Brother Complex (End)

נכתב על ידי Tys_131

430K 40.4K 8.1K

Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah... עוד

Profil
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty-one
Twenty-two
Twenty-three
Twenty-four
Twenty-five
Twenty-six
Twenty-seven
Twenty-eight
Twenty-nine
Thirty (End)
Epilog

Sixteen

8.8K 1.1K 619
נכתב על ידי Tys_131





Kamar Jaehyun terlihat begitu sepi. aura menjadi sangat panas disini. Hanya ada bunyi detak jam di nangkas samping ranjang Jaehyun.

Dua orang yang sedari tadi saling diam, tak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.


Jaehyun yang duduk di sofa, kepalanya tertunduk lemas. Mingyu yang berdiri di depannya hanya mampu menatap lantai.

Kondisi Mingyu tak beda jauh dengan Jaehyun. Sangat kacau.


Jaehyun lelah dengan kondisi seperti ini. Menghela napas panjang Jaehyun memulai pembicaraan walau tenggorokannya terasa tercekik


"Kenapa?"


Jaehyun berusaha berdiri, melangkah mendekat Mingyu. "Kenapa kau lakukan itu Gyu-ya?"

Mingyu tertarik kedepan saat tangan Jaehyun meraih kerah seragamnya. Namun Mingyu tak berani menatap Jaehyun. Matanya terpejam, Mingyu tau kini wajah Jaehyun sangat dekat dengannya. Terasa dari hembusan napas Jaehyun yang mengenai wajahnya


Dengan sekali dorongan, Mingyu terjatuh kebelakang.


"Kau bilang kau sudah tidak mencintai Taeyong lagi, kau bilang kau jatuh cinta dengan orang lain. Kenapa Mingyu-ya, kenapa?"


Jaehyun tak bisa menahan tangisnya. Airmata tumpah saat melihat Mingyu yang juga menangis di depannya


"Maafkan aku Jaehyun"

Mingyu hanya bisa duduk, tubuhnya tak kuat untuk berdiri. Dia sama sekali tidak menyangka jika semua akan menjadi seperti ini. Jaehyun terjatuh di pinggiran ranjang. Matanya masih tidak lepas dari Mingyu


"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan padamu Gyu-ya" ucap Jaehyun,. "Kau bilang kau mencintai orang lain, apa itu sebuah kebohongan untuk mengelabuhiku" lanjut Jaehyun


Hati Jaehyun hancur, penghianatan Mingyu benar-benar membuatnya hancur. Orang yang selama ini dekat dengannya, orang yang sudah menjadi bagian dari hidupnya menghianatinya. Menghancurkan kepercayaan yang selama ini Jaehyun berikan untuk Mingyu

"Aku tidak pernah berbohong Jaehyun, aku memang mencintai orang lain tapi kenapa aku harus melanjutkan mencintai orang lain jika aku bisa memiliki cinta lamaku Jae" ucap Mingyu pelan

Jaehyun menghela nafas, tidak tau apa yang akan dia lakukan pada sahabatnya itu


"Sejak kapan?"


Mingyu memberanikan diri menatap Jaehyun. Mata Jaehyun terlihat begitu gelap berbeda dengan mata Mingyu yang memancarkan penyesalan


"Sejak aku tau kau sudah berhubungan badan dengan Taeyong hyung" balas Mingyu dengan percaya diri


Jaehyun membolakan matanya, darimana Mingyu tau jika dia dan Taeyong sudah berhubungan lebih. Apa waktu itu Mingyu melihatnya. Atau Taeyong menceritakannya pada Mingyu, tapi rasanya tidak mungkin Jika Taeyong menceritakannya


"Hatiku hancur saat tau semua itu Jae"

Mingyu menghentikan tangisnya. Kini dia dengan berani menatap Jaehyun dengan marah


"Aku menyerah pada Taeyong hyung karena aku percaya kau bisa menjaganya, bukan merusaknya"


Kini giliran Jaehyun yang terdiam. Dia tidak tau harus berbicara apa. Semua yang Mingyu katakan seolah benar. Dia telah merusah Taeyong. Dia tidak bisa menjaga Taeyong dengan benar.

Dia hanya pengecut yang menginginkan kenikmatan semata. Tanpa memikirkan apapun dari segimanapun

Jaehyun terlalu dibutakan oleh napsu, tidak pernah berfikir efek dari semua perbuatannya itu


Rasa cintanya pada Taeyong membuat dia terlalu memuja Taeyong. Bahkan Jaehyunpun tidak tau apakah Taeyong juga memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak. Karena selama ini dia yang selalu memulai duluan

Dia yang selalu memancing Taeyong untuk melayaninya. Memuaskan semua napsunya tanpa berfikir apakah Taeyong menikmatinya atau tidak


"Aku sama sekali tidak menyangka kau akan melakukan hal seperti itu Jaehyun. Kau merusak orang yang sangat berarti untukku. Kau yang membuat kepercayaanku hilang. Kau yang memulainya Jaehyun. Tapi kenapa,, kenapa seolah disini aku yang salah?." Mingyu tersulut emosi

"Kenapa Jaehyun,, kenapa? Kenapa kau menyalahkanku disini?"


Mingyu berdiri, berjalan ke arah Jaehyun yang masih diam menunduk. Tangannya mengepal, tersimpan di samping tubuhnya

Ucapan Mingyu memang tidak salah, tapi kenapa situasi berbalik menyalahkannya.

"Lalu apa kau pikir aku yang salah"


Bugh..




Satu pukulan mendarat di wajah Mingyu, tak siap mendapat serangan mendadak. Mingyu sedikit oleng, bibirnya berdarah. Namun bukan rasa sakit yang dirasakan Mingyu, rasa marah yang memenuhi pikirannya


Plak.,




Mingyu membalas Jaehyun dengan tamparan, tamparan yang sangat kuat hingga membekas di kulit putih Jaehyun. Jaehyun meringis, pipinya terasa begitu perih.

"Kenapa kau harus mengatakannya pada ayah Mingyu,," nada Jaehyun meninggi

"Kau menyalahkanku lagi Jaehyun. Disini kau yang salah. Kau adiknya Jung Jaehyun. Dia kakakmu bukan budak sex mu,,"


Bugh,,


Kini tendangan yang diberikan Jaehyun pada Mingyu. Mingyu merintis kesakitan pada dadanya, tendangan Jaehyun bukan main-main

Namun semua itu tidak mempengaruhi Mingyu untuk berdiri melawan Jaehyun


"Kenapa, kau marah. Kau kesal? Kau ingin membunuhku?"

Mingyu tersenyum simpul, senyum meremehkan Jaehyun tentu saja.

Napas Jaehyun tersenggal-senggal, dadanya kembang kempis menahan diri untuk tidak menghancurkan Mingyu. Dia masih memiliki rasa kasihan dengan sahabatnya itu. Ah atau mungkin mantan sahabatnya


"Bukannya dari awal kau memang ingin aku menjadi saudaramu Jae, kau ingin aku menjadi bagian dari kalian. Mungkin ini adalah takdir yang di tentukan untukku agar aku menjadi satu keluarga denganmu"


Mingyu meludahkan darah yang keluar dari mulutnya. Ada rasa kepuasan dalam dirinya saat melihat jaehyun yang seperti ini.


Rasa kemenangan atas apa yang selama ini tidak bisa dia miliki dari Jaehyun.


Yaitu memiliki Taeyong.


"Aku membencimu Kim Mingyu"


"Aku tidak peduli Jaehyun. Aku tidak peduli sekarang kau membenciku atau apa. Karena dengan kau membanciku itu tidak akan mengubah fakta jika aku akan memiliki Taeyong hyung"


"Sialan kau"


Jaehyun melangkah maju, tangannya mengepal ingin memukul Mingyu. Namun dengan gerakan cepat Mingyu menghindarinya. Membuat Jaehyun jatuh tersungkur di belakang Mingyu


"Berhenti bersikap egois Jae, kenapa kau tidak melepaskan Taeyong hyung. Dia kakakmu Jung Jaehyun"


Mendengar kata-kata Mingyu, Jaehyun berdiri. Menatap tajam Mingyu yang dengan kurang ajarnya memojokkan dirinya. Membuat seolah-olah dia yang salah.


Memangnya salah jika dia mencintai Taeyong. Apakah ada larangan jika dia tidak boleh mencintai Taeyong


"Melepaskan dia dan menyerahkannya padamu,," mata Jaehyun menyipit,. "Cuihh,, aku tidak akan pernah melakukan hal itu KIM MINGYU"


Mata Mingyu bergulir kearah pintu, terlihat seseorang yang sedang bersandar di dinding pintu luar. Dan Mingyu yakin jika itu adalah Taeyong. Otak Mingyu berpikir mungkin ini adalah kesempatannya untuk menghancurkan Jaehyun


"Ayolah Jaehyun-ah, bagaimanapun juga dia kakakmu. Bagaimana bisa kau mencintainya" Mingyu berbicara selembut mungkin, mengurangi nada bicaranya agar terkesan baik di pendengaran Taeyong yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka


Jaehyun semakin emosi dengan Mingyu, rasa marah dan kecewa membuat Jaehyun tidak berfikir apa yang dia ucapkan saat ini. Dia hanya ingin melampiaskan rasa kesal dan marahnya pada Mingyu yang sudah menghianatinya


"Dia bukan kakakku Mingyu, sampai kapanpun dia bukan kakakku. Aku tidak pernah menginginkan dia menjadi kakakku. Bahkan jika aku terlahir kembali aku tidak ingin menjadi adiknya." Jaehyun berteriak frustasi, Tangannya mengacak rambutnya


"Aku tidak pernah meminta dia menjadi kakakku karena dari awal aku sudah mencintainya" suara Jaehyun melemah, mungkin tak dapat di dengar


Mingyu tersenyum puas dengan apa yang dikatakan Jaehyun, itu cukup membuktikan jika dia membenci Taeyong


Pancingannya berjalan dengan lancar.


Taeyong yang mendengar teriakan Jaehyun hanya bisa membukam mulutnya. Menahan tangis agar tidak terdengar siapapun.

Hatinya hancur melihat bagaimana Jaehyun menolaknya. Membencinya bahkan tidak menginginkan keberadaannya


"Kau mendengar semua itu kan Taeyong hyung, kau mendengar sendiri bagaimana Jaehyun tidak menginginkanmu." Ucap Mingyu santai

Tak memperdulikan keterkejutan Jaehyun di depannya


"Dia hanya menganggapmu sebagai pemuas napsu, apakah itu yang dimanakan cinta. Apakah cinta harus melibatkan napsu"

Mingyu tersenyum melihat bagaimana ekspresi Jaehyun saat ini. Sungguh ini pertama kalinya Mingyu melihat Jaehyun yang sangat kacau. Pertama kalinya dia melihat Jaehyun jatuh dan kalah darinya

Senyum kepuasan muncul di wajah Mingyu. Rasa puas karena mangalahkan Jaehyun.

Taeyong keluar dari persembunyiannya. Wajahnya kini terlihat jelas dimata Jaehyun

Wajah orang yang dia cintai penuh dengan airmata kesedihan.

Hati Jaehyun terasa begitu sakit, melihat bagaimana Taeyong menatapnya dengan tatapan kebencian.

Mata yang selalu menatap Jaehyun dengan penuh cinta kini berganti. Mata itu kini menatap Jaehyun dingin


"Tayeong hyung,," Jaehyun bergerak maju, namun terhenti saat Taeyong melangkah mundur


"Jadi selama ini kau tidak pernah menganggapku Jaehyun. Kau tidak pernah menginginkanku"


Suara serak Taeyong terdengar menyakitkan di telinga Jaehyun. Dia sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Dia memang tidak menginginkan Taeyong sebagai kakaknya tapi dia menginginkan Taeyong sebagai orang lain agar dia bisa mencintainya dengan bebas.


"Taeyong hyung bukan seperti itu,,, aku.. aku,,"


"Sudahlah Jaehyun. Tidak perlu menjelaskan apapun lagi semua sudah sangat jelas"

Mingyu berjalan melewati Jaehyun, menyenggol bahunya dengan kasar sebelum melangkah kembali mendekati Taeyong

Jaehyun marah. Jelas dia sangat marah. Mingyu menjebaknya. Dan kini dia memeluk Taeyong tepat di depan matanya


Memeluk orang yang sangat berarti bagi hidupnya.

Jaehyun mendekat, dengan sekali tarikan Mingyu melepaskan pelukannya dari Taeyong. Dan kesempatan itu digunakan Jaehyun untuk memukul Mingyu. Memberikan tendangan di beberapa bagian tubuh Mingyu

Mingyu tidak melawan, dia membiarkan dirinya hancur di tangan Jaehyun. Semua itu dia lakukan agar Taeyong semakin membanci Jaehyun. Membiarkan Taeyong melihat seberapa bahaya dan liarnya Jaehyun di depan Taeyong

"Jaehyun hentikan. Kau bisa membunuh Mingyu" teriak Taeyong


"Dia pantas menerima semua ini,dia.."


Plakkk,,


Jaehyun membeku, rasanya semua sendinya melemas, tamparan Taeyong tidak terlalu menyakitkan secara fisik. Namun ini adalah tamparan pertama yang dilakukan Taeyong padanya.

Selama ini dia tidak pernah menerima hal semacam ini dari Taeyong. Dan sekarang, taeyong menampar dia hanya karena membela orang yang jelas-jelas sudah menyakitinya


Hati Jaehyun benar-benar hancur. Tak merasakan kesakitan lagi.


"Kau menamparku demi dia hyung?"



"Iya,," Taeyong kembali menangis,. " Bukankah kau tidak menginginkanku, jadi untuk apa aku membelamu"


Jaehyun ikut menangis, tidak tau apa yang harus dia lakukan. Berbeda dengan Mingyu yang tersenyum puas walaupun wajahnya penuh dengan luka.

Tangan Jaehyun mencengkeram pundak Taeyong, memaksanya agar menatap wajahnya

"Lihat aku dan katakan jika kau tidak mencintaiku Hyung." Suara Jaehyun menjadi dingin, membuat Taeyong mundur namun masih dalam cengkraman Jaehyun


"Kau menyakitiku Jaehyun" Taeyong memberontak, mencoba melepaskan diri dari Jaehyun. Namun sia-sia saja kekuatan Jaehyun lebih besar darinya

Taeyong terus berjalan mundur, cengkrama Jaehyun semakin membuatnya kesakitan


"Jaehyun lepaskan, sakit"

"Jawab pertanyaanku hyung. Apa kau tidak mencintaiku" teriak Jaehyun


Taeyong memejamkan matanya, Jaehyun terlihat seperti monster saat ini.


"Ya, aku tidak mencintaimu" balas Taeyong


Waktu berhenti begitu saja, cengkraman Jaehyun melemah dan ini kesempatan Taeyong untuk lepas dari Jaehyun, namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak ke Taeyong


Hendak mundur dari Jaehyun, namun Taeyong terpeleset kebelakang. Membuat keseimbangannya tidak stabil












"Taeyong hyung"












Mingyu berteriak, menyadarkan Jaehyun jika kini Taeyong tidak berada di depannya. Taeyong terjatuh. Tubunya berguling menuruni tangga di depan Jaehyun.











Dengan cepat tubuh Taeyong tergeletak di bawah, mata Jaehyun melebar saat melihat darah mengalir dari kepalanya. Tubuhnya lemas, seolah dirinya kehingan kekuatan, bahkan untuk bernapas pun sekeliling Jaehyun tidak memberika udara untuknya.












Tubuhnya bergetar, keringat mulai memenuhi tubuhnya.










"Hyung..."





































"HYUNGGGG"












Jaehyun berteriak, mungkin ini teriakan paling keras yang dia lakukan.


Nafasnya tersenggal, pelipis sudah penuh dengan peluh. Bahkan keringat Jaehyun lebih banyak dari orang yang sedang berolahraga

Jaehyun memegang dadanya, kepalanya terasa begitu pening hingga matanya berkaca-kaca. Mulutnya terbuka lebar, mencari udara untuknya bernafas




Cklekkk..






"Apa yang terjadi, kau baik-baik saja"

Jaehyun hanya diam melihat siapa yang ada di depannya. Menelan saliva dengan kasar, Jaehyun menyentuh wajahnya dengan gemetar


"Taeyong hyung.. baik-baik saja" ucapnya lirih

"Iya,, aku baik-baik saja Jaehyunie. Apa yang terjadi padamu"


Tangan Taeyong mengusap peluh di kening Jaehyun, merapikan rambut Jaehyun yang basah. Wajahnya terlihat begitu khawatir melihat Jaehyun sepertin ini


"Sungguh kau baik-baik saja Hyung?"


Ucap Jaehyun sekali lagi, memastikan jika yang di depannya adalah benar-benar Taeyong

"Aku baik Jaehyunie,, apa yang terjadi? Kau mimpi buruk?"


Jaehyun meletakkan keningnya di pundah Taeyong. Rasa lega memenuhi hati dan pikirannya. Nafasnya mulai terliat normal

Taeyong yang melihat itu hanya bisa menepuk punggung Jaehyun. Mencoba menenangkan Jaehyun.

"Hanya Mimpi,,, hanya mimpi" Jaehyun berguman lirih


Taeyong mengangguk, kepalanya bersandar pada kepala Jaehyun yang ada di pundaknya


"Semua akan baik-baik saja Jaehyun"


Jaehyun membiarkan tubuhnya dipelukan Taeyong, membiarkan Taeyong memberikan ketenangan untuknya














TBC












Maaf gk bisa bikin plot twish yang bagus.

Semoga gk pada kesel lagi ya

Silahkan pada sungkem sama daddy Yunho dan Mingyu abis ini

Happy reading




Mingyu: aku merasa terhina

המשך קריאה

You'll Also Like

2.6M 287K 35
Ketika Jung Jaehyun, si CEO muda tampan dipertemukan oleh seorang single parent manis bernama Lee Taeyong NOTE: [BxB] [JaehyunxTaeyong] [Yaoi] DONT R...
577K 6.1K 26
Hanya cerita hayalan🙏
1M 66.7K 39
SLOW UPDATE [END] Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata le...
2M 238K 22
[Completed] Mark adalah anak yang nakal sehingga disewakan Babysitter oleh Daddynya. Siapa mengira kalau Babysitter barunya adalah Mommy barunya. 🔥W...