MY ICE HUSBAND

By NoviWiliantiBakhri

36.1K 4.4K 1.3K

Status : Complete Ku harap kau bisa membalas cintaku suatu hari nanti. Tidak hanya menganggapku sebagai penga... More

1. MY ICE HUSBAND
2. MY ICE HUSBAND
3. MY ICE HUSBAND
4. MY ICE HUSBAND
5. MY ICE HUSBAND
6. MY ICE HUSBAND
7. MY ICE HUSBAND
8. MY ICE HUSBAND
9. MY ICE HUSBAND
10. MY ICE HUSBAND
11. MI ICE HUSBAND
12. MY ICE HUSBAND
13. MY ICE HUSBAND
14. MY ICE HUSBAND
15. MY ICE HUSBAND
17. MY ICE HUSBAND
18. MY ICE HUSBAND
19. MY ICE HUSBAND
20. MY ICE HUSBAND
21. MY ICE HUSBAND
22. MY ICE HUSBAND
23. MY ICE HUSBAND
24. MY ICE HUSBAND
25. MY ICE HUSBAND
26. MY ICE HUSBAND

16. MY ICE HUSBAND

995 142 33
By NoviWiliantiBakhri

Happy reading

Di dalam mobil, perjalanan pulang. Diam-diam, Baekhyun terus melirik Eunji yang menunduk sedih. Ia mengerti bagaimana perasaan gadis itu sekarang. Siapapun, pasti akan merasakan hal yang sama jika tahu bahwa calon suaminya sendiri lebih mementingkan wanita lain dibandingkan dirinya.

Sakit! Memang tidak dibantahkan.

Dan Baekhyun yang tidak banyak bicara sekaligus merasa iba apalagi saat ia melihat luka ditangan gadis itu belum diobati, ia menghentikan mobilnya dipinggir jalan lalu pergi keluar tanpa disadari oleh Eunji.

Sampai pada akhirnya, Baekhyun kembali masuk ke dalam mobil. Pria itu langsung menarik tangan gadis itu. Pada awalnya, Eunji merasa kaget namun saat melihat pria itu mengobati tangannya. Ia diam, memperhatikan betapa lembutnya, Baekhyun memperlakukan dirinya berbeda dengan Chanyeol.

Andai... Eunji berandai-andai dalam pikirannya. Andai pria yang dihadapannya itu adalah Chanyeol, mungkin hatinya sedikit menghangat namun itu hanyalah angannya belaka. Kenyataan memang tidak pernah sesuai ekspektasi atau pikiran yang di inginkan.

"Ah" Eunji meringis tiba-tiba, membuyarkan pikiran kosongnya saat Baekhyun meneteskan cairan anti septik pada lukanya.

"Perih?" Baekhyun menengadah, melihat Eunji dan gadis itu mengangguk pelan.

Membuat Baekhyun tersenyum sebelum kembali berkata. "Aku akan melakukannya lebih pelan, maaf yah."

Kemudian kembali mengobati luka Eunji. Eunji mengangguk dan tesenyum simpul sebagai balasannya.

Setelah selesai, Baekhyun kembali menghidupkan mesin mobilnya dan melaju pulang. Sama seperti tadi, diperjalanan. Mereka tak ada yang bicara hingga sampai di depan rumah.

Saat mereka keluar dari mobil. Eunji yang hendak masuk ke dalam rumah dihentikan Baekhyun. Tidak tahu kenapa? Tapi pria itu langsung menarik tangannya dan memberikannya ice cream, tentu hal itu mampu membuatnya bingung.

"Baekhyun... Ini?---"

"Itu... Untuk mengganti ice cream yang jatuh tadi. Aku sengaja membelinya saat di toko sekalian membeli obatmu" ujarnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sepertinya pria itu malu.

Eunji tersenyum, menerima itikad baik Baekhyun. "Terimakasih, aku akan memakannya" ucap Eunji.

Ia membuka ice cream itu disusul Baekhyun. Diluar, mereka sama-sama duduk di atas kap mobil, saling menyesap ice cream ditangan masing-masing seraya bercanda ria.

Memang sengaja, Baekhyun melakukan hal itu untuk menghibur Eunji agar tidak terlalu sedih. Mereka tak sadar bahwa didalam rumah, Chanyeol yang memang telah tiba lebih awal tengah memperhatikan mereka dengan tangan terkepal kuat, merasa tak suka dengan kedekatan antara Baekhyun dan Eunji.

Kembali keluar.

Baekhyun menoleh ke arah Eunji.

"Eunji, kenapa caramu makan sangat berantakan melebihi, Ahra?"

"Eum, kenapa?

"Hahahaha kau cemong. Lihat itu, kau jadi jelek" tawa Baekhyun.

Eunji melingkarkan matanya sempurna. Kaget, lalu buru-buru mengeluarkan ponselnya dan berkaca disana.

"Tidak ada" lirihnya pelan kemudian beralih menoleh ke arah Baekhyun yang kini sudah turun dari kap mobil, menjauhi dirinya sambil tertawa lepas.

"Kau tertipu, hahaha" pria itu menjulurkan lidahnya.

"BAEKHYUN, kau menyebalkan" Eunji turun dari kap mobil dan berlari mengejarnya.

Sampai, Baekhyun terhenti karena tersandung batu. Kini gantian, Eunji-lah yang tertawa lepas apalagi ditambah ice cream Baekhyun jatuh tepat diatas wajahnya sendiri semakin membuat Eunji tertawa terpingkal-pingkal.

"Berhenti tertawa, rasakan ini" Baekhyun menarik tangan Eunji lalu memeperkan ice cream di wajahnya ke wajah Eunji.

"Ih, kau jorok sekali" kesal Eunji, membersihkan wajahnya.

"Hahaha, aku tak peduli yang penting kita impas. Sama-sama kotor" tawa Baekhyun.

Eunji merengut seraya memukul-mukul kecil tangan Baekhyun namun detik berikutnya Baekhyun menahan tangannya dan tak sengaja menariknya hingga mereka jatuh.

Eunji tepat berada diatas tubuh Baekhyun, meski dalam posisi menyamping, tidak sepenuhnya menindih Baekhyun namun tetap saja. Posisi mereka cukup intim untuk seorang pria dan wanita apalagi kini, mereka tengah sama-sama terdiam, saling menatap seolah mata mereka terkunci.

"Sudah cukup beradegan mesranya. Apa kalian tidak malu, melakukan hal tak senonoh di depan rumah?" ketus Chanyeol.

Ia menarik Eunji kasar ke sampingnya dan merasa tak ada perlawanan dari gadis itu. Chanyeol menyeretnya masuk meninggalkan Baekhyun.

Sampai di kamar, Chanyeol mendorong Eunji dan mengunci pintunya. Sangat terlihat bahwa Chanyeol tengah dalam keadaan emosi tapi Eunji tidak peduli.

"Eunji, jelaskan padaku, apa yang kalian lakukan dibelakangku?"

"...."

"Jawab aku, Apa kau mau mencoba berselingkuh dariku terlebih dengan sahabatku sendiri?"

"...." Eunji masih diam.

Chanyeol mengguncang tubuhnya kasar karena keterdiamannya.

"Aku bilang, jawab aku. Apa kau sengaja, mau menghancurkan hubungan persahabatan kami?" bentaknya.

Eunji bergeming. Ia beralih menatap Chanyeol dengan tatapan sendu.tega sekali, Chanyeol menuduhnya.

"Bukankah seharusnya pertanyaan itu, aku yang ajukan padamu" lirih Eunji.

Ia terluka tapi kenapa Chanyeol tak memikirkan perasaannya.

"Siapa wanita itu? Wanita yang kau selamatkan dan memelukmu sangat erat di depan mataku" Eunji kembali bertanya.

Kini, giliran Chanyeol yang bungkam. Ia memang belum siap menceritakan tentang Chorong pada Eunji karena takut jika Eunji akan meninggalkan dirinya.

"Kau tidak bisa menjawabnya?"

"...."

"Apa kau mencintainya?"

"...." masih tak ada jawaban.

Eunji memalingkan wajahnya selebelum ia melepaskan diri dari cekalan Chanyeol dan berjalan menjauhi pria itu.

Namun langkahnya terhenti saat ia telah membuka kunci pintu dan berbalik, menoleh ke arah Chanyeol.

"Rencana pernikahan kita..." Eunji terhenti.

Chanyeol menatapnya lirih.

"Lebih baik kita batalkan saja jika memang masih ada begitu banyak rahasia yang kau sembunyikan dariku" sambung gadis itu lalu benar-benar pergi meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol terdiam. Kata itu, kata yang diucapkan Eunji barusan. Kenapa, ia merasa bahwa hatinya sangat sakit? dan kenapa, hal yang sangat ia hindari dari dulu itu yang merupakan kata perpisahan malah terdengar pada hari ini? Tidak, Chanyeol tidak mau kehilangan Eunji.

Ia sudah terikat dengan gadis itu, ia tak mau menyesal. Dalam kesadarannya, Chanyeol menggeleng pelan lalu berlari mengejar Eunji. Tekadnya sudah bulat, ia ingin mempertahankan gadis itu.

Sampai di depan rumah, Eunji yang hendak membuka pintu pagar harus terhenti karena Chanyeol berhasil menyusulnya dan menahan tangannya lalu menariknya ke samping rumah.

"Chanyeol, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku" Eunji berontak.

"...."

Tak menyahut, Chanyeol mendorong tubuh Eunji bersandar di tembok rumahnya dan langsung menciumnya. Tak ada perlawanan dari Eunji karena memang, gadis itu sendiri masih terlalu syok terhadap perlakuan Chanyeol sampai Chanyeol selesai dan melepaskan pagutan mereka.

Barulah Eunji tersadar namun ia tetap diam dan menunduk malu. Chanyeol tersenyum, ini memang bukan kali pertama bibir mereka menyatu tapi entahlah. Chanyeol tidak mengerti, kenapa gadis itu selalu malu dan wajahnya berubah merah setiap kali mereka sudah melakukan hal itu.

Apa karena faktor Eunji masih seorang gadis belia yang tidak memiliki pengalaman? Entahlah, Chanyeol tidak peduli. Yang terpenting sekarang adalah, ia harus meminta maaf pada gadis itu dan kembali memperbaiki hubungan mereka.

"Kenapa menunduk? Apa kau malu, ah padahal bibirmu terasa sangat manis karena ada sedikit lelehan ice cream disana" ujar Chanyeol sembari tersenyum.

Eunji menutup wajahnya, ia malu dan tak mau Chanyeol tahu bahwa wajahnya kini telah berubah menjadi sangat merah.

"Hey, jangan ditutupi lagi" Chanyeol meraih tangan Eunji dan memaksa gadisnya itu menatap wajahnya.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja menyakitimu. Mulai sekarang, aku akan jujur padamu dan menceritakan semuanya asalkan kau tidak meninggalkanku dan Ahra" sambungnya.

Eunji menatapnya lekat seolah mencari kebenaran di sorot bening laki-laki calon suaminya itu.

"Kau masih meragukanmu?" Chanyeol berujar seraya menarik Eunji semakin menempel padanya.

Eunji tidak menghindar.

"Katakan padaku, cara apa yang harus aku lakukan agar kau percaya?" lirih Chanyeol.

Ia menempelkan hidungnya tepat di hidung mungil Eunji sebelum kembali mengecup bibir Eunji singkat.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu tapi berjanjilah untuk berhenti menggodaku" Eunji memalingkan wajahnya.

Tak sanggup lagi menerima penyerangan manis dari calon suaminya.

"Kita baikan?" Chanyeol meyakinkan.

Eunji tersenyum sebelum akhirnya mengangguk malu dan membuat Chanyeol bersorak ria.

"Eh tapi ingat, kau masih berhutang penjelasan padaku" Eunji mengingatkan.

"Aku akan menceritakan semuanya" balas Chanyeol antusias.

Ia memeluk Eunji.

"Chanyeol, lepaskan. Aku takut ada yang melihat kita"

"Mau pindah?"

"Maksudmu?"

"Ke dalam kamar. Hanya berdua, kau dan aku. Bebas melakukan apapun..."

Plakk.

"Sayang, kenapa kau memukulku? Ini sakit" rengek Chanyeol memegangi keningnya.

"Aku tidak peduli dasar duda mesum" balas Eunji lalu berjalan begitu saja meninggalkan Chanyeol.

Dalam hatinya, Eunji merasa bersyukur karena hubungannya kembali membaik dengan Chanyeol.

------

"Te, te... Ahla mau lang. La mau lang" rengek si kecil.

(Tante, tante... Ahra mau pulang. Ahra mau pulang)

Airin serta Yura yang sedarita kerepotan karena mengurus Ahra dan baru saja merasakan empuknya tempat tidur, harus kembali bangkit.

"Ih, dia cerewet sekali melebihi ibuku. Kepalaku sampai pusing" Airin memijat kepalanya.

"Yur, kelak aku tidak mau mempunyai anak. Merepotkan" keluh Airin.

Ia kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur sedangkan Yura, ia beralih menggendong Ahra.

"Hush, jangan bicara sembarangan atau kau akan menyesalinya nanti" balas Yura.

"Te, lang" Ahra masih merengek.

(Tante, pulang)

"Iya sayang, kita pulang. Tante akan mengantarmu" balas Yura.

Ia memang berbeda dengan Airin. Ia memiliki sifat keibuan yang jauh lebih besar berbanding terbalik dengan Airin yang selalu bersikap seperti anak kecil.

TBC

Cie baikan dan penonton kecewa 😂

*mampir dan baca cerita baru aku yang judulnya, "Secret Admirer' Lady Dinasti Joseon 1554 versi Chanji" itu cerita kolosal, yah siapa tahu suka 😅

Dukungannya terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

110K 9K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
10K 1.2K 46
"Arghhhh!!!" Claudia melongo saat matanya melihat banyak darah keluar dari tubuh seseorang yang terbaring lemah. Karena dibunuh oleh seseorang yang t...
1.2M 36.9K 29
18+ NO PLAGIAT, PLEASE !!!! Kisah Helena dan Nathan yang bertemu kembali setelah Nathan meninggalkan Helena yang adalah kekasihnya dahulu. Akankah c...
102K 1.9K 6
Sudah setahun Shasa dan Barra berpacaran secara Virtual. Barra adalah seorang pengacara yang berusia lebih tua 9 tahun dari sang kekasih. Tentu saja...