Tetangga Idaman Hingga Jannah

By adindaslsblh

11.9K 562 40

Tentang seorang Gadis alay bin lebay yang memiliki tingkat kepedean yang begitu luar biasa. Dimana ia memilih... More

Prolog
1. Sekolah Baru✔️
2. Tak Berubah✔
3. Kepribadian Ganda✔
Cast Tokoh Ichi Part
4. Seketika Istiqomah
5. Grup abal-abal
6. Antara Rasyid dan Isyarat Hatinya
7. Rasyid Pindah?
8. Kangen sama Rindu
9. Bacl< 1
10. Bacl< 2
11. Hanya Perkenalan
12. Pesan Dari Dia yang Jauh Disana
13. Mungkin Ini takdir
14. Jadi Menantu Tante, Mau?
15. Cinta Dalam Diam
17. Wawancara
18. Pertemuan Awal
Tetangga Idaman Dunia Nyata
19. Muhammad Latif Al Habsyi
20. Liburan
21. Nikah?
22. Rasa itu masih ada
23. Siapa Dia Sebenarnya?
24. Tentara Ganteng di Pesantren
25. Loh Bapak?
26. Rasyid khitbah Mika?
NEW STORY
27. Ungkapan Hati
28. Ungkapan Hati 2
29. Aneh
30. Tetangga Idaman Hingga Jannah (END)
Epilog
OPEN PRE-ORDER
CERITA BARU

16. Cinta Dalam Diam 2

233 12 0
By adindaslsblh

Assalamualaikum Semuanya..❤
Harap tekansebelum membaca yaa..,
Selamat Membaca..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oh gitu? Yaudah kalau gitu aku tanya sama kamu ya?"

"Tanya apa?"

"Menurut kamu ustadz Rasyid itu gimana?" tanya fatimah penasaran dengan jawaban dari mika

"Mulai lagi deh ni anak" batin Akira..

"Menurut saya?" Fatimah menganggukkan kepalanya

"Menurut saya selain baik, beliau juga hebat karena sudah menjadi seorang ustadz di usia mudanya" ucap Mika kaku berusaha menghilangkan Bayangan Rasyid dari pikirannya

"Itu saja?" tanya Fatimah lagi dan diangguki mika. Ia merasa seperti ada yang kurang dari jawaban gadis itu

"Menurut kamu ustadz Rasyid ganteng tidak mik?" tanya Arika kemudian "Jawaban dari pertanyaan itulah yang ingin fatimah dengarkan sebenarnya" tambah Arika lalu melanjutkan aktifitasnya semula

Fatimah hanya bisa melihat mika sambil cengengesan. Sedangkan ia tidak tahu bahwa Mika sebenarnya sedang bingung dengan apa yang akan ia jawab. Padahal tinggal bilang "Iya" kalau memang benar dan sebaliknya.

"Aku tau kamu pasti mau jawab iya, tapi kamu malu makanya hanya diam saja kan?" tutur Fatimah kemudian karena melihat mika yang hanya diam saja

"Eh? Iya. Saya tidur dulu" jawab mika dengan senyum saltingnya

Jam sudah menunjukan pukul 09.30 malam. Kedua pemuda itu baru saja keluar dari masjid setelah bercengkrama dengan beberapa Ulama besar dari luar.

"Syid? Soal ceramah tadi, kamu bawain karena saya?" tanya malik menyusul Rasyid setelah menutup pintu masjid

"Menurut kamu?" tanya Rasyid Pandangannya tetap lurus kedepan menelusuri gelapnya malam tanpa ada bintang yang menemani bulan

"Menurut saya sebagian iya. Tapi sebenarnya kamu itu juga merasakan hal yang sama dengan saya kan?" tutur malik yakin dengan persepsinya

"terus kalau iya kenapa?" tanya rasyid biasa saja

"Ya tidak apa-apa. Saya hanya berpikir bahwa orang yang tengah mendiami hati kamu itu apa ustadzah Zahira juga?" Rasyid berhenti. Ia menatap pria di sebelahnya itu yang sedari tadi entah kenapa sangat cerewet menurutnya.

"Kenapa? Tebakan saya benar?"

"Itu tidak benar. Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?" tanya Rasyid lalu kembali berjalan

"Saya hanya menebak. Dan kalau bukan dia lalu siapa?"

"kamu tidak perlu tahu. Lebih baik kamu mantepin hati kamu saja buat nikahin dia"

"Insha Allah.., Kalau ada waktu luang saya mau pulkam dulu dan bicarakan semuanya dengan keluarga"

"Yasudah saya masuk dulu. Jangan lupa undangannya nanti. Assalamualaikum" ucap Rasyid lalu masuk ke dalam mobilnya sedangkan malik, ia tak menanggapi pasal undangan itu.

Setelah sampai di rumah, nampak keluarganya masih asik bercengkerama di ruang keluarga.

Rasyid mengambil tempat, tepat disebelah ibunya. Ia bergelayut manja disana. Sedangkan bu zarah yang paham akan sikap putranya pun mulai mengangkat suara.

"Ada masalah apa?" tanya bu zarah

"Masalah hati" jawab Rasyid terus terang. Pernyataan rasyid membuat bu zarah langsung menengok ke arahnya dengan wajahnya yang mengkerut karena bingung

"Loh, emangnya hati kamu kenapa? Kamu sakit?" rasyid menggeleng

"Lah terus kamu kenapa? Dateng-dateng bicaranya malah tentang hati" tanya Dinar

"Jangan-jangan kamu sedang mikirin seseorang ya syid?" tanya Jihad dengan tatapan intimidasinya

"Kalian semua bicara apasih? Mending aku masuk kamar" Rasyid pun beranjak setelah menyalimi ibu dan kakaknya itu. Sedangkan Bu zarah, Dinar, dan Jihad hanya geleng-geleng melihat sikap Rasyid yang seperti itu.

"Eh ni anak. Kalau akhirnya cuma bikin penasaran seperti ini, mending tadi kamu tidak usah cerita" kesel Dinar melihat adiknya yang plin plan itu berjalan menjauhi mereka

Selesai membersihkan diri, Rasyid membaringkan tubuhnya ke atas ranjangnya. Entah kenapa sekarang ia mulai kepikiran tentang apa yang dikatakan malik tadi. Sungguh hal itu sangat mengganggunya.

Ting..,

Gadget Rasyid berbunyi memberikan notif pesan. Segera ia mengambil benda itu lalu membukanya.

'Radith..

"Assalamualaikum.. Syid gimana kabar mika hari ini? Dia baik2 ajakan?"
.
.
.
"Baru juga sehari" Batin Rasyid

"Sepertinya dia baik. Dia juga sudah bisa berbaur dengan teman sekamarnya" pesan itu telah terkirim..

Tidak lama kemudian Gadgetnya kembali berbunyi.

'Radith..

"Bagus deh kalau dia udah bisa berbaur. Trus maksud dari "sepertinya" itu apa?"
.
.
.
.
.
"Nih anak emang gak tau atau gimana sih?" batin rasyid

Rasyid mengirim balasan..

"Lo kan tau dith, kalau gue itu cuma bisa jagain adik lo dari jauh. Jadi informasi tadi hanya sesuai sama apa yg gue lihat"

Ting..

'Hmmm.. Makanya jangan dipendem terus. Lagian lo kan juga udah kelar belajarnya"
.
.
.
.
.
"Maksudnya apa nih?"

Akhirnya Rasyid kembali membalas..

"Gue emang udah kelar. Tapi dianya belom"

Ting..

"Hmmm. Terus awasin adek gue"

Rasyid tak membalas lagi. Tanpa disuruhpun ia juga pasti bakal jagain mika.



* * *

"Hari ini ada jadwal apa? Tanya mika sembari merpikan khimarnya

"Fikih, ustadzah Zahira" jawab akira

"Kamu ingat ustadzah yang nganter kamu dulu kan mik?" mika mengangguk

"Itu ustadzah Zahira"

"Oh jadi nama ustadzah itu Zahira?" fatimah mengangguk

Selesai menyiapkan apa yang diperlukan, mereka pun berjalan beriringan menuju kelas yang letaknya hanya perlu melewati satu gedung dari kamar mereka.

Sesampainya disana, sudah banyak santriwati yang ada di dalam ruang kelas. Termasuk ustadzah Zahira yang tengah berdiri di depan kelas menyamput para santriwati yang berdatangan.
Setelah mengucapkan salam dan menyaliminya, mereka pun masuk dan mengambil duduk.

"Ustadzah Zahira masi mudah ya?" ucap mika yang sudah meletakkan alat tulisnya di atas meja.

"Iya. Seumuran sama ustadz Rasyid" jawab fatimah yang sedari tadi memang tengah memperhatikan Zahira. "Tapi kamu jangan pernah coba-coba buat jodoh-jodohin mereka ya?" tambahnya

"Emangnya kenapa? Bukanya mereka emang cocok ya?" ucap mika tapi hati dan pikirannya berusaha menolak apa yang ia katakan

"Yagitudeh"

Setelah seluruh santriwati masuk, akhirnya pelajaran Zahira pun dimulai dengan sangat baik hingga akhirnya waktu istirahat tiba.

Semua santri bergegas menuju kantin, kecuali Mika yang masih ada di dalam kelas. Ia menyuruh fatimah dan Arika lebih dulu ke kantin sedangkan ia masih sibuk dengan isi tasnya.

"Ada yang hilang?" tanya zahira sembari menghampiri mika

"Eh, tidak ada. Mungkin saya lupa ustadzah"

"Yasudah kalau begitu ayuk sama-sama ke kantin saja. Kamu mau kesana juga kan?" Mika mengangguk dengan senyum simpulnya

Baru saja keluar kelas, rupanya sudah ada orang yang menunggu di depannya.

"Assalamualaikum" ucap Rasyid dan dijawab oleh kedua gadis itu.

"Ustadz Rasyid? ada perlu apa?" tanya zahira

"Kebetulan tadi saya ada didekat sini, jadi sekalian saya mau ngasih ini" Rasyid menyodorkan sebuah termos kecil

"Eh?"















Syukron!

Continue Reading

You'll Also Like

PARIWAAR By

General Fiction

120K 13K 89
Arjun Shergill is a 28 years old, well renowned businessman, who has a big loving family and two kids. He is a caring and utmost loving man. This sto...
2.5M 185K 71
RATHOD In a broken family, every person suffers from his insecurities and guilt. Successful in every field but a big failure when it comes to emotio...
145K 6.5K 64
The Rajputs well known as the most powerful and devil's for the people who tries to messed up with them people got goosebumps just by listening to th...
211K 18.4K 26
Maybe sometimes love needs a second chance because it was not ready for the first time 🥀... Ekansh Malohtra a youngest buisness tycoon (28).. A man...