Syahadat Cinta Untuk Halwa(Fa...

By delyaeka

41.5K 2.9K 674

Romace- spiritual Fanfic islami Kisah Halwa dan Jimin Halwa seorang gadis yang terluka karena masalalunya. Se... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36 END
EPILOG

25

708 63 14
By delyaeka

Ketika dirimu ragu pada perasaanmu,disatu sisi kau pun akan diragukan oleh hati yang memilihmu.
-delyaeka-

,
,
,

Setelah selesai makan siang bersama keluarga besarnya, Halwa segera menuju kamarnya. Barang-barang bawaannya sangatlah banyak. Ia mulai mengambil satu persatu pakaiannya.

"Dek." panggil Zahra pada Halwa.

"Iya mbak. Ada apa..?"

"Mbak bantuin beres-beres ya." Halwa pun mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana nih,adik mbak di Korea ketemu calon imam gak..?" ucap Zahra menggoda adiknya.

"Ah mbak. Gak ada mbak. Malahan aku ketemu sama mantan calon imam"

"Ekky..? Beneran dek..? Terus gimana kamu hajar gak tuh anak..?"

"Ahh mbak Zahra mah bikin ngakak aja. Ya enggak lah. Ngapain juga aku hajar dia."

"Ya paling enggak ditampar gitu. Terus kamu tanya gak alasan dia kenapa ninggalin kamu..?" Halwa pun menceritakan semuanya pada kakaknya.

"Jadi dia ninggalin kamu buat nikahin sahabatnya. Wah tu anak ya. Wanita lain yang ditinggal kabur calon suaminya ditolongin tapi dia malah ninggal kabur calon istrinya. Gak habis pikir mbak sama tuh anak." kesal Zahra.

"Yang lalu biar berlalu mbak. Aku ikhlasin Ekky kok." ucap Halwa sembari mengambili pakaiannya di dalam koper. Namun aktivitasnya terhenti ketika satu amplop warna abu-abu itu jatuh dari tumpukan pakaian. Halwa pun segera mengambil amplop itu dan membuka isinya.

"Astagfirullah ." ucapnya spontan

"Ada apa dek..? Dan itu cincin siapa..?" tanya Zahra ketika adiknya mengeluarkan cincin dari dalam amplop tadi.

"Ini cincin dari orang yang melamarku mbak."

"Dan kamu menerimanya..?"

"Enggak ."ucap Halwa sembari menggelengkan kepala.

"Trus kenapa kamu bawa cincin itu...? Gak baik dek,menolak orangnya tapi menerima cincinnya. Kamu harus mengembalikannya."

"Sebenarnya Halwa mau memberikan hadiah,jawaban dan cincin ini ke dia mbak. Tapi kekasihnya dari Malaysia datang. Dan aku jadi ragu untuk menerimanya. Jadi aku ganti suratnya dengan penolakan tapi aku lupa menyerahkan cincin ini juga padanya." ucap Halwa.

"Tunggu-tunggu, jadi sebenernya kamu mau menerima dia..?"

"Sebenarnya iya mbak tapi aku juga ingin mengembalikan cincin ini dulu sampai dia benar-benar datang ke ayah untuk menyatakan niatnya. Tapi semua sudah terlanjur mbak aku cuma di jadikan pelarian saja." ucap Halwa lesu.

"Nama cowok itu siapa dek..?"

"Park Jimin."

"Tunggu-tunggu mbak kayak gak asing sama nama itu. Kok kayak bias kamu waktu masih suka k-pop ya."

"Hmm masa sih mbak..?"

"Seingat mbak sih gitu. Ah..mungkin hanya namanya yang mirip,lagian nama seperti itu kan gak cuma satu di Korea." Halwa hanya mengangguk-angguk mendengarkan kakaknya berbicara.

"Eh..tunggu dulu dia itu seagama kan sama kita..?"
Halwa menggelengkan kepalanya.

"Jadi kalian ini cinta beda agama..?"kaget Zahra melihat respon adiknya.

"Iya mbak"

" Ishh..ishh merumitkan sekali kisahmu dek. Yasudah dek nanti kalau ketemu kamu harus cepet balikin ya. Daripada ditagih di akhirat kan berabe."

"Iya...mak- mak rempong." kesal Halwa pada Zahra.

"Hahaha..ngambek orangnya. Jangan terlalu dipikirin dek nanti kalau jodoh pasti diketemuin lagi sama Allah." Halwa hanya tersenyum dan dalam hati ia mengaamiini perkataan kakaknya.

"Yaudah mbak turun dulu bantuin ibu kamu. Assalamualaikum"

"Iya mbak.Walaikumusalam.

*****

"Benarkah itu oppa...?" tanya Anisa yang masih berdiri diambang pintu.

"Anisa." kaget Jimin.

"Aku bisa jelasin Nisa-ya."

"Baiklah aku ingin mendengar penjelasanmu oppa." ucap Anisa.

"Aku juga ingin mendengarnya." ucap Alya.

"Iya apa yang kalian dengar itu benar."

"Lantas kakak ini siapa..?" tanya Alya menunjuk Anisa. Jimin masih bingung untuk mengatakan pada Alya.

"Aku Anisa, mantan pacar Jimin." jawab Anisa.

"Jimin oppa,sebenarnya oppa itu mencintai mbak Halwa atau mbak Anisa...?"Jimin masih diam cukup lama.

"Atau jangan-jangan oppa mencintai keduanya..?"ucap Alya.

"Benarkah itu Jimin-ah..?" tanya Anisa mencari penjelasan dari sorot mata Jimin.

"Matamu sudah mengatakan semuanya Park Jimin." ucap Anisa sembari berlari dari rumah paman Halwa.

"Alya-ssi aku akan mengejar dia dulu. Jika ada waktu aku akan menjelaskan padamu juga. Assalamualaikum."

"Waalaikumusalam."

Jimin pergi mengejar Anisa yang sudah mulai menjauh.

****

Taehyung melajukan mobilnya menuju rumah paman Halwa. Berulangkali ia berdoa agar apa yang ia dengar dari Jungkook itu tidak benar. Semoga Halwa masih disana.

Sesampainya dirumah Halwa,Taehyung disambut oleh Alya.

"Alya-ssi benarkah Halwa sudah kembali ke Indonesia..?" tanya Taehyung langsung.

"Nde oppa. Kak Halwa pulang karena ayahnya sedang sakit." ucap Alya sembari memberikan minuman untuk Taehyung.

"Kenapa dia tidak pamit denganku." ucap Taehyung kesal.

"Tenanglah oppa bukan hanya oppa saja yang tidak ia pamiti. Jimin oppa juga tidak dipamitinya."ucap Alya sembari duduk di kursi pojok.

"Benarkah."ucap Taehyung tertunduk lesu.

"Segitu tak berartinya aku buat dia. Kalau Jimin mah gak masalah aku kalau gak dipamiti. Tapi sama sahabatnya sendiri masa gak pamit sih."

"Biasa aja. Lagian kamu juga bukan siapa-siapanya Halwa." celetuk Hyun yang gak tau asalnya darimana.

"Hyun,kok gak salam sih."omel Alya

"Iya lupa. Assalamualaikum." salamnya walau terlihat bete.

"Walaikumusalam." jawab Alya.

"Ngapain nih berduaan dirumah,gak boleh lho yang ketiganya setan." ucapnya sambil ngelirik Alya.

"Iya berarti kamu setannya kan kamu orang ketiganya."

"Terserahmu deh nona cerewet." ucapnya sembari melenggang menuju kamar adiknya.

"Maafin Hyun ya oppa, dia memang suka kurang ajar."

"Gak papa mungkin dia lagi cemburu sama aku."

"Cemburu apanya oppa. Dia itu emang suka usil sama aku."

"Dari usil sama kamu mungkin bisa jadi berhasil dapetin hatimu."ucap Taehyung sambil tertawa.

"Ah gak mau ah punya calon imam kayak Hyun." ucap Alya mengeraskan suara saat melihat Hyun keluar dari kamar Rara.

Braak suara pintu kamar Rara yang diikuti teriakan dari Hyun.

"Siapa juga mau punya makmum cerewet kayak kamu." ucapnya sembari berjalan menuju dapur.

"Alya-ssi aku pulang dulu ya. Daripada disini nanti bikin Hyun cemburu."

"Baiklah oppa."

Taehyung pun pergi dari rumah itu walau dengan perasaan kecewa.

****
Malam ini Jimin termenung dikamarnya. Berulangkali matanya menatap Al-Quran yang Halwa berikan padanya. Dalam hati ia merutuki perasaannya sendiri. Mengapa tidak bisa menempatkan hati hanya pada satu pilihan saja..?

Jika sudah seperti ini ia malah menyakiti dua perasaan sekaligus.

TBC

Syukran katsiiran buat teman-teman yang sudah membaca cerita Halwa dan Jimin.

Jazakallahu Khairan❤❤

Dhelya 😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

4.2K 587 30
🥈Juara 2 Writing Marathon with Penerbit Karoden Jateng 'Penyesalan itu datang di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran', semboyan kata yang tepat...
2.7K 173 21
Lahir dan besar di negara maju di jantung Eropa tak membuat Nisa bangga. ia lebih memilih kuliah dan tinggal di Indonesia, hanya karena satu alasan...
1M 9.8K 7
Bagaimana mungkin aku pergi, jika hati ini masih tertaut pada salah satu hamba-Mu? Angkasa Dirgantara, kapten tentara yang sangat di sukai karena si...
66.2K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...