PACAR RAHASIA : Bukan Lagi

By DNF_17

890K 39.2K 8.9K

Sequel of Pacar Rahasia. Boleh loh kalo mau follow dulu :) Cerita untuk remaja 17 tahun ke atas cover by @d34... More

PACAR RAHASIA 2 : BUKAN LAGI
Bos ???
Cemburu?
Daffa
Viona
Marah
Gengsi
Kak Shane Gila
Manja
Tunangan
Kenyataan
BonBin
Hancur
Belum
Maaf
Semoga Ini Benar
Sesak
Mas
Dedek Bayi
Ancaman
Menikah
Jahatnya Suamiku
Monyet
Dasi
Noda Kopi
Pedas
Sakit Perut
Jatuh Cinta Lagi
Kebiasaan Baru
Ngidam
Nangis
Pelampiasan
Imutnya
Jodoh
Kecewa
Cantik Katanya
Jangan Manja Lagi
Kok Gini Sih?
Lelah
Terserah
Hm?
Rasa Apa Ini?
Sakit Luar Biasa
Shane Kecil
Anak Papa Katanya
Gak Lucu
Ada Apa Ini?
STOP
Grup Chat
Lagi dan Lagi
BEKA
BeKa Sudah Update
🎁GIVE AWAY TIME🎁
PENGUMUMAN GIVEAWAY
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 3 bagian 2
Extra Part 3 bagian 3
Tanya Dong, Jawab Yak
Extra Part 4
Extra Part 5
Extra Part 6
Extra Part 7
Extra Part 7 bagian 2
Extra Part 8
Extra Part 9
Extra Part 10

Modus

11.2K 566 145
By DNF_17

Melihat kak Shane yang hanya duduk duduk saja sedari tadi di ruang keluarga, aku menjadi sedikit bingung. Ku hampiri dia dan duduk di sampingnya, mungkin ada yang sedang mengganggu pikirannya.

"Hei" sapaku sambil menyandarkan kepalaku pada bahu kak Shane.

"Eh kamu sayang"

"Ngapain? Ngelamun?"

"Enggak, dedek bayi udah tidur?"

"Udah baru aja"

Kak Shane kembali diam, sebenarnya apa yang sedang di pikirkan olehnya. Aku sangat penasaran. Aku tegakkan kepalaku, ku tengok kak Shane dan ku perhatikan dalam dalam, hingga membuat Kak Shane menoleh.

"Sayang, lihatin aku nya sampe gitu banget? Aku tambah ganteng yak?"

"Kamu aneh"

"Aneh?"

"Iya"

"Loh kok Aneh?"

"Kamu lagi mikirin apa?"

"Gak mikirin apa- apa"

Tumben sekali kak Shane tidak mau cerita, biasanya dia akan cerita tanpa aku meminta.

"Peluk boleh kan?" tanyaku sambil bergelayut di lengan kak Shane.

"Gak boleh, gimana dong?"

"Yah kamu" rengekku manja.

"Kamu mah lucu, gakusah bilang tinggal peluk aja haha"

Langsung saja aku memeluk badan Kak Shane dari samping, selalu hangat rasanya jika berada di dalam pelukannya seperti ini. Jemari kak Shane mengelus bahuku pelan.

"Kalo waktu SMA aku gak ketemu kamu, aku nikah sama siapa ya?" ujarku berandai tiba- tiba.

"Sama orang gila kalik"

"Ishh, gakpapa sih kalo orang gilanya kamu kak haha"

"Mau keluar?" tawarnya.

"Hah?"

"Mumpung belum malem banget, dedek kuki juga udah tidur kan"

"Kemana?"

"Jalan- jalan, pakek motor"

"Hm?"

Aku berpikir sejenak, aku tidak tega meninggalkan dedek kuki sendirian. Bagaimana jika dia tiba- tiba bangun, siapa yang akan mengurusnya.

"Nanti kita suruh mama tidur di kamar kita buat jagain dedek" ujar Kak Shane seakan dia bisa membaca pikiranku.

"Kasihan mama"

"Gakpapa sekali ini aja, aku lagi pengen sayang"

"Kamu kangen aku?" aku mulai menahan senyumku, entah mengapa aku menjadi malu.

"Iya"

"Kan tiap hari juga ketemu di rumah kak Shane"

"Kamu sama dedek bayi terus" kini bibir kak Shane sudah mengerucut seperti mulut bebek.

Lucu sekali jika tingkah Kak Shane yang seperti ini muncul. Ingin sekali aku mengodanya lagi.

"Ciee cemburu sama anak sendiri" kataku sambil menoel dagu kak Shane.

Dia tidak menjawab lagi, malah bibirnya kini tambah maju ke depan. Ingin ku cubit rasanya. Jika lama- lama di perhatikan sepertinya dedek kuki memang mirip dengan papanya.

"Oekkkk oekkkk oekkkk" benar saja padahal aku belum juga keluar rumah, ternyata dedek kuki sudah menangis.

"Aduh sebentar kak, dedeknya nangis"

Dengan segera secepat mungkin aku naik ke atas, masuk ke dalam kamar dan beranjak mendekati box bayi. Seketika dia berhenti menangis saat aku sudah sampai.

"Dedek kangen sama mama ya, pinter gak nangis lagi hehehe" ujarku mengusap pipi lembutnya.

"Dedek haus? Tadi udah kan ya nak, yuk kita turun yuk lihat papa, dedek masih mau main ya belum mau tidur"

Baru saja aku keluar dari kamar sambil mengendong dedek kuki tapi langkahku terhenti karena kak Shane tiba tiba saja sudah ada di depanku.

"Loh kok naik?"

"Udah ayo masuk" katanya sambil mendorong badanku pelan untuk masuk ke dalam.

Grepp

"Eh eh" kagetku sedikit menunduk karena kak Shane tiba- tiba memelukku dari belakang, melingkarkan tangannya dan meletakkan dagunya di atas bahuku.

"Kak Shane?"

"Hm"

"Aku masih gendong dedek ini"

"Iya bentaran doang sayang, lagi pengen aja kayak gini"

"Nnggekkk Oekk Oekkkk"

"Aduh cup cup cup sayang dedek cup cup cup ya" aku menggerakkan tanganku menimang dedek bayi, lantas itu membuat kak Shane melepaskan pelukannya.

"Tuh kan" kak Shane merajuk dan duduk di pinggir ranjang.

"Oekkkk oekkkk oekkkk"

Aku hanya menatapnya lalu mencoba menenangkan dedek kuki lagi. Kini aku fokus dengan dedek bayi.

"Sayang, anak mama cup cup cup yaa"

Setalah lama aku menimang dedek kuki akhirnya dia tertidur juga. Ku lihat kak Shane masih dengan wajah bad mood nya.

"Kak Shane?"

"Apa?"

"Itu wajah kamu mau tak setrikain?"

"Enak aja, gak ganteng lagi dong nanti"

"Habis lecek gitu, cup cup cup papanya dedek marah ya?" godaku sambil menepuk- nepuk pundaknya.

"Itu loh dedek, modus banget sama kamu, dikit dikit nangis, gak bisa dia lihat papanya seneng dikit apa"

"Haha kamu kak, dia kan masih bayi mana ngerti, kamu sama anak sendiri masa cemburu".

"Gak gitu sayang, kata orang- orang kalo udah punya bayi pasti istri lebih sayang sama bayinya".

"He.em" aku mengangguk mantap.

Mendengar jawabanku kak Shane langsung membaringkan badannya membelakangiku yang sedang duduk di sampingnya.

"Kak Shane?"

"Iya, aku gak marah"

"Siapa juga yang mau nanya kamu marah apa enggak"

"Terus apa?"

"Aku cuma mau bilang. Bagiku kamu nomor satu, aku cinta kamu melebihi apapun, karena bagaimanapun dedek kuki membutuhkan kasih sayang dari orang tua yang saling mencintai kak Shane, untuk saat ini mungkin perhatian aku lebih fokus ke dedek bayi, kamu tahu sendiri kan dia masih kecil belum bisa apa apa hehehe, lucu deh lihat kamu kayak gini kak, kelakuan kamu tuh ya gak beda jauh sama dedek bayi" ujarku sambil mengelus punggung kak Shane. Setelahnya aku mencium pelipisnya sekilas.

"Apa kamu bilang?" Kak Shane membalikkan badan menghadapku.

"Kamu kaya dedek kuki, utukkk utukkk lucunya" kataku mengulangi sambil mencubit pipinya gemas.

"Enggak bukan yang itu, yang cinta cinta apa tadi?"

"Ah gak ada siaran ulang, kamu ngeselin"

Aku beranjak pergi dan masuk ke dalam kamar mandi untuk sekedar sikat gigi, cuci tangan dan kaki.

"Loh kak Shane kemana?" Betapa terkejutnya aku saat aku kembali kak Shane sudah tidak ada di tempatnya.

Aku pun turun mencari kak Shane, tidak ku dapati kak Shane di ruang keluarga, aku pun berjalan ke depan. Dan ternyata benar kak Shane sudah berada di depan pintu rumah bersama dengan Bibi.

"Kak Shane? Bibi?"

Mereka tidak menjawab dan tampak fokus melihat kertas yang di pegang kak Shane.

"Kak Shane? Kenapa kak?"

Ku lihat kening kak Shane sedikit mengeluarkan keringat, dia juga menatapku dengan tatapan khawatir.

"Bibi kenapa?"

Bibi yang di tanya juga hanya diam saja menatapku. Aku menjadi semakin bingung. Langsung saja aku mendekati kak Shane dan melihat apa yang ada di tangannya.

APAAA?- batinku shock

***

Hai hai hai semuanya

Menurut kalian ceritanya makin kesini makin gimana? Comment ya, comment dong pengen tahu nih pendapat kalian

Aku mau bilang, kayaknya cerita ini beberapa part lagi bakalan END

Makasih ya yang udah mau baca sampai sini. See you..




















Continue Reading

You'll Also Like

268K 27.1K 30
[Belum direvisi] Nisa mempunyai ketakutan tersendiri dalam hidupnya. Sebuah ketakutan yang mungkin akan dianggap lucu oleh orang lain, namun begitu m...
1.9M 171K 70
[FOLLOW PENULISNYA! JIKA SUKA KARYANYA] (COMEDY-ROMANCE) Deket boleh, saling sayang juga boleh. Namun, apa gunanya semua itu jika keduanya tidak memi...
172K 28.8K 54
"Move on itu pilihan. Gagal move on itu cobaan. Pura-pura move on itu pencitraan." Hani Aulia "Jika kamu melupakanku, aku mungkin kehilangan orang ya...
82.3K 2.5K 42
(Complete) Sandra pikir, berpacaran dengan Arvind adalah salah satu kebahagiaan untuknya. Walaupun tahu bagaimana kisahb sang kekasih yang masih seri...