Fly With Love (GOOGLE PLAY BO...

By CutelFishy

15.6K 1K 112

TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAY BOOK!! SINOPSIS : Cerita tentang dua sahabat yang memiliki impian... More

Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
FLY WITH LOVE in GOOGLE PLAY BOOK

Part 3

992 188 33
By CutelFishy

Thomas masih membelalak saat mendapati seorang gadis di dalam kamarnya. Matanya bahkan semakin melotot saat melihat pandangan gadis itu yang mengarah pada aset pribadinya. Sial!

“Ya ampun, gedenya...” Wajah Thomas secara otomatis memerah. Ia dapat berbahasa Indonesia sehingga mengerti maksud dari kata-kata itu. Thomas tidak mungkin langsung menutup asetnya. Ia merasa seperti gadis saja.

Dengan berdehem ia mencoba membuka suara, suaranya terdengar dingin. “Siapa kau? Dan apa yang kau lakukan di kamarku?”

Lita yang mendengar nada dingin itu langsung terperanjat dan pandangannya yang semula mengarah ke suatu objek ‘menyenangkan’ langsung menatap ke pemiliknya. Wajahnya kian memerah saat melihat seraut wajah tampan menatapnya tajam. Tanpa sadar Lita membawa kemeja yang ada di tangannya untuk ia arahkan ke hidungnya. “Ya Tuhan, pantes kemejanya wangi. Orangnya ganteng banget, apalagi asetnya gede.”

Thomas semakin menganga tak percaya saat gadis itu kembali bergumam layaknya orang gila. Dengan tak sabaran Thomas mendekat dan merenggut kasar kemejanya. “Apa-apaan kau ini? Dasar gadis aneh!”

Seakan tersadar Lita langsung mengerjap dan menatap ngeri wajah tampan yang tampak menahan emosi di dekat wajahnya. “Ma...maaf Mister. Saya... Saya hanya membersihkan ruangan saja...” Meskipun Lita kegirangan setelah melihat pemandangan luar biasa menakjubkan tetap saja dirinya ketakutan. Apalagi wajah tampan, bibir tipis, dan mata biru itu terlihat kesal padanya. Duh...mati aku, batin Lita nelangsa.

“Lalu apa yang kau lakukan pada kemejaku?”

“Ih... Mister jangan galak-galak! Aku kan cuma mau membawa ke keranjang cuci.”

“Kau...” Thomas kehilangan kata-kata. Tiba-tiba mereka berdua dikejutkan dengan suara teriakan seseorang. Lita yang tersadar itu suara sahabatnya langsung lari menuju dapur.

***

"Siapa kau?!" tanya Jan yang hanya mengenakan boxer. Sedari tadi ia sedang berenang. Jan ke dapur untuk mengambil minum namun malah melihat seorang gadis yang sedang memasak di dapur. Dwina memandang aset lelaki itu dengan pipi memerah. Bibirnya seakan terkunci. Tubuhnya gemetar sekaligus bingung harus menjawab apa. "Kau tidak mau menjawabnya?" tanya Jan seraya melangkahkan kaki mendekat. Refleks Dwina mundur dan tertahan oleh pantry. Jan semakin dekat, jantung Dwina berdebar kencang sekali. Ada rasa takut dalam dirinya.

"Menjauh... Dariku.." lirih Dwina mengusir lelaki itu.

"Akhirnya kau bicara juga?" tubuh Jan seakan mengurung Dwina. Gadis itu mati kutu tidak bisa berbuat apa-apa selain menundukkan pandangannya. Ia salah, lagi-lagi pandangannya melihat aset bule tersebut. Segera dialihkan ke samping. Dwina membuang muka ke arah kiri. Kulit bule itu kemerahan dan air menetes dari rambutnya yang basah. Ia tidak berani menatap lelaki bule itu. Tubuhnya sudah gemetaran. Dwina berusaha untuk tetap tenang dimata lelaki itu. Jika kurang ajar, Dwina akan menendang aset Bule itu tanpa ampun.

Lita menahan teriakannya saat  melihat sahabatnya begitu dekat dengan lelaki yang hanya mengenakan boxer. Baru saja Lita hendak mendekat suara galak Thomas terdengar. Thomas sempat mengambil handuk saat keluar dari kamar untuk menutupi pinggangnya. Ia sangat risih dengan tatapan gadis aneh yang ada di kamarnya tadi.

“Jan! Apa yang kau lakukan?!”
Jan berjengit dan menjauhkan badannya dari Dwina. Ia nyengir saat melihat Thomas memandang tajam dirinya.

“Tidak ada yang aku lakukan. Aku hanya bertanya pada Si Cantik ini kenapa dia berteriak tapi suaranya kecil saat menjawab jadi aku mendekat.”

Thomas mengusap wajahnya kasar. Otak sahabatnya ini sepertinya buntu gara-gara terlalu banyak bersinggungan dengan atmosfer.

“Jelas dia ketakutan, kau membuatnya takut, Jan. Astaga! Pakai bajumu! Kau berkeliaran seperti tarzan saja!” bentaknya.

***

Lita sama sekali tidak fokus saat mengajar, bahkan hanya memberikan soal untuk muridnya. Pikirannya masih merekam jelas pemandangan ‘wow’ tadi pagi. dan lebih dikejutkan lagi saat sahabatnya juga mengalami hal yang sama. Bahkan bule yang mengejutkan Dwina hanya mengenakan boxer.

“Jadi beneran dua bule ya. Hihihi... gede-gede semua, tapi yang bernama Thomas tadi uugghhhh bikin pengen... hihihi...” Lita bergumam lirih seraya terkikik.

“Miss baik-baik saja?” Lita dikejutkan oleh salah satu muridnya. “Eh, Made. Hihihi.. Iya, Miss baik-baik aja kok.” Tapi jantungnya yang nggak baik-baik aja. Eeeaaaaaak.... Lita melanjutkan dalam hati. Ia tersenyum saat muridnya berangsur berkurang karena sudah waktunya pulang. Gadis itu menghembuskan napas lega. Kembali merenungkan kejadian tadi pagi, saat lelaki bernama Thomas itu tengah memarahi temannya yang membuat Dwina terkejut hingga berteriak. “Kok aku jadi nggak enak gini sih? Ada yang aneh gitu pas tahu Thomas marahin Mister Jan gegara bikin Dwina ketakutan.”

“Lita!”

Gadis itu memejamkan matanya menahan kesal saat mendengar suara cempreng Prana. Bisa nggak sih ini orang sehari aja nggak bikin kesal? Lita memasang wajah sok ramah. “Eh Bli Prana. Ada apa ya, Bli?”

Prana merengut dan memandang tajam Lita. “Mas...panggil aku Mas Prana, Lita.” Lita hanya tersenyum kecut. “Kamu, aku anter ya?” lelaki itu menawarkan diri untuk mengantar Lita pulang.

Lita menggeleng dengan cepat. Ia sudah bersiap lari namun sepertinya hari ini ia sial, karena Prana lebih dulu mencengkeram tangannya. “Duh... Apaan sih!”
Prana tersenyum kelewat manis hingga membuat Lita bergidik.

“Kamu nggak bisa lari lagi! Kamu harus pulang sama aku!” ucap Prana memaksa.

Lita berontak agar cengkeraman Prana itu lepas namun tetap saja kalah. Tenaganya kalah kuat dari Prana. Gadis itu bisa saja berteriak ketika sampai parkiran namun nanti yang malu dirinya sendiri. Lita sudah akan menangis saat mendengar suara berat menyapa dirinya.

“Lita?” Lita dan Prana menoleh dan melihat lelaki tampan menjulang di dekat mereka. “Mister Jan...” Lirih Lita dengan mata berkaca-kaca. Keduanya sudah tahu nama masing-masing. Mereka sempat berkenalan saat Lita dan Dwina pamit pulang dari Villa.

Jan yang melihat wajah Lita memelas. Lantas lelaki itu mengerti jika saat ini Lita membutuhkan bantuannya. “Lepaskan gadis itu! Dia pulang bersamaku!”

***

Sejak pulang dari Villa Dwina menjadi lebih pendiam. Ia masih memikirkan tentang kejadian tadi pagi. Apa yang akan dilakukan Jan padanya jika Thomas tidak mengomeli lelaki itu. Di rumah Dwina hanya sendirian. Lita sedang ada bimbel malam. Dwina bosan dan mencari udara segar di luar. Suara deburan ombak dan suara angin malam yang kencang membuat hatinya tidak sepi. Saat ia berjalan tidak sengaja berpapasan dengan Thomas.

"Hai.." sapa Thomas ramah.

"Hai," ucap Dwina sambil mengangguk kaku. Thomas yang menyelamatkannya dari bule yang bernama Jan. Ia bisa menilai jika Jan itu lelaki pecicilan, playboy yang suka menggoda wanita. Dwina seakan bisa membaca karakter Jan hanya dari lirikan matanya saja. Mata Jan biru seperti sebiru lautan memang indah terbalik dengan kelakuannya yang minus.

"Mau kemana Mister?" tanya Dwina ramah.

"Mencari angin. Kau?" Thomas berbalik menanyakan.

"Sama, di rumah hanya ada aku. Lita sedang Bimbel."

"Oh, begitu, Jan juga sedang pergi." Mendengar nama Jan disebut raut wajah Dwina berubah masam. "Maaf tentang tadi pagi. Jan tidak sopan."

"Nggak apa-apa kok. Tapi ngomong-ngomong kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Dwina terkejut. Ia baru sadar.

Thomas menipiskan bibirnya. "Ya, sedikit. Kita duduk disana mau?" Dwina mengangguk. Mereka duduk di kursi dengan disuguhi pemandangan lautan pada malam hari. "Aku memilih Villa ini karena pemandangan bagus dan terpencil," tuturnya.

"Butuh ketenangan?" tebak Dwina.

"Ya, kamu benar. Aku tidak terlalu suka keramaian."

"Darimana asalmu?" tanya Dwina ingin tahu.

"Jerman," jawab Thomas tanpa mengalihkan pandangannya dari laut. Tempat tinggal mereka berada diatas tebing.

Mereka saling terdiam menikmati indahnya malam. Rasanya benar-benar tenang sampai mereka mendengar ada yang seorang yang gadis yang memanggil Dwina. Mereka menoleh. Lita mengerut dalam saat melihat Dwina sahabatnya sedang bersama Thomas Bule incarannya.

"Ta, kamu udah pulang?" Dwina senang lalu beranjak. Ia melihat di samping sahabatnya itu ada Jan. Senyumannya seketika menghilang. Dwina mendekati Lita. "Ya udah kita masuk,"

"Hai.." sapa Jan pada Dwina tapi tidak di gubris. Gadis itu malah menarik tangan Lita agar cepat masuk ke dalam rumah. Jan memutar bola matanya karena sikap Dwina yang mengacuhkannya. Ia beralih pada sahabatnya yang sudah berdiri tidak jauh darinya. Jan berjalan menghampiri.

"Mengapa kau tadi berduaan dengan Gadis Aneh itu?" tanya Thomas.

Jan menatap Thomas lalu bertanya, "Siapa?"

Thomas berdecak. "Yang pulang bersamamu tadi, Jan!"

Jan mengangguk mengerti. "Lita?Iya. Tadi dia sepertinya butuh bantuan, jadi aku membantunya."

"Bantuan apa?"

Jan mengangkat bahunya kurang mengerti. "Sepertinya dia sering di ganggu seseorang. Kasihan dia, jadi aku membantunya. Astaga tadi bahkan aku melihat dia seperti hendak menangis."

Thomas tiba-tiba merasakan perasaannya kurang nyaman. Tapi kenapa? Pikirnya.

"Dan kau, apa yang kau lakukan berduaan dengan Gadis Pemarah itu?" todong Jan.

"Kami hanya mengobrol." Thomas berbalik menuju Villa.

Jan menunjukkan wajah tidak percayanya. "Mengobrol? Denganmu? Aku tidak percaya ini, Thomas yang kaku dan dingin mengobrol dengan seorang gadis?" Jan seakan meledeknya. Thomas tidak mendengarkan ocehan Jan. Hatinya terusik sesuatu yang ia sendiri bingung karena berkaitan dengan gadis itu. "Apa kau menyukai gadis pemarah itu, hah?!" teriak Jan sambil tertawa.

"Dasar orang gila!" decak Thomas saat membuka pintu Villa.

~ Thomas Wagner ~

~ Jan Biedenkapp ~


Kira" siapa yg dipikirin Thomas ya? 😁😁

Sorry typo & absurd..

Danke 😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

STRANGER By yanjah

General Fiction

275K 31.3K 36
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
118K 7.6K 23
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
563K 4.6K 17
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
123K 383 40
Kumpulan cerita-cerita pendek berisi adegan dewasa eksplisit. Khusus untuk usia 21+