Kitty X Agust D - yoonmin ☑

By minieulala

113K 10.7K 1.3K

which gangster leader is the strongest? × bxb × yoon, top! jim, bot! × 🔞 More

Prologue
Day 1
Day 2
Day 3
Day 4
Day 5
Day 5.2
Day 6
Day 8
Day 9
Epilogue
Promotion

Day 7

8.8K 933 126
By minieulala


Warning!
Banyak adegan menganu
Diharapkan mempersiapkan mental

Jimin merebahkan kepalanya diatas tumpuan tangan, matanya yang mulai sayu dan memberat membuatnya tidak mempedulikan suara dentuman musik yang begitu kencang dan orang-orang disekitarnya yang asik menggerakkan badan.

Tangannya kembali meraih sebotol vodka dingin, meminumnya dengan rakus tanpa menuangkannya kegelas terlebih dahulu. Kepalanya terasa pusing, bayangan perkataan Pinky tadi siang membuatnya sedikit frustasi.

Benarkah AgustD tidak akan pernah menyukainya? Selama menjadi Jiminie maupun Kitty? Otaknya blank, sedikit melenguh kala merasakan bahwa sebentar lagi dirinya akan mabuk total.

"Apa aku menjijikkan?" Tanyanya entah pada siapa. Bartender yang sedari tadi melihatnya pun hanya menggelengkan kepala. Sudah tidak asing lagi pemandangan seperti ini bagi seseorang yang berprofersi sebagai bartender. Kau akan menemukan banyak orang putus asa yang memutuskan untuk kemari dan membeli beberapa minuman.

Jimin meremat surainya, sebulir air mata turun membasahi pipinya. Bayangan AgustD akan pergi dan perkataan Pinky tadi siang benar-benar membuatnya depresi. Jimin tertawa hambar, seketika rencana yang tidak masuk akal terlintas dipikirannya.

Setidaknya, aku pernah menjadi milikmu.

Kata-kata itu terus terlintas dipikirannya. Jimin terkekeh hambar, mulai berdiri dari kursinya dan berjalan gontai kearah pintu keluar. Jimin itu tidak mabuk, dia adalah peminum yang handal. Bagaimana tiga botol vodka bisa membuatnya mabuk begitu saja? Sementara dirinya saja pernah meminum lima botol wine sekali tenggak.

Menyalakan mesin motornya, Jimin melaju kencang menuju rumahnya. Antara ada rasa takut dan ketidaksabaran menguasai dirinya. Apakah jalan yang diambilnya saat ini adalah benar? Yoongi-nya tidak akan meninggalkannya kan? Setelah melakukan ini, Yoongi akan kembali padanya kan? Oh tentu saja, Jimin sangat yakin pada itu. Yoongi-nya tidak akan membiarkan Jimin tersiksa.

Jimin memarkirkan motor kesayangannya sembarangan, berlari masuk kedalam rumahnya. Saat tiba didepan pintu bewarna biru laut itu, Jimin berhenti sejenak. Mengacak-acak surainya dan mencoba memasang tampang lesu. Dia harus kelihatan benar-benar mabuk.

Tangannya mulai membuka kenop pintu, kakinya berjalan terhuyung dan masuk kedalam kamar. Merebahkan diri diatas ranjang sembari tertawa tidak jelas, tentu mengundang pandangan heran bagi lelaki yang terikat diujung sana.

Jimin tersenyum, mulai mendudukkan tubuhnya dan melengok kearah Yoongi yang kebetulan juga sedang menatapnya bingung. Jimin bersemirik, mulai berdiri dari duduknya dan melangkah asal kearah Yoongi. Ketika tepat berada dihadapan lelaki itu, Jimin langsung mendudukkan dirinya diatas pangkuan lelaki tersebut.

Yoongi tentu saja terkejut. Jimin dengan pemandangan seperti ini sangat menggoda bagi Yoongi. Mata sayu dan bibir yang merekah itu membuat Yoongi meneguk salivanya.

Jimin menatap mata tawanannya seduktif, meraba wajah Yoongi dengan sebelah tangannya. Tanpa aba-aba, bibirnya langsung mencium bibir tipis milik Yoongi dengan kasar, melumat bibir yang begitu candu baginya walau dengan cara yang berantakan.

Yoongi terkejut bukan main. Bibir tebal milik Jimin benar-benar membuatnya mabuk kepayang. Rasa pahit dari minuman membuat Yoongi sadar, bahwa Jimin sedang mabuk. Yoongi berusaha untuk berhenti, dia tidak menginginkan cara seperti ini. Tapi ciuman menuntut dari Jimin membuat kesadaran lelaki pucat itu kian menghilang.

Jimin tersenyum dalam ciumannya, merasa ada respon balik dari Yoongi. Keduanya saling melumat bibir. Yoongi menghisap kuat bibir bawah milik Jimin, sesekali menjilat bibir atasnya yang kini sedang melumat balik bibir milik Yoongi.

Bunyi kecipak basah kini mendominasi ruangan tersebut, suara lenguhan dan bunyi nafas yang tidak beraturan membuat suhu didalam sana menjadi lebih terasa panas.

Jimin menautkan lidahnya dengan milik Yoongi, tangannya yang semula meremat surai lelaki itu kini berjalan turun untuk meremas bagian bawah tawanannya. Yoongi tersentak, melepaskan ciumannya dan melenguh pelan saat merasakan bagian bawahnya yang masih memakai celana diremas kuat.

Jimin mendongak, peluh yang mengalir dari lehernya membuat Yoongi merasakan panas dan dingin disaat yang bersamaan. Akal sehatnya sudah tidak berfungsi lagi, bagian bawahnya yang sudah menegang membuatnya kesakitan.

Jimin turun dari pangkuan Yoongi, bergerak kebawah dan berjongkok tepat ditengah kedua kakinya yang terbuka lebar. Tangannya diarahkan untuk membuka resleting celana milik Yoongi, menurunkan benda itu dan dengan sekuat tenaga melorotkan celana levis yang dikenakan tawanannya tersebut.

Yoongi terdiam, menatap Jimin yang kini mulai menyentuh kemaluannya yang masih berbalut celana dalam. Anak itu mulai mengelus kejantanannya, rasa sesak didalam sana sungguh membuat Yoongi tidak tahan untuk melepaskan celana dalamnya.

Jimin mendongak kearah Yoongi, melihat pujaan hatinya yang kini bernafas tidak beraturan. Kedua tangan kecilnya mulai menarik celana dalam bewarna hitam tersebut, tersentak sedikit disaat kejantanan milik Yoongi berdiri tegak mengenai hidungnya.

Jimin memandang takjub, dibandingkan miliknya, milik Yoongi jauh lebih besar dan berurat. Tangannya mengenggam kemaluan lelaki-nya, mengarahkannya didepan mulut dan mulai menjilat ujung kemaluan Yoongi.

Yoongi mendesah nikmat, merasakan kemaluannya yang kini berada didalam mulut Jimin. Anak itu menghisap kuat milik Yoongi dengan rakus, sesekali tersedak kala kejantanan miliknya masuk terlalu dalam dan menyentuh ujung tenggorokannya.

Andai saja kedua tangannya tidak terikat seperti ini, sudah dipastikan Yoongi akan membuat Jimin menyesal karna telah membuatnya bernafsu dan membangunkan adik kecil--besar--nya.

Jimin tersedak, saat merasakan kejantanan Yoongi yang mulai semakin membesar. Kulumannya terhenti tepat disaat Yoongi mencapai klimaksnya, cairan putih milik Yoongi keluar mengenai lantai bawahnya dan sebagian masuk kedalam mulut Jimin.

Ia sudah tidak tahan lagi. Jimin langsung membuka ikatan yang mengikat kuat kedua tangan dominannya, melepaskan ikatan tersebut dan langsung mencium bibir Yoongi.

Yoongi melemaskan kedua tangannya, mulai memeluk pinggang ramping milik Jimin yang berada dipangkuannya. Yoongi melepaskan ikatan pinggang yang menghalangi jangkauannya, membuka perlahan resleting Jimin dan menariknya dengan satu kali sentakan.

Kini keduanya sama-sama tidak memakai celana, hanya ada celana dalam bewarna ungu yang membalut daerah bawah milik Jimin. Yoongi memasukkan sebelah tangannya kedalam celana yang membalut kejantanan submissivenya, membelai lembut benda kecil tersebut sembari mulutnya melahap habis bibir Jimin.

Yoongi berdiri, menggendong Jimin yang semula berada dipangkuannya. Tautan mereka tidak terlepas. Saat sampai didepan ranjang, Yoongi menjatuhkan Jimin diatasnya dan menindih tubuh berisi tersebut.

Yoongi membuka pakainnya yang tersisa, setelah itu bergerak membuka pakaian milik Jimin yang tersisa dan membuangnya kesembarang arah. Bibirnya kembali melahap bibir tebal milik Jimin, kedua tangannya yang menganggur diarahkan untuk memilintir kedua nipple Jimin.

Jimin mendesah nikmat, meremat surai blonde dominannya dan melenguh kala merasakan sensasi yang berbeda dari setiap sentuhan Yoongi pada tubuhnya. Yoongi menurunkan ciumannya kebawah, menjilat leher jenjang milik Jimin dan merubahnya menjadi warna agak kemerahan yang tidak berapa lama akan berubah menjadi warna ungu muda.

Yoongi mengulum benda kecil bewarna merah muda itu, menjilat nipple yang sudah menegang dan basah tersebut secara bergantian. Tangannya mulai mengocok kemaluan Jimin dengan kencang, membuat si empunya mengerang karna pertama kali merasakan hal yang terasa begitu nikmat tiada tara.

"A--kh, Aku m--auahh keluarrghh." Jimin mengerang, merasakan pelepasan pertamanya yang membuat energinya terkuras habis. Nafasnya sesak dan peluh membanjiri tubuh keduanya.

Jimin menggigit bibir bawahnya, menatap Yoongi dengan mata sayunya yang kini sedang mengelus kemaluannya sendiri. Jimin melebarkan kedua kakinya, memperlihatkan holenya yang kini berkedut minta diisi.

Yoongi bersemirik, menundukkan tubuhnya dan mengarahkan bibirnya mendekati hole pink milik Jimin. Yoongi mengecup benda berkerut itu, menjilatnya dan menusukkan lidahnya tepat dilubang yang kini terlihat bergerak membesar dan mengecil.

Jimin mendesah, membusungkan dadanya dan meraih surai Yoongi. Menekankan kepala Yoongi agar melakukan sesuatu yang lebih. Lelaki kelahiran maret itupun berhenti menjilati hole Jimin, melumuri jari telunjuknya menggunakan cairan putih kental milik Jimin yang tersisa disela paha dalamnya.

Yoongi memasukkan jari telunjuknya kedalam, mengocok lubang anal tersebut membuat Jimin meminta lebih. Yoongi memasukkan jari tengahnya, kedua jarinya dijepit oleh lubang yang kini terasa begitu sempit menurut Yoongi. Membayangkan bagaimana lubang anal milik Jimin mengapit kuat kejantanan miliknya.

Yoongi sudah tidak tahan lagi, kedua tangannya dikeluarkan dan memposisikan kemaluannya yang kini sepenuhnya menegang tepat didepan pintu masuk. Yoongi menekankan kejantanannya pelan, berusaha masuk kedalam lubang yang terasa begitu sempit untuk dimasuki.

Jimin terhentak, mengerang sakit saat merasakan kejantanan Yoongi masuk kedalam lubangnya. Jimin meremat sprei dengan kedua tangannya, menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa sakit yang teramat sangat membelah lubangnya.

Yoongi mencium bibir Jimin dengan lembut, berusaha mengalihkan rasa sakit yang kini dirasakan oleh submissivenya. Kejantanannya yang baru masuk setengah itu didorongnya perlahan, berusaha untuk masuk lebih dalam dan mencari titik nikmat keduanya.

Cairan merah yang keluar dari lubang anal Jimin entah kenapa membuat bibir Yoongi sedikit terangkat. Menyadari bahwa ini adalah yang pertama bagi Jimin, dan itu dilakukan bersamanya.

Yoongi mulai bergerak perlahan, menyentak lubang tersebut membuat Jimin mengerang merasakan nikmat yang menguasai dirinya. Yoongi perlahan mulai bergerak cepat, membuat tubuh Jimin tersentak-sentak karna hujamannya.

"Ahhhh, la--lagihh. Yy-yahh disittuhh nghhh ahh." Desah Jimin.

Jimin mendesah kencang, kala titik prostatnya terus dihujam oleh Yoongi dengan keras. Rasa gejolak dari perutnya membuat Jimin sadar bahwa pelepasan keduanya akan segera datang.

"Daddyhh, se--sedikit lagi eumhh."

Yoongi mulai bergerak lebih cepat, panggilan baru yang terlontar dari bibir Jimin membuat Yoongi mulai merasakan cairan putihnya juga akan segera keluar. Keduanya mulai mendesah nikmat, berteriak menyebutkan nama masing-masing saat merasakan klimaksnya keluar secara bersamaan.

Sperma milik Jimin tumpah mengotori ranjangnya, sementara Yoongi keluar didalam lubang Jimin. Membuat Jimin merasakan sesuatu yang hangat memenuhi perutnya.

Yoongi mengeluarkan kejantanan miliknya, membuat beberapa cairan putih itu meleleh dan keluar dari lubang Jimin.

Yoongi terdiam, menatap Jimin yang sudah tertidur dibawahnya. Tangannya mengusap peluh Jimin dan mengecup dahinya lama. Setelahnya, Yoongi turun dari ranjang dan memakai kembali pakaiannya. Tidak lupa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dan mengelap cairan putih yang terserak dimana-mana.

Yoongi melangkah mendekati Jimin yang tertidur, meraih selimut dan menutupi tubuh telanjangnya. Yoongi mengecup bibir Jimin sejenak, kemudian bergumam,

"Aku mencintaimu, Jiminie."

Dan setelah itu membebaskan diri menjadi tawanan Jimin dan pergi dari sana.













Keesokan paginya, Jimin terbangun dari tidurnya. Merasakan sakit diseluruh tubuhnya terutama pada bagian bawah. Tetapi, bukan itu rasa sakit yang dirasakannya saat ini. Rasa sakit yang sebenarnya adalah mendapati kamarnya yang sunyi tanpa ada tanda-tanda kehadiran seseorang yang lainnya.

Jimin terdiam, rasa sesak memenuhi dadanya. Perkiraannya semalam sungguh diluar ekspetasi, bayangannya semalam bahwa Yoongi akan tinggal dan mulai kehidupan baru bersamanya seketika lenyap tak tersisa.

Jimin menangis, terisak pelan menghadapi kenyataan bahwa tidak seorangpun yang menyayanginya. Ditambah dengan kenyataan bahwa sekarang, dia benar-benar menjadi manusia yang menjijikkan. Tidak pantas hidup, dan lebih baik mati dan meninggalkan dunia selamanya.

Karna kenyataanya, dari dulu hingga sekarang, tidak ada satupun orang yang menginginkannya. Dibuang oleh orang tua, dan kini dibuang sendiri oleh orang yang telah menolongnya dulu. Benar kata Ayahnya dan juga Pinky, dia adalah manusia menjijikkan yang patut mati dan meninggalkan bumi, agar semua orang yang tersiksa berada didekatnya bahagia dengan ketidakhadirannya.

Jimin menangis kencang, memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

"Yo--yoongi Hyung..." Lirihnya diselah isakan tangis yang begitu memilukan.













TBC.

Kemarin malam minie iseng liatin vote udah sampe berapa, eh ternyata semalam udah lebih dari 100 vote. Sesuai janji minie, hari ini minie update menebus hutang dan berterima kasih sekali pada kakak readers yang sudah meluangkan waktu untuk membaca dan memberi suara pada cerita amburadul ini.

Terima kasih banyak>_<

Sampai jumpa lagi,

Minie

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 110K 52
[END] [JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musi...
67K 10.8K 17
Original story by Dusty151 Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-be...
721K 61.7K 30
Zio meninggal di usianya yang ke 19 tahun, akibat gagal jantung. Tapi siapa sangka, Zio malah terbangun di tubuh seorang anak berusia 13 tahun. ____ ...
638K 49.1K 32
🐰🐰🐰 Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. 🐰🐰🐰