Frontyius Academy

By RedMoon765

755K 44.2K 3K

Bagaimana kisah Lisa beserta sahabat sahabatnya itu yang menjadi murid terpilih untuk masuk ke FRONTYIUS ACAD... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Special Chapter๐Ÿ˜‰
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Profil๐Ÿ’–
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Sorry :(
Chapter 33
Chapter 34
Question for you
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
INFO
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Last

Chapter 27

12.4K 740 20
By RedMoon765

'Huaduhh... Gimana nih???' Batin Sera ketakutan bahkan jantung nya masih saja berolahraga.

Ervon mendekatkan wajahnya ke wajah Sera dan membuat Sera semakin ketakutan.

"Kamu...." Ucap Ervon memberi jeda malah membuat Sera tambah gugup.

"Mirip dengan Lisa?" Ucap Ervon dengan nada berbisik. Bahkan hanya Sera saja yang bisa mendengar ucapan Ervon.

Ervon masih tetap diam menunggu jawaban dari Sera tetapi Sera hanya bisa diam menatap manik mata Ervon yang teguh.

Ervon dan Sera saling tatap tatapan bahkan tidak menyadari bahwa jarak diamtara wajah mereka sangatlah dekat.

"... Lisa? Siapa itu?" Tanya Sera final dengan nada anak kecil yang tak tahu menahu.

Merasa bukan itu jawaban yang diinginkan Ervon, Ervon langsung menegakkan dirinya dan memasang ekspresi kecewa.

"Tidak mungkin" Gumam Ervon sambil memegang dagunya seperti sedang berfikir keras sampai sampai tidak menyadari bahwa nama nya sedari tadi di panggil berkali kali.

"ERVON!!!" Teriak Cyln dan Elnot bebarengan karena sedari tadi mereka memanggil Ervon sedangkan sang empunya nama sama sekali tidak memberi respon dan malah keasikan dengan kegiatan melamunnya itu.

Merasa dipanggil, akhirnya Ervon menengok ke sumber suara yang tak lain dan bukan adalah Cyln dan Elnot.

"Ada apa?" Tanya Ervon tidak berdosa.

"Kami sudah memanggilmu berkali kali tetapi kamu sama sekali tidak memberi respon. Memangnya apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Andrey mewakili Cyln dan Elnot karena Cyln dan Elnot sedang menahan amarah untuk tidak memukul wajah tak berdosa yang dibuat Ervon.

"Ah maaf. Aku sedang memikirkan sesuatu saja, tidak penting kok" Senyum Ervon merasa bersalah dan tulus membuat Cyln maupun Elnot meredakan amarah mereka.

Kalau tidak slaah dengar tadi aku mendengar kamu menggumamkan sesuatu bukan?" Tanya Mery memastikan.

"Kalau tidak salah sih, "Tidak mungkin" benar? Lagipula apa maksudmu dengan gumaman mu itu?" Tanya Mery lagi.

"Ah bukan apa apa, aku hanya ingin memastikan sesuatu tapi seperti nya aku salah" Jelas Ervon masih tersenyum dan sekilas melirik Sera yang sedang terdiam melamun.

Terdengar suara pintu terbukan dan menampilkan seorang pria berumur dan dua guru pria yang mendampingi pria berumur itu.

"Selamat pagi Mr. Gurton, Mr. Jeffy, dan Mr. Zev" Ucap serempak semua orang disana kecuali Sera yang masih terdiam.

"Ya, selamat pagi" Balas Mr. Gurton tersenyum ramah lalu menatap Sera dengan tatapan bingung.

Andrey yang mengetahui kebingungan Mr. Gurton langsung menjelaskan dari awal cerita sampai akhir.

"Jadi begitu" Ucap Mr. Gurton sambil mengelus dagunya kecil.

"Tapi bagaimana caranya anak kecil yang bernama Sera ini bisa berada disini?" Tanya Mr. Gurton mengharapkan jawaban dari Sera.

Sera menatap Mr. Gurton lalu langsung menundukkan kepalanya seperti merasa bersalah.

"A..aku tidak ta...tahu.. Ak..u... saat tersadar.. su..sudah..seper..ti...i..ini" Jawab Sera sambil gemeteran dan menahan air mata yang ingin menerobos keluar.

Haha

Tentu saja itu hanya akting belaka saja. Sungguh Sera sangat ahli dan melakukan hal seperti ini. Sera harus secepatnya mendapatkan penghargaan untuk yang ia lakukan sekarang.

"Jadi begitu... Bagaimana kalau mulai saat ini kamu sekolah disini?" Tanya Mr. Gurton membuat Mr. Zev dan Mr. Jeffy menatap Mr. Gurton kaget.

"Ta..tapi" Tolak Mr. Jeffy sedikit ragu ragu tetapi langsung ditatap Mr. Gurton.

"Disini saya kepala sekolahnya, jadi saya bisa memasuk kan murid ataupun pengeluarkan murid sesuai dengan keinginan saya" Ucap Mr. Gurton dengan nada bicara yang membuat Mr. Jeffy maupun Mr. Zev menutup mulut mereka rapat rapat.

Tentu saja saat ini Sera sedang memikirkan jawaban untuk pilihan yang akan mengubah masa depannya itu. Haha... Sungguh klise.

Tentu saja Sera tidak perlu berfikir 2 kali atau bahkan lebih. Pastinya Sera akan menerima tawaran dari Mr. Gurton.

'Kesempatan emas! Gak boleh disia siain nih' Batin Sera tersenyum puas.

"Apakah boleh?! Wahh, dari dulu aku sungguh ingin masuk ke Academy ini! terima kasih Tuhan karena engkau tlah mengabulkan doa aku ini!" Ucap Sera gembira sambil loncat loncat di kasurnya.

'Sampai kapan aku harus ber akting seperti ini' Batin Sera merutuki nasibnya sendiri. Sangat berbeda sekali ucapan yang Sera keluarkan dan yang ia ucapkan dalam hati.

"Hahaha... Bagus kalau begitu, dan satu lagi..." Ucap Mr. Gurton dengan nada yang berubah menjadi serius.

"Untuk Mery dan Cyln" Jeda Mr. Gurton dengan nada dan tatapan yang tidak mengenakkan alias menyeramkan. Reflek Mery dan Cyln mengeluarkan keringat dingin dan saling pandang pandangan mencari kesalahan mereka.

"Bukankah saya sudah bilang kepada kalian untuk masuk kelas malam? Dari awal mulai sampai sekarang saya selalu mendapatkan kalian alfa dan saat saya mengeceknya sendiri saya sama sekali tidak menemukan batang hidung kalian. Apakah....." Jelas Mr. Gurton sambil memberi jeda yang membuat Mery dan Cyln tambah takut.

"Apakah kalian bolos?" Tanya Mr. Gurton dengan penekanan dalam kata 'bolos'.

"Ehh... Tentu saja kami tidak bolos" Ucap Mery dan Cyln tidak terima dengan pernyataan Mr. Gurton. "Kalau begitu apa?" Tanya Mr. Gurton membuat Mery dan Cyln saling melirik satu smaa lain.

"Ka... Kami hanya... Lupa" Jawab Mery sambil tersenyum canggung dan bahkan Mery sudah menerima apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.

"Hohoho.... Ternyata seperti itu.." Jawab Mr. Gurton sambil tersenyum mencurigakan.

"Kalau begitu datangi ruangan saya nanti sore. Ingat... Jangan lupa lagi mengerti?" Tanya Mr. Gurton sambil tersenyum layaknya singa yang akhirnya mendapatkan mangsa setelah tidak makan selama 4  bulan.

'Dasar Lisa kurang ajar! Harusnya kami tidak mengikuti usulanmu itu! Sekarang kamu membuat kami masuk ke kandang singa!' Batin Mery dan Cyln bebarengan.

Disisi lain...

'Hahahahaha! Maafkan aku kawan kawan! Lagipula aku pikir kalian tidak akan melakukan usulan aku saat itu! Hahaha!'

Flashback on

Jadi saat ini Lisa, Mery, dan Cyln sedang berjalan jalan di koridor yang sepi nan panjang bagaikan perjuangan cinta Lisa dengan *piippp* *piiippp*.

Disaat keheningan melanda mereka ber tiga. Akhirnya Cyln membuka mulutnya yang sedari tadi ia tutup.

"Oiya! Kita nanti ikut kelas malam jam berapa ya?" Tanya Cyln lupa. Ya, kebiasaan lama Cyln masih saja menempel lekat lekat.

"Kalau gak salah sekitar jam 7?" Jawab Mery kurang yakin karena Mery juga lupa.

Lisa sedari tadi hanya diam mendengarkan kedua sahabatnya bercecok tak henti henti.

"Lis! Kamu tau gak jam berapa kita masuk kelas malam?" Tanya Mery antusias.

Fyi, Mery itu gila pelajaran alias kutu buku. Jadi Mery itu suka banget kalau ada pelajaran tapi enggak suka kalau tugas tugas numpuk. Jadi itulah keunikan Mery.

"Buat apa sih ikut gituan? Mending tiduran sambil main game" Jawab Lisa menghiraukan pertanyaan Mery.

Fyi, Lisa itu maniak game dan Lisa merupakan seorang Pro Gamer jadi kalau ada yang mau tanding game sama Lisa pasti kalian kalah telak. Lisa itu udah main game mulai dari umur 9 tahun lho.

"Haish.. Kamu itu selalu saja main game. Berhentilah. Matamu akan rusak lho kalau keseringan main game" Jelas Cyln sok bijak.

Lisa langsung menatap Cyln tak percaya sekaligus jijik. Cyln langsung mengeryit keheranan dengan sikap Lisa.

"Kalau yang ingetin Mery sih aku oke oke aja? Tapi kalau kamu yang ingetin...... Rasanya kaya gimana gitu" Jelas Lisa sambil memeluk kedua tangannya merinding.

"Dasar menyebalkan!" Kesal Cyln sambil memukul kepala Lisa pelan.

"Heyy... Back to topik. Jam berapa nih?" Tanya Mery lagi. Seketika itu juga Cyln dan Mery menatap Lisa dengan harapan mengingat jam berapa mereka masuk.

"Gak ikut kelas malam gak bikin kita bodoh kok. Jadi lebih baik kita gak ikut. Toh juga udah ada kelas pagi sampe siang. Kalau tambah malam kita malah gak ada waktu untuk istirahat. Pasti tubuh kita gak bakal sehat trus juga pasti sering sakit." Jelas panjang lebar Lisa yang intinya ingin Mery dan Cyln tidak ikut kelas malam.

Cyln dan Mery berfikir dengan serius akan ucapan Lisa tadi sedangkan Lisa hanya menahan tawanya karena melihat ekspresi sahabatnya yang serius dengan ucapan Lisa.

'Ahahaha! Astaga! Apakah mereka benar benar memikirkannya? Ahahaha!' Batin Lisa tertawa.

Flashback off

"Oiya, karena kamu sudah menjadi murid di Academy dan merupakan murid termuda di sini. Apakah kamu bisa mengikuti pelajaran?" Tanya Mr. Jeffy menginginkan Sera tidak masuk Academy.

"Tentu saja aku bisa" Jawab Sera cepat, tegas, dan semangat. Mr. Jeffy yang mendapatkan jawaban Sera mendengus kecewa.

"Kalau gitu kami akan mengetes kekuatan kamu karena tentu saja di Academy ini memiliki standar yang diatas rata rata." Jelas Mr. Zev yang langsung diangguki Sera.

"Datangi Ruang Latihan jam 4 nanti" Lanjut Mr. Jeffy sambil meninggalkan ruangan diikuti Mr. Zev.

Mr. Gurton? Dia sudah meninggalkan ruangan sedari tadi.

Suasana berubah menjadi hening. Tidak ada satupun yang ingin merubah suasana hening.

"Em.. Dimana Ruang Latihan?" Tanya Sera memecahkan keheningan.

Semua orang menatap Sera. "Aku akan menemanimu" Ucap seseorang membuat yang lain termasuk Sera terkejut.

"Astaga! Apakah dia benar benar Ryu?!"

"Apakah dia Ryu yang asli?"

"Dia gak salah minum obat kan?"

"Ryu kesurupan ya?!"

Bisik semua orang yang mendengarnya. Sera hanya bisa diam mematung sambil mendengarkan bisikan yang lain. Ya bagaimanapun juga, Sera juga terkejut.

"Suara kalian terdengar jelas" Ucap Ryu membuat semua orang menciut karena dari nada bicaranya saja sudah seperti orang yang siap memotong tubuh kalian.

Ryu berjalan ke arah kasur Sera dan menggenggam tangan kiri Sera. Tetapi ada yang menahan tangan Ryu.

"Apa maksudmu?" Tanya Ryu tidak suka.

"Maksudku? Apa ya? Entahlah" Jawab orang itu masih menggenggam tangan kanan Ryu.

"Lepas" Ucap Ryu mengintimidasi tetapi orang itu sama sekali tidak melepaskan genggamannya bahkan mengendurkan kekuatan tangannya saja tidak.

"Ada yang harus kubicarakan dengannya jadi lebih baik... Kamu yang melepaskan genggamanmu" Jelas orang itu memberi tatapan tajam kepada Ryu.

"Bagaimana jika aku menolak?" Tantang Ryu tetapi orang itu sama sekali tidak terusik dengan ucapan Ryu.

"Aku memaksa" Jawab orang itu sambil tersenyum menyeramkan.

Srattt... Bruaakkk

Tiba tiba keluar asap hitam dan mendekati Ryu lalu menghempaskan Ryu dengan mudahnya ke dinding.

Bahkan dinding nya sampai retak parah.

Tanpa aba aba orang itu langsung menggendong Sera yang masih terdiam.

Orang itu ingin melakukan teleportasi tetapi keburu di pukul Ryu.

"Jangan seenaknya membawa kabur orang!" Seru Ryu mengambil alih Sera lalu menggendongnya ke dalam dekapannya.

"Gapapa?" Tanya Ryu kepada Sera yang masih bengong.

"Ya" Gumam Sera kecil sambil mengangguk.

Orang yang dipukul Ryu langsung berdiri lalu mengambil ancang ancang untuk menghajar Ryu.

"Aku titip dia. Jangan sampai dia terkena luka gores sekecilpun" Ucap Ryu tajam dan dingin kepada Andrey.

Ryu lalu menghadap orang itu dan mengambil ancang ancang juga.

"Bagaimana jika kita bertaruh?" Tantang orang itu tersenyum devil.

"Itu akan menyenangkan" Balas Ryu tidak kalah.

"Siapa yang menang, dia bisa membawa anak itu" Ucap orang itu sambil menunjuk Sera yang digendong Andrey.

Ryu sekilas melirik ke arah Sera lalu menatap orang itu.

"Tentu saja" Jawab Ryu menerima tantangan dari orang itu.

'Hahaha! Dasar bodoh!' Batin orang itu tertawa keras dalam hati.

'Dasar bodoh! Seharusnya kamu tidak menantangnya! Kamu masih kalah jauh dengannya!' -???

'Wihh! Asik nihh... Dapet tontonan seru!' Batin Andrey dan Elnot bebarengan.

'Yang menang siapa yah?? Kepo banget... Pasti seru deh' Batin Cyln dan Mery.

'Kita lihat... Siapa yang bakal menang.. Buktikan ke aku kalo kamu itu kuat..haha' -???.

♡TBC♡

HOLA
LAMA GAK KETEMU

SIAPA YA KIRA KIRA ORANG ITU??

PENASARAN GAK? KALO IYA TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAH!!

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI^^

SEE TOU NEXT CHAPTER
◇1790 WORDS◇













Continue Reading

You'll Also Like

121K 11.4K 32
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
7.1M 370K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
105K 6.8K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
126K 280 8
konten dewasa ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž