My Family (End) {Book 2}

By Tys_131

421K 42.5K 6.4K

Tidak banyak bicara, Ini hanya sequel. Pasti kalian juga sudah tau isi dari cerita ini. warning bxb fujo -22... More

Prolog
Instagram
Part 1
IG-CHAT
Part 2
Part 3
Jeno Spam
Part 4
Chatting (Putus)
Part 6
Part 7
Instagram
Part 8
Part 9
love letters from...
Part 10
Part 11
IG Jung
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Instagram
Part 16 (End)

Part 5

15.5K 1.7K 208
By Tys_131








Taeyong hanya bisa menggelengkan kepala saat matanya melirik ke arah kursi belakang melalui spion tengah. Melihat bagaimana tingkah dua anaknya yang terpaut 16 tahun tengah bercanda hingga membuat mobil ini sangat berisik.

Taeyong tidak kesal ataupun marah, dia hanya heran dengan sikap anak keduanya yang terkadang menyukai David dan terkadang sangat benci dengan David. Taeyong tau jika Jeno tidak membenci David seperti benar-benar benci, Jeno hanya masih belum terbiasa dengan kehadiran David yang mengantikan posisinya.

Sejak kecil mendapat perhatian penuh dari semua orang di sekitarnya membuat Jeno tumbuh dengan penuh kasihsayang, berbeda dengan Mark yang tumbuh dalam kemandirian. Usai Mark dan Jeno yang tidak terlalu jauh membuat Mark harus rela berbagi perhatian dari Taeyong sejak kecil. Dan untungnya Mark bukanlah tipe anak yang suka manja.

Perhatian Taeyong teralihkan saat dirinya merasa ganggaman tangan Jaehyun padanya. hatinya menghangat saat melihat bagaimana senyum Jaehyun padanya.

Bugh,,

Kaki kecil David tidak sengaja menendang pipi kanan Jeno. Dan itu sukses membuat David meringsut kearah Mark yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa menendangku?" tanya Jeno

"Tidak sengaja Kak. Kakak sih dekat-dekat David"

"Kita sedang di mobil, bagaimana tidak dekat-dekat. Kemari" ucap Jeno sambil menarik kaki kecil David dari samping Mark

"Tidak mau, David mau di dekat Jendela"

"Iya sini dekat Kak Jeno"

"Tidak mau, David mau sama Kak Mark"

"Istt., sini~"

Jeno yang gemas kini memilih melangkahi Mark dan memilih duduk di tengah agar bisa dekat dengan David. Mengabaikan wajah kusam Mark yang terganggu dengan aksi kedua adiknya itu.

"Jeno awas" ucap Mark sambil memukul lengan Jeno yang nyatanya sama sekali tidak membuatnya merespon Mark.

"Mama~, kak Jeno ihh" tangan David mendorong tubuh Jeno yang menghimpitnya kearah jendela. Kesal dengan tingkah Jeno, David cemberut. 3 orang dewasa di dalam mobil ini tidak ada yang membantunya lepas dari kakak keduanya itu. Dan seperti mendapat kemenangan Jeno semakin menganggu David dengan senang hati.

"Siapa suruh di dekat jendela. Anak kecil seharusnya di tengah"

"Ihh, David ingin liat pemandangan luar. Kak Jeno awas. Ma~, tolong~" rengek David

"Jeno jangan membuat adikmu kesal" ucap Jaehyun yang sepertinya mulai terganggu

"Daddy fokus menyetir aja, atau ngobrol dengan Mama. Jangan liat kebelakang" sahut Jeno

Kembali membiarkan anak-anaknya bercanda, Jaehyun memilih untuk kembali fokus ke jalanan. Seharian pergi dengan mereka membuat Jaehyun ingin segera sampai penginapan dan tidur. Sungguh seharian dia harus mengurus Jeno dan David sendirian, sedangkan Taeyong memilih untuk berjalan berdua dengan Mark.

Mengabaikannya, Jeno dan David. Taeyong bahkan lebih sering bersama Mark seharian ini. seperti saat membeli beberapa baju, Taeyong mengajak Mark daripada dirinya. Dan tragisnya, Taeyong menyuruhnya untuk menemani Jeno dan David memilih apa yang dia inginkan. Kadang mengurus David saja Jaehyun masih tidak bisa, apalagi di tambah Jeno.

Sebenarnya suaminya itu dia atau Mark?

Dan kenapa dari ketiga anaknya hanya Mark yang bisa di andalkan?

Pertanyaan yang sangat sulit di jawab adalah, kapan Jeno bersikap dewasa dan mulai memikirkan tanggung jawab pada dirinya sendiri?

Mungkin Jaehyun ataupun Taeyong tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan itu. Melihat bagaimana sikap Jeno saat ini. bercanda dan menganggu David mungkin hobi baru Jeno setelah memiliki adik.

Usia Jeno sudah cukup dewasa, tidak mungkinkan dia cemburu pada David yang umurnya baru 5 tahun.

Taeyong masih melirik tingkah kedua anaknya itu. Dari tadi begitu rusuh dan berisik. Matanya melirik Mark yang hanya diam, seperti tidak terganggu sama sekali dengan keributan yang di lakukan dua adiknya itu.

Dugh,

Mata Mark yang tadi menatap ponsel kini menoleh kesamping, begitu juga dengan Taeyong dan Jaehyun yang melirik ke belakang melalui spion.

"Mama~, hiks"

David mengerucukan bibirnya, matanya basah. Jeno yang ada disampingnya hanya melihat dengan wajah datar. Melihat bagaimana adiknya itu menangis di sampingnya

"Jeno kamu apakan David?" tanya Taeyong pelan

"Aku tidak melakukan apa-apa, David kepentok pintu sendiri bukan aku"

Taeyong hanya bisa menghela napas, mencoba sabar dengan semua tingkah anak-anaknya.

"Sakit kak, tadi kak Jeno mendorong David,, hiks"

David menendang perut Jeno, merangkak ke arah Mark baru saja menyimpan ponselnya dan meraih tubuh David untuk didudukkan di pangkuannya

"Kapan Kak Jeno mendorong David, jangan fitnah"

"Tadi, ihh Kak Jeno suka lupa ingatan, hiks"

"Bukan lupa, orang memang kak Jeno tidak mendorong David"

"Ini buktinya apa. Hiks. Kepala David benjol. Sakit Kak Mark, huwaaa"

Taeyong dan Jaehyun hanya saling memandang, tidak tau harus membela dan memarahi siapa. Baik David ataupun Jeno sama-sama suka membuat ulah dan seperti biasa, kesalahan juga ada pada mereka berdua. jadi untuk apa mereka membela salah satu jika semuanya salah. Bukankah tidak baik jika membeda-bedakan salah satu di antara mereka.

David yang mengadu pada Mark kini masih sesegukan karena menangis, sedangkan Jeno sang tersangka hanya melihat kesal David.

"Astaga, sampai kapan akan menangis. Jadi anak laki-laki jangan cengeng" ucap Jeno

"Jeno~" tegur Taeyong lembut

"Apa sih Ma, memang benar kan. David cengeng. Begitu aja menangis" balas Jeno

"Sebenarnya jika di ingat-ingat, kamu lebih parah dari pada David, Jen" sahut Mark

"Parah apanya. Aku tidak cengeng seperti David"

Jeno menjulurkan lidahnya saat David melihatnya, dan itu membuatnya mendapat pukulan dari tangan kecil David.

"Setidaknya David tidak akan sakit jika berpisah dengan Mama, tidak sepertimu"

Jlebb,

Jeno seperti di tampar dengan ucapan Mark. Bagaimana bisa kakaknya membuat ucapan menyakitkan seperti itu. Ya walaupun itu adalah fakta, tapi memang harus ya Mark mengucapkannya di depan David. Bukankah ini sama saja Mark merendahkan harga dirinya

"Apaan sih Kak Mark. Siapa juga yang seperti itu" sangkal Jeno

"Tapi sepertinya apa yang di katakan Mark benar" sahut Taeyong yang membuat Jeno mengecurukan bibirnya.

Ini namanya tidak adil. Kenapa dia di serang oleh dua orang sekaligus.

"Kapan aku sakit saat di tinggal Mama. Tidak ingat aku" ucap Jeno kesal

"Apa harus aku sebutkan saat Mama tidak pulang dari butik 1 malam dan kamu tidak bisa tidur dan berujung deman karena kelelahan menunggu Mama waktu itu. Aku masih ingat waktu itu kamu bahkan sudah SMP bukan anak kecil lagi" kata Mark sambil tangannya menggosok kepala Devid yang memang sedikit benjol

"Kak Mark. Kenapa masih di ingat"

"Mama juga masih ingat saat Mark sakit dan Mama lebih memperhatikan Mark waktu itu, tiba-tiba Jeno juga sakit karena tidak mau makan. Kesal karena Mama lebih memperhatikan Mark." Sambung Taeyong

Jeno hanya bisa menganga mendengar ucapan Mama dan juga Kakaknya itu. Merasa tersakiti karena masa lalunya di ungkap begitu saja

"Ingat tidak Ma, saat Sekolah dasar ada pemeriksaan gigi. Jeno kabur karena tidak mau di periksa. Bahkan dia menangis waktu itu di UKS karena takut dengan dokternya" kata Mark lagi

"Tentu saja ingat, bukankah waktu itu Mama sampai di telpon kepala sekolah karena Jeno tidak mau keluar UKS. Bahkan Mama membatalkan semua rapat Mama hanya untuk membujuk Jeno keluar UKS" sambung Taeyong lagi

David dan Jaehyun hanya diam. Mendengarkan cerita Mark dan Taeyong tentang masa lalu Jeno yang belum mereka dengarkan. David mulai berhenti menangis, walaupun masih sesegukan. Berbeda dengan Jaehyun yang sedari tadi menahan tawa melihat wajah shock Jeno saat ini.

"Ihh Kak Jeno cengeng, David saja saat di suntik tidak takut." Ucap David sambil menjulurkan lidahnya ke arah Jeno.

"Kenapa aku yang di serang. Apa salahku?"

"Kak Jeno salah, salah kak Jeno itu karena Kak Jeno penakut. Tidak seperti David yang pemberani, wlee"

"Ini namanya tidak adil" kesal Jeno

Taeyong yang melirik kearah Jaehyun yang tersenyum juga ikut tersenyum. Sepertinya perjalanan ke penginapan akan di penuhi dengan drama David dan Jeno. Dengan Mark sebagai penengah, walaupun Mark malah membuat suasana menjadi lebih rumit juga.







~~













Sampai di penginapan matahari sudah menghilang. Walaupun belum malam, tapi saat sampai David sudah terlelap di gendongan Taeyong.

Jeno yang masih terlihat kesal karena di bully melangkahkan kakinya malas menuju kamarnya yang juga kamar Mark. Menjatuhkan tubuh di ranjang Jeno menghela napas panjang.

Seharian menghabiskan waktu dengan keluarganya sangatlah menyenangkan. Sudah lama dia tidak melakukan perjalanan seperti ini. dan Jeno rasa perjalanan kali ini sangatlah berkesan. Selain bisa pergi dengan keluarganya, dia juga bisa bertemu dengan Renjun.

Walaupun dia harus meninggalkan Jaemin beberapa hari. Mengingat bagaimana pertemuannya dengan Renjun membuat Jeno jadi merindukan Jaeminnya. hari ini dia belum sempat memberi kabar pada Jaemin, terakhir adalah tadi pagi sebelum berangkat jalan-jalan.

Saat mengambil ponselnya, Jeno tersenyum. Jaemin mengirim pesan dulu. Tapi senyum itu hilang saat membaca pesan Jaemin. Bahkan kini Jeno mendudukan dirinya karena terkejut.

"Kenapa Jaemin meminta putus?" ucap Jeno yang membalas pesan Jaemin.

Tak lama Jeno membolakan matanya saat Jaemin mengatakan jika dia positif,

"Jaemin positif, apanya yang positif. Jaemin hamil. Tidak mungkin. Aku saja belum menyentuh sampai kesana. Bagaimana bisa positif?" gerutu Jeno

Brak,,

Mata Jeno teralihkan saat melihat Mark masuk kedalam kamarnya.

"Mau kemana kak?" tanya Jeno saat Mark mengambil koper dan mulai memasukkan bajunya.

"Aku harus ke korea malam ini" balas Mark singkat

"Untuk apa?"

Mark melempar ponselnya ke arah Jeno, dengan sigap Jeno menangkatnya

"Baca sendiri"

Jeno mengerutkan keningnya, "Haechan juga positif? Jaemin juga?"

Mark menghentikan kegiatannya, kini dia mendekati Jeno yang masih menatap ponselnya.

"Kamu menghamili Jaemin?"

"Ahh, sakit kak"

Jeno yang mendapat jitakan dari Mark kini menatap tajam pada Mark. Kembali kesal karena ulah kakaknya itu

"Aku tidak melakukannya, aku belum sampai sejauh itu dengan Nana. Tidak sepertimu."

"Ya aku tadinya tidak ingin terlalu jauh. Tapi godaan Haechan terlalu tinggi buatku" kata Mark

"Kakak saja yang tidak bisa menahan" gerutu Jeno

"Jadi katakan apa maksud mu tentang Jaemin tadi?"

"Lihat kak, bukankah mereka berdua mengirim pesan ke kita di waktu yang sama. Dan mereka berdua sama-sama minta putus. Tidak ingin ketemu dengan kita" ucap Jeno, "bukankah itu aneh?"

Mark seperti baru sadar dengan ucapan Jeno, mengambil ponselnya dan ponsel Jeno. Mark membandingkan pesan dari ke dua orang itu. Jika di fikir-fikir, ucapan Jeno ada benarnya juga.

"Ini bukan bulan april kan?"

"Ini Maret kak, april masih bulan depan"

"Apa mereka mengerjai kita?" tanya Mark

"Aku tidak tau Kak, tapi sepertinya tidak. tapi bisa juga seperti itu. Kalau Jaemin ingin mengerjaiku, mungkin itu karena aku kemarin bertemu dengan Renjun. Tapi kalau Echan, atas dasar apa dia mengerjai Kak Mark. Lagipula Echan juga bisa saja hamil jika kak Mark selalu melakukannya"

Plak,,

"Ih sakit kak. Hobi banget memukul kepalaku"

"Makanya kalau bicara di jaga"

"Tapi itu fakta kan"

Mark hanya bisa memutar mata malas dengan ucapan Jeno pada dirinya. Dia masih berfikir tentang apa yang di katakan Haechan padanya tadi.

"Tapi sepertinya aku harus pulang malam ini"

"Aku ikut kak" ucap Jeno, "Tapi memangnya Mama mengijinkan" sambung Jeno

Mark mengambil napas dalam, "Kamu yang minta ijin ya. Aku akan bersiap"

"Kan, kenapa aku. Mama tidak akan percaya denganku kak. Yang ada aku di beri nasihat sampai besok pagi." Ucap Jeno

"Baiklah , Kakak yang minta ijin. Tapi tolong kemas barangku ya"

"Iya, iya. Aku berkemas."

Mark berdiri dari duduknya, mengacak rambut Jeno sebelum meninggalkan kamar mereka.

"Ini kak Mark hobi banget merusak tatanan rambutku. Kalau tidak ya menjitak. Kasian sekali kepalaku"
















Tbc




















Jadi Haechan-Jaemin itu positif apa? Masih bisa menebak sampai sini?












Pose saat daddy minta.....





Pose daddy saat berhadapan dg........






Pose daddy saat melihat...........





Pose daddy saat tidak di kasih........






Ini baru daddy Jung














Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

742K 64.4K 16
Cast : -Jung Jaehyun -Lee (Jung) Taeyong -Mark Lee -And others Genre : Boy x Boy , Married , Fluffy , Romance , Mpreg. ...
469K 51.6K 20
[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidupnya yang monoton. Ingin sekali ia memili...
204K 11.5K 16
[VOTE AND COMMENT] [Jangan salah lapak‼️] "Novel sampah,gua gak respect bakal sesampah itu ni novel." "Kalau gua jadi si antagonis udah gua tinggalin...
91.1K 11.7K 18
Fantasy | Boyslove | Jaeyong ❝Setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan dan setiap perpisahan akan menjadi awal pertemuan lainnya.❞ ©SeanyxHY...