Azalea [COMPLETED]

Da NonaTembam

28K 3.1K 895

Mana yang sebaiknya kita pilih antara kebohongan yang manis atau kejujuran yang pahit Altro

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Mino's Side Story
Mino's Side Story 2
Ending Scene
Author's Note

Part 16

612 87 20
Da NonaTembam

"Hai Irene," sapa Selena dengan ceria. Cewek itu baru saja masuk ke dalam toko bunga tante Sella, Sunshine Florist.

"Hai...," balas Irene. Hari ini Irene memang sedang berjaga di toko bunga tersebut. "Kok bisa ke sini?"

"Mino yang kasih rekomendasi pas gue bilang pengen beli bunga hias buat di rumah," jawab Selena sembari melihat-lihat koleksi bunga yang tersedia di toko tersebut. "Elo bisa ngerangkai bunga di vas kan? Mino bilang dia pernah beli buket yang dirangkai sama elo, dan itu cantik banget...,"

"Bisa kok. Jadi, elo pengen rangkaian bunga apa buat di vas?" tanya Irene.

Selena tampak berpikir sesaat. "Gue suka banget sama bunga Mawar. But, Irene... surprise me with your magical hands," ucap Selena dengan senyum cantiknya yang khas.

"I see... please wait for my magical surprise then...," ucap Irene meyanggupi permintaan Selena. Selanjutnya cewek itu sudah sibuk memilih paduan bunga mawar yang cantik untuk dirangkai dalam vas. Selena memperhatikan Irene yang memadukan bunga mawar, bunga lily, bunga peony, eucalyptus, billy button, dan baby's breath.

"Irene, gue boleh tanya sesuatu?" tanya Selena tiba-tiba.

"Itu udah tanya," canda Irene.

Selena tertawa pelan menyadari ucapan Irene. "Iya bener. Gue udah tanya. Tapi ini pertanyaan yang sebenernya. Mino udah kasih music globe ke elo?"

Irene menoleh menatap Selena. "Kok elo tahu soal music globe itu?" Irene balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Selena sebelumnya.

"Jelas gue tahu. Music globe itu Mino pesan khusus sama pengrajin dari Wilmington. Aaron yang ambil pesanan itu dan dibawa ke sini. Awalnya gue heran kenapa Mino pesen music globe yang lucu gitu. Ternyata buat elo...," cerita Selena.

"Mino pesen khusus dari Wilmington buat gue?"

Selena menganggukan kepalanya. "Iya. Mino bilang elo paling suka dengerin lullaby dan bunga Azalea. Makanya dia pesen music globe dengan hiasan bunga Azalea,"

Irene terdiam mendengar penuturan Selena. Hanya ada satu hal yang terlintas dalam benak Irene. Bagaimana Mino bisa menebak kalau Irene suka mendengarkan lullaby dan bunga Azalea. Okay, perihal lullaby mungkin Mino pernah mendapati Irene mendengar lullaby tapi itu juga baru beberapa hari yang lalu, sedangkan Selena sudah berada di Indonesia. Jelas Mino tahu tentang Irene yang menyukai lullaby sudah sejak lama. Tapi kapan dan bagaimana bisa karena Irene tidak pernah bercerita tentang hal itu.

Lalu, tak banyak juga orang yang tahu kalau Irene adalah penggemar bunga Azalea. Irene tidak pernah memberitahu orang lain perihal nama panjangnya, Irene Azalea, kecuali teman-teman sekolahnya dulu atau kampusnya sekarang. Dan kebanyakan orang tidak pernah menyadari kalau nama Azalea pada nama panjangnya diambil dari nama bunga liar yang tumbuh di daerah hutan atau pegunungan yang beriklim sedang. Lagi, bagaimana Mino bisa tahu?

"Anyway... tiga hari lagi acara Bachelorette Party gue... elo dateng yah... sekalian liburan singkat di Bali," ucap Selena tiba-tiba mengingatkan acara Bachelorette Party tersebut. Pada saat pesta ulang tahun Jennie Kim, Selena memang sudah mengundang Irene sebelumnya dan kali ini ia kembali mengingatkan.

Irene tersenyum tipis. "Gue kabarin lagi nanti lewat Mino yah...,"

"Mungkin elo ngerasa nggak nyaman karena kita baru kenal terus gue udah ngundang elo buat dateng ke Bachelorette Party gue... tapi, gue beneran seneng banget bisa kenal elo makanya gue pengen elo ikut nemenin gue ngelepas masa lajang gue,"

Irene menggigit bibir bawahnya. "Selena... gue justru makasih banget karena elo percayain gue buat nemenin elo ngelepas masa lajang. Tapi gue perlu izin ke tante gue. Makanya... gue kasih kabar lagi nanti yah," ucap Irene. Cewek itu segera menyelesaikan pesanan Selena.

"Nih... udah selesai," ucap Irene menunjukan hasil karyanya.

"Bener kata Mino... cantik banget...," ucap Selena mengagumi rangkaian bunga yang ada di depannya tersebut. Selena segera membayar pesanannya. "Gue bakal bilang nyokap gue untuk beli bunga hias di sini terus,"

"Woah... di promosiin gratis nih. Makasih loh...," sahut Irene.

Selena tertawa pelan. "Hmm... ada bayarannya Irene. Datang ke acara Bachelorette Party gue,"

"Gue kabarin lagi nanti yah...," respon Irene masih sama.

"Anyway, makasih yah... gue suka banget," ucap Selena sebelum pergi meninggalkan toko bunga tersebut. Irene menghembuskan napasnya pelan menimang undangan dari Selena tersebut.

"Irene...," suara tante Sella mengalihkan perhatian Irene. Tante Sella yang sedari tadi sibuk di dalam tiba-tiba muncul keluar. "Siapa?"

"Oh itu... temennya Mino. Namanya Selena,"

"Cantik yah," puji tante Sella yang sempat melihat sosok Selena. "Beli bunga hias?"

"Iya... Mino yang kasih rekomendasi buat ke sini,"

Tante Sella tersenyum. "Tante seneng sekali kamu semakin banyak punya teman... bahkan sampai berniat mengundang kamu hadir ke acara Bachelorette Party yang biasanya memang hanya diperuntukan bagi orang-orang terdekat,"

"Tante denger?"

Tante Sella tersenyum sembari mengalus wajah Irene. "Irene... nggak ada salahnya kok kamu hadir di acara itu. Tante kasih izin kamu... lumayan buat kamu liburan. Selama ini kan kamu jarang liburan. Nanti tante belikan tiket pesawatnya,"

"Jangan tante. Biar Irene aja yang beli tiket sendiri. Irene nggak mau ngerepotin tante buat liburan gitu,"

"Irene nggak pernah sekali pun ngerepotin tante. Selama ini Irene nggak pernah minta yang aneh-aneh sama tante. Uang jajan aja malah kamu cari sendiri dengan part-time di kedai Leon. Termasuk biaya kuliah kamu yang harusnya di tanggung tante, malah kamu bela-belain cari beasiswa sendiri. Jadi, kali ini aja tante pengen direpotin sama kamu...,"

Irene menggigit bibir bawahnya. Merasa tak enak hati kalau harus meminta sesuatu pada tante Sella. Maklum, Papa Sean merupakan seorang buruh di kapal cargo yang harus berlayar selama sepuluh bulan dalam setahun dan mendapatkan libur tiga bulan saja, lalu tante Sella yang memiliki usaha toko bunga seperti ini. Karena itulah Irene berusaha untuk tidak membebani secara finansial keluarga tantenya, meski sejak dimasukkan dalam daftar keluarga secara otomatis menjadikan Irene tanggung jawab tante Sella sepenuhnya.

"Irene pikir lagi yah tante mau dateng atau nggak," ucap Irene yang memang masih ragu untuk datang ke acara Bachelorette Party tersebut.

"Semuanya balik lagi ke Irene... tapi tante seneng banget Irene punya banyak temen baru, kayak Mino dan Selena tadi," jujur tante Sella.

***

Deadline acara projek akhir fashion show tinggal sebulan lagi, dan Irene baru menyelesaikan dua dari tiga busana yang akan ditampilkannya. Setiap ada waktu luang, Irene pasti akan menyibukkan dirinya untuk menjahit. Seperti saat ini, cewek itu sedang sibuk memotong pola busana terakhir yang akan dijahitnya.

"Yahoo... Sepada...," suara serak milik Leora yang khas memasuki kamar Irene. Membuat Irene berdecak kesal tanpa melihat wujud sahabatnya itu.

"Sibuk banget neng... gue dateng kagak dilirik lagi...," protes Leora yang dengan santai membaringkan tubuh di atas tempat tidur Irene. Bertingkah tidak tahu diri seperti biasanya.

"Tapi kan gue persilahkan masuk,"

"Gue nggak dipersilahkan masuk tapi nyelonong sendiri,"

"Hmm... tumben nyadar,"

"Sialan lo," rutuk Leora. Leora memperhatikan Irene yang sibuk memotong pola. "Gila... emang mahasiswi teladan. Udah hampir kelar aja elo buat projek akhir ini," Leora berdecak kagum.

"Elo juga buruan... jangan keluyuran terus sama Fabian,"

Leora memanyunkan bibirnya. "Omong-omong soal keluyuran... elo nggak jalan sama Mino gitu?"

"Hmm... nggak. Mino lagi pergi sama sahabatnya yang mau nikah,"

"Yaelah... udah pakai acara izin yah kalo lagi pergi sama sahabatnya," goda Leora dengan ekspressi jenaka khasnya.

Irene berdecak sebal. "Waktu itu elo bercandain gue kan kirim foto Selena terus bilang kalau dia pacar Mino yang baru dateng dari New York. For your information, dia sahabat Mino yang mau nikah," protes Irene mengingat keisengan Leora.

"Gue nggak bilang Selena pacar Mino. Kan gue bilangnya 'cewek' Mino bukan 'pacar'. Elo salah penafsiran, Irene...," kilah Leora.

"Lagian... kan gue cuma bercanda... kok responnya elo sewot gini sih? Kenapa? Elo cemburu yah?" ledek Leora. "Ngaku, Irene... ngaku...,"

"Jangan ngaco, Leora...,"

"Terus-terusan aja ngelak mulu...," sahut Leora akhirnya. "Temennya Mino yang namanya Selena itu asli asik banget anaknya... ramah gitu... terus masa dia ngundang gue buat hadir ke acara Bachelorette Party dia... padahal kan kita baru kenal. Elo juga di undang kan, Rene?"

"Elo diundang juga?" Irene balik bertanya.

"Iya,"

"Terus dateng nggak?"

Leora menunjukkan cengiran khasnya. "Elo lupa yah... gue kan mau ke Aceh ikut Fabian ke acara nikahan sepupunya. Jadi yah gue nggak bisa dateng ke Bachelorette Party Selena,"

Irene hanya bergumam sambil menganggukkan kepalanya. Leora memperhatikan sahabatnya itu dengan saksama. "Elo nggak berniat 'kabur' kayak pas ultah Jennie Kim kemaren, kan?" tanya Leora curiga.

Irene menoleh pada sahabatnya itu. "Kok elo nanya gitu sih?"

Leora memutar kedua bola matanya. "Irene, please... apa sih yang bikin elo jadi suka 'kabur-kaburan' gini? Is it related to Mino?" Leora menatap gemas Irene.

"Nggak ada sangkut pautnya sama Mino. Jadi nggak usah bawa-bawa nama Mino deh...," elak Irene.

"Justru semakin sering elo ngelak gini, gue jadi makin yakin sama semua asumsi gue," timpal Leora.

"Elo ke sini cuma mau bahas ini doang?" tanya Irene sinis. Memang sudah dua hari Irene tidak datang ke kedai, kemarin karena menjaga toko bunga tante Sella dan hari ini karena dia menyelesaikan projek akhirnya itu.

"Yah nggak sih... cuma kan tahu-tahu jadi bahas Mino gini...,"

"Elo udah makan? Gue laper nih lagi pengen bakso... bakso yuk?" ajak Irene yang jelas sekali mengalihkan topik percakapan mereka. Leora mendesah pelan melihat tingkah sahabatnya itu.

***

"Udah pulang, Rene?" tanya tante Sella saat melihat sosok Irene yang baru memasuki rumah.

"Iya...," Irene mendekati tante Sella dan mencium punggung tangan kanan beliau.

"Duduk sini dulu, Rene...," tante Sella menepuk sofa kosong di sampingnya. Irene pun segera duduk di samping tante Sella. Ia menatap tantenya penuh tanya.

"Ada titipan buat Irene dari Selena. Tadi dia dateng lagi ke toko," tante Sella menyerahkan sebuah amplop putih.

"Apa ini?" tanya Irene sembari melihat isi amplop tersebut. "Tiket pesawat?"

Tante Sella menganggukkan kepala. "Iya. Selena titip tiket pesawat untuk kamu,"

Irene terhenyak. "Te, Irene nggak bisa...," respon Irene jelas bingung mendapat kebaikan seperti ini.

"Kamu tolak sendiri yah... tante nggak tega mau nolak Selena pas kasih ini tadi...,"

Irene hanya mengangguk lemah menatap amplop berisi tiket pesawat tersebut. Cewek itu pamit pada tante Sella untuk beranjak ke kamarnya. Dan begitu di dalam kamarnya, ia segera menghubungi Mino.

"Halo, Mino...,"

"Iya... ada apa, Irene?"

"Gue boleh minta nomornya Selena?"

"Elo ada perlu sama Selena? Kebetulan nih dia ada di depan gue. Mau ngomong langsung sekarang?"

Irene berpikir sesaat. "Boleh deh...," jawab cewek itu akhirnya.

"Bentar yah...," ucap Mino. Terdengar samar percakapan singkat antara Mino dan Selena.

"Halo Irene... ada apa?" terdengar suara lembut Selena.

"Selena... gue barusan terima titipan elo dari tante Sella... dan gue...,"

"Dateng yah... please, Irene... gue pengen banget elo dateng... please...," potong Selena. Nada suara cewek itu benar-benar terdengar memohon, meminta kehadiran Irene. Irene pun semakin terpojok dan tak tega menolak permintaan Selena.

"Tapi... elo nggak harus kasih tiket pesawat gini... besok gue balikin yah...," ucap Irene pelan mencoba bernegosiasi.

"Jangan, Irene! Jangan kasih balik tiket itu ke gue. Please, Irene... dateng yah... gue pengen elo nemenin gue ngerayain liburan terakhir dalam status lajang sebelum nikah nanti,"

Irene berdesah pelan. Sungguh, ia merasa sangat tak nyaman dan terpojok. "Oke," jawab Irene akhirnya.

"Makasih, Irene... ketemu di Bali lusa yah...," ucap Selena. Lalu setelahnya sambungan itu terputus.

***

"Irene kenapa nyariin elo?" tanya Mino langsung saat Selena mengembalikan ponselnya, penasaran.

"Kepo," sahut Selena sambil meleletkan lidahnya.

"Gue akan selalu kepo kalau ada sangkut pautnya sama Irene," timpal Mino lagi.

Selena mendengus geli. "Iya paham...,"

"Selena ngebeliin tiket pesawat buat Irene ke Bali... cara halus Selena buat maksa Irene dateng ke acara Bachelorette Party besok," papar Aaron yang sedari tadi memperhatikan Mino yang sangat penasaran dengan percakapan Selena dan Irene.

Mino membelalakkan matanya tak percaya. "Gila lo! Irene pasti nolak,"

"Betul banget elo!" ucap Selena riang. "Tapi elo kan tau seorang Selena nggak pernah nerima penolakan," Selena tersenyum cantik hingga membuat kedua matanya menghilang.

"Jangan paksa Irene, Sel...," ucap Mino.

"Udah elo tenang aja... serahin semuanya ke Selena. Ini kan acara kita berdua. Pokoknya besok kita semua bakal have fun di Bali," Aaron menepuk pundak Mino pelan.

**************************************************************************************************

Hhmm...

Ntar kalau Kiano muncul, apa kabar Irene sama Mino 😢😢😢
Jadian belom, udah ada yang ngalihin perhatian Irene...
.
.
Dah ah...
Vote sama Comment jangan lupa yah...

XoXo, NonaTembam

Continua a leggere

Ti piacerร  anche

1.5K 296 8
- Done - Sejauh apapun jarak untuk bertemu denganmu, aku percaya kalau kita akan bertemu lagi. ๐Ÿ…น๏ธŽ๐Ÿ…ฐ๏ธŽ๐Ÿ…ด๏ธŽ๐Ÿ„ป๐Ÿ„ธ๐Ÿ„ฐ!ยก
24.1K 3.7K 43
(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) ๐Ÿ˜Š "When Seo Changbin meets his sweet lil karma..." Mungkin ini karma bagi Changbin saat dulu ia pernah tu...
11.1K 829 16
Kenapa kamu tidak jujur padaku? Kenapa kamu menyembunyikan hatimu. Tahukah! Aku So Hyun, seorang yang akan selalu mengingatmu dan selalu berkata 'all...
37.8K 1.4K 14
Revisi novel Fuckboy dan Ketua Kelas [Completed] Highest Rank: #1 Jawatengah (9 April) #19 Unik (9 April) #134 ceritaremaja (9 April) Persahabatan ku...