Empty Space [Sunghoon]

By nahyunice

76K 10.3K 5K

[17+] "๐˜—๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช๐˜ณ, ๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ... More

00.00 Make it right
00.01 Instant Karma
00.02 Let Me In
00.03 First Night
00.04 Fractura Hepatica
00.05 Roller Coaster
00.07 Lie
00.08 Perkara Dating
00.1 Coass Lyfe? [Intermezzo]
00.09 I'm So Fvcking Greatful for my ex
01.00 Compos mentis
01.01 Memento mori
01.02 Absquatulate
01.03 Phantom Pain
01.04 Heart's Medicine : Time to heal
01.05 Mixed up
01.06 Trust me, I'm the doctor
01.07 Please Stop, Don't Stop โš 

00.06 Redamancy

3.7K 643 341
By nahyunice

Redamancy
(n.) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.

"Lo sih! Telat gue jadinya!" Bentak gue yang kini 1% cemas, 0,5% panik, sisanya sambat ke Sunghoon, penyebab gue telat hari ini.

"Cepetan anjir! Ngebut ngebut!" Perintah gue lagi,

Si Samsul disuruh ngebut yang ada malah ngebug.

Iya, dia malah ngerem. Tapi bener sih, ini lampu merah. "TEROBOS AJA LAH!" Titah gue.

"Lo kalo mau mati gausah ajak-ajak deh" jawabnya pakai nada datar.

Gue sejujurnya udah keringat dingin, seblangsak - blangsaknya gue, gue mahasiswi teladan tau

Iya.

Teladan.

Telat datang pulang duluan. 

"Istri, katanya pusing, mual, kok main hp?" Tanya Sunghoon.

"Permisi, dok. Saya pusing sama mual, bukan koma!"

Lagian gue pusing mual juga karena hamil. Dan... Gue juga baru buka ponsel sebentar ya ajg

"Eh, gue kalau berangkat ngampus sekarang Bayinya... Gaakan kenapa kenapa kan?" Tanya gue sedikit mulai cemas.

Dia cuma mengangguk pelan membalas pertanyaan gue. Aduh, Park Sunghoon dengan rambut rapi, jam tangan ditambah lagi nyetir itu ternyata gak baik buat jantung gue.

Hoon, Lo ga cape apa ganteng terus?

Apa sengaja agar aku mati?



"Gue pernah pingsan sewaktu di CT scan, akibatnya... Gue gampang takut sama masalah kesehatan meski itu hal kecil sekalipun" lanjut gue meski ga terlalu inget soal kejadian itu.

"Gue ga pernah punya temen sejak kecil karena gue iri sama mereka yang sehat. Padahal gue dulu imut imut" jelas gue sambil ketawa pelan.

"Iya kan, Bayik? Imut imut kan gue??" Tanya gue ke Sunghoon.


"Letoy, are you some kind of pamit? Because you are so amit amit"

ANJENG

Gak ngajak ribut gak hidup emang oknum PSH ini!

Mana cuek banget lagi, gue pikir dia sebagai calon dokter bakalan ngasih tahu gue kenapa pingsan eh taunya ngasih tahi doang.






"Gue ga pernah punya teman karena gue selalu takut salah melangkah sampai merusak sesuatu" jelas gue, melanjutkan sesi curhat.

"Then, I'm here to make it right"



H-hah?

Selama hampir 22 tahun gue hidup, baru kali ini gue merasa benar benar punya teman.

"Kak Hoonie, Are you some kind of kambing? because you make my heart terombang ambing"


.

.

"Tumben belajar, pak? Sawan Lo?" Tanya Jake, 1% bercanda, sisanya ngejek Sunghoon yang tumben tumbenan belajar.

"Ngapain belajar soal syok anafilaktik?" Tanya Jake.

"Kepo" decak Sunghoon.  Lagian, Sunghoon buka soal Syok anafilaktik bukan berarti dia belajar tapi dia kepikiran sama Jaelin yang bilang dia pingsan sewaktu CT scan. Sunghoon pikir, mungkin aja Jaelin kena syok anafilaktik disebabkan media kontras yaitu gandolinium.

Didepan Jaelin dia emang kelihatan ga peduli, aslinya khawatir sampai nyari jurnal, dasar sok sok an tsundere.

"Tumben IGD sepi gaada pasien"

Semua koas, dokter dan kakak perawat yang ada di IGD itu sekarang menoleh ke Park Sunghoon yang barusan ngomong kotor dengan watadosnya.  Tatapan mereka udah kayak bilang mati aja Lo!

Karena tepat setelah Sunghoon ngomong kotor. Tiba tiba banyak korban kecelakaan beruntun yang dilarikan ke rumah sakit itu. Kondisi damai IGD langsung terusik.

Memang, hidup damai koas lain itu berubah ga tenang semenjak negara Park Sunghoon menyerang.








"Dia duduk di kursi penumpang, arteri femoralisnya pecah, tekanan darahnya 100/60 denyut nadi 88. Dia tidak punya penyakit kronis" begitu mendengar penjelasan itu, Jay berniat menggantikan dokter umum dengan nametag Hwang Hyunjin menghentikan perdarahan.

"Arteri femoralisnya pecah, Tekan bagian ini!" Perintah Hyunjin ke Jay.






"Dalam kecelakaan lalu lintas patahan batang logam tertancap di perutnya, tekanan darahnya 80/60, terlalu rendah" jelas Jake ke dokter dengan nama Jung Sungchan.

"Beri normal saline dengan tetesan penuh!"

"Baik" ucap Jake mengerti.






Dan...

Entah ini kebetulan atau apa, Sunghoon... Dia bersama dokter dan beberapa perawat itu menangani wanita hamil.

Emang awalnya pikiran Sunghoon udah ambyar semenjak denger ucapan Jaelin pagi tadi, tapi sekarang pikirannya lebih ambyar, berantakan, ancur, buyar ketika mikir... gimana kalau wanita didepannya itu Jaelin?

Sunghoon takut tapi dia berusaha profesional.

"Stupor" ucap dokter yang dipanggil Choi Soobin itu setelah memeriksa mata wanita hamil dengan penlight yang dibawanya.

"Ambilkan laringoskop dan tabung endotrakeal!" Perintahnya, Sunghoon dengan cekatan mengambilnya, membantu intubasi.

Suasana sempat hening beberapa saat, mereka semua diam, memperhatikan bagaimana Park Sunghoon yang dikenal cuma hebat karena anak direktur rumah sakit itu ternyata beneran kompeten, "Pasangkan respirator dan suntikkan depakine" perintah Soobin lagi sementara ia beralih memperhatikan hasil CT scan pasien itu.

Hasil CT scan menunjukkan edema serebral, peningkatan massa otak karena benturan. Itu yang dilihat Soobin.

"Oftalmoskop!" setelah Soobin meminta dan memeriksa, ia menemukan sesuatu yang meyakinkannya.

"Papiledema" ucap Soobin, Sunghoon dengar soal itu, dia mendongak dan menyela, "Ventrikulostomi harus dilakukan atau dia dan bayinnya takkan selamat" jelas Sunghoon.

Soobin setuju, beralih menatap salah satu perawat juga langsung memerintahkan "hubungi bedah saraf dan dokter kandungan!"


.

.

.

"Sunghoon nih! Pake ngomong kotor!" Protes Jake.

"Dia emang tipe koas bau sih" Jay menimpali.

"Kok gue, anjir? Gue wangi ya! Lo bau tuh!" Protes Sunghoon ke Jay.

"Heh, Samsul! Rekor pasien gue cuma 100 pasien ya!" Timpal Jay dengan nada naik.

"Gue cuma 101 ya, Samsudin!" Balas Sunghoon, kali ini, Jake cuma diem, duduk diantara dua keributan besar, padahal niatnya dateng ke apartemen Sunghoon biar bisa istirahat dikit karena emang lebih deket,

tapi si Samsul sama Samsudin ini malah debat capres didepan dia.



Jake ga bisa tidur meski udah menghadap kiri kanan, rasanya pengen menghadap ke Tuhan aja.

"Lo berdua sama sama bau gausah saling ngatain!" Kali ini, Jaelin yang menimpali.

Jaelin POV.

"Ah, tapi menurut gue... Jay lebih bau meski cuma 100 dia ga sekompeten Sunghoon. Asal Lo tau nih, Lin. Sunghoon kalo dimata pasien kayak dinosaurus Jurassic world, tapi emang kalo gini jadi dinosaurus no internet, keliatan begonya doang" jelas Jake.

"Sunghoon lebih bau! Dia tetap lebih 1 dan kata survival Mnet pun, sekompeten apapun orang itu kalau vote nya kalah ya kalah!" Ungkap gue dengan nada semangat.

"Oh gitu ya, setan?!" Tanya Sunghoon, tatapannya kesal jadi gue langsung berdiri.

"Dalam sepekan ini kalau Lo dapet pasien lebih banyak dari Kak Jay... 200.000 won buat gue!" Tantang gue kali ini.

"Ok, 10 sentilan di dahi Lo kalau rekor pasien gue lebih dikit" ucap Sunghoon dengan nada yang ikutan nantang.

"Ok! Setuju!"









Tak

"Tujuh..."

Tak

"Delapan..."

Tak

"Delapan..."

Nah kan... Licik.

"LICIK YA!" Ketus gue yang langsung menghindar setelah sengaja nabok muka gantengnya.

Dia ditabok malah ketawa dong, anjir, psikopat!

Iya, gue kalah taruhan alhasil gue dijitak 10 kali sama Sunghoon.

Tak!

"Sembilan—"

"UDAH SEPULUH YA, MALIH!" bentak gue.

"Loh kok gitu?!" Protes dia.

"Lo kan tadi Licik! HIIH!" Setelah gue ngomong gitu, dia cuma ketawa, kami duduk menyila di sofa dan saling berhadapan, Sunghoon yang ketawa didepan gue itu ternyata ganteng banget. Lucu. Pen gigit.

Gue jadi senyum sendiri liatnya padahal dahi gue udah disentil 10 kali sama dia.

Apa ini yang dinamakan bucin?

"Tega banget gue lagi hamil!" Ujar gue sambil nabok lengannya kali ini. Gue ikutan ketawa.

"Taruhan tetep taruhan ya!" Tambahnya.

"Hoon"


"Ngapain liat liat?! Naksir Lo?!" Tanyanya sambil ketawa.

Sialan, dia sadar gue liatin dari tadi.

"Gak!" Bantah gue.

"Jangan galak galak, istri. Nanti giliran gue pergi Lo nangis nangis"

Dih...

Apa iya?

"Lin"

"Apaan?" Tanya gue sewot, lagian dia aneh tiba tiba nadanya berubah serius gitu pas manggil gue, padahal gue kan gak minta diseriusin?eh.

"Itu... Buku catatan yang ada di meja kamar Lo" ucapnya dengan nada menggantung.

"Iya kenapa?" Tanya gue penasaran.

"Itu...." Ucapnya menggantung lagi.

"Itu, Lin... Itu..."

HIIIH! Kebiasaan banget ngespill cuma setengah setengah gini!

"Konon orang yang suka ngespill setengah setengah, lubang idungnya gede sebelah!"

Plak

Iya, gue kena gampar Sunghoon setelah ngomong tadi.

"Makanya apaan?!" Kesal gue.

"Itu... Lo... Lo kok banyak banget gambar Jungwon? Naksir ya Lo?" Tanyanya.

Mampus.

Padahal masalah gue suka sama Jungwon kan kayak sekumpulan tempe,

Gaada yang tahu.

Dan...

Di dunia ini ada milyaran manusia, tapi kenapa harus Sunghoon yang tahu?!





"Tahu darimana?" Tanya gue setengah gugup.

"Gangnam" jawabnya. Tunggu...

Hah?

Tahu darimana?

Tahu...

Gangnam...

Tahu dari Gangnam?

"SEJAK KAPAN GANGNAM PRODUKSI TAHU?!" tanya gue, nada gue protes lah, perasaan sekarang ini Gangnam produksi tempe bukan tahu. Canda tahu.

"Lagian ya, hoon, emang kalo gue suka sama adik gue sendiri kenapa?! Lo cemburu?!"

"Iya"

H-hah?






"Lo beneran suka sama Jungwon? Serius?!" Tanyanya lagi.

" ITU DULU! gue sekarang sukanya sama Lo, Park Sunghoon!"










Eh?

KECEPLOSAN, BNGST!

TBC

Stupor : pingsan
laringoskop : membantu melihat isi tenggorokan.
Intubasi : membuat saluran napas tetap terbuka.
Oftalmoskop : alat untuk memeriksa mata
Papiledema : edema cakram optik

Dinosaurus Jurassic world as Sunghoon di mata pasien :

Dinosaurus no internet as Sunghoon di mata Jaelin :

....

"Votenya, kak"

Btw ini panjang banget kek masalah gue, enak panjang apa pendek? 🌚

Continue Reading

You'll Also Like

153K 6.9K 27
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...
159K 4.7K 49
matilda styles, will you be my valentine? (please reject me so i can move on) โ‹† หš๏ฝกโ‹†เญจ๐Ÿ’Œเญงโ‹† หš๏ฝกโ‹† IN WHICH christopher sturniolo falls for nepo baby or...
1.7M 57.9K 71
In which the reader from our universe gets added to the UA staff chat For reasons the humor will be the same in both dimensions Dark Humor- Read at...