Syahadat Cinta Untuk Halwa(Fa...

By delyaeka

41.5K 2.9K 674

Romace- spiritual Fanfic islami Kisah Halwa dan Jimin Halwa seorang gadis yang terluka karena masalalunya. Se... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36 END
EPILOG

16

871 69 12
By delyaeka

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. - (Q.S At-Talaq: 4)

❤❤

Halwa

Aku tak tahu lagi apa yang akan Ji Ho rencanakan. Kuharap tidak akan ada yang terluka nantinya. Waktu terus berjalan namun tak kunjung ada tanda-tanda Alya ataupun Yoora yang datang.

"Halwa ..." teriak Ji Ho dihadapanku.

"Kau tau ini sudah lebih dari 30 menit aku menunggu adikmu tapi dia tak kunjung datang. Kau tahu artinya..? Dia sudah mengikhlaskanmu agar disiksa disini." aku hanya menangis mendengar ucapannya.

"Hei kalian.." panggil Ji Ho pada 3 orang suruhannya.

"Iya bos." jawab mereka serempak.

"Kalian jaga diluar saja. Biar gadis ini aku yang menjaganya. Ingat jangan sampai siapapun masuk,kecuali Yoora yang kesini." ucapnya penuh penekanan.

"Siap laksanakan tugas." jawab mereka seraya melengangkan kaki keluar dari gudang itu.

Perlahan namun pasti Ji Ho mendekat kearahku menatap mataku dan tersenyum jail. Oh Tuhan aku sungguh takut dia akan berbuat yang tidak-tidak padaku.

Ya Allah selamatkan hambamu ini.

***
Alya menatap ragu kearah wanita yang ada dihadapannya ini.Zoya. Wanita itu adalah temannya yang ia harap tak akan pernah ia temui lagi.

"Aku tidak mengizinkan kamu membawa Yoora ikut denganmu. Aku tak mau adikku dalam bahaya." ucap Zoya yang membuat Alya semakin geram.

"Aku hanya ingin meminta bantuan pada adikmu Zoy dan aku pasti akan menjaganya." ucap Ahkam lembut setengah memohon pada Zoya.

"Kak Ahkam jangan memelas gitu sama Zoya. Dia itu tidak tahu terimakasih,kita udah nolongin adiknya tapi dia gak mau nolongin kak Halwa yang diculik juga gara-gara adiknya." emosi Alya semakin membuncah.

"Ayolah kak Zoya,Ra ra mohon kakak mau menolong kami. Kami akan memastikan kalau Yoora akan aman." bujuk Ra ra pada Zoya.

"Iya kak, Yoora mohon tolonglah mereka. Aku akan tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sesuatu terjadi pada kak Halwa. "ucapan Yoora sedikit membuat Zoya luluh.

"Baiklah kakak izinkan kamu kesana tapi dengan syarat kamu harus selamat dan kembali kerumah ini lagi." ucap Zoya yang diangguki pasti oleh Yoora.

Setelah mendapat izin dari Zoya merekapun segera menuju ke tempat Halwa di culik dengan mobil milik Yoora. Yoora sendiri yang mengemudikannya. Namun ditengah perjalanan mobil mereka pun mogok.

"Ah sial kenapa harus mogok disaat seperti ini sih." gerutu Yoora sambil melihat keadaan mobilnya itu.

"Kita harus gimana ini....?" tanya Ra ra pada Yoora.

"Entahlah." jawab Yoora pasrah.

***
Ji Ho semakin mendekat kearah Halwa. Ditatapnya gadis itu dengan tatapan penuh kebencian. Entah setan apa yang membuatnya bertindak seperti itu. Padahal dulu dia adalah lelaki yang sangat baik dan tidak pernah kasar pada wanita. Ia pun melepaskan tali yang mengikat Halwa dan ia juga berniat untuk melepaskan hijab Halwa.

"Ku mohon jangan lepaskan hijabku." ucap Halwa kala Ji Ho menarik-narik hijabnya.

" Apa yang akan kau banggakan darinya..? Dia juga tidak bisa menolongmu kan." ucap Ji Ho yang berhasil menarik hijab Halwa dan membakarnya tepat dihadapan Halwa. Api menyala menghanguskan hijab yang selalu Halwa banggakan.Halwa menangis kencang saat hijab yang membantunya menutup auratnya itu di bakar dihadapannya.

Ji Ho kembali mendekat kearah Halwa. "Seperti ini lebih cantik." ucap Ji Ho kala ia melihat rambut Halwa tergerai.

Ji Ho memegangi pundak Halwa. Mendekatkan wajahnya ke wajah Halwa dengan senyum evilnya. Halwa terus memberontak ia tidak akan membiarkan siapapun merusak kehormatan yang selama ini ia jaga.

Semakin Halwa memberontak Ji Ho semakin geram dan melayangkan tamparan pada Halwa.

"Bunuh saja aku agar semua dendammu terbalaskan tapi jangan pernah berani menyentuh kehormatanku." ucap Halwa yang membuatnya harus mendapat tamparan lagi padahal wajahnya sekarang penuh dengan bekas gambar tangan dari Ji Ho.

"Oh jadi kamu mau aku tampar lagi." ucap Ji Ho yang akan melayangkan tamparan ketiganya itu. Namun disaat yang sama ada tangan yang menghalau tangan Ji Ho.

Mata Halwa terbelalak kaget melihat Jimin benar- benar datang menolongnya.

"Siapa kamu...?" ucap Ji Ho kala melihat Jimin yang menghalangi aksinya.

"Siapa pun aku tidaklah penting bagimu. Yang jelas aku disini untuk menyelamatkan gadis yang kau siksa itu."Jimin pun menghajar Ji Ho dengan ganasnya. Ia sungguh kesal melihat orang yang ia sayangi di sakiti oleh orang lain.

Tidak disangka ternyata Ji Ho lawan yang kuat untuk Jimin. Hingga beberapa kali Jimin tersungkur ketanah kearena ulah Ji Ho. Namun, Jimin tak pernah menyerah untuk bangkit.

"Hei kau namja yang sok menjadi pahlawan. Aku bukan tandingan untukmu." ucap Ji Ho sombong. Jimin hanya bisa mengelap sudut bibirnya yang sedikit terluka akibat pukulan Ji Ho.

Jimin geram dan berusaha bangkit untuk menghajar JiHo namun tiba-tiba.

Brukk..
Suara tubuh Ji Ho yang tersungkur ketanah akibat pukulan balok kayu di tengkuknya. Siapa lagi pelakunya jika bukan Halwa. Setelah melihat Ji Ho pingsan, Jimin segera mengajak Halwa untuk pergi.

"Wa ayo kita segera pergi dari sini."ucap Jimin sembari menjulurkan tangannya,namun Halwa hanya melihat tangan Jimin sambil terpaku.

"Oh..astaga. Maaf aku lupa kamu tidak bisa bersentuhan dengan laki-laki." Jimin kemudian mengambil tali dan memegang ujung tali itu lalu menyerahkan ujung yang satunya pada Halwa.

"Apakah seperti ini,akan baik baik saja...?" Halwa mengangguk.

Halwa pun mengikuti langkah Jimin yang berada didepannya sembari ketakutan.

"Oh ya Wa." ucap Jimin tapi tidak ia selesaikan.

"Ada apa Jimin-ssi..?" tanya Halwa.

"Tunggu sebentar." Jimin kemudian melepaskan kemejanya yang ia tali dipinggangnya dan menyerahkannya pada Halwa.

"Pakailah itu untuk menutupi rambutmu. Aku tahu kamu risih saat kamu tidak memakai penutup kepala." Halwa segera menerima kemeja kotak-kotak itu dan meletakkannya dikepalanya.

"Terimakasih Jimin-ssi ,jujur aku memang malu saat kamu melihatku dalam keadaan seperti ini." ucap Halwa dengan suara parau .

"Ah gwenchana. Tuhanmu pasti mengerti keadaan yang membuatmu tidak memakai penutup kepala." ucapnya seraya berjalan didepan Halwa.

Mereka terus-menerus berjalan mencari jalan keluar. Sampai di depan pintu keluar dua orang penjaga tengah berdiri di ambang pintu.

"Bagaimana ini Jimin-ssi...?" panik Halwa melihat dua orang itu. Saat mereka akan mencari jalan keluar lain namun dari arah belakang Ji Ho datang .

"Hei kalian tangkap mereka." teriak Ji Ho yang menyadarkan 2 penjaga itu yang mulai mengejar Halwa dan Jimin. Beberapa kali Jimin melayangkan serangan kepada mereka. 2 orang suruhan Ji Ho mulai kewalahan melawan Jimin.

Akhirnya Jimin dan Halwa pun bisa keluar dari gudang itu. Namun tak disangka-sangka ia kembali bertemu dengan orang suruhan Ji Ho.

"He...kalian mau kemana." teriak seorang pria bertubuh jangkung dari arah belakang Jimin dan Halwa.

Disaat Jimin hendak melarikan diri,lelaki itu justru memegangi tangannya yang membuat Halwa dan Jimin mau tidak mau harus melihat ke arah orang itu.

Sungguh wajahnya sangat misterius dan tidak bisa ditebak. Lelaki itu pun memegang pundak Jimin. Sedangkan Jimin sibuk memikirkan cara untuk melawan pria itu dan Halwa hanya bisa berlindung dibelakang Jimin dengan ketakutan.

"Wah Park Jimin." ucap pria itu girang. Halwa dan Jimin pun melihat pria itu dengan keheraan.

"Kau member Bangtan seonyeondan kan...?" Jimin hanya mengangguk bingung. Apa hubungannya bts dengan dirinya yang akan melarikan diri..?

"Bolehkah aku meminta fotomu..?" ucap pria jangkung itu yang membuat Halwa dan Jimin sedikit tertawa.

"Ah. Nde.." ucap Jimin yang kemudian berselfie dengan pria itu.

"Wah gomapta hyung. Aku adalah fans darimu." ucap pria itu sembari menjabat tangan Jimin erat.
Jimin hanya menampilkan senyum setengah bingung melihat penculik malah berselfi dengannya.

"Baiklah kawan. Aku harus pergi ." ucap Jimin saat menyadari Ji Ho dan anak buahnya mulai mendekat kearah mereka.

"Ah nde." ucap pria jangkung tadi sembari membungkuk.

Setelah Jimin mulai menjauh dari tempat tadi,Ji ho dan anak buahnya mendekat ke arah pria jangkung tadi.

"Hei bodoh apa yang kau lakukan..? Mereka itu tawanan kita. Dan kau malah membiarkannya pergi." ucap Jiho yang menampar pria itu.

"Maaf bos." ucap pria jangkung itu yang baru menyadari kesalahannya.

Jimin

"Haha Halwa. Kau sudah ku selamatkan jadi traktir aku makanan ya." ucapku mencoba menghiburnya yang sedikit ketakutan.

"Jadi kau tidak ikhlas menolongku." ucapnya kecewa sembari menundukkan kepala.

"Hahaha bukan begitu Wa,hanya saja melawan mereka juga membutuhkan tenaga. Dan sekarang aku lapar."Dia hanya tertawa kecil mendengar penuturanku.

"Baiklah. Kau hanya butuh makanan kan..?" tanyanya dan aku menganggukkan kepala" Aku akan memasakan semua makanan yang enak-enak untukmu." ucapnya yang membuat desiran dihatiku.

"Yaksok! Tapi harus enak semua oke!" dia pun mengangguk i nya.

Aku pun meneruskan perjalanan untuk menjauh dari tempat itu. Namun tiba-tiba.

Brakk..
Satu pukulan tongkat kayu tepat dikepalaku.
Aku merasakan darah mengalir dari pelipisku. Ku lihat Ji ho sekarang berada tepat di belakangku,sedangkan Halwa tengah di pegangi oleh suruhan Ji ho.

"Hahaha Park Jimin jangan kira aku menyerah padamu." ucapnya penuh kesombongan walaupun banyak luka memenuhi wajahnya.

"Lepaskan Halwa. Tolong jangan sakiti dia." sungguh aku tidak tega melihat Halwa diperlakukan seperti itu. Lebih tepatnya aku tidak suka ada lelaki yang menyentuhnya.

Aku pun terlibat perkelahian lagi dengan Ji ho dan satu orang suruhannya. Sungguh rasanya kepalaku sangat sakit terlebih sekarang mereka meninju-ninju perutku.

"Jimin-ssi,kumohon bertahanlah." samar kudengar teriakan Halwa. Oh Tuhan beri aku kekuatan setidaknya untuk menyelamatkannya.

Aku tak lagi mampu berdiri. Kepalaku terasa pusing dan akhirnya akupun pingsan ditempat. Yang aku rasakan Halwa mulai menghampiriku. Menepuk-nepuk pipiku agar aku tersadar.

"Jimin-ssi bangunlah kumohon." ucapnya sambil terisak.

Halwa

Sungguh aku tidak bisa melihat orang lain terluka karena diriku.

Tuhan tolonglah kami. Kumohon.

Melihatnya tergeletak tak berdaya membuat hatiku terasa diiris-iris. Aku harus menolongnya namun tanganku tengah dipegangi oleh mereka.

"Lepaskan aku..!" teriakku meronta-ronta.

"Lepaskan aku..!" Mereka pun melepaskanku setelah mendapat persetujuan dari Ji Ho dan aku segera berlari menuju tubuh Jimin yang terkapar.

Kumohon bertahanlah Park Jimin.

__TBC__



Syukran katsiiran buat teman-teman yang sudah membaca cerita Halwa dan Jimin.

Jazakallahu Khairan❤❤

Dhelya 😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

445K 4.7K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
195K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1M 9.8K 7
Bagaimana mungkin aku pergi, jika hati ini masih tertaut pada salah satu hamba-Mu? Angkasa Dirgantara, kapten tentara yang sangat di sukai karena si...
10.8K 1.5K 12
𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒊𝒎𝒑𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂𝒊𝒕𝒖 "𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆�...