Loving You My Posessive Boyfr...

Da YukiAllura_

5.8M 212K 12.3K

"Karena kau cintaku, duniaku, milikku" - Nathan Sequel 1 : My Adorable Wife Sequel 2 : La première Start :... Altro

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
INFO
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
PART 56
PART 57
PART 58
PART 59
PART 60
PART 61
PART 62
PART 63
PART 64
PART 65
3PART MASING" 2000WORD LEBIH
PART 67 ES ( Hanya Aku Yang Bisa )
PART 68 ES ( Nathan Is Normal )
INFO
PART 69 ES (Kehancuran?)
Kangen Nathan ya?:v
PART 70
Kesalahan teknis
PART 71
Update
PART 72
PART 73
PART 74
PART 75
Konsep Final, Masa depan cerita ini:v
PART 76
PART 77
PART 78 (END)
APRIL MOP SEQUEL😱
LYMPB3 + CARA BACA TERBARU
7Desember
(UPDATE) CARA DAPET KOIN GRATIS & CARA BELI KOIN

PART 66

41.9K 2.3K 203
Da YukiAllura_

SO TELAT?, I KNOW...
BARU SELESAI NGERJAIN PR, MAAFKAN YAAA😌

2000word kok, semoga bisa mengobati kangen kalian yaaa

.......

Malam ini Aldo, Nathan, Kevin, Bayu, dan Febi tengah menonton Film Pengabdi setan diruang keluarga.

Hanya Kevin dan Bayu yang terlihat begitu fokus menonton Film. Ah jangan lupakan Febi, gadis itu juga tak kalah fokusnya dari Bayu dan Kevin, Febi menonton dengan posisi menyandarkan tubuhnya pada Nathan yang merangkul bahunya.

Nathan dan Aldo sendiri kurang berminat menonton film itu, mereka sudah menontonnya berkali-kali, mereka bosan.

Aldo asik memakan keripik kentang barbequenya dengan lahap, sesekali menyuapi Febi yang hanya membuka mulutnya tanpa menoleh, gadis itu terlalu fokus pada layar Tv, tapi Aldo sama sekali tidak keberatan.

Aldo mendengus melihat Nathan yang sedari tadi bermain Handphone dengan senyum anehnya, mencurigakan.

"Sayang, pinjem handphone kamu" Ucap Nathan pada Febi yang tengah fokus menonton.

Febi meraih Handphonenya dan memberikannya pada Nathan dengan mata tetap terfokus pada layar Tv. Nathan yang melihat betapa menggemaskan gadis itu ketika fokus menontonpun mengecup gemas pipi Febi. Nathan tersenyum kecil melihat Febi yang sama sekali tidak terganggu dengan aksinya.

Setelah mendapatkan Handphone Febi, Nathanpun mulai mengotak-atik Handphone Febi masih dengan senyuman aneh diwajahnya.

"Ini anak kesambet apaan dah?" Batin Aldo ngeri.

Nathan telah meletakkan handphonenya dan juga milik Febi. Kini Nathan beralih mengecupi kepala Febi yang bersandar pada dadanya. Mengeratkan rangkulannya dan menikmati perubahan raut wajah gadis itu ketika menonton Film.

Aldo yang telah kehabisan keripik kentangpun meraih handphonenya dan membuka instagram untuk menghibur diri.

Mata Aldo melirik Nathan sinis

"Jadi karena ini ni bocah cengengesan dari tadi?, Dasar bucin" Batin Aldo jijik.

...
Instagram

Nathan_Imanuel Hey Babe❤️ @FebiAnastasya_

....

Instagram

FebiAnastasya_ Hey Babe❤️ @Nathan_Imanuel

......

Nathan mengupload fotonya dan febi seolah olah mereka saling merespon diInstagram, padahal... Kalian tahu sendiri bagaimana realitanya bukan?, Menggelikan sekali.

"Aaaaaaaaaa!!!" Teriak Febi begitu melihat segerombolan hantu yang datang menerobos pintu di layar Tv. Gadis itu memeluk erat Nathan, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Nathan.

"Gausah diliat kalo takut, nanti kamu mimpi buruk terus kebangun malem-malem lagi" Ucap Nathan mengusap-usap punggung Febi, berusaha menenangkan gadis yang tubuhnya masih bergetar ketakutan itu.

"Tidur sekarang ya?" Tanya Nathan yang hanya dibalas anggukan Febi yang masih memeluk tubuhnya erat.

Nathan menahan pinggang Febi dan mengangkatnya dengan mudah, menggendong gadis itu layaknya bayi koala.

"Gue duluan" Pamit Nathan meninggalkan Aldo yang menghembuskan nafasnya kasar. Ia bosan karena Kevin dan Bayu masih sangat fokus menonton.

Tadinya Aldo disini hanya untuk menemani Adiknya saja, tapi adiknya sudah pergi, maka untuk apa dia disini?.

"Kalian nonton aja deh ya, gue ngantuk, kalo udah, matiin, beresin, terus pulangnya ati-ati, gue tidur duluan" Pamit Aldo berlalu kekamarnya.

"Hmm" Gumam Bayu dan Kevin tak peduli. Mereka berdua memang penganut berat ilmu anggap semua rumah orang itu rumah elo sendiri.

.....

Nathan telah siap dengan kemeja putih, celana kain hitam dan jangan lupakan jas hitamnya.

"Sayang, pasangin dasi aku dong" Ucap Nathan membuat Febi yang tengah menyisir rambutnya menoleh.

"Sini" Panggil Febi membuat Nathan berjalan mendekat kearah gadis yang tengah duduk menghadap kaca itu.

Nathan meraih pinggang Febi dan mendudukkannya diatas meja yang cukup tinggi, membuat gadis itu tak perlu bersusah payah untuk berjinjit menggapai lehernya.

Febi mulai menyimpulkan dasi hitam itu dikerah kemeja Nathan dengan terampil. Wajah menggemaskannya saat mencoba serius adalah suatu hiburan tersendiri bagi Nathan.

Nathan meraih sisir yang digeletakkan oleh Febi tadi dan mulai menyisir rambut gadisnya perlahan.

"Udah" Ucap Febi membuat Nathan menghentikan gerak tangannya yang tengah menyisir rambutnya.

"Rambutnya digerai?" Tanya Nathan mengusap surai Febi lembut.

"Nggak, mau dikepang aja, turunin Febi.." Ucap Febi mengangkat kedua tangannya, meminta Nathan untuk menggendongnya turun dari meja.

Nathan tersenyum dan meraih badan mungil Febi, mendudukkan kembali gadisnya itu dikursi depan kaca.

"Udah disiapin bukunya?" Tanya Nathan menatap pantulan dirinya dan Febi didalam kaca.

"Belum.., Adit sih semalem ngajak tidur awal, padahal Febi belum belajar.." Ucap Febi menyalahkan Nathan.

"Iya salah aku, tas kamu mana sayang?" Tanya Nathan yang sama sekali tak ingin mendebat gadisnya itu.

"Dimeja samping rak buku" Ucap Febi yang tengah terfokus pada rambutnya.

Nathan mulai memasukkan buku dan peralatan tulis yang sekiranya dibutuhkan gadisnya itu nanti, ya, Febi memilih untuk pergi kesekolah dan langsung pergi kekantornya saat pulang sekolah nanti.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, Nathan menutup tas baby pink Febi dan memakainya dilengan kirinya.

Febi masih begitu ribet dengan rambutnya.

"Digerai aja sayang, udah cantik kamunya.." Ucap Nathan lembut.

"Bosen Adit.." Rengek Febi kesal.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampakkan wajah Yura disana.

"Kok pada belum turun, ayo sarapan dulu" Ucap Yura menatap Nathan dan Febi bergantian.

"Febi masih nata rambut tante, nanti kita turun" Ucap Nathan datar.

"Kamu turun duluan deh, biar tante yang bantuin princess nata rambut" Ucap Yura melangkahkan kakinya mendekat kearah Febi.

Nathan menghembuskan nafasnya pelan dan mengangguk.

"Sayang aku turun dulu ya" Ucapnya lembut.

"Iya Dit.."

Sepeninggal Nathan dari kamar, Yura mulai menyisir kembali rambut Febi yang agak kusut karena terlalu banyak ditata ulang oleh Febi.

"Mau ditata yang gimana sayang?" Tanya Yura lembut.

"Febi pengen dikepang Ma, tapi.. terserah Mama deh" Ucap Febi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Yura tersenyum dan mulai menata rambut Febi dengan bahagia, sudah sejak lama dia ingin anak perempuan agar bisa ia tata rambutnya, ia dandani dan menemaninya memasak didapur, dan kini akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan dengan datangnya Febi dikeluarga ini.

.....

"Cantik banget Adeknya Abang" Goda Aldo mencubit pelan pipi Febi yang merona.

"Jangan digodain Bang adeknya, makan dulu, nanti kesiangan" Lerai Yura.

"Iya Ma iyaaa..." Pasrah Aldo.

"Cantik" Bisik Nathan sebelum bibirnya mengecup Pipi Febi lembut.

Ps: Cuma rambutnya yeee:v
..

Sarapan telah selesai, Petra telah berangkat terlebih dahulu kekantornya.

Sementara Aldo dan Nathan tengah berebut, siapa yang akan mengantar Febi kesekolah.

"Gue itu sama-sama kesekolah sama Adek gue, elo orang kantoran seminggu mending buruan berangkat deh!" Sungut Aldo.

"Febi berangkat bareng Bang Aldo ya?, Kan Adit mau kekantor, kan beda arahnya.., Nanti Adit puter baliknya jauh.. Nanti Adit telat.." Bujuk Febi pelan.

"Aku gak akan telat sayang..., Kamu biar Aku yang anter" Kekeh Nathan.

"Kalo Adit nganterin Febi sekarang, nanti pulang sekolah Febi nggak mau kekantornya Adit" Ancam Febi membuat Nathan akhirnya pasrah.

"Oke fine.., aku berangkat kekantor sekarang" Pasrah Nathan.

"Dan elo, jangan ngebut, awas aja sampe Febi lecet, gue abisin lo" Ucap Nathan tajam.

"Iya-iya bawel, gausah lo bilangin juga gue tau!" Sungut Aldo.

"Sini cium dulu" Ucap Nathan meraih tengkuk Febi lembut dan memagut bibirnya sebentar.

"Jangan jauh-jauh dari Aldo, jangan kemana-mana sendirian, kalungnya jangan dilepas" Ucap Nathan beruntun.

"Iya Adit.., iya.." Ucap Febi Pasrah.

"Jagain Febi" Ucap Nathan menatap Aldo serius.

"Pasti" Ucap Aldo tanpa ragu.

.....

Nathan sedang sibuk membaca beberapa dokumen yang sekertarisnya bawa dan membubuhkan tanda tangannya disana sampai handphonenya berdering.

Nathan langsung mengangkatnya begitu tahu siapa yang menelfon.

Nathan tersenyum mendengar suara manja Febi diseberang sana.

"Adit...." Rengek Febi.

"Iya sayang?..." Jawab Nathan manis.

"Kangen..." Rengek Febi membuat Nathan mengulum senyumnya.

"Miss you too bi" Jawab Nathan tenang.

"Gaenak sekolah nggak ada Adit, Abang gak seru, rapat osis muluuu.." Curhat Febi dengan nada lucunya.

"Kamu sama siapa sekarang?" Tanya Nathan cepat.

"Sama BangKev" Jawab Febi membuat Nathan lega.

"Yaudah, bentar lagi pulang kan sayang.. Langsung kesini ya, masuk aja keruangan aku, aku ada rapat sebentar" Ucap Nathan tenang.

"Aye aye Captain!" Jawab Febi membuat Nathan gemas.

"Aku tutup boleh?" Tanya Nathan hati-hati.

Jujur, Nathan benar-benar sangat sibuk sekarang.

Nathan mengangkat Telfon dengan menloudspeak dan menaruhnya dimeja.

Membiarkan sekertarisnya itu kebingungan karena baru melihat tuan mudanya selembut ini, siapa yang peduli ya kan?.

Tangan Nathan masih tanpa henti membubuhkan tanda tangan didokumen setelah dibacanya dengan teliti.

"Adit sibuk ya?, Febi ganggu?" Tanya Febi sendu.

"No sweety.., Aku cuma tanya sayang, kalo nggak boleh ya nggak papa" Jawab Nathan cepat.

"Febi bercanda wleee, Adit baperan!, Febi tutup dulu yaaa, sayang Adit!" Ucap Febi semangat dan langsung menutup telfonnya.

Nathan tersenyum kecil dan menggumam.

"Sayang kamu juga bi.."

......

Imanuel Corp digegerkan dengan kedatangan gadis berseragam SMA yang mencari bos muda mereka.

"Aditnya ada?" Tanya Febi langsung saat kakinya berada didepan meja reseptionis membuat Aldo mengernyit.

"Saya mau bertemu bapak Nathan bisa?" Tanya Aldo lebih sopan.

"Sudah membuat janji?" Tanya Wanita berlipstik merah itu dengan tampang genitnya kearah Aldo.

"Udah buat janji kan sayang?" Tanya Aldo keFebi dan diangguki Febi dengan semangat.

"Udah dong!, Ruangan Adit yang mana?" Jawab Febi semangat.

"Mohon tunggu disini beberapa menit lagi sampai tuan muda Imanuel kembali dari rapat direksi, tuan muda sedang tidak ada disini" Ucap wanita berlipstik merah itu menatap Febi tidak suka.

"Kata Adit, boleh nunggu diruangannya kok, Masa Febi nunggunya berdiri?, Kan capek.." Kesal Febi karena tidak diizinkan masuk keruangan Nathan.

"Kami tidak bisa langsung percaya pada bocah SMA yang mencari bos kami dengan wajah bodohnya, jadi tolong tunggu sebentar sampai tuan muda sendiri yang memastikan jika dia benar-benar mengenalmu" Ucap Wanita itu sinis.

Aldo yang menyadari jika mereka mulai menjadi pusat perhatianpun merangkul bahu Adiknya mendekat.

"Wajah Bodoh?, Jaga mulutmu sialan. Kita sudah punya janji, dan Nathan bilang kita boleh masuk, anda bisa tanyakan itu padanya, kenapa juga kami harus berbohong untuk hal semacam ini" Ucap Aldo tajam. Siapa yang bisa terima saat wanita asing tiba-tiba menghina Adiknya seperti itu.

"Kalau kalian tidak berbohong kenapa kalian harus takut untuk menunggu?" Tanya wanita itu sinis.

Aldo yang telah kehilangan kesabaranpun meraih handphonenya, menelfon Nathan dengan kesabaran yang telah berada diujung tanduk.

"Apa do?, Gue lagi rapat" Ucap Nathan diseberang sana buru-buru.

"Dateng kesini sekarang sebelum saya bawa pulang kembali adik saya tuan muda imanuel" Ucap Aldo dan langsung mematikan panggilannya.

"Adit sibuk ya bang?, Apa kita pulang aja ya?" Tanya Febi menatap Aldo sendu.

"Dia yang nyuruh kamu kesini, mau dia harus batalin rapat atau apapun itu Abang gak peduli, itu resiko dia, sampe 10menit dia gak dateng kesini, gak Abang restuin dia sama kamu" Ucap Aldo tajam.

Entahlah, Aldo menjadi emosional begitu wanita menor didepannya ini bersikap sinis pada Adiknya.

"Kau siapanya tuan muda?, Ada urusan apa mencarinya?, Meminta permen?" Tanya wanita itu menatap Febi meremehkan.

"Tunangan" Cicit Febi yang masih bisa didengar wanita itu.

"Hah?, Kau ingin aku percaya itu, Yang benar saja, Kenapa tuan muda harus bertunangan dengan gadis sepertimu, siapa orangtuamu?" Ucap wanita itu sinis.

Febi menundukkan kepalanya dalam, entahlah, Febi tidak suka wanita ini, Febi tidak suka disini, dia benci kantor Nathan.

"Febi mau pulang Bang.." Ucap Febi dengan suara bergetar.

Aldo menggeram pelan, Nathan sialan,! dimana dia?!.

"Bang.., Ayo pulang.." Rengek Febi dengan airmata yang mulai menetes dipipinya.

Oke, sudah cukup, Aldo muak.

"Kita pulang sekarang sayang, jangan nangis oke?" Ucap Aldo mengusap Airmata dipipi Febi lembut.

"Awas lo ya.." Aldo menatap sinis wanita berlipstik merah itu dan merangkul Adiknya, membawanya keluar dari gedung megah Imanuel Corp ini.

Baru beberapa langkah mereka berjalan dari meja reseptionis sampai Aldo mendengar suara sepatu pantofel yang beradu dengan lantai keramik, dia berlari, ya Nathan ada diambang pintu masuk perusahaan dengan tampang lelahnya, dan keadaan baju yang tidak bisa dianggap baik-baik saja.

Nathan berlari kearah Aldo dan matanya menajam melihat bekas airmata dipipi Febi.

"Sayang?, Hei, kamu kenapa?" Tanya Nathan meraih pipi Febi dan mengarahkan wajah gadis itu kearahnya.

"Tanyain itu sama cewek menor dimeja reseptionis, tanyain dia ngomong apa aja sama adek gue. Gue pulang sekarang, ayo sayang.." Ucap Aldo merangkul Febi dan akan membawanya keluar sebelum Nathan menahan tangannya.

"Dia ngomong apa sama Febi?" Tanya Nathan dengan tampang datarnya.

Melihat kemarahan dalam dirinya juga ada diwajah Nathan membuat Aldo menyeringai.

"Dia bilang Adikku bodoh dan tidak pantas dengan tuan mudanya, kau ingin aku diam saja dengan itu?" Ucap Aldo dengan rahang yang mengeras, mengingat perkataan wanita itu membuat Aldo kembali dibuat kesal.

"Iya" Ucap Nathan datar.

"Elo harus diem, karena gue yang Akan ngasih pelajaran ke dia" Sambung Nathan menatap tajam wanita berlipstik merah yang tengah menatapnya takut mengingat jarak mereka yang cukup dekat, Nathan yakin jika wanita itu mendengar perbincangannya dengan Aldo.

Nathan berjalan pelan kearah wanita berlipstik merah yang ia juga tidak yakin siapa namanya, siapa yang peduli, tidak penting juga untuknya.

"Kamu bicara apa pada tunangan saya?" Tanya Nathan dengan nada tenang.

"Tu tuan.." Gagap wanita itu ketakutan.

"ELO NGOMONG APA SAMA CEWEK GUE BANGSAT!!!"
.....

Jangan lupa follow Igku❤️
@nailyra_

https://www.instagram.com/nailyra_?r=nametag ❤ (ada diprofil)
.....
SEE YOU DI CHAPTER SELANJUTNYA :)

Continua a leggere

Ti piacerà anche

1.1M 17.7K 28
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.8M 123K 50
Completed ✅ Highest Rank : #33 in Romance - 2017/05/29 [CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA, KALAU ADA KESAMAAN CERITA BERARTI TIDAK DI SENGAJA, JA...
681K 36.1K 49
Justin Hilton, adalah seorang pria yang memiliki karakter yang cuek dan dingin. Dia bekerja sebagai CEO di perusahaan keluarganya. Tidak ada yang mau...
7.1M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...