PACAR RAHASIA : Bukan Lagi

By DNF_17

890K 39.2K 8.9K

Sequel of Pacar Rahasia. Boleh loh kalo mau follow dulu :) Cerita untuk remaja 17 tahun ke atas cover by @d34... More

PACAR RAHASIA 2 : BUKAN LAGI
Bos ???
Cemburu?
Daffa
Viona
Marah
Gengsi
Kak Shane Gila
Manja
Tunangan
Kenyataan
BonBin
Hancur
Belum
Maaf
Semoga Ini Benar
Sesak
Mas
Dedek Bayi
Ancaman
Menikah
Jahatnya Suamiku
Monyet
Dasi
Noda Kopi
Pedas
Sakit Perut
Jatuh Cinta Lagi
Kebiasaan Baru
Ngidam
Nangis
Pelampiasan
Imutnya
Jodoh
Kecewa
Cantik Katanya
Jangan Manja Lagi
Kok Gini Sih?
Lelah
Terserah
Hm?
Rasa Apa Ini?
Shane Kecil
Anak Papa Katanya
Modus
Gak Lucu
Ada Apa Ini?
STOP
Grup Chat
Lagi dan Lagi
BEKA
BeKa Sudah Update
🎁GIVE AWAY TIME🎁
PENGUMUMAN GIVEAWAY
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 3 bagian 2
Extra Part 3 bagian 3
Tanya Dong, Jawab Yak
Extra Part 4
Extra Part 5
Extra Part 6
Extra Part 7
Extra Part 7 bagian 2
Extra Part 8
Extra Part 9
Extra Part 10

Sakit Luar Biasa

12.5K 670 127
By DNF_17

Sakit yang begitu luar biasa tidak bisa hilang. Yang bisa ku lakukan hanyalah merintih kesakitan sekaligus berdoa di dalam hati. Aku juga menyimpan rasa ketakutan yang sangat dalam. Semoga semua baik- baik saja.

"Mama sakitt hikss hikss" seorang suster mendorongku yang duduk di atas kursi roda. Mereka membawaku ke sebuah ruangan. Mama Gina mengikutiku berjalan dari samping memegang tanganku erat. Sedangkan Bibi menggendong Airin di belakang.

"Ocha sayang kamu sabar ya, kamu harus kuat" Mama Gina terus saja memberiku semangat. Tapi sakit ini sungguh sakit. Aku tidak bisa mengelaknya.

"Hikss hikss"

"Sabar sayang"

Aku sudah sampai di sebuah ruangan, suster dan Mama Gina membantuku naik ke ranjang untuk di periksa. Lalu dengan cepat seorang dokter memeriksaku.

"Sakitt dok hikss hikss"

"Iya iya Bu, sebentar saya periksa dulu kandungannya ya"

Dokter itu mulai memeriksaku dengan teliti di bantu dengan beberapa suster. Mama Gina tetap menemaniku.

"Ibu ini masih pembukaan 5 jadi kita harus menunggu sampai pembukaan 10 baru kita bisa melangsungkan proses persalinan"

"Tapi dok sakit sekali hikss hikss"

"Iya Bu, ibu tenang ya, ini memang sudah biasa terjadi saat proses pembukaan berlangsung, ibu yang sabar ya"

"Sakitt dok"

"Ocha kamu tenang ya, mama di sini nemenin kamu kok"

"Kalau bisa di coba untuk berdiri dan berjalan agar proses pembukaannya cepat"

"Baik dokter" sahut Mama Gina.

"Yasudah, di tunggu dulu, saya permisi mengurus pasien yang lain"

"Iya terimakasih dokter" ucap Mama Gina.

Ya Tuhan, baru pembukaan 5, sakitnya saja sudah seperti ini. Aku sudah tidak kuat. Aku butuh kak Shane sekarang.

"Mama sakitt banget Ma" rintihku sambil mengenggam bahkan meremas tangan Mama Gina karena rasa sakit yang semakin bertambah. Di setiap detiknya rasa sakit itu sungguh terasa sekali. Seakan kurasakan waktu berjalan sangat lama.

Brakkk

Pintu ruangan terbuka tiba- tiba menampakkan sosok kak Shane yang sudah mandi keringat.

"Shane" panggil Mama Gina.

"Hosh hosh, Sayang kamu gakpapa kan?"

"Hikss hikss sakit kak"

Mama Gina bergeser, kak Shane mendekat ke arahku.

"Sayang, jangan nangis" ujarnya sambil mengenggam tangan dan mengelus rambutku.

"Hikss hikss aku takut"

"Sstt gak boleh, kamu harus kuat, kamu jangan takut, kalo kamu takut kasihan dedek bayinya"

"Tapi ini sakit banget kak hikss hikss"

"Udah sayang jangan nangis" kak Shane terus saja mengusap air mataku.

Cuppp

Kak Shane mengecup keningku lama.

"Aku akan selalu di sini"

"Hikss kak Shane? Boleh aku nanya?"

"Boleh, nanya aja"

"Viona dulu? Juga sakit seperti ini?"

"Hm, pasti sayang, semua ibu juga merasakannya"

"Aku takut kak hikss hikss"

"Sayang, gak ada yang perlu di takutin, semua akan baik baik aja"

Air mataku tidak berhenti mengalir. Banyak yang terlintas dalam pikiranku saat ini. Aku sungguh takut.

"Hikss hikss"

"Sayang kamu dengerin aku, kamu harus percaya semua akan berjalan lancar, dan kita bisa melihat bayi kita"

"Hikss hikss sakit kak" rintihku sambil menggelenglan kepalaku.

"Sini deh biar gak sakit dengerin cerita aku sayang, jadi gini waktu SMP aku pernah ngompol di sekolah sayang terus aku guyur pakai air celanaku di kamar mandi, waktu di tanya temen aku bilang kepleset di kamar mandi"

"Hikss kak Shane sakit, gak lucu ah"

"Ada lagi nih, waktu SD tuh ya banyak cewek yang mau satu bangku sama aku, terus kan sayang karena aku risih aku minta sama bu guru bangku yang cuma muat buat satu orang. Gila aku risih banget, aku gak pernah jajan waktu istirahat karena mama sering bawain bekel, nah karena itu semua cewek di kelas pada ngerubungin meja aku sayang, sampek- sampek mereka semua narik meja mereka terus makan bekal mereka sambil ngelihatin aku. Pipi aku habis di cubitin mereka, ya wajar karena badan cewek waktu SD lebih gede, aku masih kecil unyu- unyu ganteng"

Kak Shane terus saja bercerita sedangkan aku tidak fokus dan masih menahan rasa sakit yang terus menjalar.

"Aaa Kak Shane gak lucu ahh, tambah sakit denger cerita kamu hikss hikss"

"Aduh terus gimana dong biar kamu gak sakit lagi?"

"Hikss hikss sakit"

"Yaudah kamu cubitin aja badan aku kalo kamu ngrasain sakit"

"Sakiit" ujarku kesakitan sambil mencubit lengan kak Shane dengan kerasnya.

"Udah cubit aja terus, aku gakpapa, demi kamu ini"

"Kak Shane kenapa lama banget, aku gak kuat hikss hikss"

Hari sudah menjelang malam tapi proses pembukaan belum juga selesai.

"Shane itu di suapin dulu Ocha nya"

"Iya Ma"

"Sayang, sayang makan dulu ya"

"Ehmm gak mau sakiit kak"

"Sayang, makan dikit aja yaa"

"Enggak"

"Loh kamu gak kasihan sama dedek bayi? Kamu gak laper tapi dedek bayi? Makan yaa"

"Hm"

Kak Shane dengan sabarnya menyuapiku. Sambil menangis aku mengunyahnya. Ku elus perutku, sesekali kak Shane juga membantu mengelus perutku.

***

Malam sudah sangat larut bahkan sudah hampir pagi. Akhirnya waktu kelahiran tiba. Dokter dan beberapa suster membawaku ke ruang persalinan. Kak Shane terus menemaniku. Dia tak pernah melepaskan gengamannya.

Dokter dan suster masih sibuk menyiapkan peralatan. Sedangkan aku masih mencoba menenangkan diriku, banyak yang aku takutkan.

"Kak Shane" aku kembali menangis.

"Sayang, kamu bisa, jangan nangis"

"Bu gakusah nangis ya bu, rileks saja"

"Sakitt kak hikss hikss"

"Bu kita mulai sekarang ya" dokter membenarkan posisiku.

"Tapi dok hikss hikss"

"Ayo ibu kita tidak bisa menunda lagi"

Dokter mulai memberi aba- aba untuk menarik nafas dan mendorong perutku. Rasanya benar benar sakit, beratus kali lebih sakit dari yang ku rasakan sebelumnya. Banyak keringat yang bercucuran. Aku semakin keras mengenggam tangan Kak Shane. Sunggu ini sakit sekali.

"Ayo terus bu dorong bu"

"Huuh huh huh" aku ngos- ngosan mengatur nafasku.

"Aaaaaaaaaa sakitt hikss hiksss"

"Ayo sayang kamu bisa"

"Iya ayo terus bu" dokter mengulangi kata itu terus menerus. Sedangkan aku sudah kewalahan.

"Aaaaaaaakkhh hikss hikss"

"Huh huh huh aaaaaaaa"

"Ayo bu terus bu sekali lagi"

"Aaaaaaaaaa"

"Iya bagus terus bu, lagi"

"Hikss hikss hikss"

Aku benar- benar sudah tidak kuat, susah sekali rasanya untuk mendorongnya keluar. Badanku sudah lelah dan lemas.

"Bu ayo bu, jangan nangis bu terus dorong bu"

"Kak Shane, Ocha, Ocha gak kuat hikss hikss sakit huh huh"

"Sayang, dedek bayi sebentar lagi keluar, ayo sayang kamu bisa"

"Huh huh huh aaaaaaaaaaakhh" aku mendorongnya sekuat tenagaku.

"Oekk oekk oekkk" air mataku mengalir deras saat suara bayi mulai terdengar. Rasanya aku bahagia dan juga lega, rasa sakit yang kurasakan terbayar sudah.

Akhirnya setelah berjam- jam aku berusaha di bantu dokter, dedek bayi bisa lahir dengan selamat.

"Sayang, kamu hebat" kurasakan kak Shane menciumi tanganku yang di genggamnya.

"Haaaah hah hikss hiksss hiksss" aku tidak bisa berhenti menangis.

"Selamat bayi kalian laki- laki" dokter memberitahu kami, dedek bayi sedang di bawa suster untuk di bersihkan.

"Hikss hiksss hikss kak Shanee" aku menoleh ke arah kak Shane.

"Iya Sayang, dedek bayinya cowok" aku sangat terharu, ku lihat Kak Shane juga menitikkan air mata.

"Hikss hikss pengen lihat"

"Iya sabar ya sayang"

"Kak Shane....aku pusing" tiba- tiba saja aku merasakan sakit pada kepalaku.

"Sayang, jangan tutup mata kamu, sayang bangun sayang" samar- samar aku masih mendengar suara Kak Shane.

Tubuhku rasanya lemas sekali, tenagaku sudah habis, aku tidak bisa bergerak sama sekali.

"Pu....sing" setelahnya aku benar- benar sudah tidak mendengar apapun. Semuanya gelap dalam sekejap.

***
Perjuangan ibu sangatlah besar
Jadi buat kalian jangan sekali- kali buat mereka sedih ya😭. Selagi kalian masih bisa bersama ibu kalian buatlah ibu kalian bahagia, jangan buat dia kecewa ya. Cukup dengan taat pada perintahnya itu sudah akan membuat ibu kalian senang.

Ini adalah pengingat bagi aku pribadi dan juga kalian.

Makasih yang udah baca. Jangan lupa vote dan comment ya.












Continue Reading

You'll Also Like

77.6K 7.8K 70
"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan i...
647K 42.2K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
32.1K 1K 23
Arisha Cantika tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menyetujui keinginan dari cowok tengil yang suka mengganggunya itu. Entah ada setan apa yang...
18.9M 1.1M 57
PROSES REVISIAN YA! 23/03/20 cover by : canva