Kaisoo

By lisanovita26

17.6K 1.8K 178

Cinta itu bukan tentang siapa yang harus berjuang dan memperjuangkan tapi bagaimana caranya untuk berjuang be... More

pernikahan 1
pernikahan 2
pernikahan 3
pernikahan 4
pernikahan 5
pernikahan 6
Pernikahan 7 "kenangan"
Pernikahan 9 Memulai Dari Awal

Pernikahan 8 "Kesempatan"

889 130 26
By lisanovita26

Semenjak kejadian dia pulang dengan keadaan mabuk, pikiran jongin semakin kacau, gejolak hatinya semakin tak menentu, jongin semakin tidak bisa membedakan lagi yang mana cinta dan yang mana benci. Terlebih jika diingat setiap hari kyungsoo semakin menunjukkan sikap kepedulian dan perhatiannya. Bagi jongin mungkin akan lebih mudah jika mereka sama-sama hidup dengan saling membenci. Dalam benak jongin saat rasa cinta itu tumbuh kembali maka ketakutan akan ditinggalkan itu juga akan semakin besar. Mungkin dalam bayangan semua orang ketika dua insan saling jatuh cinta, akan sangat mudah untuk menyatukannya tapi akan jadi sangat rumit saat sebuah kebencian ikut berperan serta didalamnya. Semakin dalam rasa cinta seseorang maka akan semakin dalam pula kebencian itu ketika dia merasa bahwa cintanya tak pernah berarti.

Pagi ini seperti biasa, kyungsoo selalu bangun lebih dulu untuk menyiapkan semua keperluan suaminya itu sebelum berangkat kerja, mulai dari air hangat untuk jongin mandi, pakaian, sampai dengan sarapannya. Meskipun di massion itu banyak sekali maid tapi dia berusaha untuk selalu mengerjakan semua keperluan suaminya sendiri, mungkin sesekali para maid hanya akan sebatas membantu. Tujuannya tentu sudah jelas selain ingin menjadi istri yang baik untuk jongin, dia juga ingin menunjukkan cintanya untuk jongin bahwa masih tetap sama tidak ada yang berubah, seluruh cintanya dia ungkapkan melalui semua perhatiannya selama ini, mungkin memang benar ambisinya pernah membuatnya menomerduakan cinta itu tapi tidak dengan menghilangkan cinta itu sendiri.

Setelah mempersiapkan segalanya kyungsoo kembali ke kamar untuk membangunkan jongin, dia melihat wajah lelap jongin yang sangat damai. Wajah damai jongin sangat polos seperti bayi yang tanpa dosa. Dalam hatinya jika suatu saat dia dan jongin beruntung untuk bisa dikaruniai buah hati mungkin nantinya anak itu akan sangat lucu dan mirip dengan jongin, membayangkan semua itu membuat kyungsoo terseyum sendiri. Tapi sedetik kemudian seyuman itu memudar saat dia ingat bahwa jangankan untuk memiliki buah hati untuk menyelamatkan hubungannya saja saat ini kyungsoo sudah hampir kehilangan cara lagi.

sebenernya jongin yang diperhatikan sedari tadi bukan tidak sadar bahwa dia sedang diperhatikan, entah sejak kapan pria itu terjaga akan tetapi dia tidak ingin membuka matanya karena entahlah dia semakin tidak tahu bagaimana harus bersikap kepada kyungsoo saat ini. Hati & pikirannya sedang berperang saat ini dan entah kenapa dia ingin selalu mendengarkan kata hatinya. Terlebih jika dia mengingat pertengkarannya dengan kyungsoo yang terakhir kali saat dia pulang dengan kondisi mabuk. Itu membuat hatinya berdesir nyeri

Flasback On

Setelah mandi dengan air hangat rasa mabuk jongin berangsur berkurang, jongin kembali kealam sadarnya, dia keluar dari kamar mandi dengan setelan piamanya dan melihat kyungsoo sedang duduk di atas ranjang dengan menatap jongin penuh tanya, matanya terlihat sangat sendu. Hening beberapa saat sampai akhirnya kyungsoo memberanikan diri untuk bersuara

"Kenapa kau harus melakukan itu? Kenapa harus menyiksa dirimu sendiri?" Tanya kyungsoo dengan suara paraunya menahan air mata

"apa maksudmu?" jongin berusaha menjawab setenang mungkin walaupun sebenarnya dia tidak baik-baik saja terlebih jongin bisa melihat dengan jelas mata kyungsoo mulai berkaca-kaca

"jika kau marah padaku, membenciku, muak denganku, sungguh jongin aku tidak masalah dengan itu semua tapi ku mohon jangan merusak dan menyiksa dirimu sendiri itu mencekikku setiap waktu, menyiksaku dengan perasaan bersalah, aku sungguh tidak bisa melihatnya, aku tidak bisa melihatmu seperti itu" runtuh sudah pertahanan kyungsoo dia tidak mampu menahan gejolak hatinya lagi air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya keluar membasahi pipi gembilnya itu, suara isakan itu menggemma memenuhi kamar. Jongin hanya diam terpaku entah kenapa bibirnya terasa kelu hanya untuk sekedar menjawab. Sumpah demi apapun yang saat ini ingin jongin lakukan hanya memeluk kyungsoo tapi seperti ada paku yang menancap dikakinya yang membuat dia bahkan tidak mampu untuk menghampiri kyungsoo.

"aku tau jongin, mungkin bagimu aku adalah wanita kejam yang penuh dosa sehingga aku bahkan tidak pantas untuk mendapat pengampunanmu, aku sadar bahwa untuk kita seperti dulu lagi itu mustahil, itulah sebabnya selama ini aku selalu berusaha menghindarimu, aku merasa aku bukan wanita yang pantas untuk ada disisimu ta..ta pii (suara itu mulai bergetar ditengah isakannya) takdir yang aku hindari justru membawaku lagi padamu, awalnya aku berpikir bahwa mungkin tuhan sedang memberiku kesempatan untuk menghapus dosaku, nyatanya aku salah tuhan sedang menghukumku dengan semua sikapmu selama ini" mata kyungsoo semakin memerah air mata itu semakin tidak terkendali lagi.

"cukup kyungsoo, hentikan ku mohon hentikan, aku lelah kita terus seperti ini" jongin akhirnya menyuarakan suaranya dan berjalan menghampiri kyungsoo sungguh dia tersiksa melihat kyungsoo sehancur ini dia ingin meraih wanitanya, dia ingin memberi kekuatan pada tubuh rapuh itu, belum sempat jongin meraihnya kyungsoo kembali menyuarakan isi hatinya yang kembali membuat jongin berhenti melangkah

"kau benar jongin, kau pasti lelah setiap hari harus hidup dan melihat wanita yang sangat kau benci ini, tinggalkan aku jongin kau berhak untuk pergi jangan bertahan denganku jika itu menyakitimu, aku.. akuuu akan menanggung semua beban rasa bersalah ini" kyungsoo menangis dengan sangat keras memeluk lututnya sendiri dia butuh kekuatan saat ini. Sedangkan disisi lain jongin sudah tidak tahan dengan ini semua ini jongin akhirnya memberanikan diri untuk melangkah maju mendekati kyungsoo ditariknya dengan lembut tangan kyungsoo membawa tubuh mungil yang begetar karena isak tangis itu kedalam pelukannya, memberikan kekuatan seolah menyakinkan kyungsoo bahwa dia tidak akan pernah meninggalkannya. Jongin tetap memeluk kyungsoo bahkan saat mereka telah berbaring diranjang, tangis kyungsoo juga telah berhenti sejak tadi, mata gadis itu terlalu berat untuk terbuka, kenyamanan yang diberikan oleh pelukan jongin seperti aspirin yang mampu meredakan semua rasa sakit, sebelum semakin terlelap dia masih sempat mendengar dengan samar jongin mengatakan "maaf, menyiksamu dengan kebencianku" kemudian dia merasa kecupan yang sangat hangat dikeningnya, kyungsoo terseyum sambil terpejam entah ini mimpi atau nyata tapi dia berharap tuhan menghentikan waktu itu. Tapi sepertinya tuhan sedang mempermaikan harapan kyungsoo waktu justru berlalu dengan sangat cepat.

Flasback off

Selalu ada rasa sakit saat kita memilih untuk jatuh cinta, kesedihan dan juga kebahagiaan adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan. Entah yang ditinggalkan atau yang meninggalkan, mereka akan sama-sama hidup dengn tersiksa oleh beban hati. Yang ditinggalkan tersiksa dengan kebenciannya, merasa menjadi pihak yang tersakiti, sedangkan yang meninggalkan tersiksa dengan rasa bersalahnya karena menjadi pihak yang telah menyakiti. Pertengkaran malam itu semakin membuat jongin dilema antara mencoba memberikan kesempatan untuk rasa itu atau mengikuti kebenciannya. Tapi melihat hancurnya kyungsoo demi tuhan sungguh kali ini jongin ingin mencoba menuruti kata hatinya. Dia akhirnya sadar bahwa dia bukanlah satu-satunya pihak yang tersakiti tapi kyungsoo juga merasakan sakit yang dia rasa.

Dengan langkah perlahan akhirnya kyungsoo memberanikan diri melangkah mendekati ranjang, dduk dengan perlahan disamping jongin yang sedang berbaring dan membangunkan jongin dengan perlahan

" jongin ini sudah pagi, bukankah kau harus berangkat ke kantor?" percayalah suara lembut itu sangat menenangkan. Terlebih saat ini kyungsoo sedang mengelus lembut pipi jongin agar namja itu segera kembali ke kesadarannya.

"hemm" jongin hanya membalas dengan gumanan sambil perlahan membuka matanya dan menatap intens kyungsoo, mencoba menyelami mata indah gadis itu.

"aku sudah menyiapkan air hangat untukmu mandi, cepat mandi dan sarapan, aku juga membuatkan makanan kesukanmu" kyungsoo mulai akan beranjak dari sisi jongin entahlah dia merasa tidak sanggup lama-lama ditatap oleh jongin, hatinya terus berdebar tapi debaran itu juga diiringi oleh rasa sesak dalam hatinya, kyungsoo sangat takut jongin akan bersikap dingi seperti biasanya, belum sempat kyungsoo sampai berdiri tiba-tiba tangannya ditarik oleh jongin dengan sangat lembut. Jongin bangkit duduk menyenderkan tubuhnya dikepala ranjang sedangkan kyungsoo duduk disampingya. Beberapa saat mereka saling memandang, entah jongin ataupun kyungsoo mereka sama-sama mencoba mengendalikan debaran jantungnya, sudah sangat lama entah kapan saat terakhir kali mereka saling memandang tanpa kebencian yang tersirat.

"dengarkan aku, aku tau ini akan sulit, entah untukmu atau pun untukku, tapi mari kita coba lagi" ucap jongin dengan nada yang sangat lembut sangat berbeda dengan biasanya. Bahkan dia terseyum sangat manis. Kyungsoo hanya mengerjapkan mata seperti tidak percaya tapi rasa sesak dalam hatinya yang tadi ada kini berubah menjadi perasaan bahagia

"Kyungsoo, kau tau dengan sangat ketika sebuah kepercayaan dirusak, maka akan sulit untuk mengembalikannya, hanya saja aku tak ingin banyak orang kecewa dengan ego ku termasuk itu dirimu, aku tak ingin meyiksamu lebih jauh lagi, mungkin ini saatnya untuk kita berusaha memulai lagi"

Kyungsoo hanya diam, dia berkaca-kaca, sudah sangat lama sekali saat terakhir kali kyungsoo bisa melihat jongin menatapnya dengan sangat lembut. Disisi lain gadis cantik itu merasa sangat gugup, pria tampannya kembali bersikap lembut dan manis. Jongin yang kesal dengan kebisuan kyungsoo akhirnya bersuara lagi dengan nada sedikit jengkel dan manja.

"Kenapa kau hanya diam, aku menyesal mengatakan semuanya, sudahlah anggap saja aku sedang mengigau" jongin lalu melepaskan genggaman tangannya dan kembali menarik selimut. Dalam hatinya dia sudah bersusah payah merangkai kata tapi gadis ini malah hanya diam seperti patung tak taukah kyungsoo bahwa jongin bahkan dengan susah payah menahan debaran hatinya. Kyungsoo hanya terseyum melihat tingkah jongin, dia lalu membuka selimut jongin dan menangkup kedua pipi jongin "gomawo jonginie sudah mau memberiku kesempatan, aku akan berusaha untuk membuatmu percaya lagi padaku" lalu dengan penuh keberanian kyungsoo mengecup lembut kening jongin...jongin sedikit kaget dengan perlakuan kyungsoo yang tiba-tiba menciumnya tapi dia bahagia, akhirnya dia tau apa yang sekarang harus dia dilakukan, dimasa depan dia berharap hanya kebahagiaanlah yang akan hadir dalam hidup mereka berdua.

TBC

Anyoeng...  aku merasa bersalah banget sama kalian semua yang uda setia nunggu FF ini update, maaf banget dan terima kasih yang sebesar-besarnya uda mau nungguin FF ini update, padhal uda lama banget aku gak updete, aku sempet bingung mau lanjut atau engga, tapi percaya deh dukungan kalian itu berarti banget, aku baca coment-coment kalian dan akhinya aku semangat update lagi. Semoga kalian suka ya.. jangan lupa vote & coment ya.. dukungan kalian itu bener-bener berarti banget buatku, mulai chapter depan kaisoo bakal lebih romantic lagi. gomawo, saranghae

Continue Reading

You'll Also Like

417K 2.2K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
6.4M 331K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
605K 26.2K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.8M 89K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...