Story From Most Wanted (END)

Av Vivinurya

62.3K 2.1K 26

"Pokoknya mulai sekarang lo babu gue! Gue. Nggak. Terima. Penolakan!" ujar Avram penuh penekanan lalu meningg... Mer

PROLOG
11 IPS 2
Bukan Cogan tapi Co'gan
Hangout
Anak Baru
Makin Dekat
Rahasia
Oh Ternyata
Justin Return
Memoris
Rencana
CLBK
Camping
Perhatian kecil
Tersesat
Suatu Rasa
Cute But Psyco
Jadian
Rindu
He Is Come Back
Putus
Tiba-tiba Peduli
Persiapan Michelle's Day
Michelle's Day
Ada Apa Dengan Avram?
Litha Penganggu
Fake Feeling
Only You
Belajar Bareng
About the bacotan
AVRA-SYA
DAN-WIL
BRY-LLA
JUST-ME
AD-GLA
NAND-TA
Kemana Vita?
Siapa Vicha?
Kedatangan Max
Teror
Terungkap
Yang Berharga
Holiday
Pengakuan Reynand
Penculikan
Bukan Penculikan Biasa
Kenyataan
Tanpa Pengganggu
EPILOG
Extra Part (bukan)
EXTRA PART BENERAN!
Promo Cerita Sebelah
Promosi Cerita Sebelah

Dalang Peneroran

755 29 1
Av Vivinurya

Justin terbelalak melihat dua orang berlawan jenis sedang berpelukan di pinggir kolam renang. Bukan! Bukan pasal mereka berpelukan yang Justin kejutkan. Melainkan orang yang berpelukan itu Reynand dan Vita! Terlihat Reynand mengusap-usap rambut dengan penuh kasih. Sesekali cowok itu mengucapkan sesuatu kepada Vita. Yang Justin pertanyakan di sini adalah. Apakah mereka sudah jadian? Justin tau Reynand adalah sangat anti terhadap status pacaran. Bukankah tanpa pacaran mereka tetap bisa menjalin sebuah hubungan?

"Justin!" Panggil seseorang membuat Justin menoleh. Awalnya Justin hanya mengambil minum tapi ia malah memerhatikan dua sejoli itu.

"Michelle? Kenapa?"

"Kamu ngap-" Michelle terbelalak ketika melihat dua orang yang sedang berpelukan itu. Reynand dan Vitara bersikap selayaknya sepasang kekasih. Ya walaupun lebih sering bertengkar sih.

"Mereka jadian?" Michelle berusaha mengontrol suaranya agar tidak teriak sekarang. Ia senang. Akhirnya dua orang yang sering sindir-sindiran itu jadian juga. Tapi...

"Entah lah! Setau aku, Rey anti banget sama yang namanya pacaran" penjelasan Justin membuat Michelle berfikir dua kali.

"Maksudnya?"

"Reynand nggak mau pacaran maunya langsung lamaran!" jelas Justin.

"Rey so sweet juga" ujar Michelle pelan namun dapat didengar oleh Justin. Justin menatap Michelle seakan mengintimidasi.

"Yaudah!" ketus Justin.

"Yaudah apa?" beo Michelle.

"Yaudah kalo gitu. Pulang dari sini aku nyuruh papa aku ke rumah kamu!"

"Ngapain?"

"Ngelamar kamu lah!" Ucapan Justin membuat pipi Michelle memerah.

"Apaan sih!" Setelah itu mereka hengkang dari sana. Membiarkan Reynand dan Vita sibuk dengan kegiatan mereka sendiri.

😎😎😎

Keesokan Harinya.

Semua anak-anak sedang berlari pagi. Selagi udara di Lembang masih sangat segar di pagi hari ini. Awalnya Gaga menolak karna ia sangat malas untuk bangun. Tapi berhubung ini di Lembang jadi ia berfikir siapa tau ada anak gadis yang bisa mengakhiri masa jomblonya.

Bryan dan Stella terlihat bercengkerama sambil menikmati pemandangan sekitar. Michelle dan Justin tidak mau kalah dengan mereka, sesekali mengabadikan momen ini. Avram dan Alisya juga terlihat menikmati seperti janjinya pada Alisya, Avram tidak akan membuat masalah terhadap Bryan. Gladis dan Adnan juga sama sesekali membalas ucapan Gaga yang menyinggung masalah jomblo. Willa dan Danish sama seperti yang lain, asik dan terlihat bahagia. Vicha dan Daniel? Sama. Vicha sepertinya mudah akrab dengan teman-teman Adnan dan juga Daniel. Vita dan Reynand? Ada sedikit kecanggungan diantara mereka setelah insiden pelukan itu. Reynand mengeklaim Vita itu miliknya. Walaupun ia tidak memasang status.

"Hai para moms!" sapa Gaga kepada ibu-ibu yang sedang memetik daun teh. Ibu-ibu itu hanya tersenyum mendapati Gaga yang menyapa mereka.

"Mangga atuh den!" jawab salah satu ibu itu.

"Saya sukanya duren bu nggak suka mangga. Walaupun sama-sama musiman tapi duren lebih menggoda" ujar Gaga dengan gaya tengilnya. Ibu itu hanya tersenyum. Baru kali ini menemukan makhluk bumi yang aneh macam Gaga. Udah aneh idup lagi!

"Kalo sama rambutan lo suka yang mana?" tanya Jordan.

"Kan udah gue bilang gue sukanya duren. Apa lagi belah duren itu paling gue nantikan"

"Nggak waras lo!" sahut Vita kesal.

"Apasih Ta! Bener kan omongan gue. Gimana makannya coba kalo durennya kaga dibelah?" Gaga menaikkan sebelah alisnya.

"Gaga jangan bahas yang aneh-aneh. Ada anak dibawah umur" sahut Willa.

"Lo termasuk loh La! Kan lo belum ada ktp" timpal Justin.

"Iya itu maksudnya. Jangan bahas hal yang nggak baik. Telinga gue nggak boleh ternodai sama kata-kata bedebah dari kalian!"

"Gak jelas lo La!" Sahut Gladis.

"He'eh. Sok polos! Padahal lo kan dewasa sebelum waktunya" imbuh Stella.

"Bener banget tuh!" Tambah Michelle.

"Bukannya tiap malem lo streaming ya La?" tanya Alisya.

"Pacar gue jangan dibuli" ujar Danish.

"Mentang-mentang pacaran! Dibelain terus!" cibir Vita sambil mendengus kesal.

"Ahay dikode tuh Rey!" celetuk Jordan sambil menyenggol lengan Reynand. Tapi Reynand hanya diam tidak peduli dengan ucapan Jordan.

"Si Rey mah tanpa status bisa langsung peluk-pelukan" ejak Justin yang memang melihat langsung kejadian itu. Muka Vita memerah.

"Kenapa emang? Ada atau enggaknya status dihubungan gue itu nggak ada masalahnya sama kalian" ketus Reynand.

"Kalo gitu Vita bisa gue tikung dong Rey!" canda Gaga. Reynand langsung menatap Gaga dengan tatapan menyalang.

"Gue tunggu! Tapi sebelumnya pastikan badan lo bisa gue jadiin samsak!" kata Reynand sakarsme.

"Serius amat. Amat aja nggak pernah serius" sahut Daniel mencoba mencairkan suasana.

Tanpa mereka sadari mereka sudah tiba di depan villa keluarga Justin. Memang ya semua yang dilakukan dengan lapang dada akan terasa begitu cepat. Mata Gaga menyipitkan pandangannya melihat kearah sesuatu yang tergeletak di bawah pintu.

Sebuah bungkusan misterius tergeletak di bawah pintu masuk villa. Dalam bungkusan itu tertuliskan 'TERUNTUK STELLA' jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kado misterius itu untuk Stella.

"Widih ada kado misterius. Buat Stella cuy. Lo punya fans Stel?" celetuk Gaga sambil mengambil bungkusan itu. Yang ditanyai malah berubah menjadi pias.

"Atau itu dari lo Bry? Sok romantis banget lo!" sahut Jordan sambil menyenggol Bryan.

"Bukan dari gue"

"Stella kok muka lo pucet lo kenapa?" Tanya Gladis melihat wajah pucat stella.

"Kenapa?" Bryan menangkup wajah Stella. Memerhatikan apa yang sebenarnya terjadi pada kekasihnya.

"Gak pa pa" elak Stella. Tapi percayalah Stella bukan pembohong yang ulung. Ia mengatakan tidak apa-apa namun, dari raut mukanya saja sudah terlihat bahwa ia kenapa napa.

Bep

Suara itu ponsel Stella. Menandakan bahwa ponselnya terdapat sebuah pesan. Raut wajah Stella berubah semakin pucat. Dengan cekatan Bryan merebut ponsel milik Stella. Apa hal yang membuat kekasihnya sepucat itu?

0852 XXXX XXXX
Udh gw blng! Jauhn Bryan bitch! Lo gk phm jg y! Slmt mnkmt kd trndh dr gw!

Dengan sekali membaca saja. Bryan sudah tau apa maksud dari pesan. Dia tidak buta, orang itu bermaksud meneror Stella. Dengan motif ingin mendapatkan Bryan. Apa maksudnya dia pikir Bryan barang yang bisa didapatkan dengan cara cuma-cuma.

"Kamu diteror? Sejak kapan? Kenapa nggak bilang sama aku?"

"Maaf Bry. Aku nggak mau kamu banyak pikiran. Lagi pula kamu  mau ujian" ujar Stella jujur. Dia tidak ingin membebani Bryan dengan hal tidak penting seperti ini. Stella anggap itu hal tidak penting untuknya.

"Mana nomornya Bry? Biar gue suruh orang buat ngelacak nomornya" pinta Avram. Apa Avram? Iya Avram! Sungguh suatu hal yang sangat luar binasa. Eh luar biasa maksudnya. Secara gitu loh! Avram membantu Bryan adalah hal yang sangat-sangat impossible! Tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kan?

Bryan sedikit terkejut mendengarnya. Tapi walaupun demikian Bryan tetap menyerahkan ponsel Stella kepada Avram. Avram mengetikan sesuatu pada ponselnya. Yang lainnya menatap Avram tidak percaya. Seorang AVRAM MAXWELL MAHARDIKA membantu Bryan? Oh sekarang rasanya seperti di Antartika. Dingin sekali. Lantaran hawa panas diantara Bryan dan Avram sudah memudar. Yang cewek menenangkan Stella yang ketakutan.

"Kita nggak akan tau kalo bungkusan itu nggak kita buka" celetuk Justin.

"Nggak ah! Buka aja sendiri! Kalo isinya bom gimana? Gue nggak mau mati muda. Gue masih pengen melanjutkan hidup bersama bu Marina" jawab Gaga absurd. Reynand menatap Gaga sinis. Tidak tau situasi dan kondisi sekali anak itu.

"Biar gue yang buka!" Ujar Bryan sambil mengambil alih bungkusan itu dari tangan Gaga. Dengan penuh kehatian-hatian Bryan membuka kotak itu.

"Bryan nggak usah! Kalo isinya berbahaya gimana?" ujar Stella berusaha mencegah Bryan.

"Nggak Stel! Percaya sama aku!" Bryan menggengam tangan Stella berusaha menguatkan kekasihnya itu.

"Lo nggak usah takut! Ada kita semua. Kita semua teman,lo harus itu!" sahut Reynand.

"Bener tuh! Kita bakal kuak kasus teror itu" timpal Adnan.

"Lo nggak perlu khawatir Stel. Kita semua ada untuk lo" Gladis menambahi ucapan Adnan dengan menepuk bahu Stella.

"Thanks guys!" Ujar Stella. Setelah itu Gladis memeluk Stella yang diikuti Michelle, Vita, Willa, Alisya dan Vicha.

Gaga ikut memajukan langkahnya. Namun, dengan cepat Daniel menarik kaos belakang Gaga.

"Mau ngapain lo?"

"Ikut pelukan lah!"

"Bego!" Daniel menempeleng kepala Gaga. Enak saja dia mengatakan ingin ikut bepelukan. Memang dia pikir dia siapa?

"Ehem!" Avram berdeham.

"Menurut orang suruan gue yang punya nomor ini orang Kuningan. Lo ada kenalan orang Kuningan yang bisa di curigai Bry?" tanya Avram.

"Nggak ada"

"Bisa jadi orang Kuningan itu disuruh sama orang" tebak Adnan.

"Bisa jadi!"

Didalam bungkusan itu ternyata bangkai tikus yang sudah mati dengan dipotong secara zig-zag dan berlumuran darah. Serta ada foto Stella yang disana yang ikut berlumuran darah.

Menjijikan. Itu yang dapat mendeskripsikan situasi sekarang.

"Gila! Buang aja bang!" Kata Justin karna tidak tahan akan bau bangkai sialan itu. Lalu Bryan menutup kotak itu.

"Bentar bang! Liat alamat pengirimnya!" Ujar Danish.

"Alamat pengirimnya dari Palembang" ujar Bryan. Dengan sengaja Avram memfoto alamat pengirim kotak sialan itu.

"Gue bakal cari tau! Kalian tunggu aja!" ujar Avram.

😎😎😎

Jangan lupa vote dan komen. Jangan lupa baca LEVINE dan DARKNESS. Diterima kritik dan saran.

VOTE DAN KOMENNNNN

SALAM AUTHOR GAJE

PATI, 26 DESEMBER 2018

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

629 117 24
"Sebutlah aku April mulai hari ini..." Dia adalah anak SMA pindahan dari Bandung yang di hari pertamanya bersekolah dikejutkan oleh istilah "Kelas Ne...
984K 43.6K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
150K 5.5K 49
•Story 2 of Erlangga• Sequel "About Love" ---------- Fiki to Lisa : "Lisa buruan bangun nanti kesiangan dapet hukuman kita." "Makannya di habisin bia...
2.4M 133K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...