KAKEL NYEBELIN [END]✔ (BELUM...

By ayuangga8888

133K 6.4K 330

PLAGIAT? SONO LU JAUH-JAUH DARI HIDUP GUE Viana mahendra cewek cantik, manja dan terkadang polos yang hidup b... More

Perkenalan
Pertamaa
Keduaa
ketigaa
keempatt
kelimaa
keenam
ketujuhh
kesembilann
kesepuluhh
sebelass
duabelass
tigabelass
empatbelass
limabelass
enambelas
tujuhbelas
lapanbelas
sembilanbelas
duapuluhh
duasatu
duadua
duatiga
duaempat
dualima
duaenam
duatujuh
dualapan
duasembilan
tigapuluh
tigasatu
tigaduaa
tigatigaa
tigaempat
tigalima
tigaenam
epilog
bukan update an
extra part
extra part 2
HAIHAII
promosi

kelapann

3.3K 168 13
By ayuangga8888

Selamat membaca :)

Pagi-pagi sekali via sudah bangun dari tudurnya. Ia sudah berpakaian rapi lengkap dengan seragamnya. Via mengecutkan bibirnya kesal.

"Ck, kalo gue nggak tidur disini, gue pasti masih tidur. Masa iya gue tidur dirumah orang bangunnya siang kan nggak lucu." gumam via kesal. Via menenteng tasnya dan turun menuju dapur.

Didapur, bunda mengeluarkan bahan masakan dari kulkas. Via tersenyum tipis dan menghampirinya.

"Selamat pagi bundaa.." teriak via mengagetkan bunda.

"Pagi. Eh via kamu dah bangun. Ya udah kamu bantu bunda masak ya." ucap bunda dan di anggukan oleh via.

Setelah selesai masak, bunda menyuruh via membangunkan arga. Mau tidak mau via berjalan menuju kamar tempat arga tidur.

"Ga, bangun yoi." teriak via di depan pintu sambil mengetuk pintu kamar itu. Via mencoba membuka pintunya dan setelah dicoba via mengerutkan dahi bingung

"Kok, nggak dikunci?" tanyanya pada diri sendiri. Via berjalan masuk ke kamar dan memutar bola matanya malas karena melihat arga yg masih tertidur dengan posisi badan tertutup selimut dan membelakanginya.

"Ga!! Bangun yoii!! ini dah siang!!" teriak via sambil menendang kaki arga. Arga berdecak dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Ya ampun arga!! Ini udah jam tujuh!! Bangun kak!!" teriak via menarik-narik selimut yg menutui seluruh tubuhnya.

"Susah banget dibangunin." gumam via kesal. Via keluar dari kamar arga dan kembali lagi dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Teng.. Teng.. Teng.. Saurr.. Saurr..." teriak via dan memukul panci yg ia bawa. Arga tidak merasa terganggu. Lalu via memukul panci itu dengan cukup keras dan tepat ditelinga arga. Via meringis kesakitan akibat memukul panci tepat ditangannya

"GILA!! ngapain lo kesini!!" teriak arga kesal dan menatap via tajam. Via terlihat gugup dan menggigit bibir bawahnya.

"Gue disuruh bunda buat bangunin lo!" jawab via cepat.

"Pergi lo!!" ucap arga dingin. Via langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar arga.

"Sial. Kenapa gue yg dimarahin arga!! Seharusnya kan dia bilang makasih sama gue karena udah gue bangunin. Kampret tu curut. Tangan gue juga kena pukul lagi....aw.. Sakit onyet!" umpat via kesal pada dirinya sendiri karena menekan tangannya yg terluka itu.

Setelah sarapan selesai via dan arga berpamitan kepada ayah dan bunda arga.

"Oh iya via! Masakkan kamu enak. Cocok jadi mantu saya. Hihihi" puji ayahnya arga sembil tersenyum kearah via.

"Ah om bisa aja. Bukan aku kok om yg masak. Tapi bunda, aku cuma bantu doang kok om." ucap via tersenyum manis.

"Sama aja itu. Panggilnya ayah aja jangan om." ucap ayah arga terkekeh pelan. Via mengangguk dan tersenyum canggung.

"Yah, aku nggak mau ya. Punya istri kaya dia!!" ucap arga cuek

"Yee siapa juga yg mau sama elo!!" cibir via kesal.

"Sudah-sudah kok jadi berantem. Abang barengan sama via kesekolahnya ya." ujar bunda

"Enggak mau bun. Entar arga nurunin aku di pinggir jalan."

"Gue juga ogah nganterin nenek lampir kek lo!!" umpat arga malas. Via menginjak kaki arga kuat-kuat

"Sialan lo!" umpat arga meringis kesakitan.

"Ayah, bunda! abang berangkat dulu ya." ujar arga dan menyalami ayah dan bunda disusul via "Hati-hati bang, kamu bawa orang!" teriak bunda.

Arga manyuruh via naik. Via menggelengkan kepalanya dan menatap rok pendeknya. Arga tirun dan melingkarkan jaketnya dipinggang via.

Via yg secara tiba-tiba diperlakukan seperti itu lantas mendongkakan kepalanya menatap arga. Arga hanya memasang wajah datarnya.

"Aduhh kok gue jadi deg-deg an kek gini ya?  Tapi kalo nggak deg degan gue mati dong. Jangan baper please!!! Cuma gini doang aja baper lo vi!! Arga kok biasa aja ya, mukanya datar amat. Ah, mungkin guenya yg kebaperan." batin via cemberut.

Setelah selesai arga melajukan montornya menuju sekolahan. Selama perjalanan mereka saling bungkam dan fokus terhadap pikirannya masing-masing.

Sesampainya di sekolahan arga memarkirkannya di parkiran. Via bergegas turun dari montor.

"Makasih." ucap via singkat dan berlari menuju kelas. Arga menatap punggung via yg semakin hilang.
Dikelas hanya terdapat beberapa siswa-siswi.

Via menghembuskan nafas kasar dan berjalan munuju kursinya. Via melipat jaket arga dan menyimpannya didalam tas lalu mengambil tempat nyaman dan mulai terlelap disana.

Beberapa menit kemudian siswa-siswi sudah berdatangan termasuk tata dan serlin. Mereka terkejut melihat via datang lebih awal dari nya.

"Tumben tuh kunyuk dah dateng." cibir tata berjalan kekursinya.

"Kesambet setan apa lo, vi?" tanya serlin yg sudah duduk dikursinya.

"Bego lo!! Orang tidur ditanyain." umpat tata menelonyor kepala serlin. Serlin menyengir tanpa dosa.

"Bangunin nggak nih?" tanya tata pada serlin

"Eh, jangan entar lo disemprot sama dia!"

"Iya juga sih."

Bel masuk sudah berbunyi via masih menikmati tidurnya. Pelajaran pertama matematika. Tiga jam berlangsung, via masih asik berkutit dengan mimpinya, guru yg mengajar belum menyadari keberadaan via. Hingga saat beberapa menit kemudian ia memergoki via yg tertidur pulas.

"Via!! NGAPAIN KAMU TIDUR DIKELAS SAYA!!" teriaknya sambil menggebak meja. Via terkejut dan mendongkakan kepalanya menatap pak rifky.

"Aduhh.. Pak! Nggak usah ngegas kali. Saya nggak budek kaya bapak ya! Lagian ini kelas saya kok pak. Emang guru punya kelas ya!?" tanya via kepada teman-temannya satu kelas. Mereka semua tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"APA KAMU BILANG!! SA.." ucap pak rifky terpotong "Tuh kan, emang bener kalo bapak tuh bu.."jawab via terpotong oleh pak rifky " KELUAR DARI KELAS!! SEKARANGG!!!" bentak pak rifky murka. Via hanya cengengesan menatap pak rifky marah.

"Saya tadi terpaksa bangun pagi pak! Kan biasanya saya bangun siang. Hehe." jawab via cengengesan.

Serlin dan tata menatap sahabatnya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Saya nggak mau tau, pokoknya kamu bapak hukum!! Hormat ketiang bendera!! Cepatt!!" gerap pak rifky menunjuk keluar kelas dengan tatapan yg tajam.

"Ya elah pak, emang tiang bendera orang tua saya apa, harus dihormati segala! Lagian hukumannya itu-itu doang, bosan saya pak." ujar via mengecutkan bibir kesal.

"Yasudah kamu bersihin toilet sana."

"Ya enggak gitu juga kali pak." rengek via

"Mau kamu apa sih!?" tanya pak rifky kesal

"Mau saya pulang abis itu beli sate, mie ayam, bakso, rendang, soto pokoknya beli makanan yg banyak. Abis itu beli novel ditoko buku. Abis itu pulang kerumah mandi terus bobok cantik deh." ujar Via berbinar binar dan mengundang gelagak tawa teman sekelasnya.

"Keluar kamu. SEKARANG!!" bentak pak rifky marah yg sudah mencapai ubun-ubun

"Astagfirullah.. Pak! Kalo sama cewek nggak boleh kasar ya. Lagian bentar lagi istirahat." jawab via sedikit kaget dan mengabaikan perintah pak rifky

"Kamu saya hukum sampe jam istirahat selesai!! Nggak ada penolakan atau penawaran!!" ujar pak rifky

"Ya ampun pak! Terus saya nggak istirahat dong pak!?" ujar via cemberut.

"Kamu ini!! Disuruh malah ngebantah mulu!!" umpat pak rifky. Via berdecak pelan dan berjalan menuju lapangan.

Tiga puluh menit berlangsung sekarang waktunya jam istirahat. Bel sudah berbunyi teman-teman via sudah berada dikantin bersama arga dan teman-temannya. Dicky yg sengaja membawa gitarnya untuk menghibur seluruh penghuni kantin. Ia mulai menyanyikan lagu dangdut bersama dafa, serlin dan tata.

"Sayang... Opo koe krunguu, jerit e atikuu.. Mengharap Engkau kembali.. Sayang, nganti memutih rambutku.. Rabakal lunturr tresnoku.." mereka semua bertetuk tangan dan ada juga yg memberi saweran.

"Udah lah. Lagunya udah nggak jaman tau." cibir selin menatap mereka semua. Mereka hanya bisa menganggukan kepalanya dan duduk kembali menuju meja mereka yg ditempati arga.

"Eh,  via vallen kemana?" tanya dicky kepada serlin dan tata. Mereka mengerutkan dahi bingung "siapa?" tanyanya.

"Itu si via."

"Oh. Itu mah via kalen. Hahaha." ujar tata tertawa terbahak. Mereka tertawa terbahak kecuali arga. Arga sadari tadi hanya duduk menatap teman-temannya dengan raut muka datar.

"Dia lagi dihukum gara-gara tidur dikelas. Katanya dia bangun pagi." jelas serlin. Mereka menganggukan kepalanya dan menyantap makanyannnya. Via menggumam tidak gelas dari tadi.

"Au ah gue mau kekantin aja!! Laperrr!!" teriak via berlari menuju kantin. Sesampainya dikantin via duduk di samping arga, arga menatapnya sekilas dan bedecak pelan.

"Lah ni via. Apa kabar vi?" tanya dafa seraya bertos kepada via.

Via terkekeh pelan "baik kak. Kalo kakak?" tanya via balik. "Gue juga baik kok."

"Kalo lo kak dick?"

"Selaluu." jawab dicky dengan gaya menepuk-nepuk dadanya.

"Kok arga nggak ditanyain nih." goda tata sambil memakan makanannya

"Suka-suka gue dong." jawab via acuh.

"Eh, gue laper nih.. Bagi dong ta" ucap via menatap makanan tata. Dengan spontan tata menjauhkan makanannya dari via. Via ngengumpat nggak gelas dan beralih menatap makanan serlin.

"Ser tuh.."

"Enggak!"

"Pelit lo sama sahabat sendiri!" umpat via kesal

"Suka-suka gue dong!" jawab serlin menirukan gaya bicara via

"Anjirr." ujar via menelonyor kepala serlin

"Kak dafa ganteng deh hari ini." puji via menatap dafa. Dafa menatapnya kesal.

"Iya gue juga tau kalo gue tuh ganteng! Nggak perlu diomongin juga semua dah tau. Dan gue nggak mau bagi makanan gue ke lo. Emang lo pikir gue emak lo apa!" umpat dafa kesal

"Huu nggak jadi ganteng deh."ucap via mengecutkan bibirnya kesal

"Kak dick!! Gue tau pasti lo mau nggasih ke gue kan? Kan kan kan. Ya ampun baik banget, makasih." ucap via mengambil piring dicky

"Ye enak aja lo!! Sono lo beli sendiri aja!"ucap dicky mengambil piringnya. Via mengumpat sadari tadi dan menatap teman-temannya kesal. Dia beralih menatap arga yg berada disampingnya.

"Ga! Lo traktir ya?" ucap via antusias. Arga memutar bola matanya malas.

"Ya allah , Ga! Sekali-kali lo traktir gue!?"

"Sekali-kali pala lo!! DiUKS kan gue udah traktir lo dan itu yg pertama dan terakhir." ucap arga ketus

"Ya itu kan sekali, sekarang sekali, besok sekali." jawab via polos menatap arga melas. Dicky menjitak kepala via. Via menatapnya kesal.

"Oke. Berarti lo setuju." ucap via senang sambil bertepuk tangan. Lalu via mencari bu kantin yg sedang melayani pesanannya.

"BU SOTO, BAKSO, MIE AYAM, BUBUR AYAM, BUBUR KACANG IJO, GULAI, SATE, RENDANG, RAMON, DORAYAKI, SHUSI, AYAM BAKAR, AYAM GORENG SEDAP DIMAKAN NYAM NYAM NYAM NYAM NYAM." teriak via dari mejanya dan membuat gelagak tawa para penghuni kantin. Teman-teman mereka satu persatu menelonyor kepala via.

"Bogo lo kenapa dipelihara." umpat tata memegangi perutnya yg sakit akibat tertawa.

"Byuset banyak bener. Emangnya bu kantin jualan itu apa!?" cibir serlin setelah selesai tertawa

"Nggak! Lo mau mlorotin gue ya!?" selidik arga

"Siapa yg mau mlorotin lo! BU SAYA JADI PESEN NASI GORENG AJA SATU." teriak via kepada bu kantin. Mereka menatap via kesal

"Kalo lo mau pesen nasi goreng kenapa lo sebutin semua menunya!!" geram serlin kepada via. "Emang nggak boleh apa!?" ucap via acuh. Bu kantin berjalan menghampiri via

"maaf neng nggak ada nasgor nya." ucap bu kantin

"Ya udah saya pesen bakso aja." ucap via kepada bu kantin

"Dibayari sama arga ya, bu." lanjutnya tertawa pelan

Setelah memesan via melahap bakso dua mangkuk. Teman-temannya menatap via tak percaya

"Tuh perut lo nggak sakit apa?" tanya dafa. Via menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makannya

"Byuset banyak bener yg lo makan." ujar dicky terbengong

"Lo kecil-kecil makannya banyak ya." umpat arga kesal

"Lo semua nggak ngerti sih. Via tuh dari dulu makannya banyak tau. Makanya kita nggak pernah traktir dia." ucap tata menatap via malas

"Untung duit gue aman." gumam dicky melihat isi domletnya. Via menghabiskan semua makanannya.

"Udah?" tanya dafa kepada via. Via menatapnya dan menggelengkankan kepalanya

"Belum. Masih laper. Hehe." ucap via cengengesan

"Nggak, gue nggak mau traktir lo lagi!! Lo makan dirumah aja!!" umpar arga ketus

"Iye-iye galak banget lo. Baru pms ya?" ujar via

"Apaan sih lo! Nggak lucu."

"Hm.. Iya-iya gue lagi nggak ngelawak kok."

"Terserah lo deh!!" ucap arga kesal dan beranjak pergi meninggalkan kantin

"Tu anak kenapa ya?" tanya dicky kepada teman-temannya dan menatap punggung arga yg semakin lama semakin menghilang

"Marah" jawab via singkat dan polos. Dicky menelonyor kepala via

"Iya gue tau. Maksudnya kenapa marah?"

"Ya mana gue tau." jawab via acuh

"Nggak kaya biasanya." ujar dafa heran

"Emang biasanya gimana , kak?" tanya serlin menatap dafa. Dafa menatap serlin dan tersenyum manis

"Biasanya nggak pernah marah."

"Gue tau. Mungkin gara-gara tadi pagi gue bangunin...ups. keceplosan" ucap via menepuk bibirnya kesal. Mereka menatap via curiga

"Apa!" tanya via kesal ditatap seperti itu

"Kok.." ucap tata terpotong

"Udah ah nggak usah dibahas. Mending cari cara supaya arga nggak marah lagi." ucap via berpikir-pikir.

"Ha. Gue tau." ujar via menyentikan jarinya. Mereka mendengarkan rencana via dan sesekali menganggukan kepalanya. Mereka memulai aksinya setelah pulang sekolah.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Via segera merapikan alat tulis dan bukunya dan dimasukan kedalam tasnya.

"Ayo ser, ta." teriak via berlari keluar kelas. Serlin dan tata mengikuti via dari belakang. Mereka menuju taman belakang yg sudah lumayan sepi. Via duduk sendiri dibawah pohon, dan teman-temannya bersembunyi tak jauh dari tempat via berada.

Sementara itu dafa dan dicky menyuruh arga pergi duluan menuju taman belakang dan akan disusul oleh mereka setelah selesai ketoilet.

Oyyy kembali lagii nihh
Gimana ceritanya? Seru? Bosenin?
Maaf ya, oiya jangan lupa vote yaa

Continue Reading

You'll Also Like

39.4K 2.9K 37
[TAHAP REVISI] [Jadwal update part yang sudah di revisi setiap Jumat] Arka seharusnya bisa tumbuh dewasa seperti anak remaja yang lainnya, dapat ka...
1.8M 192K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 69.8K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
617K 13.3K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...