Sorry for typo(s) :(
###
You as Aera.
###
"Lagi?"
Renjun mendaratkan pantatnya disebelah kamu. Kamu cuma bisa diem natap lurus ke depan. Gatau lagi mau jawab apa.
"Udahlah, Ra. Dia ga sayang sama lo. Buat apa lo perjuangin orang yang sama sekali ga pernah mau melihat ke arah lo? Percuma."
"Tapi—"
"Dari dulu, Ra. Kalo dia sayang sama lo ga mungkin dia kayak gini. Dia cuma jadiin lo pelampiasan doang. Masa lo ga sadar sadar sih?!"
"Gue yakin dia punya alasan,"
Renjun menghela nafasnya dengan kasar.
"Keras kepala." Gumam Renjun sambil mengusap wajahnya dengan frustasi.
"Putusin Jeno, Ra."
"Renjun! Lo ga berhak ngatur hubungan gue sama Jeno. Oke, lo sahabat gue. Lo pengen ngelindungin gue. Lo khawatir. Tapi lo ga punya hak buat ikut campur hubungan gue sama pacar gue. Lo boleh kasih gue pencerahan, nasehat. Tapi lo gabisa seenaknya suruh gue putus sama Jeno!"
"Tapi itu satu-satunya cara buat ngelindungin lo dari Jeno!"
"Ngga!"
"Ra, Jeno itu udah kelewatan. Dia cium kening cewe lain, dia meluk cewe lain depan lo dan lo masih bilang dia punya alasan?! Iya, alasannya itu dia ga sayang sama lo!"
Kamu terdiam.
Iya, memang.
Kemarin kamu melihat dengan mata kepala mu sendiri. Jeno mencium kening mantan pacarnya, lalu mereka berpelukan dengan sangat lama.
Kalau berpelukan, itu bukan yang pertama kalinya.
Jeno selalu berhasil membuatmu patah hati. Namun kamu selalu luluh dengan kemanisan Jeno. Senyumnya membuatmu semakin menyayanginya. Dan ia selalu tersenyum jika bertemu denganmu.
Kamu dan Jeno sudah menjalin hubungan selama lebih dari 5 bulan. Selama 5 bulan itu, Jeno selalu bersikap manis padamu.
Tapi selama 2 bulan belakangan, Jeno seperti membagi sikap manisnya kepada dua orang. Kamu dan mantan pacarnya. Bahkan secara terang-terangan Jeno menunjukkan kedekatannya dengan mantannya itu kepadamu.
Kamu tau, gadis itu adalah cinta pertama Jeno. Jeno menghabiskan waktu yang sangat lama untuk melupakan gadis itu.
Kamu pikir ia menembakmu karena sudah jatuh padamu. Kamu ragu. Jeno sangat manis padamu, tapi dia seribu kali lebih manis pada mantan pacarnya.
Mencium kening?
Memelukmu saja dia jarang. Dia hanya sering menggenggam tanganmu. Boro-boro cium kening.
Semua sahabatmu sudah lelah memberitahumu. Mereka sudah lelah melaporkan kemesraan Jeno bersama Xiyeon, mantan Jeno.
"Gatau deh, Ra. Sekarang terserah lo. Gue dan yang lain ga bakal negur lo lagi. Tapi inget satu hal, kalo lo udah bener-bener terluka, lo bisa dateng ke kita." Setelah itu Renjun langsung pergi meninggalkan Aera yang mematung.
###
Jeno<3
| Aeraaaa
| Sorry aku ga bisa nganter km ke toko buku :(
| Aku nganter Xiyeon
| Kamu pulg brg Renjun atau Jaemin aja ya?
| Take care, cantik :*
16.18
Kamu menghela nafas. Pantesan udah hampir satu jam kamu nungguin Jeno dia ga muncul-muncul. Ternyata dia udah duluan sama Xiyeon.
Kamu ga ada niatan buat bales pesannya Jeno.
Entah ini ke berapa kalinya Jeno membatalkan janjinya denganmu demi Xiyeon.
Pacar kamu itu aku apa Xiyeon, Jen? Pertanyaan itu selalu terngiang setiap hari.
Renjun sama Jaemin udah pulang duluan karena kamu bilang kamu mau pergi sama Jeno. Yakali minta mereka balik ke sekolah. Ga tega.
"Ra?"
Kamu noleh dan ngeliat seorang Hwang Hyunjin berdiri disamping kamu.
"Hyunjin?"
"Belom pulang?"
"Kalo udah pulang mah gue di rumah kali, bukan disini." Jawabmu membuat Hyunjin tertawa.
"Hehehe, maksud gue kenapa belom pulang?"
"Hmm.. Nunggu bus. Lo sendiri kenapa belom pulang?"
"Gue baru kelar rapat OSIS." Hyunjin cek jam tangannya. "Bus ke rumah lo masih sejam lagi. Mau nunggu sampe kapan? Bareng gue aja."
"Hah? G-gausah, Jin. Gapapa."
"Udah mau ujan loh ini. Udah sore juga. Bareng gue aja, lagian rumah kita searah."
"Emmmm.."
"Gausah ragu-ragu gitu. Kayak ga kenal sama gue aja lo."
"Eheheheheh, iya deh." Hyunjin tersenyum sambil menatapmu penuh arti. Tapi sayangnya kamu tidak paham arti tatapannya.
###
Kamu meriksa hp kamu. Ga ada pesan dari Jeno. Kamu cuma bisa pasrah aja. Gatau lagi mau apa.
Karena bosen, kamu pun buka instagram kamu yang udah lama ga kamu buka. Ibaratnya benda, udah berdebu sama berkarat.
Akun kamu juga ga keurus. Cuma ada satu foto dan itu foto anjing kamu, si Chiko. Pengikut kamu juga cuma orang-orang yang kenal sama kamu.
Kamu bukan orang famous dan kekinian, ya bisa bayanginlah berapa.
Iseng, kamu mencari akun Jeno. Pengen ngestalk, ceritanya.
Pengikut Jeno banyak banget. Udah kayak selebgram aja. Yaaa maklum lah, cogan, abas, anak md juga. Ga heran temen-temennya kayak tic tac. Banyak banget. Anak-anak dari sekolah lain juga kenal sama Jeno.
Postingan dia cuma 15 sih. Semuanya foto dia sama temen-temennya doang.
Pas mau mencet tombol back, kamu malah kepencet snapgram nya Jeno.
Loading selama 6 detik, dan untuk kesekian kalinya, kamu patah hati. Karena Jeno.
"Lee Jeno, haruskah gue mengakhiri semuanya?" Lirihmu dengan airmata yang menetes satu persatu.
Itu yang disebut nganter? Hahahaha. Ini namanya kencan kali.
Kamu kembali ke home, dan rasanya lebih sakit lagi. Jeno memposting foto barusan.
Kamu langsung mematikan hp mu. Kamu tidak sanggup lagi melihat kemanisan Jeno dengan Xiyeon. Kamu lelah dan sangat ingin mengakhiri semuanya.
Kalo kamu ga sayang aku, hubungan ini untuk apa, Jen?
###
You.
Jeno? |
Nanti pulsek bisa ke cafe dkt sklh? |
Pls, dtg ya |
Ada yg pgn aku omongin |
Jgn bawa Xiyeon |
Thx :) |
Read 13.57
Jeno<3
| Cuma bntr kan, ra?
| Aku mau anter Xiyeon
14.00
You.
Iya, cm bntr doang kok |
Read 14.07
Jeno<3
| Okay, see you :)
14.09
Sebegitu pentingnya Xiyeon sampe mau ngobrol sama pacar kamu aja nawar-nawar waktu, Jen :)
###
"Sorry lama, Ra. Tadi Xiyeon ngambek karena aku mau ketemu kamu. Cepetan ya ngomongnya. Xiyeon kalo ngambek lama banget, ntar aku dikacangin berhari-hari sama dia."
Kamu cuma diem terus senyum. Senyum kecut.
"Ga lama kok, Jen. Aku cuma mau kasihtau aja. Kamu setuju atau ngga, itu bukan urusan aku."
"Maksudnya? Ada apa, Ra?"
"Aku mau kita putus."
Hening.
Jeno diam. Dia natap kamu ga percaya.
"H-hah?"
"Kita putus, Lee Jeno. Kalo udah ga saling sayang buat apa bertahan? Hubungan kita hambar. Lebih baik pisah kan? Yaudah, kita putus. Mungkin kedengerannya kejam aku mutusin seenaknya. Tapi apapun jawaban kamu, aku ga peduli. Aku cuma gamau ada hubungan apa-apa lagi sama kamu. Kita temenan aja, udah cukup."
Jeno masih diam menatapmu dengan kaget.
"Makasih untuk lima bulannya. Maaf kalo aku ada salah sama kamu. Sekarang kamu boleh pergi. Aku juga ada urusan. Dahhh.." Bahkan disaat terakhir hubungan kalian, kamu masih melemparkan senyuman termanismu untuk seorang Lee Jeno, laki-laki yang mampu membuatmu jatuh dan bangun berkali-kali.
Yaaa meskipun setelah memunggunginya kamu kembali meneteskan airmata.
Dan tanpa kamu sadari, Jeno merasakan sesuatu yang aneh.
Entah bagaimana, Jeno merasa sesak.
Apalagi setelah kamu berkata "Kalo udah ga saling sayang buat apa bertahan?" Yang ada di pikiran Jeno hanya satu.
Apa kamu sudah tidak menyayanginya lagi?
###
2 months later...
Jeno's side.
"Bang, adek lo tuh kenapa sih?"
"Hah?"
"Dia tuh tiap hari nyetel lagu galau kenceng-kenceng. Maksudnya apa coba?"
"Dia juga abang lo ya."
"Apaan mana ada abang gue galau-galauan kayak perawan patah hati gitu."
"Jisung!"
Jisung langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Taeyong sendirian di ruang keluarga.
Karena penasaran dengan cerita Jisung, Taeyong langsung berjalan kearah kamar Jeno.
Tok tok tok
"Jen?"
Taeyong tidak mendengar jawaban, ia hanya mendengar suara lagu The Rose yang berjudul Sorry yang sudah pasti diputar oleh Jeno.
"Ni anak beneran galau?" Gumam Taeyong. "Apa dia baru putus sama pacarnya ya? Ah, kan putusnya udah sebulan lebih. Apa dia lagi berantem sama Xiyeon?" Taeyong berbicara pada dirinya sendiri.
"SEO AERA, AKU KANGEN!!!"
Taeyong hampir aja loncat karena mendengar teriakan Jeno dari dalam.
"Seo Aera?" Taeyong mengernyit. "Lah? Mantannya dong? Pft, ni anak kangen mantan?" Taeyong memukul mulutnya sendiri ketika ia kelepasan menertawai Jeno.
"Dulu aja muja-muja Xiyeon depan gue sampe gue mau muntah. Sekarang nangis-nangis karena Aera." Taeyong mengetahui bahwa Jeno hanya menjadikan Aera pelampiasan karena Jeno kira saat itu Xiyeon memutusinya karena menyukai orang lain.
Awalnya Jeno hanya ingin memanfaatkan Aera. Jeno mengakui Aera sangat menyenangkan dan mampu membuat Jeno tetap semangat dan tersenyum. Jeno ingin menunjukkan kepada Xiyeon bahwa dia juga sudah punya orang lain.
Ternyata perkiraan Jeno salah, Xiyeon memutusinya karena kesalahpahaman. Setelah Xiyeon menjelaskan semuanya, Jeno kembali jatuh pada pesona Park Xiyeon. Dan dia melupakan Aera yang selama ini membantunya bangkit dari keterpurukan.
Taeyong menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dasar abg."
###
Normal side.
"Ra, boleh ngobrol bentar?" Tanya Jeno padamu yang sedang berjalan berdampingan dengan Hyunjin dan Renjun.
Kamu terdiam sebentar. Renjun dan Hyunjin sudah membuang wajah mereka. Jeno tahu pasti dua orang itu membenci Jeno.
"Oke. Bentar kan?" Jeno mengangguk dengan senyum lebar.
Jeno mengajakmu duduk di taman sekolah.
"Mau ngobrolin apaan?" Tanyamu to the point.
Berdua dengan Lee Jeno sangat tidak baik untuk kesehatan jantungmu.
Iya, pengaruh Jeno pada detak jantungmu masih sangat kuat sampai detik ini.
"Ra," kamu menatapnya yang juga sedang menatapmu. "Ga ada kesempatan buat aku lagi?"
"Maksud kamu?"
"Seo Aera," Jeno menghela nafasnya. "Aku sayang kamu. Maaf. Maafin aku baru bisa bilang itu sekarang, pas kita udah pisah. Tapi kamu harus tau, aku ga pernah mau pisah sama kamu. Maaf aku bikin kamu sakit hati berkali-kali. Bisa kita ulang semuanya dari awal lagi? Aku janji, you're the only one."
Kamu tersenyum tipis. Kamu dapat melihat dengan sangat jelas ketulusan Jeno. Dan dengan bantuan cerita dari Jisung dan Taeyong, kamu semakin yakin untuk memberi Jeno kesempatan. "Aku bakal kasih kamu satu kesempatan lagi, tapi.." Jeno menatapmu penuh harap. "Aku mau liat perjuangan kamu buat aku."
Jeno tersenyum lebar. "Oke. Mulai saat ini, Lee Jeno bakal memperjuangkan cintanya untuk Seo Aera."
"Aku duluan ya," kamu langsung berdiri dan meninggalkan Jeno. Jeno tidak boleh melihat semburat merah yang ada di pipimu.
"SEO AERA,"
Langkahmu terhenti, namun kamu tidak menoleh ke belakang. Kamu hanya menunggu apa yang ingin Jeno katakan.
"Kamu lucu kalo lagi salah tingkah, hehehe"
Lee Jeno sialan.
Kamu langsung berlari dan Jeno masih tertawa dibelakang sana.
###
Lagi suka banget nulis cerita yang sedih-sedih gitu:(
Ini apa sih? :")
Walaupun ga danta, jangan lupa dikasih bintang yah :")
Siapa tau kalo dikasih bintang jadi bisa jelas dikit .g
Hehehehehe
Thanks for reading :D
Salam damai, GBU<3
—💎