ORKANOIS (END)

Par KacangMas

17.5K 1.6K 481

Ini adalah kisah yang 'gila'. Bagaimana tidak? Kisah ini bercerita tentang seorang siswa SMA bernama Maraby... Plus

-(00)- Prolog Bab 01 (Maraby)
(01) Bully
(02) Menolong
(03) Orkanois
(04) Masa Lalu
(05) Mehdiard
(06) Sayap Putih
(07) Pedang Slaz
(08) Karena
(09) Aku Datang
(10) Mysteries of the Universe
(11) Berita
(12) Pembantai
(13) Galang
(14) Eksekusi
(16) Kebangkitan
(17) Mencari
(18) Hujan Sang Penipu
(19) Terjun - [[akhir bab Maraby]]
-(00)- Prolog Bab 02 (Orka)
(01) Raja Orma
(02) 12 Kesatria
(03) Kedatangan
(04) Hellios
(05) Kekuatan
(06) Duel Angkasa
(07) Perang Mehdiard
(08) Keruntuhan
(09) Kiamat
(10) Sampai Di Sini (end)
Epilog -Potongan Semesta
(Bonus Cerita - 01) Lubang Kehidupan
(Bonus Cerita - 02) Satu-Satunya Cara
(Bonus Cerita - 03) Misi Mulia

(15) Korup

353 38 4
Par KacangMas

Mysteries of the Universe, episode 46.

"Oke, akhirnya kita ada di penghujung video kali ini. Tapi sebelum ditutup, saya mau bacakan komen epic, nih," ucap Galang.

"Kak Galang, request misteri hilangnya uang rakyat dong!"

<><><>

Detik jarum jam berdetak keras memecah hening, menunjuk pukul 2 malam. Ibu Mar sudah terlelap di ranjangnya tanpa menyadari aksi yang akan dilakukan oleh Mar, Orkanois, dan Galang yang masih berkumpul di kamar Mar.

"Roffi Ratfasanja, adalah bupati dua periode yang kucurigai atas pencucian dana sebesar 1.1 milyar rupiah. Kecurigaanku berawal dari banyaknya jalan di daerah pinggiran desa yang sudah 7 tahun tidak diperbaiki. Begitu banyak lubang sebesar kolam ikan dan tidak adanya lampu jalan, menyebabkan sering terjadinya kecelakaan, dan tak sedikit korban nyawa melayang," jelas Galang.

Tiba-tiba Orkanois melihat ke arah Mar. "Bukankah jalan rusak menjadi penyebab mengapa adikmu ... tertindih truk yang tiba-tiba terbalik?"

"Baik! Orkanois, bersiap bawa orang berengsek itu," ucap Mar.

Wajah Galang mendadak berubah ragu dan berkata. "Namun, ada satu masalah."

"Apa?"

"Aku nggak punya bukti-bukti yang kuat," ujar Galang.

"Bukti? Nggak perlu. Kita buat dia mengaku. Semuanya bisa dilakukan oleh Orkanois. Ya nggak, Orka?" ujar Mar.

"Ya," jawab Orkanois seraya menunjukkan kabel di balik zirahnya.

"Apa kau akan menyiksanya sampai dia mengaku?" tanya Galang.

"Menyiksanya? Nope! Kita buat dia mengaku aja, bertanya seperti biasa. Contohnya kayak gini."

Mar mengepal tangan dan tubuhnya dicondongkan ke depan. "Gaza, mengapa tadi diam-diam kau mengirim lokasi ke ayahmu? Pak Tura," tanya Mar.

"Itu karena aku dari awal udah bekerja sama dengan ayahku, untuk menangkapmu," jawab Galang.

"Jadi, kau berbohong ketika mengatakan ingin bergabung dengan kami?"

"Ya. Aku rasa kalian terlalu overpower dalam menegakkan keadilan. Sejatinya penjahat adalah orang yang sudah tidak mempunyai kontrol dan batasan atas kekuatannya," jawab Galang.

Sementara itu dalam pikirannya Galang. "Apa? Apa yang sedang terjadi? Kenapa mulutku nggak bisa dikendalikan? Kenapa aku mengaku? Mengapa dia tahu namaku? ... Ah! Si Monster itu juga sewaktu awal bertemu, dia sudah tahu namaku."

Galang akhirnya menyadari ada sesuatu yang menyentuh kepalanya, dan itu adalah kabel Orkanois.

"Setelah aku melumpuhkan pria yang ada di kamarmu, aku mendapatkan informasi dari kepalanya, berupa namamu dan rencanamu sebelum siarang langsung di youtube tadi," ujar Orkanois.

"Orka memberitahuku lewat telepati soal rencamu," ujar Mar.

Mar sedang mengutak-ngatik laptopnya.

"Orka, cukup! Kau boleh melepas kepalanya," ujar Mar mengangkat tanga kanannya.

Gaza menghela napas dengan wajah tecengang dan mata terbelalak. "Hah .... Kalian, apa kalian nggak sadar telah merusak sistem kehidupan?" tanya Gaza.

"Yang ada kami sedang memperbaiki kehidupan. Bumi kelak akan berterima kasih padaku, karena menyembuhkannya dari virus yang mengidap lama di tubuhnya. Setelah rusak, ya tinggal diperbaiki," jawab Mar.

"Kau pikir dirimu pahlawan? Dengan kekuatan yang berlebihan ini, dunia akan menentangmu! Kaum manusia akan mengutukmu! Kalau kayak gini, apa bedanya kalian dengan teroris?!?" teriak Gaza seraya mengangkat hp, bermaksud menghubungi ayahnya.

Mar mencekik Gaza dan berbisik kepadanya, "asal kau tahu ... aku bukan manusia!" Mar mengambil hp milik Gaza dan meremukannya.

"Orka! Kau ikat Galang dan buat dia pingsan! Lalu pergi ke kamar ibuku, dan buat Ibu terus terlelap! Bawa mereka ikut dengaku!" suruh Mar menunjuk-nunjuk Orkanois.

Orka menyanggah. "Hey! Sejak kapan kau memimpin? Aku tidak akan mematuhi selain atasanku. Harga diri ras Teep jauh lebih tinggi dari Mehdiard–"

Mar melempar Gaza ke Orkanois dan berkata, "Kita nggak punya banyak waktu. Polisi akan mengepung rumah ini. Cepat!" Mar membawa laptopnya dan segera membuat portal teeporth.

Sementara itu di luar rumah sudah berjejer 5 mobil polisi yang mengepung. Orkanois menggendong ibunda Mar yang tertidur lelap dan menggusur Gaza yang pingsan dalam keadaan terikat menuju portal. Kemudian tak lama, rumahnya pun berhasil didobrak dan digeledah oleh pasukan polisi.

"Pak! Mereka sudah pergi," lapor dari bawahan Pak Tura.

"Arrhhkhh!" Pak Tura meninju pintu rumah dengan keras. "Gaza, maafkan, Bapak!"

"Pak! Kami hanya menemukan ini." Bawahannya menemukan hp Gaza yang remuk.

"Sial kau keparat! Aku akan menemukanmu ... dan meremukanmu," ucapnya kesal.

Pak Tura menyuruh bawahannya untuk mengamankan rumah Mar.

<><><>

Percikan lingkaran biru terbuka di tepi jalan. Mar membuka portal teleportasi yang terhubung langsung ke depan rumah Bupati Roffi Ratfasanja.

"Untunglah, aku sempat membuka street view dan melihat rumah besar koruptor ini," ucap Mar di hadapan rumah mewah cat putih, warna pada jendelanya di cat emas, luasnya sekitar 30 x 40 meter persegi, mempunyai tiga lantai, di lindungi oleh pagar tinggi dengan arstitektur bata merah, serta terparkir dua mobil mewah di depan garasinya.

"Nggak nyangka, kerja cuma jadi bupati, bisa dapet rumah semewah ini?" celoteh Mar.

"Mereka yang datang mengepung rumahmu, adalah penjaga Bumi?" tanya Orkanois.

"Tidak, mereka hanya aparat kepolisian. Tugasnya melayani masyarakat dan, ah! Sudah lupakan! Aku lagi nggak mood menjelek-jelekan orang lain," jawab Mar seraya mengeluarkan sayap.

Mar terbang bersama Orkanois yang masih menggendong ibu dan menjinjing kaki Gaza ke balkon atas lantai tiga. Mar mengintip ke jendela, lalu ia membuka portal dari luar ke dalam ruangan yang tidak dinyalakan lampunya, dan mereka semua pun masuk.

Orkanois membaringkan ibu Mar di sofa merah dalam ruangan yang penuh dengan hiasan dinding berupa lukisan-lukisan yang ditaksir bernilai jual tinggi. Sedangkan Gaza, hanya diikat di tiang rumah. Sementara itu, Mar mengecek seisi ruangan yang hanya diisi oleh barang-barang yang membuat orang biasa iri jika melihatnya. Semua aset seperti televisi, peralatan dapur, bahkan ada ruang gym di sana terlihat baru dan bermerk.

Akhirnya setelah keliling ke sana kemari, ia menemukan kamar yang diisi oleh pria gemuk tertidur pulas dengan istrinya yang cantik di kasur.

"Orka, aku menemukan 'tikusnya'," ujar Mar.

Orkanois membawa pria dengan piyama biru itu dan menjaganya untuk tetap terlelap, ia juga menyentuh kepala istrinya, membuatnya terus terlelap di ranjang. Lalu bupati itu dibuat duduk oleh Orka di sofa tengah rumah.

Mar membuka laptop di meja depan kursi bupati yang dibuat duduk dalam keadaan tertidur, lalu membangunkan Gaza, dan bertanya, "Gaza, berikan akun dan password youtube-mu!"

"Kau, kau nggak akan pernah mendapatkannya, Monster!" balas Gaza.

"Gaza, baru sebentar aja udah pikun. Lupa bahwa tadi kita udah memanipulasi pikiranmu? Berikan ... atau Orkanois sendiri yang mengambilnya dari otakmu!" gertak Mar.

"Cih! . Password: whyyoualwayshiding," ujar Gaza.

"Oke! Lihat, channel-mu! akan lebih berguna jika digunakan untuk hal ini." Lalu Mar memencet tombol 'Live Streaming'.

Posisi kamera laptonya menghadap ke arah Bupati Roffi yang perlahan mulai terbangun dengan badan terikat tanpa baju.

"Tes! Tes! Udah mulai merekam, yah? Oke. Hallo Moturs sejati atau apalah itu. Maaf, aku minjem channel ini dari sahabatku, Galang. Oh, iya, bagi yang belum tahu nama aslinya, namanya ternyata, Gaza Erlang. Simpel ternyata, Galang dari Gaza Erlang," ujar Mar yang hanya terdengar suaranya saja di video itu.

Dari arah kiri, Gaza berteriak. "Aku bukan sahabatnya. Dia musuh umat manusia. Hentikan siaran itu, Monster!"

"Kalian dengar? Gaza begitu bersemangat akan acara ini."

Pak Roffi sepenuhnya membuka mata dan terkejut kala melihat dirinya sedang diikat.

"Kalian lihat di depan sana? Ada om-om gendut yang lagi diikat. Mungkin sebagian ada yang kenal. Bagi yang nggak tahu, dia adalah bupati di Kabupaten Rancah. Sebelumnya maaf yah, pak Roffi, acaranya mendadak gini. Acaranya simpel kok. Pak Roffi tinggal jawab, dan akan ada 'hadiahnya' jika jawabannya benar," ujar Mar.

Kabel Orkanois sudah dipasang di kepalanya dan Mar pun mulai bertanya, "Pertanyaan pertama. Di tanggal berapa Pak Roffi mencuri uang perbaikan jalan di desa-desa?"

"Tanggal 8 bulan Agustus, 6 tahun lalu," jawabnya.

"8 x 6 sama dengan?" tanya Mar.

"48."

Mar mengeluarkan pedang slaz, menyuruh Orkanois melepaskan kabel dari kepala bupati, dan berkata, "selamat! Jawaban anda benar! Anda berhak mendapatkan 48 tusukan di perut."

Ekspresi bupati pun berubah tercengang, menangis, dan merintih dengan pedihnya. Yang melihat siaran itu mencapai 40.000 lebih. Padahal Mar melangsungkan siarannya pada pukul 4 Subuh, hari Kamis tanggal 23 April. Viewers ini juga sekaligus menjadi saksi akan kebrutalan Mar menyiksa koruptor itu.

"Apa itu perlu?" tanya Orkanois.

"Sangat diperlukan. Mereka sudah merampas uang rakyat. Hukuman ini bahkan aku rasa kurang," jawab Mar dan menutup kamera dengan buku.

Orkanois membersihkan jasad koruptor itu dan memasukkannya ke dimensi Teeporth.

Mar membuka kembali kameranya setelah Orkanois selesai. Posisinya membelakangi kamera sambil memegang pedang slaz di tangan kirinya dan melanjutkan. "Oke, Guys! Sebelum saya tutup, saya mau kasih peringatan ke 'tikus' lainnya. Sebenarnya masih ada pilihan. Pertama, kalian ngaku dan menyerahkan diri. Atau kedua ... menunggu kami berkunjung ke rumah Anda dengan kuis lainnya."

Mar menutup siaran itu.

Gaza terus berusaha melepas ikatannya walau itu semua percuma. "Keparat. Bajingan! Bukan gini cara mainnya! Kau, selama ini kau membunuh dengan cara seperti itu, hah?!?" Emosi Gaza meluap-luap.

"Nggak. Baru kali ini," jawab Mar santai.

Mar melihat Orkanois yang sedari tadi diam saja. "Tumben. Biasanya paling berisik."

"Mar. Ada sesuatu dalam diriku. Tapi aku tidak tahu itu apa," jawab Orkanois.

"Mungkin, hati nurani? Ahhahaha, nggak mungkin," guyon Mar.

"Tidak, aku serius. Ada sesuatu dalam diriku yang terus berusaha keluar," balas Orkanois.

Mar melanjutkan, "Hum. Mungkin itu–"

"MARRAA!" teriak ibunda Mar yang sudah terbangun. Raut wajahnya dipenuhi oleh kerutan pedih, sesudah ia mendengar ucapan Gaza bahwa Mar adalah pembunuh.

"I-ibu?" tanya Mar heran, mengapa ibunya bisa terbangun.

Seketika itu juga,Orkanois segera menyembunyikan dirinya ke dalam dimensi teeporth.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

1.9M 149K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
1.1M 106K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...