"Akhh... Pelan gukkk... Sakittt!! "
"Tahan tae... Bentar lagi... "
"Hikks... Perihhh... Sakit gukkie"
"Iya sabar... Ini udah selese masang perban nya. gimana?,lututnya masih sakit?"bales jeongguk sambil ngelus rambut si manis.
"Huhuhu... Hikkss.. Sakit, kamu tuh ga pelan-pelan masangnya"ucapnya sambil cemberut.
"Iya iya maaf. Makanya kamu tuh dengerin aku, jangan bandel, jangan ceroboh, kalo luka gini siapa yang sakit, siapa yang susah?? " jawabnya mencoba menasehati.
"Oh jadi kamu merasa aku repotin terus? Kamu ga ikhlas? Nanti saja marah marah nya. Aku lagi sakit, tapi kamu marah-marah. Aku tambah sedih. "
Kalau sudah begini Jeongguk hanya bisa menghela nafas pasrah, pacar manisnya sulit dinasehati, nakal, pembangkang. Sekarang saja lututnya terluka karena tersandung kakinya sandiri.
Kemudian ia lekas berdiri, berjalan menuju dapur. Tak tahu saja si manis menangis, mengira jeongguk marah padanya.
"Tae?? Kenapa nangis?? Duhh sini.. Cup cup cup. Sayang... " ucapnya sekembalinya dari dapur, kemudian ia menyodorkan susu hangat yang baru saja ia buat.
"Sini, minum dulu susunya.. " ucapnya sambil menghapus air mata di pipi kesayangannya.
"Jeongguk... Jangan marahhhh... Maaf.. " ucapnya setelah meneguk susu hangatnya.
"Aku ga marah kok"
"Beneran?? "
"Iya...asalkan kamu jangan bandel lagi,jangan ceroboh apalagi sampe luka gini,aku gasuka. "
"Iya maaf... "
"Janji gabakal ngulangin?? "
"Engga janji. Nanti kalo aku ga bikin ulah jeongguk ga perhatian sama aku lagi"
"Astaga sayang, ya enggak lah. Aku tetep akan perhatian sama kamu. Jangan luka lagi, itu bikin aku marah sama diriku sendiri karena gabisa jagain kamu"
Karena sebandel apapun taehyung, jeongguk tak bisa marah padanya.