PACAR RAHASIA : Bukan Lagi

By DNF_17

890K 39.2K 8.9K

Sequel of Pacar Rahasia. Boleh loh kalo mau follow dulu :) Cerita untuk remaja 17 tahun ke atas cover by @d34... More

PACAR RAHASIA 2 : BUKAN LAGI
Bos ???
Cemburu?
Daffa
Viona
Marah
Gengsi
Kak Shane Gila
Manja
Tunangan
Kenyataan
BonBin
Hancur
Belum
Maaf
Semoga Ini Benar
Sesak
Mas
Dedek Bayi
Ancaman
Menikah
Jahatnya Suamiku
Monyet
Dasi
Noda Kopi
Pedas
Sakit Perut
Jatuh Cinta Lagi
Kebiasaan Baru
Ngidam
Nangis
Pelampiasan
Imutnya
Jodoh
Kecewa
Cantik Katanya
Jangan Manja Lagi
Kok Gini Sih?
Lelah
Terserah
Hm?
Rasa Apa Ini?
Sakit Luar Biasa
Shane Kecil
Anak Papa Katanya
Modus
Gak Lucu
Ada Apa Ini?
STOP
Grup Chat
Lagi dan Lagi
BEKA
BeKa Sudah Update
🎁GIVE AWAY TIME🎁
PENGUMUMAN GIVEAWAY
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 3 bagian 2
Extra Part 3 bagian 3
Tanya Dong, Jawab Yak
Extra Part 4
Extra Part 5
Extra Part 6
Extra Part 7
Extra Part 7 bagian 2
Extra Part 8
Extra Part 9
Extra Part 10

Extra Part 1

11.5K 509 133
By DNF_17

Aku sedang gelisah sore ini. Entah mengapa aku ingin cepat bertemu kak Shane. Rasanya ingin kak Shane cepat pulang dari kantornya, sungguh entah rasa apa ini.

"Duh kenapa sih ini..pagi tadi juga gakpapa" gumamku sambil menenangkan hatiku.

Aku berusaha melupakan hal itu dengan menyibukkan diriku dengan dedek kuki, tapi tetap saja rasanya hatiku tak enak. Aku sangat ingin kak Shane pulang sekarang.

"Ih pasti kalo aku suruh pulang sekarang kak Shane gak mau, akhir- akhir ini kan dia selalu pulang malam dari kantor" kataku menimbang- nimbang.

Aku sudah tidak bisa menahan rasaku, ku ambil ponselku dan ku putuskan untuk menghubungi kak Shane. Aku akan membujuknya agar mau pulang lebih awal.

Beberapa kali sudah aku menelpon tapi tak ada jawaban, aku sudah lelah namun aku akan memcobanya sekali lagi.

Iya Sayang? Ada apa?

Lama banget ih jawabnya

Maaf ya Sayang, tadi lagi meeting, hp nya aku tinggal

Hmm

Ohiya kenapa telepon?

(Aku mendadak diam dan susah untuk menjawabnya)

Sayang?

Sayang?

Kak Shane pulang sekarang yaa (pintaku, tiba- tiba suaraku melemah)

Loh Sayang? Kamu kenapa? Sakit? (Kak Shane nampaknya kaget dan terdengat khawatir.

Belum sempat aku menjawabnya, aku sengaja memutuskan sambungan telepon, aku melakukannya biar kak Shane cepat pulang. Sempat beberapa kali kak Shane menelpon kembali tapi aku tak mengangkatnya.

***

Aku sudah memandikan sekaligus menidurkan dedek kuki, aku sudah menitipkannya pada mama Gina, begitu juga dengan Airin. Jadi sore ini hanya ada aku di kamar. Aku sudah bersiap- siap, aku memoles wajahku secantik mungkin. Aku memakai gaun terbaikku, pokoknya malam ini aku ingin berduaan dengan kak Shane. Aku ingin mengajaknya jalan- jalan keluar.

Hatiku tambah gelisah, mengapa kak Shane tak pulang- pulang. Sepertinya dia khawatir tadi, harusnya dia pulang. Aku masih berada di dalam kamar sibuk memilih heels yang cocok untukku pakai.

Tak lama kemudian, terdengar langkah seseorang menaiki tangga dengan cepat.

CEKLEK

"Sayang? Hosh hosh hosh" kak Shane nampak terengah- engah.

Bukannya menjawab aku malah terdiam menatap wajah kak Shane dengan keringat yang ada di pelipisnya.

"Loh sayang, dedek kuki mana?"

"Sayang, aku tanya dari tadi, kenapa kamu bengong aja?"

"Eh eh iya, dedek kuki ada di kamar mama" aku tersadar dan menjawab pertanyaan kak Shane.

Kak Shane mendekat dan berdiri di depanku duduk.

"Terus kenapa kamu telepon tadi Sayang? Kamu sakit?"

"Enggak" aku menggeleng pelan.

"Huft, kamu gimana sih Sayang? Aku udah ninggalin klien aku di kantor tadi, aku kira ada apa- apa, kamu tuh aarghhh" nada kak Shane agak meninggi.

"Maaf kak"

"Yaudah aku balik kantor"

Aku tak menjawabnya lagi, moodku benar benar hancur. Kak Shane pergi begitu saja, mungkin memang dia sedang sangat sibuk.

"Awwwwww aduh" Aku berniat berdiri tapi karena heels yang belum benar terpasang, membuat kakiku goyah dan jatuh.

"Aduh nyeri banget, udah lama gak pakek heels gini nih, aww" kataku sambil mengelus pelan kakiku. Aku masih terduduk di lantai.

CEKLEK

Ternyata kak  Shane yang masuk ke kamar lagi, aku tak menoleh padanya sedikitpun.

"Sayang, hp aku ketinggalan, ohiya aku pulang malem banget ya hari ini" katanya sambil mengambil ponselnya diatas tempat tidur.

Aku tak menjawab sama sekali perkataan kak Shane. Aku terlanjur kesal padanya.

"Sayang? Kok kamu diem aja sih"

"Iya iya kak Shane, udah sana berangkat, kasihan kliennya nunggu lama ntar" kataku mengiyakan supaya cepat.

"Kamu lagi ngapain sih? Kok duduk di lantai?"

"Gakpapa, udah sana pergi kak"

"Yaudah, kamu gak mau salaman sama aku dulu? Gak mau lihat aku dulu? Aku pulang masih lama loh"

"Enggak, tadi aja pergi tinggal pergi, udah biasa juga kamu pulang malem terus"

"Sayang"

"Iya udah sana ih, katanya keburu ditunggu"

"Ya lihat aku dulu kenapa? Masa daritadi dipunggungin?"

Aku terpaksa mencoba berdiri sambil berpegangan pada tepi ranjang.

"Awww eh eh eh"

Aku hampir saja jatuh lagi, tapi kak Shane menahanku.

"Sakit?" tanyanya sambil menatapku dalam dalam.

"Enggak" Aku meneggakkan badanku, walaupun kakiku sakit.

"Jangan bohong"

"Beneran, udah sana pergi"

"Kamu dandan cantik banget gini mau kemana?"

"Gak kemana- mana, udah sana pergi ah kak Shane"

"Beneran?"

"Iya"

"Jangan- jangan kamu mau ketemu bos Farhan?"

"Enggak"

"Jangan bohong sayang"

"Ihh aku gak bohong"

"Terus ini kenapa pakek gaun juga?"

"Ihh kak Shane hikss hikss" kini aku berpegangan pada badan kak Shane sebagai tumpuan, sakit di kakiku bertambah. Aku geram sekali padanya yang terus saja bertanya.

"Loh kok nangis?"

"Sebel ah, kaki aku keburu sakit, udah sana pergi ah, aku mau duduk hikss hikss"

GREEPP

"Kalau sakit tuh bilang" ujar kak Shane sambil menidurkanku di ranjang.

"Iya udah sana pergi kak"

"Okee"

"Kak Shane?"

"Apa?"

"Boleh minta tolong? Ambilin dedek kuki dari kamar mama ya, sepi banget kalo sendirian di sini"

Kak Shane tak menjawab, dia langsung keluar menuju kamar mama Gina.

Tak lama kemudian kak Shane masuk lagi tapi tak membawa dedek kuki.

"Kak Shane? Dedek kukinya mana?"

"Di kamar mama"

"Loh kan aku minta tolong di bawain kesini"

Bukan menjawab pertanyaanku, kak Shane malah mengganti kemejanya dengan kaos.

Kak Shane berjalan ke arahku, naik ke atas tempat tidur dan duduk bersandar di sampingku tidur.

"Kak?"

"Hm?"

"Kenapa malah ganti baju?"

"Gakpapa"

"Hm"

Beberapa menit berlalu tapi hanya keheningan yang ada. Aku hanya diam saja begitu juga dengan kak Shane yang fokus dengan ponselnya.

"Mau kemana?" tanya kak Shane saat aku mulai beranjak dari tidurku.

"Hapus make-up, gerah"

"Udah udah di sini aja, aku ambilin aja" cegah kak Shane.

Kak Shane turun dan menuju meja rias.

"Yang mana?" tanyanya.

"Itu yang botolnya warna biru putih, sama kapasnya sekalian kak" aku duduk di atas tempat tidur sambil memberi petunjuk

"Yang ini?" Tanyanya sambil menunjuk botol parfum.

"Ihh bukan yang itu kak, sampingnya, itu kan parfum, ituloh yang ada tulisannya make-up remover"

"Iya iya, aku kan gak tau sayang"

Setelah beberapa kali salah, kak Shane akhirnya berhasil membawakannya padaku.

"Ini"

"Makasih kak"

"Kak Shane beneran gak ke kantor lagi?"

"Gak"

Kak Shane mengambil notebook di atas meja lalu dia kembali duduk di sampingku.

Kak Shane selalu saja seperti ini. Dia sibuk sekali dengan pekerjaannya sekalipun itu di rumah.

Aku memperhatikan kak Shane dari samping. Dia terlihat serius sekali.

Duh suami suami, kenapa tambah ganteng gini sih tiap hari, kamu bikin aku gila kak, aku tiap hari di rumah selalu kepikiran kamu, aku khawatir sekaligus takut kalo ada cewek gatel yang gangguin kamu

Aku memang tidak bisa bohong, kak Shane teramat tampan di mataku. Bahkan saat dia mengenakan kaos putih tipis seperti saat ini ketampanannya bertambah berkali- kali lipat. Aku sampai tidak kedip melihatnya. Aku sungguh kangen kak Shane.

Kak Shaneee, Ocha kangen, pengen peluk


"Kamu ngapain ngelihatin aku gitu banget?" tanya Kak Shane, sepertinya dia merasa jika kuperhatikan terus menerus.

"Ahh enggak"

Aku memainkan ujung- ujung rambut kak Shane gemas.

"Lucu" gumamku pelan

"Kamu tuh kenapa sih Sayang?" tanyanya tanpa menoleh padaku dan terus mengetik.

Melihatnya sibuk seperti itu aku juga kasihan. Di rumah saja dia harus memikirkan kerjaan. Mungkin lebih baik kak Shane kembali ke kantor, jadi aku tidak akan menambah pikiran kak Shane.

"Kak Shane, kalo kak Shane mau ke kantor, Ocha gakpapa kok, dikerjain di kantor aja"

"Hm???"

"Kak Shane kalo mau ke kantor gakpapa" aku mengulanginya lagi.

Kak Shane diam lama, dia tampak serius memperhatikan ketikan di notebooknya.

"Apa Sayang? Kamu tadi ngomong apa?"

"Kak Shane kalo mau ke kantor, Ocha gakpapa"

"Yakin?"

"Iya, tapi dengan satu syarat"

"Apaa?"

Aku diam sejenak, aku berpikir- pikir lagi untuk mengatakan keinginanku. Aku sedikit malu mengatakannya.

"Apa sayang?"

"Ocha pengen peluk kak Shane, Ocha juga pengen senderan di sini sebentar, sekali aja, please" kataku sambil menunjuk dada kak Shane.

"Hahahaha kamu ini kenapa sih?"

"Aku kangen, soalnya pasti kalo kamu pulang malem banget, aku udah tidur"

"Yaudah sini"

Aku langsung menghamburkan badanku, rasanya nyaman sekali, aku sangat suka. Kak Shane merengkuhku sambil menepuk lenganku perlahan.

"Sayang?"

"Iya?"

"Gakpapa, aku kira kamu tidur"

"Udah kak, sekarang kak Shane pergi sana ke kantor" saat aku hendak melepaskan pelukanku, kak Shane malah menahanku.

"Aku pengen di rumah aja, biarin dikerjain Raka aja ntar"

"Jangan gitu kak, udah sana pergi"

"Gak mau, aku juga kangen kamu Sayang"

Cup

"Hehehehe, tapi nanti kasihan Raka"

"Biarin hahaha"

"Kamu jahat hehe"

"Gakpapa yang penting kamu suka"

Aku tersipu malu, aku sungguh senang hari ini.

Hai hai hai semuanya...
Pada kangen sama KAK SHANE & OCHA gak sih, aku kangen coba😭, makanya aku bikin extra part ini.
Entahlah pokoknya lagi pengen nulis cerita mereka berdua aja hehe

Kalian gimana nih? Comment yaaa























Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 1K 42
[CERITA INI DIIKUTKAN DALAM EVENT GREAT AUTHOR FORUM SSP X NEBULA PUBLISHER] "Jangan membenci seseorang terlalu dalam. Soal perasaan nggak ada yang t...
8.5K 973 40
Baca Season 1 dulu, baru yang kedua. Karena ceritanya nyambung, oki doki.. Daizy dan Aldafi sudah mencapai hubungan yang baru, hubungan yang sama-sam...
8.4M 177K 39
Aku tidak pernah memikirkan tentang pernikahan karena aku baru saja memasuki tahap awal kuliah. tetapi perkataan orang tuaku ini membuatku mau tidak...
81.3K 1.8K 43
LDR??? Bagaimana rasanya menjalani hubungan LDR??? Sungguh berat bukan??? Itulah yang dirasakan Jhidan dan Keylia. Ujian demi ujian terus melanda hub...