Sesampainya di rumah,gue langsung menaiki anak tangga menuju kamar gue. Di kamar rasanya pengen matahin leher boneka,eh baru ingat ga punya boneka. Ternyata kamar gue isinya buku semua. Paling mentok adanya 3 kamera kesayangan. Merasa gagal jadi cewek seketika.
"felli" panggil mama yang langsung membuka pintu kamar ku.
"iya ma?" jawab ku singkat.
" mama sama papa mau ke Malang."
" lah,masa iya aku sendiri ma"? potong ku keberatan.
" tidur ke rumah Thomas aja sana,tinggal nyebrang " jawab mama santai.
" Astaga ma, felli ini anak satu-satunya mama loh ya. Yakali aja disuruh tidur di rumah cowok." Ucap ku keberatan.
" yaudah Thomas nya aja disuruh tidur kesini,mama pigi ya sayang,dadah" mama mengecup puncak kepala ku dan langsung beranjak keluar meninggalkan ku yang masih diam terpatung melihat mama yang begitu mempercayai Tomket.
ASTAGA KAN GUE LAGI DIMUSUHI SAMA TOMKET SI GANGGANG LAUT.
Gue menghela nafas sebagai tanda antara pasrah dan bingung.
"TING TONG"
"bibi,tolong bukain pintu dong. Felli mager" pintaku pada bi Ina.
"bibi ku sayanggggg"
"TING TONG"
"Astaga, baru ingat. Kan bi Ina lagi cuti. Makanya gue home alone. Astaga felli bloon" ucap ku pada diri ku sendiri.
"TING TONG"
"IYAA SABARRRRRR" teriak ku lalu berlari menuruni anak tangga.
"kemana aja? Gue udah nunggu 7 menit 20 detik di luar, dingin oneng. Gue kehujanan tau gak? " gerutu Thomas yang membuat ku kaget melihat wajahnya yang tampak pucat.
" aduh aduh, Tomket lu naik ke atas aja langsung. Ke kamar tamu ya. Gue buatin minum dulu" ucap ku panik lalu langsung berlari ke dapur.
=========
Thomas pov
Nama gue Thomas Gracious Devian,biasa dipanggil Tomket atau kadang-kadang ganggang laut sama Felli. Gue sering jailin Felli bukan berarti gue suka sama dia. Hanya saja,Felli punya wajah manis dan polos ketika bersama orang lain dan berubah jutek kalau sama gue. Sayang nya dia gatau kalau wajah jutek nya jauh lebih manis dibandingkan ketika dia bersama orang lain. Dan itu buat gue ketagihan untuk jailin dia.
Belakangan ini ada yang berubah sama perasaan gue,gue sering kesel kalau lihat felli care sama Alex,padahal Felli pada dasarnya emang peduli sesama,tetapi giliran sama Alex ,gue bisa nangkap ada sinyal yang beda. Dia jadi manja ke Alex. Bahkan dia sering ketiduran di bangku belakang sama Alex. Dan hal ini membuat gue jadi malas jailin Felli dan milih main bareng Vanessa. tapi tetap aja yang ada di otak kecil gue ini, ya Hillary Fellicia.
Felli ini adalah tetangga gue sejak kecil,semenjak momy dan dady sibuk ke luar negeri gue sering dititipin ke rumah felli atau kadang felli main ke rumah gue. Jadi,orang tua kita itu udah dekat,nah kita nya aja yang gak pernah akur.
Gue menaiki anak tangga menuju kamar tamu yang dimaksudkan Felli,dan bodohnya si felli oneng ini gue kan ga pernah diajak main ke lantai dua.
Gue masih memandang heran kamar yang barusan aja gue masukin,tertata rapi dan terdapat banyak buku,seperti nya ini bukan kamar tamu dan ini bukan kamar cewek banget,yakali Felli ga punya boneka dan gaada ornamen pink sama sekali di kamar ini.
"kamar yang simple kayak yang punya" gumam ku terpukau.
"THOMASSSSSSSSS"
Dari teriakan nya gue udah tau itu suara Felli,karna kita cuma berdua di rumah ini.
PLAKK.
sebuah jitakan keras melayang tepat di kepala gue.
"Felli,apaan sih?"
"ini tuh kamar gue,kamar tamu nya disebelah kamar gue" ucap Felli kesal lalu menarik tangan ku keluar menuju kamar yang tepat berada di sebelah kamarnya.
Felli tetap saja mengomel karna gue masuk kamar dia tanpa sengaja,bahkan dia melupakan minum yang sedari tadi sudah dia genggam di tangan kirinya.
"Fell,lu manyun mulu" ucap ku pada Felli yang sedang duduk di sebelahku. Kami dua sedang duduk di tepi tempat tidur yang berukuran cukup besar ini.
"lu sih,ngapain tidur di rumah gue?" tanya Felli kesal dengan nada meninggi.
" lah,orang mama lu yang nyuruh. Yaudah gue balik nih kalau lu manyun mulu,biar lu sendirian." ancam gue sembari tersenyum tipis usai melihat ekspresi ketakutan Felli yang menggemaskan.
"iya deh iyaa" Jawab Felli singkat lalu meminum teh yang ada di genggaman nyaa.
"Fell,itu kan teh gue"
"eh iya iyaaa,gue buatin duluu" balas Felli dengan wajah yang super imut.
"Fell" panggilku yang sontak saja menghentikan langkah kaki Felli.
"huh?"
"beneran ga punya boneka?" tanya ku yang langsung berhasil membuat Felli menggembungkan kedua pipinya dan beranjak keluar kamar.
gue mengamati kamar tamu yang fasilitasnya ini gabisa diragukan dan satu fakta yang gue tangkap adalah Keluarga Felli ini pelanggan gramedia,karena kamar tamu aja di fasilitasi banyak buku.
setelah kurang lebih 20 menit Felli tak kunjung datang membawa secangkir teh sebagai ganti yang udah dia minum gue turun ke bawah,dan dia gaada dong gaes.
"Jangan-jangan ni bocah kabur dari rumah " batin ku panik.
"FELLI FELLII" teriak gue benar-benar panik.
Gue berlari menaiki anak tangga dan memeriksa kamar Felli,dan ternyata dia tidur dengan sangat tidak berdosa. seketika gue sial merasa panik untuk berpikiran bahwa si Felli penakut ini bisa bertindak yang aneh-aneh.
ASTAGA KALAU SI ONENG INI GA PUNYA TAMPANG MANIS,DAH GUE LEMPAR KE BAWAH.
=======
"kau marah hem?" tanya felli memasang wajah sok imut saat aku baru saja menuruni anak tangga.
gue masih diam,kesal dong ya dibuat panik malam-malam.
"gue buatin teh yaaaaaaa"
"gamau"
"harus mau"
"engga mau felliii"
"HILLARY FELLICIA GA SUKA DIBANTAH"
"dan gue suka ngebantah"
"jangan ngeselin di rumah gue"
" yaudah gue pulang"
"IHHHH TOMKET GANGGANG LAUT" teriak Felli yang berlari ke arah ku dan
BRUKK
yaps,si oneng itu jatuh tepat di atas badan gue. ga tega dong gue biarin dia jatuh langsung ke keramik.
ternyata sakit gaes.
"TOMKETTTTTTT LU GAPAPAAA?" tanya Felli panik memasang wajah bersalah dan segera bangun dari atas badan ku.
" Sangat tidak baik rumput laut" ucap ku pasrah dan memegang bahu ku.
"oke oke,gue papah ke atas ya" balas Felli yang langsung membantu ku berdiri dan memapahku ke atas.
OH MY GOD,KENAPA JANTUNG GUE GA BIASA AJA?
rasanya deg-degan dan gue senang ngeliat Felli panik,walaupun pada dasarnya anaknya emang panikan.
OH DAMN,HILLARY FELLICIA,MANTRA APA YANG UDAH LU SIHIR KE GUE SAMPAI JANTUNG GUE MAU BERDETAK AJA SOK GA KONSISTEN.
THOMAS POV END.
==========