ODE TO YOU

By Arqha_

76.6K 13.3K 2.7K

NCT LOKAL #1 Kehidupan Yerisha Sagara begitu sempurna, memiliki papa dan mama yang menyayanginya, memiliki se... More

OTY. Ode dan Yerisha
OTY 02. Malam Bersama Ode
OTY 03. Liburan (Katanya)
OTY 04. Sore itu di Pantai
OTY 05. Liburan Terburuk
OTY 06. Tentang Ode yang Tak Diketahui Yerisha
OTY 07. Perjanjian Ode dan Yerisha
OTY 08. Martabak
OTY 09. Cowok Idaman Yerisha (Katanya)
OTY 10. Seseorang yang Ditunggu
OTY 11. Congratulation Yerisha
OTY 12. Chit Chat
OTY 13. Perlahan Membuka Diri
OTY 14. Memulai
OTY 15. Herjuno Denandra
OTY 16. Time Slip
OTY 17. Teka-Teki Hati
OTY 18. Balkon Rumah
OTY 19. Your Birthday
OTY 20. Party
OTY 21. Mari Bertemu
OTY 22. Bertemu Denganmu
OTY 23. Hidden
OTY 24. Perlahan Luntur
OTY 25. Obstacle
OTY 26. Fans Baru
OTY 27. Setiap Orang Memiliki Luka
OTY 28. Sunday Morning
OTY 29. Sembunyi-Sembunyi
OTY 30. Canggung
OTY 31. Berdebar Tanda Jatuh Cinta?
OTY 32. Sephia
OTY 33. Your Day
OTY 34. Kenyataan yang Menghentak
OTY 35. Pertanyaan yang Belum Terjawab
OTY 36. Kejujuran
OTY 37. Obrolan
OTY 38. Fakta Yang di sembunyikan Herjuno
OTY 39. Kehilangan yang Menyakitkan
OTY 40. Sebuah Janji
OTY 41. Teka-Teki dari Ode
OTY 42. Tak Terduga
OTY 43. Ode, Yerisha, dan Perasaan
OTY 44. Sebuah Batasan
OTY 45. Arti Herjuno Bagi Yerisha
OTY 46. Pertemuan
OTY 47. Januar Wijaya
OTY 48. Can We....?
0TY 49. Arti Yerisha Bagi Herjuno
OTY 50. Kalau Cinta Bilang
OTY 51. Syair Untukmu
OTY 52. Fans
OTY 53. Surat dari Vee
OTY 54. Badai yang Tak akan Berlalu
OTY 55. Perjalanan Baru
OTY Special Chapter 1: Best Part
OTY Special Chapter 2: Keputusan Tersulit
OTY Special Chapter 3: Festival Tanabata
OTY Special Chapter 4: Maaf, Maaf, Maaf
OTY Special Chapter 5: Hari Penting (END)
Special Chapter line 99. Sepenggal Kisah Empat Sekawan
Jani dan Empat Sekawan

OTY 01. Aku Membencimu

4.9K 570 68
By Arqha_

P L A Y L I S T

Who Are YouSam Kim ( Cover by Xiaojun WayV)

Where I am. Who I am. I’m trapped in this bitterness. A lot of people walked past me. This place is where everyone just walked past me. Where I amWho Are You ( Sam Kim)

Sebulan lalu, papa dan mamanya pergi ke luar kota dengan terburu-buru. Sudah biasa ditinggal sendiri, ia tak merasakan ada yang aneh dengan kepergian kedua orang tuanya. Papa dan mamanya, tak jarang pergi ke luar kota, entah untuk urusan pekerjaan, mengunjungi saudara atau alasan lain.

Ia tak sadar kepergian mama dan papanya hari itu adalah awal mula kehidupannya yang tentram terganggu.

Mama dan papanya pulang beberapa hari kemudian dengan wajah menyiratkan kelelahan efek perjalanan ke luar kota. Ia mengharapkan oleh-oleh malam itu, misal lumpia Semarang semisal kedua orang tuanya dari Semarang atau getuk goreng dari Banyumas.

Harapannya pupus saat seorang pemuda memasuki rumah. Sosok asing itu tersenyum ke arahnya, begitupun dengan kedua orang tuanya. Walau gurat kelelahan masih terlihat, senyuman mereka membuat perasaannya tak nyaman.

"Risha, kenalkan ini Ode," ucap sang mama dengan senyum mengembang dan pancaran mata bahagia.

Yerisha hanya terdiam, tanpa berniat menerima uluran tangan pemuda itu. Siapa namanya tadi? Uda? Odading? Ah Ode, akhirnya Yerisha ingat.

"Mulai sekarang ia akan tinggal di sini."

Otaknya masih sibuk mencerna maksud ucapan sang mama. Yerisha mendongak, saat itulah ia menyadari rona bahagia terpancar di wajah papa dan mamanya.

"Ode adalah kakakmu."

Dunia Yerisha bagai jungkir balik mendengar ucapan mamanya yang dengan bahagia mengatakan bahwa pemuda di hadapannya itu adalah kakaknya.

Kakak?

Bagaimana bisa?

Selama hampir dua puluh tahun, ia adalah putri satu-satunya Abrar Sagara dan Ratna Abigail. Ya, dia anak tunggal. Jadi, mana mungkin ia memiliki kakak?

Yerisha benci. Benci sekali dengan Ode. Kalau dia bisa meminta satu saja permintaan pada Jin milik Aladin maka tanpa ragu ia akan meminta Ode tak pernah hadir dalam kehidupannya.

Kebencian Yerisha kian bertambah, saat acara pesta anniversary kakek dan nenek Sagara, papa dan mama membawa serta Ode, dan bahkan dengan bangga memperkenalkan lelaki itu pada seluruh keluarga besar Sagara bahwa Ode adalah putra tertua mereka dan merupakan bagian dari keluarga besar Sagara. Keluarga besar Sagara malah menerima Ode dengan senang hati, mereka terlihat begitu antusias dengan keberadaan Ode, tak ada satupun curiga dengan kemunculan secara tiba-tiba Ode dan identitas asli pemuda itu. Atau sebenarnya hanya dirinya yang tidak tahu siapa Ode sebenarnya? Ralat—tidak ingin tahu lebih tepatnya.

Menyebalkan, tentu saja.

"Jadi, Risha. Kak Ode tuh..." ucap Saelin berhenti sebentar sambil memperhatikan Yerisha yang mondar-mandir membuat ia yang melihat langsung pusing."Ode tuh beneran kakak kamu?"

Sorot mata Yerisha berkilat marah menatap Saelin dengan tajam, membuat gadis berambut panjang sepunggung itu mencebikkan bibir, bersiap pura-pura menangis kalau Yerisha marah.

"Aku anak tunggal, aku nggak punya kakak."

"Tapi Tante sama Om tadi memperkenalkan kak Ode ke seluruh keluarga besar."

Yerisha sedikit terusik mendengar Saelin memangil lelaki itu dengan sebutan 'kak', ya walau memang Ode setahun lebih tua dibandingkan Saelin. Tetap saja, Yerisha tak suka mendengar panggilan akrab itu. Sampai detik ini saja, Yerisha ogah memanggil 'kak' pada Ode. Pertama, Ode lahir tiga bulan lebih dulu darinya. Kedua, Ode bukan kakaknya, tak akan pernah menjadi kakaknya lebih tepatnya.

"Bodo amat. Yang jelas Ode bukan kakakku. Titik," tegas Yerisha sengaja memberi penekanan dalam tiap kata-katanya.

"Astaga, Risha. Kamu menyeramkan."

Yeri mengabaikan ucapan Saelin, dan memilih duduk di sofa, sebelah sepupunya itu.

"Tapi, Yer. Aku sedang berpikir nih kok bisa om dan Tante punya anak lagi. Dan setelah kupikir-pikir, mungkin nggak sih kalian tuh sebenarnya kembar, terus karena ada sesuatu hal kak Ode dipisahkan dari kalian."

Pemikiran macam apa itu? Rasanya Yerisha ingin menutup mulut sepupunya itu dengan sepotong cheese cake yang ada di meja.

"Kembar? Nggak mungkin. Aku dan Ode nggak mirip sama sekali."

"Iya juga sih. Tapi kan ada kembar tidak identik, Yer."

"Aku sangat yakin kami nggak kembar," tegas Yerisha, terlebih ia merasa tak memiliki ikatan batin apapun dengan pemuda itu.

"Atau mungkin...." Saelin mencondongkan tubuhnya ke arah Yeri."Ode itu anak haram dari hasil hubungan gelap om?"

Saelin sengaja menurunkan volume suara agar tak terdengar anggota keluarga Sagara yang lain.

Bukannya Yerisha tak pernah berpikir ke arah sana hanya saja ia tak berharap kalau itu benar.

Selama ini, papa yang dikenalnya sangat menyayangi mamanya, mana mungkin sih papanya berselingkuh.

"Nggak. Nggak. Papa nggak seperti itu," kilahnya sekali lagi.

"Tapi Yer...."

"Terserahlah. Tapi aku nggak percaya papa seperti itu. Papa sangat menyayangi mama." Yerisha bersikeras papanya tak mungkin berselingkuh. Papa mamanya selama ini begitu harmonis.

Tapi entahlah, Yerisha mulai ragu.

Terlebih karena lelaki itu. Ode.

***

"Kamu kenapa di sini?"

Yerisha terlonjak kaget saat berusaha mengendap-endap ke arah dapur untuk mencari makanan di kulkas ia malah kepergok oleh seseorang. Saat makan malam ia enggan turun ke bawah, terlebih hanya ada dirinya dan Ode di rumah. Papa dan mamanya ada acara MT perusahaan di Bali. Yerisha malas kalau hanya berdua saja makan malam bersama lelaki yang sampai detik ini enggan ia anggap sebagai kakak. Sehingga saat dini hari, perutnya malah keroncongan, meminta untuk diisi.

Yerisha mengabaikan pertanyaan Ode, dan memilih melanjutkan tujuan awalnya ke dapur untuk mencari sesuatu.

Ode hanya menghela napas, cukup sabar untuk menghadapi keacuhan gadis itu padanya. Sejak awal ia menginjakkan kaki di rumah, tatapan penuh kebencian Yerisha seolah menjadi rutinitas sehari-harinya.

Pemuda itu memandang sebentar ke arah dapur, sebelum kemudian memilih menuju ke arah tangga untuk kembali ke kamarnya yang berada di lantai dua, tepatnya di samping kamar Yerisha.

Sementara Yerisha mengambil kue dan banyak buah-buahan dalam pelukannya dan membawanya ke kamar. Kalau ada mamanya, ia pasti kena omel karena makan di kamar. Mumpung sang mama tak ada, ia mencoba menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin.

Yerisha sedikit kesusahan saat membuka gagang pintu, butuh lima menit sampai pintu kamarnya terbuka. Dengan lincah ia memasuki kamar dan menutup pintu menggunakan punggung.

"Arghhhh!!!!!" pekiknya saat lampu di kamar tiba-tiba mati, membuatnya histeris dan menjatuhkan makanan yang berada di pelukannya.

Di luar rumah juga gelap, pertanda listrik mati tak hanya di rumahnya tapi juga rumah lain.

Yerisha meraba-raba sekitar, mencoba mencari pegangan yang bisa membantunya menuju kasur, tempat ponselnya berada. Gelapnya ruangan itu membuat Yerisha kesulitan berjalan.

Bukankah hidupnya begitu sial? Papa dan mamanya sedang pergi keluar kota, sementara ART dan supirnya yang kebetulan sepasang suami istri itu sedang izin menengok orang tua mereka yang sakit di kampung. Dan kini ia harus sendirian dalan kegelapan.

Kurang sial apalagi coba?

"Yer, Yerisha." Gedoran di pintu membuat langkah Yerisha terhenti.

Di balik pintu, Ode yang menggunakan senter dari ponsel tampak khawatir usai mendengar teriakan Yerisha.

"Ode," gumamnya memanggil nama lelaki itu.

"Yerisha, kamu nggak apa-apa kan?"

Nggak. Jelas Yerisha sedang tak baik-baik saja. Yerisha berada dalam kegelapan, yang membuatnya berpikir yang tidak-tidak semisal hantu atau monster tiba-tiba muncul.

"Yer, boleh aku masuk?" tanya Ode sedikit ragu setelah tak memperoleh jawaban apapun dari dalam.

Setelah menunggu jawaban Yerisha selama semenit, Ode memutuskan membuka pintu perlahan. Ia mengarahkan senter ponselnya ke seluruh penjuru kamar Yerisha yang gelap, mencari keberadaan gadis itu.

Ia perlahan masuk, mencari Yerisha. Ode nyaris terjengkang ke belakang saat tubuhnya ditubruk dari depan. Ode ingin membuka suara tapi diurungkannya saat mendengar isakan pelan dan pinggangnya di peluk dengan erat oleh Yerisha.

"Ode, aku takut."

Untuk pertama kalinya sejak sebulan di rumah itu, Yerisha Ashfeen Sagara mau berbicara padanya.

"Hiks, Ode aku takut. Sepertinya ada hantu." Isakan Yerisha kian kencang membuat Ode sedikit terkikik geli, bukan karena mengetahui gadis itu menangis, melainkan karena alasan Yerisha takut.

"Ada hantu di lemari. " Yerisha memeluknya dengan erat, sebelah tangannya menunjuk lemari besar di dekat meja belajar.

Ode sebisa mungkin menahan tawanya.

"Yer, nggak ada hantu di sana."

"Ada. Aku denger suara. Atau mungkin malah monster?"

"Yerisha, kita tidak sedang hidup di dunia seperti di film Monster Inc."

Ode terkikik lagi. Bisa-bisanya gadis itu berpikir di dalam lemari ada monster. Memangnya mereka berada di dunia seperti di film Monster Inc? Di mana monster akan keluar dari pintu untuk menakuti anak-anak.

"Ah, kamu benar, De. Aku yang terlalu berpikir yang enggak-enggak," jawab Yerisha menjauh dan mengelap airmata dengan punggung tangannya. Memalukan sekali menangis di depan orang yang ia benci.

-to be continued-

Please, berikan banyak cinta untuk work ini ya. Makasih

Continue Reading

You'll Also Like

503K 22.6K 62
Kisah tentang Abraham Elang Aleandro (21) yang jatuh cinta pada janda cantik bernama Alianna Agustine (30) walaupun usia keduanya terpaut 9 tahun tid...
6.7K 1K 24
Katanya kalau kita membuat seribu bangau, harapan kita akan terkabul. Campus Life | Romance Written on : 01 January-01 May 2023 ©Dkatriana
21.2K 6.3K 48
SUDAH TERBIT Kita memang mudah untuk jatuh cinta, tapi untuk menyatukan dua perasaan bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Begitu pula pada Mayra Ca...
4.8M 179K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...