Pejuang Cinta Allah.

Rismayn11 द्वारा

1.9K 108 4

Membahas tentang tantangan hijrah bersama teman seperjuangan, sebuah cerita dimana yang diceritakan pernah d... अधिक

Prolog.
Maafkan aku.
Ujian atau Rezki?
Minta maaf?
Calon Imam
Perbaiki ibadahmu.
Kepo yang terbayar.
berakhir.
Hidayah.

sholat sunnah.

389 15 2
Rismayn11 द्वारा



Seperti biasa, jika bel istrahat telah berbunyi tiga sahabat itu akan menuju satu tempat yang menjadi tempat menuangkan lelah mereka setelah bertarung dengan buku dan penjelasan guru, tempat itu adalah mushola sekolah. Namun kali ini, salah satu dari mereka memilih untuk mampir di kantin terlebih dahulu untuk membeli beberapa cemilan, sementara lainnya berjalan deluan.

Nabila Adhitya, nama yang cantik sesuai orangnya. Yang paling sabar diantara mereka bertiga, yang paling pesimis juga. Bersama Sitti Humairah, yang paling kalem dan yang paling pintar diantara mereka bertiga, jangan heran predikat anak emas guru ada di genggamannya. Kini mereka berdua sudah berada di dalam Mushola sekolah yang tidak terlalu ramai, maklumlah ini jam istrahat siswa-siswi akan memilih pergi di kantin terlebih dahulu, lagipula ini bukanlah jam sholat.

Sekitar lima menit kemudian, yang satunya menyusul. Rismayani namanya, yang paling keras kepala dan bawel, kadang bijak kadang ngoceh tentunya yang paling cerewet, eiiitss setelah Nabila Adhitya tapi.

"Assalamualaikum" ucap Risma memberi salam.

"waalaikum salam," jawab keduanya berwajah masam.

"eh? Ira kenapa?".

Siapapun akan mengajukan pertanyaan yang sama jika melihat keadaan Ira, ia seperti sedang dirundung keresahan padahal tadi baik-baik saja.

"tadi ketemu sama Arsyil," jawab Nabila.

"terus?"

"dia minta kepastian"

"kepastian apaan?"

"hedehhh pasti lupa lagi, kan? Arsyil kan suka sama ira daridulu, dia minta kepastian katanya kalau Ira terima dia jadi pacarnya bilang dari sekarang dan kalau nolak juga cepetan bilang, biar dia nggak rasa digantung!"

"oooh, yaudah terima aja Ra!"

"huss, kamu gila? Mau menjerumuskan sahabatmu dalam zina? Pacaran kan dosa, Risma!"

Risma cengengesan, "heheh, becanda ahh. Lu mah baperan amat"

"jadi menurut kalian saya mesti gimana? Arsyil itu baik sama saya, saya takut kalau nolak dia malah nggak mau tegur saya lagi" kata Ira bingung.

Risma dan Nabila berfikir sebentar, "jelasin aja Ra kalau kamu memang nggak mau pacaran, bilang juga kalau pacaran itu dosa biar dia juga tahu dan mengerti. Kalau perlu kamu jelasin ayatnya sekaligus, biar dia tambah paham dan nggak maksa-maksa kamu lagi buat jadian sama dia" kata Nabila menjelaskan.

"bilang juga, kalau serius nanti datang aja ke rumah temuin ayah kamu itu juga kalau batin dan hatinya udah beneran siap" lanjut Risma menambahkan.

"jangan, masih SMA kali Rismaa, kalau Arsyil beneran datang di rumah Ira trus ngelamar, gimana?"sela Nabila mulai auto panik.

"kan saya bilang 'kalau siap' nahh bocah tengil gitu mana berani ketemu langsung sama ayahnya Ira, lagian zaman sekarang itu laki-laki kebanyakan mental banci beraninya cuman bilang 'I love you, i miss you' coba diminta menghadap sama orang tua, lah mana berani!"

Nabila nampak cengengesan, "iya juga sih"

"trus?" Ira menyela.

"apa?"

"saya mesti gimana?"

"to-lak" jawab keduanya serempak.

"karena perkara hati, bukan hal yang bisa dijadikan permainan!" ucap lagi nabila bersamaan dengan Risma.

"tapi.."

"udaaah, ayo Dhuha sebelum bel masuk bunyi, intinya yah gitu tolak aja. Maksiat kok ngajak-ngajak" celoteh Risma mendapat anggukan setuju dari Ira dan Nabila.

"tumben tuh otak encer?" ledek Nabila.

"daridulu juga otak saya encer mba"

"iya-iyaa saking encernya jadi tumpah"

"udaaah, ngobrol mulu. Wudhu sana." perintah Ira tegas, yah namanya ketua kelas, mesti tegas.

Setelah menunaikan sholat Dhuha 2 rakaat, mereka bertiga lalu mengobrol kembali sambil menikmati cemilan yang dibeli Risma. Hingga bel masuk berbunyi mereka memutuskan untuk kembali ke-kelas masing-masing. Buat informasi saja, kelas mereka berbeda, Risma dan Nabila berada di kelas XII Ips 1 sementara Ira berada di XII Ips 2.

Risma dan Nabila, keduanya baru saja memasuki ruangan kelasnya. Ruangan yang begitu mengganggu karena terlalu ribut. Banyak orang yang bilang kalau kelas IPS adalah biangnya kenakalan, dimana semua perusuh sekolah berasal dari kubu Ips, ada juga yang bilang kubu Ips adalah anak buangan yang nilai-nya pas-pasan. Pemikiran seperti itu cukup miris dan bodoh, kenapa? Kalau anak IPS dianggap sebagai biang kerusuhan di sekolah-sekolah lalu kenapa pemerintah harus mendirikan jurusan ini, kenapa tidak mendirikan dua jurusan saja IPA dan BAHASA yang dinilai lebih membanggakan?. Sebenarnya apapun jurusannya itu tergantung pada individunya sendiri.

***

"sholat Sunnah Rawatib dulu" ucap Nabila sebelum memberikan mukenah yang diambilnya dari lemari Mushola untuk kedua sahabatnya.

Suasana Mushola masih lumayan sepi padahal sebentar lagi Adzan akan berkumandang, baru pengantar adzan yang terdengar. Meskipun begitu ketiganya ke Mushola lebih dulu agar bisa melaksanakan sholat sunnah rawatib mumpung suasana kelas lagi free.

Ira terlihat mengangguk, sementara Risma masih berfikir. "sholat sunnah Rawatib itu sebenarnya apa sih? Saya belum terlalu ngerti" tanyanya membuat aktifitas Ira dan Nabila yang sedang membuka kaos kakinya mendadak berhenti.

"belum ngerti?" tanya Ira mengulangi dan di respon Risma dengan sebuah anggukan.

"kemarin-kemarin sholat rawatib ituuu, kamu belum mengerti?" giliran Nabila yang bertanya dan mendapat anggukan yang sama dari Risma.

"Astaghfirullah!" spontan keduanya ber-istighfar sambil menggelengkan kepala.

"seharusnya kamu nanya dari kemarin-kemarin, kan jadinya kamu mengerjakan sesuatu tapi nggak tahu arti dan maknanya" komentar Nabila.

"lupaaa, heheh" jawab Risma dengan cengengesan.

"sholat Sunnah Rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah sholat Fardhu, atau dengan istilah Qobliyatan dan Ba'diah. Sholat ini lebih afdohl kalau dikerjakan di perantara Adzan dan Iqamah, ini hadisnya shohih lho" kata Ira

"kamu tahu nggak apa itu Qobliyatan dan Ba'diah?" Nabila yang menguji.

"tahu dooong. Qobliyatan sebelum dan Ba'dia sesudah, iya kan?"

"pinter! Terus jumlah rakaat keseluruhannya ada dua belas..."

"busyett banyak amat Ra"

"terbagi-bagi Rismaaa" sela Nabila lagi, "2 rakaat sebelum sholat subuh, terus 2/4 rakaat sebelum sholat zuhur, 2 rakaat setelah sholat zuhur, 2 rakaat setelah sholat Maghrib dan 2 rakaat lagi setelah sholat Isya, gituu" jelas Nabila mendapatan anggukan paham dari Risma.

"nah terus, sholat sunnah rawatib ini ada dua macam, pertama Shalat Sunnah rawatib Mu'akkad dan sholat sunnah ghairu mu'akkad"

"bedanya apa?"

Nabila menarik nafas panjang, "sunnah rawatib mu'akkad itu sangat dianjurkan untuk dikerjakan sedangkan yang rawatib ghairu mu'akkad itu enggak begitu dianjurkan, tapiii bukan berarti nggak di lakuin yah, kan makin banyak sujud lebih baik di mata Allah!"

"udah paham, kan? Yaudah sekarang wudhu sebentar lagi Adzan" kata Ira.

"wokeee boss" jawab keduanya serentak.

Ini namanya sahabat, yang mau mengajak dan mengajarkan ilmu agama kepadamu. Mau ber-hijrah bersama. Jenis sahabat seperti ini sangat jarang ditemukan, entah kenapa populasinya bisa hampir punah, padahal hal yang seperti inilah yang harus merakyat dimana-mana, agar bisa saling melindungi sesama umat, juga saling membahagiakan dunia dan akhirat. Jika kamu memiliki sahabat namun bukan seperti tipe itu melainkan sahabat yang hanya membuatmu happy-happy pada urusan dunia saja, coba ingatkan dan mengajak untuk sama-sama berubah tapi, jika dia membangkang dan mempertahankan ego-nya, tinggalkan saja dan cari sahabat yang bisa mendekatkanmu pada sang ilahi, berat memang tapi ini perkara akhiratmu, harus ditanggapi serius dan jika ada yang harus dikorbankan, ikhlaskan. Jika kau bingung mencari dimana coba cari di majelis-majelis, insyaa Allah kamu menemukannya.

"Saya menghafalkan 10 rakaat (sholat sunnah) dari Nabi S.A.W. yakni
2 rakaat qabliyah (sebelum) zuhur, 2 rakaat ba'diyah (sesudah) zuhur, 2 rakaat ba'diyah Maghrib, 2 rakaat ba'diyah Isya, dan 2 rakaatn qabliyah subuh". (HR. Imam Bukhari & Muslim)

***

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

564K 28.4K 58
❝ You are a Lair, Professor! ❞ I said as I slapped him across the face. He grabbed my hand and pulled me to him. ❝ No student of mine may disrespect...
To The Straight Path. Minaaz द्वारा

आध्यात्मिक

16.7K 1.7K 86
ALEX The name is enough to shiver down anyone. He is the defination of cruelty and known for his torture. The king of Mafia. He is cold, cruel, domin...
8M 342K 52
"I hope you realize you made the worst f**king decision of your life." She could feel his cold icy blue eyes piercing through her soul. "I didn't as...
5.1M 278K 59
#1 in What's hot list and still counting going on. Allahamdulilah. Thank you my beautiful readers. "You're a bad omen.. If anyone see your face first...