mengganggumu, tapi teman-temanku sangat mengkhawatirkanmu" balas Jeno.

"ahhh kenapa kau tidak ikut saja ke tempat paman Kim sekali-kali, kau tau untuk berkenalan dengan klient-klient mu itu" komen Renjun. Tapi Haechan hanya menggelengkan kepalanya, menjelaskan kalau dirinya tidak mau bertemu atau berkenalan dengan siapapun. Renjun lalu menarik Haechan untuk keluar dari kelas, meninggalkan Jeno sendirian.

"Alasanmu tidak mau bertemu mereka bukan karena kau minderkan ?" bisik Renjun.

"Jujur saja, aku paling tidak suka kau yang merendah seperti ini. Mereka sudah menganggapmu hebat Chan" tambah Renjun, dengan nada lebih lembut sekarang. Maupun Jaemin atau Renjun belum ada yang mengerti apa tujuan Haechan melakukan semua ini. Lalu pernyataan Haechan yang tidak mau berkenalan dengan siapapun seperti membenarkan bahwa mereka berasal dari kalangan yang sangat berbeda.

"Njunnie" Haechan menepuk bahu kanan Renjun "kalau aku memang minder tidak mungkin aku sanggup berteman denganmu apalagi Jeno" balas Haechan pelan "Aku melakukan ini karena aku menginginkannya, ahh aku membutuhkannya, tolong biarkan aku melakukannya"

Hati Renjun langsung menghangat karena Haechan memintanya sambil memelas. Siapa Renjun menentukan apa yang ingin mereka lakukan. Bel pertamapun berbunyi dan keduanya kembali ke kelas masing-masing. Tidak ada pembicaraan itu lagi selama seharian dan Jaemin menyadari gantungan baru yang menggantung di ponsel Haechan saat mereka istirahat. Ahh bentuk singa macam apa itu ? pikir Jaemin.

Malamnya Mark bisa kembali tersenyum. Makanan dan note itu kembali, mataharinya sudah sembuh.

_._

Waktu berlalu tanpa disadari satu minggu lagi Haechan, Jeno, Jaemin, dan Renjun akan mengikuti ujian masuk universitas. Semua kerja keras mereka adalah untuk hari itu. Haechan sudah sangat takut untuk menghadapi ujian, tapi teman-temannya yang lain memastikan bahwa Haechan akan baik-baik saja karena Haechan sudah belajar dengan sangat keras. Dari siswa biasa saja kadang dibawah rata-rata menjadi siswa dengan nilai terbaik di angkatan mereka bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai, dan Haechan sangat hebat bisa mencapai itu semua.

"kalau X dan Y ditambah menjadi......"

sesi belajar mereka terhenti ketika ponsel Jeno berbunyi. Mereka sekarang sedang duduk di kantin, memakai waktu istirahat bahkan untuk belajar. Jeno dengan tergesa-gesa berdiri untuk mengangkat teleponnya memunggungi teman-temannya yang lain, tumben sekali Lucas menghubunginya jam segini, biasanya mereka tau waktu dan tidak akan mengganggu disaat jam belajar.

"Hallo Lucas hyung apa yang......"

Jeno terdiam. Ketiga temannya juga diam, menatap Jeno dengan bingung. Jeno menutup teleponnya dengan cepat. Tangannya bergetar, seluruh tubuhnya gemetar, keringat dingin tiba-tiba keluar dari kulitnya.

"Jeno-ya... Apa yang terjadi ?" tanya Jaemin khawatir. Jeno berbalik, wajahnya memucat, membuat yang lain tiba-tiba panik.

"Mark hyung....."

Haechan ikut berdiri, apa yang terjadi ? Kenapa Jeno bersikap seperti ini.

"Salah satu teman les ku, Mark hyung..... dia mencoba bunuh diri"

Bersambung

Aku suka lagu candle light xD tapi itu hasil copast sama bagian girlnya aku hapus xD takut salah part pas copast. sudahlah.

Ada yang kesal seperti diriku kena prank april mop markhyuck ? Yaa ga apa-apalah yaa, selfie baru. Tapi hati ini panas, sudah dipermainkan 😂😂 ngakak aja sih jadi trending topic, keliatan banget para shipper ini haus moment 😂

Okee See You !

Continue Reading

You'll Also Like

196K 18.9K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
889K 53.9K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
253K 3.1K 75
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
227K 18.8K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...