FIRST SNOW ✔

By bangtan_delight

107K 10.4K 385

"Bagaimana rasanya salju, hyung?" The Highest Rank #1-yoonkook (lupa kapan) More

about leaving
about parents
about accident
about god's plan
about reason
about closeness
about memory
about spring
about Yoongi
about sorry
about sorry #2
about together
about smile
about autumn
about our past.
about fact
about lie
about a yellow box
about first snow
about soomi
about promise
about all
about coming [END]

about behind the first snow

2.8K 313 9
By bangtan_delight

Seminggu yang lalu ia baru saja mendengar kabar pahit yang selama hampir tiga bulan ini ia lupakan.

Bahkan bukan dilupakan lagi, melainkan ia sengaja untuk tak mengingatnya.

"Hyung, jungkook mengalami koma sejak tiga bulan lalu! "

Kalimat itu masih terngiang-ngiang dan terus berputar di dalam pikirannya, dan sekarang ia marah. Tidak, ia tidak marah karna jimin yang telah berani berteriak padanya.

Ia marah pada dirinya sendiri.

Dia selalu merutuki betapa bodohnya dirinya sejak setelah ia mengetahui bahwa jungkook mengalami koma, karna ia tak pernah menyangka bahwa adiknya akan mengalami masa sulit seperti ini.

Dan itu terjadi tepat pada akhir musim gugur tahun ini.

Pria berkulit pucat itu terlihat sedang menganggukkan kepalanya seiring dengan alunan musik yang ia dengar lewat earphone yang saat ini terpasang di kedua telinganya.

Saat setiap kedua manik mata sipitnya menangkap gambaran sesorang yang mendekat ke arahnya, ia langsung melepas benda yang bertengger di telinganya, dan memberi salam dengan sopan kepada setiap orang itu, lalu mengambil keranjang plastik berwarna merah dan mengambil isinya satu persatu. Dan setiap benda itu akan di letakkan didekatkan kepada benda hitam yang akan mengeluarkan bunyi.

Bip!

Bip!

Bip!

Suara itu telah terbiasa mengisi hari-harinya selama hampir dari tiga bulan ini.

Seperti yang kalian kira, sejak pergi dari rumahnya, yoongi sekarang bekerja di sebuah supermarket seven eleven yang terletak tak jauh dari hotel yang ia sewa selama ini.

Bekerja.

Kata itu terdengar sangat asing di telinga seorang yoongi, karna ia termasuk chaebol atau orang kaya di korea, bahkan ia juga memiliki black card yang hanya dimiliki oleh 1% orang di korea.

Ia bekerja tidak untuk menginginkan uang semata, karna ia tak membutuhkan itu lagi selagi sang black card ada di tangannya. Ia bekerja hanya untuk menyibukkan dirinya sendiri, dan ingin melupakan 'keluarga' nya dan juga ia sebenarnya ingin sekali untuk menumbuhkan rasa 'benci' kepada jungkook.

Tapi ia tak bisa.

Hatinya selalu sakit saat mengingat ia pergi meninggalkan jungkook yang sedang berjuang antara hidup dan matinya, dan sekarang, ia bahkan tak tau bagaimana kabarnya.

.
Karna hari itu tak banyak pengunjung yang belanja kesini, yoongi pun menutup kepalanya dengan hoodie miliknya dan sedikit terlihat memejamkan matanya perlahan.

Tapi kegiatannya terhenti saat ia mendengar suara dari meja kasir, tempat ia bekerja.
Terlihat sebuah tangan yang baru saja menaruh minuman kaleng yang ia beli. Itu tangan seorang pria, terlihat dari ototnya yang mendominasi.

Seketika yoongi pun mengambil minuman kaleng itu dan men-scannya ke alat barcode, lalu membuka hoodie nya.

"Hyung?! "

Betapa terkejutnya yoongi saat mendengar suara itu. Suara yang sangat ia kenal.

Yoongi pun menengok ke arah suara itu, dan betapa terkejutnya saat melihat jimin tengah berdiri di hadapannya, tapi yoongi menolak untuk menunjukkan wajah keterkejutannya

"Kau bekerja disini? "

Pertanyaan itu terlontar dari bibir jimin, tapi selayaknya sesorang yang baru bertemu, yoongi pun tetap bersikap sopan kepada jimin, sebagaimana yang ia lakukan kepada pelanggan lainnya.

"Terimakasih telah belanja di tempat kami, ini kembaliannya. "
Ucap yoongi datar, namun dengan sedikit senyuman yang tertahankan.

"Hyung? "

"Permisi, saya harus ke kamar mandi sebentar, jika masih ada keperluan, saya akan memanggil rekan saya untuk menggantikan."
Lalu yoongi berjalan pergi.

"Hyung! "
Tapi jimin pun bahkan lebih cepat dari dugaan yoongi. Ia mencengkram lengan yoongi tepat saat yoongi ingin pergi dari tempat itu.

Langkah yoongi pun terhenti seketika, namun ia masih tak memandang jimin.

"Kajima. Do kajima. Jebal. "
Pinta jimin pada yoongi, lalu ia pun melepaskan cengkramannya pada lengan yoongi.

Tapi tentu saja yoongi akan langsung melanjutkan langkahnya.

"Ini tentang jungkook, hyung! "
Tapi kalimat itulah yang telah berhasil membuat yoongi menghentikan langkahnya untuk kedua kalinya.

Jungkook?

Rasanya telah lama sekali ia tak mendengar dan mengucapkan nama itu, bahkan di dalam hatinya.

Dengan tanpa melihat wajah yoongi, jimin pun bercerita tentang keadaan jungkook dan taehyung selama ini. Entah yoongi akan mendengarkannya atau tidak, ia tak peduli, tapi yang pasti ia telah berhasil melepaskan beban yang ia derita selama hampir tiga bulan ini.

"Jungkook koma, hyung."

Kalimat itu pun berhasil membuat tubuh yoongi tersentak dan kedua manik hitamnya juga terlihat berkaca-kaca.

"Dan taehyung... Dia... Telah meninggal. "

Kalimat selanjutnya itu telah berhasil membuat kedua tangannya terkepal hingga mampu menampilkan otot tangannya, yang menandakan bahwa kepalannya sangat kuat.

Iya, sangat kuat, karna yoongi sekarang sedang menahan tangisnya.

"Kedua kejadian itu terjadi tepat saat hari kau meninggalkan rumahmu. "

"...."

"Aku hanya ingin menyampaikan itu, semua hal yang menjadi tanggunganku selama ini. Dan sekarang, semua itu telah lunas. Aku permisi. "

Suara tutupan pintu itu mengakhiri semuanya.

Seketika tubuh yoongi langsung lemas dan terjatuh perlahan ke lantai, dan juga jangan lupakan air mata yang sedari tadi ia tahan, sekarang telah tumpah seutuhnya.

Ia menyenderkan punggungnya pada bagian bawah meja kasirnya, menekuk salah satu kakinya, dan sesekali mengacak-acak rambutnya, lalu jangan lupakan tentang air mata yang terus-menerus mengalir itu, ia tak pernah menginginkan itu terjadi.

Yang ia harapkan adalah, ia pergi dari rumah dan menjalani hidupnya sendiri. Lalu jungkook? Ia berharap bahwa anak itu akan terbangun dan mulai membenciku karna aku tega meninggalkannya, lalu memulai hidupnya kembali seperti sebelumnya dan juga kembali hanya memiliki jimin dan taehyung di hidupnya, tak ada lagi nama yoongi disana.

Tapi itu semua musnah sudah.

Perkiraan awal yang dipikirkan yoongi tidaklah semudah itu, dan Tuhan tak akan memberinya jalan selurus itu.

"Omo!! Yoongi-ya!! Neoneun wae? "

Sebuah suara wanita terdengar dari arah gudang, dan berlari ke arah yoongi.

Adalah Lee Soo Mi, rekan kerja yoongi di supermarket itu. Dia bertugas dalam urusan distribusi, mengecek semua barang yang datang dan berapa saja barang yang terjual. Yoongi tak akan mau mengurusi itu semua, terlalu membingungkan baginya, jadilah ia hanya menunggu meja kasir itu.

"Yoongi-ya, waeyo? Kau sakit? "
Tanya nya dengan lembut sembari berjongkok di hadapan yoongi.

Tanpa menyentuhnya, karna yoongi tak suka disentuh oleh orang lain, apalagi yang baru dikenalnya beberapa bulan ini.

Bukannya menjawab, yoongi malah menghindari kontak mata dengan soomi dan beranjak pergi dari tempat kerjanya itu menuju halte bus.

Soomi yang melihat itu pun sedikit heran, hanya sedikit.
Karna yoongi memang sudah biasa menghindarinya, dan selalu cuek, bahkan saking cueknya, ia mungkin hanya berbicara padanya sebanyak empat sampai lima kata saja untuk maksimalnya, seperti

"Aku lelah, tidak terimakasih. "

Atau,

"Aku akan pulang dan tidur saja. "

Tak jarang hanya,

"Hmmm. "

Dan soomi telah mengerti itu semua, tapi secuek apapun yoongi, kadang ia juga bisa bersikap layaknya malaikat.
Pernah saat soomi tak sanggup mengangkat kardus yang berat, yoongi langsung mengambil alih kardus itu, tapi itu dia, tanpa ada sepatah katapun yang ia katakan.

Itulah seorang yoongi menurut kacamata pengamat soomi, tapi baru kali ini ia melihat yoongi menitikkan air mata.
Tidak, bukan tetesan lagi, melainkan aliran air mata yang deras dan terus mengalir.

Aku tahu, kau memiliki banyak masalah dengan keluargamu, tapi tak bisakah kau mempercayaiku untuk berbagi semua kisahmu itu?

.
Telah tujuh hari ini yoongi tak masuk kerja, semua rekan kerjanya pun tak tahu alasannya, karna setiap kali mereka mengunjungi kamar hotel yoongi, tak ada satu orangpun yang membuka pintu itu.

Tapi hari ini saat soomi sedang menuju tempat kerjanya, secara tak sengaja di halte bus, ia melihat seorang pria dengan rambut hitamnya yang sedang berbicara dengan pria lain dihadapannya.
Dan tentu saja soomi sangat mengenali pria berambut hitam itu, itu adalah yoongi, ia sangat paham dengan hanya melihat punggungnya.

Lalu kedua matanya juga terlihat terkejut saat melihat pundak yoongi sedang dicengkeram oleh pria yang berdiri di hadapannya. Dan sejurus kemudian, yoongi sepertinya bersikap acuh dan berjalan pergi.

Tunggu! Soomi ingat pria itu, bukankah dia adalah pria yang sama saat tiga hari lalu yang telah membuat yoongi menangis?

Melihat yoongi pergi begitu saja, soomi tak mengulur waktu. Ia langsung mengikuti kemana arah perginya yoongi.

.
"Hyung! Aku telah memberitahumu tujuh hari lalu, kan? Apa kau lupa? Bahwa jungkook... "

"Arraseo! Arraseo, arraseo!! Aku akan menjenguknya! "
Yoongi memotong kalimat jimin itu.
Mereka berdua tak sengaja bertemu di sebuah halte dekat supermarket tempat yoongi bekerja.

Rencananya, Hari ini dia akan mulai kembali bekerja seperti biasa, karna telah tujuh hari ini ia bolos kerja sebab berita yang pernah jimin infokan tempo hari.

"Terlambat, hyung. Jungkook telah tersadar saat seminggu yang lalu, tepat saat aku sehabis menemuimu. Dan sejak saat itu aku terus mengunjungi supermarket itu, berharap aku bisa menemuimu dan memberitahukan ini. "

Yoongi tak sanggup berkata-kata lagi, ia hanya diam seribu bahasa dan mengedarkan pandangannya ke arah jalan Raya yang terletak di sampingnya.

"Hyung!! "
Jimin mulai mencengkeram kedua pundak yoongi.

"Kau tak berfikir akan diam saja disini, bukan? Kau harus menemui jungkook! Kau tahu, apa yang jungkook tanyakan saar pertama kali membuka matanya?
"Yoongi hyung eodiya?" ."

Seketika, yoongi langsung menatap wajah jimin lamat-lamat, lalu mengangguk,
"Ne, "
dan yoongi langsung melepaskan kedua tangan jimin secara kasar, lalu berjalan pergi dari tempat itu. Ia pun mengurungkan niatnya untuk kembali bekerja hari itu.

Dan ia lebih memilih untuk pergi kembali ke hotel, dan menenangkan dirinya.

Tapi bukannya menjadi tenang, yoongi malah menjadi lebih marah akan dirinya sendiri.
Kedua tangannya mengacak-acak isi laci yang berada di samping tempat tidurnya.

Itu dia.

Setelah dirasa telah menemukan apa yang ia cari, yoongi langsung mengeluarkan benda itu lalu menuangkan isinya yang berupa kapsul, dan memasukkan sebanyak lima butir ke dalam mulutnya.

Tapi saat ia baru menelan kapsul pertamanya, ia merasa ada sebuah tangan yang menahannya untuk menelan kapsul yang kedua dan seterusnya, dan itu menyebabkan empat butir kapsul itu pun berhamburan ke lantai.

"Geumanhae! Jebal, yoongi-ya. "
Suara lembut itu lagi.

"Jangan sentuh aku!! " bentak yoongi sembari menghentakkan tangannya dengan kuat dan itu membuat soomi jatuh terduduk ke lantai dan membuat lengan kanannya lecet karna menggores sudut meja kayu, hingga terdapat tetesan darah dari sana.

Soomi yang sangat kaget atas perilaku yoongi pun, langsung menatap pria yang sedang berdiri tepat dihadapannya itu dengan kedua mata yang berkaca-kaca dan mulut yang terus meringis karna menahan rasa sakit di lengan kanannya itu.

Namun, sama halnya dengan yoongi, ia pun tak percaya atas apa yang ia lakukan sendiri.

Ia menyakiti seorang wanita.

Yoongi pun menatap kedua telapak tangannya tak percaya.

"KENAPA AKU HARUS SEPERTI INI!! AKU BENCI TERLAHIR MENJADI PUTRA SEORANG PENGANIAYA!! "

"AAARRRRGGGHHHHH!!!!! "

Yoongi berteriak dan meluapkan semua emosinya di hadapan soomi dengan kedua matanya yang terus mengalirkan air mata dan rambut hitamnya yang telah ia acak-acak tak karuan.
Ia marah pada dirinya sendiri.

Soomi yang melihat itu pun tanpa menunggu perintah apapun, ia langsung beranjak berdiri dan menghampiri yoongi.

Rasa sakit di lengannya mendadak pudar, ia lebih sakit saat melihat yoongi seperti ini.

Lalu ia merengkuh tubuh lelah yoongi ke dalam pelukannya, dan mengelus lembut rambut hitamnya yang berantakan.

Tak berselang lama, suara tangisan yoongi memudar dan hilang.

Dan saat soomi melihatnya, ia mendapati bahwa yoongi sudah tertidur di dalam pelukannya. Lalu soomi pun merebahkan tubuh yoongi ke ranjangnya, dan menyelimutinya.

"Ah, aku melupakan lukaku. "
Gumam soomi, lalu ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membilas lukanya dan mencari kotak P3K.

Saat selesai mengobati lukanya, soomi berjalan ke arah kamar yoongi dan memastikan satu hal.

"Jadi ini adalah obat untuk menghilangkan ingatan? Yoongi ingin menghilangkan ingatannya? "

Lalu soomi memutar botol obat itu,
"Dapat menghilangkan ingatan yang telah terjadi satu sampai lima jam lalu.? "

Lalu soomi hanya menghela nafas, dan berjalan berkeliling ruangan itu untuk membereskan semua kekacauan yang terjadi sebelumnya. Dan sekalian saja ia akan membersihkan kamar hotel yoongi ini yang terlihat seperti kapal pecah.

Dan saat soomi telah selesai membersihkan, ia menuju ke arah tempat pembuangan sampah.

Dan disanalah ia menemukan hal yang menarik.

Tiga buah frame foto yang telah pecah disertai beberapa kalimat manis disana, ia telah mengerti semuanya.

Soomi hanya tersenyum dan mengambil benda itu, lalu menaruhnya kembali ke tempat sampah yang telah kosong milik yoongi, dan kembali masuk kedalam.

Setidaknya, jika obat itu dapat menghapus ingatannya satu jam lalu, pasti ia tak akan mengingat akan apa yang telah terjadi hari ini.

.
Sore itu yoongi terbangun, dan mendapati dirinya sedang di kamar hotelnya.

Kenapa aku disini? Bukankah tadi pagi aku berencana akan bekerja kembali?

"Ah, aku pasti ketiduran. "

Lalu ia berjalan ke arah kamar mandi, namun ia mengurungkan niatnya saat mengingat ia belum membuang sampah sejak seminggu.

Aneh, kenapa isinya ringan sekali?

Dan saat yoongi membuang semua isinya, ia terkejut akan satu hal.

Benda ini masih ada? Aku kira sudah kubuang sejak lama.

Lalu ia berjalan kembali ke arah kamar hotelnya, tapi langkahnya terhenti kembali saat merasakan ada sesuatu yang menetes ke atas kepalanya.

Ia pun mendongak.

Salju pertama tahun ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~~
jeng jeng jeng!!!

Kejutan sekaligus permintaan maaf author yang update nya ga pasti.

2116 kata!!!

"Emang biasanya berapa, thor? "

Biasanya itu cuma 1000-1300 kata😋.

Karna kalian pengennya happy ending, jadi author tambahin cast nya, ya....

Say welkom tu Soomi!! 😆

"Thor, kalo emang happy ending dan ada soomi, nantinya soomi bakalan nikah dong ama yoongi? "

Hmmm.... Bisa jadi, bisa juga tidak. Karna setiap next chap nya seperti biasa, bakal jadi misteri.
😏😏😏

Okedeh,
VOMENT JUSEYO~~😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

360K 28K 58
Menjadi bagian dari seseorang yang terkenal, itukah mau mu? Tidak denganku. Aku senang mereka bahagia, tapi... Aku ingin memilih jalanku. Satu lagi, ...
12.3K 1K 12
Taehyung dan hobi barunya.. Taehyung dan sifat kekanakannya.. Taehyung dan sikapnya sebagai idol.. Teletubbies yang membuat kegiatannya sedikit berub...
100K 9.6K 27
Yoongi harus menjalani hari-hari yang berat setelah ayahnya pergi meninggalkan dia dan ibunya, ayahnya sedang mabuk itu juga dengan kejam memukul, me...
120K 6.7K 30
"Hanya kalian yang hyung miliki, maka hyungmu ini akan selalu menjaga dan bersama kalian selamanya. Hyung menyayangi kalian, uri dongsaeng..." Ksj "J...