Einundzwanzig

93.2K 11K 728
                                    

Hari ini, hari yang dinanti-nantikan Orion pun tiba. Namun, tepat beberapa jam sebelum tiba waktu yang dijanjikan, Elsa meminta agar mereka berangkat sendiri-sendiri, jadi Orion hanya perlu memberitahukan di mana tempat mereka akan bertemu.

Dan kini, Elsa sudah berdiri tepat di depan Orion. Pemuda yang sebelumnya sibuk membentuk pola abstrak di atas rumput itu akhirnya mengangkat wajah.

Tatapan keduanya bertemu.

Hanya dengan bertatapan saja, perasaan Orion sudah berhasil dibuat tak menentu.

Ternyata, debaran gila itu tidak hanya mengusik Orion, namun, mengusik Elsa juga sehingga membuat gadis itu tak nyaman bersitatap lebih lama dengan Orion.

Tanpa menunggu Orion mempersilakannya duduk, Elsa sudah langsung mengambil tempat tepat di sebelah Orion.

"Udah lama?" Gadis itu bertanya sebagai bentuk basa-basi sekaligus supaya gugupnya bisa segera reda.

Orion menggeleng cepat. Ia secara jelas menunjukkan kegugupannya pada Elsa yang disambut dengan helaan napas kasar.

"Mau minum dulu?" pelawa Orion setelahnya.

"Boleh deh. Gue lagi pengen susu pisang. Jadi, kalo lo mau beliin gue, gue request susu pisangnya dengan ekstra es batu."

Orion mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. Pemuda itu tercengang mendengar permintaan Elsa beberapa detik yang lalu.

Memangnya susu pisang yang Elsa maksud itu bukan susu kotak varian pisang Indomilk? Memangnya ada?

Melihat keterdiaman Orion, Elsa pun merutuk dalam hati. Bagaimana ia bisa dengan sangat tidak malunya menerima penawaran basa-basi Orion, dan malah memberi permintaan yang nyeleneh.

Gadis itu ingat jelas, dulu, saat ia melontarkan permintaan aneh itu pada mantan kekasihnya, Kevan, pemuda itu langsung saja menolak permintaannya mentah-mentah. Jadi, Elsa berasumsi, Orion akan memberikan reaksi yang sama seperti yang pernah Kevan beri padanya dulu.

"Eh, nggak usah gubris deh. Anggap aja tadi gue lagi ngelantur," kilah Elsa dengan wajah yang sudah merona merah.

Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Orion bangkit dari duduknya, membuat Elsa menaikkan sebelah alisnya.

"Lo tunggu di sini bentar, biar gue coba cari."

Elsa baru menghela napas panjang saat punggung tegap Orion menghilang dari jangkauan pandangannya.

"Sampai Nam Joo Hyuk jadi pacar gue, dan Kim Taehyung jadi selingkuhan gue juga si Orion nggak bakalan nemuin apa yang gue minta tadi. Emang bener deh, baik sama bego itu bedanya tipis banget."

∞∞∞

Orion kembali kepada Elsa dengan tangan kiri membawa gelas plastik ukuran besar yang dipenuhi dengan es batu, sementara tangan kanannya membawa kantong plastik berisi dua kotak susu pisang.

Elsa lagi-lagi sukses dibuat takjub, dan menghangat dengan kecerdasan yang dimiliki seorang Orion.

Pemuda itu mewujudkan keinginan gilanya dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan cara tersebut tak pernah terpikirkan oleh Elsa sendiri.

Elsa mendengkuskan tawa khasnya sebelum ia meraih apa yang diulurkan Orion padanya.

"Gue pikir lo bakal datang dengan muka lima sen, dan bilang kalo lo nggak bisa tunaikan apa yang gue minta," tutur Elsa setelah barang-barang yang tadi ada di tangan Orion berpindah ke tangannya.

Orion tersenyum bangga, lengkap dengan gerakan menyugar rambutnya ke belakang lalu mencondongkan wajahnya pada Elsa.

"Maaf aja ya kalo ternyata gue emang harus sesukses ini dalam mewujudkan keinginan." Orion berujar dengan nada percaya diri tingkat tinggi yang berhasil membuat Elsa akhirnya memutar bola matanya jengah.

Orion [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang