Sorry for typo(s)
###
You as Rachel.
###
"Yoonbinnya ganteng banget itu, gilak."
"Eh parah sih, Ha Yoonbin!!!"
"Kak Yoonbin, kak Yoonbin, jadi pacar aku dong!!"
"Gibeng satu-satu gih, Rach." Ucap Junkyu sambil menyenggol bahumu.
Kamu mendengus kasar dan memutar bola matamu. "Buang-buang waktu sama dengan buang-buang uang. Karena waktu adalah uang."
Junkyu mencibir. "Udah panas tuh kuping."
Kamu mengabaikan ucapan Junkyu dan fokus menonton Yoonbin yang sedang bertanding.
"Kenapa lo ga ikut basket aja sih, Kyu? Lo tinggi, dan lo juga bisa basket kan?"
"Yaelah, olahraga bukan passion gue."
"Iyadeh juara idola cilik."
"Sialan lo, hahahaha"
"EH EH TIM YOONBIN MENANG!!!" Sorak seorang gadis didepanmu yang sontak membuatmu dan Junkyu melompat kesenangan.
"WOHOOOO!!! HA YOONBIN JJANG-IYA!!" Teriakmu meskipun tidak terdengar akibat sorakan heboh para penggemar Yoonbin.
Setelah pertandingan berakhir, kamu segera berlari terburu-buru menuju lapangan untuk memberi minuman kepada Yoonbin, kekasihmu.
Iya, Ha Yoonbin, si kapten basket sekolah adalah kekasihmu, Jung Rachel, gadis kutu buku yang bahkan tidak terkenal sama sekali.
Bahkan orang-orang tidak tau bahwa kamu dan Yoonbin adalah sepasang kekasih. Itu karena sikap Yoonbin yang terkesan dingin dan cuek denganmu.
Ya, dengan semua orang. Bahkan terkadang sahabat-sahabatnya pun menerima sikap dinginnya ya meskipun tidak sering seperti dirimu.
Kamu mengutuk dirimu sendiri yang duduk terlalu jauh dari lapangan. Kamu di barisan atas tribun. Ya sebenarnya sih karena kamu tidak mendapatkan tempat duduk di depan karena penggemar dan pendukung Ha Yoonbin itu banyak. Ibaratnya, Ha Yoonbin adalah gula yang jatuh di lantai dan para penggemarnya adalah semut-semut yang datang menyerbu gula.
Kamu berlari dengan terburu-buru hingga tersandung dan jatuh saat masih jauh dari lapangan.
Kamu mengumpat dan mencoba berdiri. Kamu masih mencoba berjalan lagi. Tapi kamu langsung berhenti ketika pandanganmu mendapati Ha Yoonbin sedang tertawa dengan seorang gadis.
Teman sekelasmu. Namanya Suhwa.
Kamu melihat Suhwa memegang air minum dan memberikannya pada Yoonbin. Kamu mulai melangkah karena kamu melihat Yoonbin hanya menatap air minum itu.
Tapi lagi-lagi langkahmu terhenti ketika melihat Yoonbin menerima air minum itu dengan senyuman yang sangat manis. Senyuman yang kamu suka meskipun ia belum pernah menunjukkannya untukmu.
Kamu paham, Yoo Suhwa adalah kapten basket putri. Itu kenapa mereka dekat. Tapi... memberikan air minum dan berduaan seperti itu harusnya tugasmu kan? Tugas seorang pacar.
Lagipula biasanya Yoonbin akan menyuruhmu memberikan air minum yang kamu bawa kepada teman-temannya yang lain.
Tapi yang dari Suhwa itu...dia ambil. Dengan senyuman yang sangat manis.
Kamu melihat mereka masih mengobrol. Suhwa mencoba mengelap keringat di wajah tampan Yoonbin, meskipun langsung ditepis oleh sang empunya wajah.
Kamu hanya diam mematung menatap mereka.
Meskipun Yoonbin menolak sentuhan dari Suhwa, namun laki-laki itu selalu tertawa dan tersenyum disamping Suhwa. Senyum yang tidak pernah ia tunjukkan padamu. Dan itu membuatmu tidak baik-baik saja.
Kamu berjalan turun ke lapangan, namun jauh dari tempat Yoonbin dan Suhwa. Kamu mau keluar dari ruangan ini tanpa bertemu Yoonbin. Sakit rasanya melihat ia bersanding dengan Suhwa.
Namun di satu sisi, kamu merasa mereka berdua cocok. Tampan, cantik. Sama-sama kapten basket dan anak OSIS. Sama-sama berprestasi dalam pelajaran. Apanya yang kurang?
Hahaha, kamu menertawaimu dirimu sendiri.
"Oi, Jung Rachel!"
Kamu terperanjat ketika mendengar suara Jaemin memanggilmu. Na Jaemin. Ketua kelasmu, sekaligus teman satu tim basket Yoonbin.
Suaranya didalam ruangan sepi itu terasa sangat keras. Kamu menoleh dan tersenyum kikuk ketika ia mendekat.
Kamu dapat melihat Yoonbin dan Suhwa yang juga sedang menatapmu. Tapi kamu lebih tertarik pada tatapan Yoonbin yang begitu tajam menusuk matamu.
Kamu mengerjap melihat Jaemin di hadapanmu.
"Boleh minta tolong?"
"Hm?"
"Tolong bawa buku tugasnya anak-anak ke Jeon ssaem. Ada diatas meja gue. Gue takutnya ga sempet ngasih karena gue harus mandi sama ganti baju dulu."
"O-oke."
"Sip, makasih ya."
"Hmmm, by the way, lo haus ga?" Kamu menatap sebotol air minum yang masih agak dingin di tanganmu.
"Kenapa?"
Kamu mengulurkan tanganmu, memberikan air minum ditanganmu kepadanya.
"Nih, minum aja."
Jaemin menatapmu bingung. "Ditolak sama Yoonbin lagi?"
Kamu menggeleng. "Belom gue tawarin ke dia. Kayaknya dia udah dapet air minum tuh. Ambil aja, mumpung masih dingin nih. Gue duluan ya."
###
"Ngasih minum ke cowok lain, hm?"
Kamu terkejut ketika melihat Yoonbin tiba-tiba muncul di sampingmu yang sedang duduk melamun di bangku halte.
"Apaansih?" Gumammu mengalihkan pandangan.
"Ngapain ngasih air minum ke cowok lain? Mau caper?"
"Cih. Emang air minum dari gue pernah lo terima? Ngga kan? Selalu berakhir ditangan temen-temen lo juga. Apa bedanya?" Balasmu sinis.
"Beda. Yang tadi tanpa perintah gue."
"Mending langsung gue kasih aja daripada terima penolakan dari lo lagi kan?"
"Tetap aja gue ga suka."
"Peduli apa? Lagian lo udah ga haus kan? Lo kan terima air minum dari cewek lain."
"Ohh"
"Apa?"
"Jadi lo cemburu?"
"HAH?!"
Yoonbin masih dengan wajah dingin nan songongnya. "Bilang aja kali. Gausah sok ngasih perhatian ke cowok lain juga."
"Emang salah kalo ngasih perhatian ke orang lain? Daripada ke lo. Perhatian gue mantul mulu. Ga ke-serap sama lo. Percuma."
Yoonbin terdiam. Ia menatapmu dalam.
"Lagian lo udah dapet perhatian dari cewek lain juga, kan? Emang ga cukup? Mau dapet perhatian dari berapa cewek? Ohiya lupa. Lo mah banyak yang merhatiin. Fans aja udah kayak kacang goreng gitu, haha. Gue mah apaan ya? Merhatiin orang tapi ga ada yang perhatiin, ckck. Miris ba—"
Cup.
Yoonbin mengecup bibirmu dengan tiba-tiba.
First kiss mu.
Matamu membulat menatapnya. Sedangkan ia hanya duduk santai sambil bersandar dengan wajah dingin yang selalu menghiasi wajah tampannya.
"Lo—"
"Berisik." Potongnya ketus.
Kamu menatapnya tidak percaya. Setelah mencium bibirmu dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan itu membuatmu ingin marah.
Kamu sedang serius. Tolong lah.
"HEH HA YOONBIN! KALO EMANG LO TUH GA SERIUS SAMA GUE YAUDAH GAUSAH KASIH GUE HARAPAN GINI! KALO MAU PUTUS YAUDAH PUTUS AJA! NGESELIN BANGET SIH LO! UDAH BIKIN MELAYANG TERUS DIJATUHIN ITU SAKIT TAU NGGA?! LO TUH EMANG BRENG—"
Yoonbin memegang pipimu membuatmu menghadap kearahnya lalu ia menggigit hidungmu dan membuatmu teriak.
"SAKIT ANJIR!" Kamu ngegas.
Yaiyalah sakit woy gila.
"Lagian kenapa bawel banget sih, hm? Gemes gue jadinya." Ucapnya mengusap pipimu lembut dan tersenyum manis.
that goddamn smile holy shit.
"Ap-apasih?"
"Denger ya, Jung Rachel si kutu buku yang cerewet maksimal. Lo itu pacar gue, cewek gue, punya gue. Sebanyak apapun perhatian yang gue dapet dari cewek-cewek di luar sana, perhatian dari lo doang yang bikin gue berdebar. Perhatian dari lo doang yang selalu gue tunggu."
"Cih, boong banget. Gue ngasih minum aja selalu ditolak."
"Ya soalnya gue udah bawa minum sendiri. Lagian emangnya lo gatau kalo lagi keringetan dan capek gitu gaboleh langsung minum yang es-es. Temen-temen gue juga nunggu ga terlalu dingin dulu baru di minum."
"Lah lo tadi terima minuman dari Suhwa."
"Gue lupa bawa botol minum gue. Dan minuman yang dibawa Suhwa itu ga es. Itu kenapa gue langsung terima."
"Kenapa ga bilang dari awal? Sengaja ya mau bikin gue sakit hati?"
"Ck, lo tuh. Ngga lah. Yaa gue suka aja ngeliat lo kesel gitu. Lagian lumayan juga buat temen-temen gue, gausah beli minum lagi, kan? Hahahaha"
BUGH
Kamu memukul lengan Yoonbin yang membuat sang pemilik lengan berteriak kesakitan.
"Sakit ih."
"Bodo."
"Maaf ya."
"Hm."
"Dimaafin ga nih?"
"Ya."
Yoonbin tersenyum dan memelukmu dari samping. "Lo salah kalo bilang lo ga ada yang merhatiin. Karena gue selalu dan akan selalu kasih perhatian gue buat lo. Dan ga ada yang boleh kasih perhatian buat lo selain gue."
"Hmmm"
"Awas aja tuh Na Jaemin sampe baper sama lo. Gue sumpahin jomblo seumur hidup."
"Jahat banget."
"Bodo."
"Ish."
"Hehehe, I'm yours."
"Gausah sok inggris."
"Yaudah, aku milikmu."
"Jijik aku-kamu an."
"Terus maunya apa? Ayah-bunda an?"
"IH!"
"Atau umi-abi? Papa-mama?"
"JIJIK IHH HA YOONBIN!"
"Oh maunya Yoonbin-Rachel an."
"Hah?"
"Yoonbin punya Rachel, Rachel punya Yoonbin. Hehehe, pulang bareng Yoonbin ya, Rach."
"NAJISSSSSSSS"
Ya kamu gitu tuh. Najis najisan tapi pipi jadi merah terus salah tingkah. Mana nahan senyum pula.
"Kalo mau senyum mah senyum aja kali." Ejek Yoonbin sambil mencubit hidungmu.
"SAKIT IH!"
"Hehehe. Jangan putus ya, Rach? Susah tau dapetin kamu."
Bodoamat, Bin. Ngeblur, Bin.
###
Iya memang pendek, aku tau :')
Siapa yang ngestan Treasure13?
Siapa bias kalian?
Biasku Park Jeongwoo. Iya aku suka yang adek-adek gitu ngebayangin aku dipanggil nuna ajdhskdjdkskjsjsjsj
Kalo ada yang sama berarti Jeongwoo jodohku, amin.
Hiyahiya~
Jangan lupa vote sama comment nya ya. Silent readers nanti urusannya sama Tuhan. Wkwkwkwk ga ga ga
Thanks for reading!
Salam damai, GBU!
—💎