Orion [SUDAH TERSEDIA DI TOKO...

By beliawritingmarathon

3.6M 368K 44.4K

Jika menurut kalian, anak jurusan Bahasa tak bisa berprestasi, tak bisa mengharumkan nama sekolah, dan hanyal... More

Eins
Zwei
Drei
Vier
Fünf
Sechs
Sieben
Acht
Neun
Zehn
Elf
Zwölf
Dreizehn
🌟About The Cast🌟
Vierzehn
Fünfzehn
Sechzehn
Siebzehn
Achtzehn
Neunzehn
Zwanzig
Zweiundzwanzig
Dreiundzwanzig
Vierundzwanzig
Fünfundzwanzig
Sechundzwanzig
Siebenundzwanzig
Achtundzwanzig
D'Orions December Event
Neunundzwanzig
Entschuldigung
Ankündigunhen
Orion's Special Order

Einundzwanzig

93.2K 11K 728
By beliawritingmarathon

Hari ini, hari yang dinanti-nantikan Orion pun tiba. Namun, tepat beberapa jam sebelum tiba waktu yang dijanjikan, Elsa meminta agar mereka berangkat sendiri-sendiri, jadi Orion hanya perlu memberitahukan di mana tempat mereka akan bertemu.

Dan kini, Elsa sudah berdiri tepat di depan Orion. Pemuda yang sebelumnya sibuk membentuk pola abstrak di atas rumput itu akhirnya mengangkat wajah.

Tatapan keduanya bertemu.

Hanya dengan bertatapan saja, perasaan Orion sudah berhasil dibuat tak menentu.

Ternyata, debaran gila itu tidak hanya mengusik Orion, namun, mengusik Elsa juga sehingga membuat gadis itu tak nyaman bersitatap lebih lama dengan Orion.

Tanpa menunggu Orion mempersilakannya duduk, Elsa sudah langsung mengambil tempat tepat di sebelah Orion.

"Udah lama?" Gadis itu bertanya sebagai bentuk basa-basi sekaligus supaya gugupnya bisa segera reda.

Orion menggeleng cepat. Ia secara jelas menunjukkan kegugupannya pada Elsa yang disambut dengan helaan napas kasar.

"Mau minum dulu?" pelawa Orion setelahnya.

"Boleh deh. Gue lagi pengen susu pisang. Jadi, kalo lo mau beliin gue, gue request susu pisangnya dengan ekstra es batu."

Orion mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. Pemuda itu tercengang mendengar permintaan Elsa beberapa detik yang lalu.

Memangnya susu pisang yang Elsa maksud itu bukan susu kotak varian pisang Indomilk? Memangnya ada?

Melihat keterdiaman Orion, Elsa pun merutuk dalam hati. Bagaimana ia bisa dengan sangat tidak malunya menerima penawaran basa-basi Orion, dan malah memberi permintaan yang nyeleneh.

Gadis itu ingat jelas, dulu, saat ia melontarkan permintaan aneh itu pada mantan kekasihnya, Kevan, pemuda itu langsung saja menolak permintaannya mentah-mentah. Jadi, Elsa berasumsi, Orion akan memberikan reaksi yang sama seperti yang pernah Kevan beri padanya dulu.

"Eh, nggak usah gubris deh. Anggap aja tadi gue lagi ngelantur," kilah Elsa dengan wajah yang sudah merona merah.

Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Orion bangkit dari duduknya, membuat Elsa menaikkan sebelah alisnya.

"Lo tunggu di sini bentar, biar gue coba cari."

Elsa baru menghela napas panjang saat punggung tegap Orion menghilang dari jangkauan pandangannya.

"Sampai Nam Joo Hyuk jadi pacar gue, dan Kim Taehyung jadi selingkuhan gue juga si Orion nggak bakalan nemuin apa yang gue minta tadi. Emang bener deh, baik sama bego itu bedanya tipis banget."

∞∞∞

Orion kembali kepada Elsa dengan tangan kiri membawa gelas plastik ukuran besar yang dipenuhi dengan es batu, sementara tangan kanannya membawa kantong plastik berisi dua kotak susu pisang.

Elsa lagi-lagi sukses dibuat takjub, dan menghangat dengan kecerdasan yang dimiliki seorang Orion.

Pemuda itu mewujudkan keinginan gilanya dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan cara tersebut tak pernah terpikirkan oleh Elsa sendiri.

Elsa mendengkuskan tawa khasnya sebelum ia meraih apa yang diulurkan Orion padanya.

"Gue pikir lo bakal datang dengan muka lima sen, dan bilang kalo lo nggak bisa tunaikan apa yang gue minta," tutur Elsa setelah barang-barang yang tadi ada di tangan Orion berpindah ke tangannya.

Orion tersenyum bangga, lengkap dengan gerakan menyugar rambutnya ke belakang lalu mencondongkan wajahnya pada Elsa.

"Maaf aja ya kalo ternyata gue emang harus sesukses ini dalam mewujudkan keinginan." Orion berujar dengan nada percaya diri tingkat tinggi yang berhasil membuat Elsa akhirnya memutar bola matanya jengah.

Respon Elsa berhasil membuat Orion memundurkan kembali kepalanya sebelum ia akhirnya terkekeh sehingga matanya menyipit.

Elsa yang tak berniat membalas ucapan Orion pun mulai menyibukkan diri dengan menuangkan isi susu kotak tersebut ke dalam gelas plastik berisi es batu.

"Lo mau?" tanya Elsa pada Orion setelah kegiatannya selesai.

Melihat Orion tak memberi respon atas penawarannya, Elsa pun bergidik acuh tak acuh sebelum ia menyedot susu tersebut menggunakan sedotan yang tersedia. Tepat beberapa detik setelah Elsa menjauhkan bibirnya dari sedotan, tiba-tiba saja, Orion merebut paksa gelas plastik tersebut dari tangan Elsa.

"Minuman gue!"

Tanpa rasa bersalah, Orion ikut meminum minuman tersebut menggunakan sedotan yang sama dengan yang digunakan Elsa beberapa menit yang lalu.

Hal itu tentu saja membuat pupil mata Elsa membesar karena kaget.

"LO GILA YA?"

Orion menoleh dengan sebelah alis terangkat. "Kenapa? Ada yang salah? Kan lo sendiri yang nawarin. Lagian ini minuman favorit gue, tau?"

Wajah tanpa dosa yang ditampilkan Orion membuat Elsa semakin kesal. Selama ini, Elsa tidak pernah mau jika harus berbagi peralatan makan, dan minum dengan orang lain yang bukan anggota inti dari keluarganya. Namun, kali ini, Orion yang jelas bukan siapa-siapanya malah melakukan hal yang menurutnya sangat terlarang.

"Itu cuma basa-basi doang! Masa lo nggak peka, sih?! Dasar nyebelin!" Elsa berseru sebal dengan kedua tangan terkepal.

Alih-alih merasa bersalah, Orion malah mengeluarkan sederet kalimat yang justru membuat pipi Elsa menyembulkan semburat merah,

"Lo nggak sedang berpikiran kalo dua orang yang berlawanan jenis minum menggunakan satu wadah yang sama dalam satu masa itu berarti ekhem 'kan?"

Sepersekian detik kemudian, rona di pipi Elsa semakin tercetak jelas. "Ekhem apaan?!"

"Ki--Kiss?" jawab Orion ragu-ragu. Dalam hati, Orion terus merapal doa agar tangan Elsa tidak melayang ke kepala, atau pipinya.

Sementara itu, Elsa tampak menggigit bibir bawahnya, berusaha menekan perasaan malu yang mulai menggerayanginya. Ternyata, tebakan Orion benar. Di zaman yang semodern ini, Elsa masih saja bersikeras mempercayai mitos yang berasal dari sang Oma bahwa jika lelaki, dan perempuan yang tidak memiliki hubungan darah menggunakan wadah yang sama untuk makan, atau minum dalam satu waktu yang sama, itu bisa disimpulkan bahwa mereka sudah melakukan ciuman secara tidak langsung.

Dari rona yang terpancar di wajah Elsa, Orion yakin bahwa tebakannya benar, dan tidak meleset sedikitpun. Ia pun kembali angkat bicara dengan nada meledek, "Rawr.. Gue nggak nyangka, pemikiran lo sejauh itu."

"Shut up, Orion."

"Rawr...."

"Orion!"

"Apa sih, Elsayang?" Di akhir kalimat, Orion membentuk finger heart dengan hanya menggunakan ibu jari, dan jari telunjuk seraya mengedipkan mata kanannya dengan gestur genit.

Blush.

Elsa tak tau lagi separah apa rona merah yang tercetak di wajahnya. Karena, sedari tadi, Orion terus mengusiknya tanpa niat memberi jeda agar rona merah menyebalkan ini bisa menyurut terlebih dahulu.

"Dasar kardus!"

Demi mengalihkan wajahnya dari jarak pandang Orion, Elsa pun menundukkan kepalanya sehingga rambut sebahunya jatuh menutupi wajah lengkap dengan gaya seolah ia akan lebih berfokus pada minuman yang berada di tangannya.

Orion mendongakkan kepalanya, melepas tawa yang berhasil membuat hati siapapun yang mendengar ikut merasa hangat.

Dengan bibir cemberut yang belum lepas dari sedotan, Elsa kembali melirik sinis ke arah Orion yang baru menyelesaikan tawanya.

"Sebenarnya, lo ngajak gue ketemuan buat apa sih? Bagian mana yang lo bilang penting?"

Ditanyai seperti itu, Orion langsung menepuk dahinya beberapa kali. "Ah, iya. Sorry, hampir aja gue lupa. Tapi, kita mulai fokus sama obrolannya pas on the way pulang aja, ya?"

"Ngulur waktu mulu ya, lo?" sembur Elsa kesal.

"Hehe. Tapi, lo penasaran, 'kan? Bikin orang penasaran itu seru, tau? Belum pernah coba, 'kan? Dasar beku."

Orion menjeda kalimatnya sembari merogoh kantong celananya, dan dari dalam sana, ia akhirnya mengeluarkan dua lembar kertas berukuran kecil yang biasa dikenali sebagai tiket bioskop. "Ta-da!!"

"Jadi, lo mau ngajak gue nonton?"

Spontan, Orion menggeleng cepat sebagai bentuk penyangkalan.

"Tepatnya, gue mau ngajak lo go-date."

∞∞∞

"Di Indonesia, ada trend terbaru yang akhir-akhir ini digandrungi sekaligus ditakuti oleh para remaja, yaitu : 'Hari ini bilang sayang, besok malah menghilang.' Kesel sama trendnya? Jangan lupa sentil paru-paru doi kalian."

-Orion Kalingga Archandra-

∞∞∞

Hayoloh, kira-kira ada yang bisa nebak, mereka mau nonton film apa?

Buat yang kemarin nebak aku ngungsi ke Singapura itu salah dong😂🤣 aku ke Kuala Lumpur-Singapura-Thailand itu dalam rangka studi ekskursi. Itu pakai bis. Bayangin 3 negara pake bis, dan endingnya kaki aku bengkak kayak kena penyakit kaki gajah🐘 80% waktu kita habiskan di bis, nggak ada tempat ngecas, powerbank jadi milik bersama wkwk. Demi apa, walaupun serunya overload, capeknya juga overload🤣😂
Jadi, tolong maafkan atas keterlambatanku update Orion🙏🏻

Thanks for waiting, thanks for reading, and thanks for vomment🙏🏻
Danke💙

Salam sayang dari Kuala Lumpur
Buat teman-teman pembaca💙
CiinderellaSarif

Continue Reading

You'll Also Like

407K 63.5K 24
SERI KETIGA KLANDESTIN UNIVERSE (Klandestin edisi Spesial Ramadan) Season 1 : Asrama Lantai 7 Season 2 : Sapta Harsa Puasa bareng lagi nih sama Kla...
3.5M 207K 56
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
3.3M 155K 61
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

1.4M 59.1K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...