Chanyeol memasuki rumahnya dengan lesu, dia segera membawa badannya berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.
Dia merasa sangat lelah karena sepanjang perjalanan noonanya itu terus menggodanya. Ahhh bagaimana bisa dia ketahuan. Pasti nanti noonanya akan mengatakan kepada ibunya.
"Eohh kenapa cepat sekali kalian pulang?" tanya Ny. Park pada yoora yang di temuinya di ruang tamu.
"Si tiang itu hanya mengajakku memata-matai orang pacaran saja eomma" keluh Yoora.
"Mwo? Apa maksudmu yoora?" tanya Ny. Park antusias mendekati putrinya yang sekarang keduanya sudah duduk di sofa.
"Hmmm jadi eomma ternyata anak itu sedang ada dalam hubungan cinta bertepuk sebelah tangan hahaha" ujar Yoora gembira, entah mengapa melihat adiknya tak berdaya karna wanita seperti itu dia merasa sangat senang.
"Mwoya?? Bagaimana bisa anak eomma yang tampan itu diabaikan oleh wanita, kenapa dia payah sekali tsk" gerutu Ny. Park gemas.
"Entahlah eomma, ini menarik benar kan?"
"Kau benar, eomma harus tau siapa gadis itu" ujar Ny. Park yang tersenyum aneh yang di balas senyum geli oleh putrinya.
.
.
.
"Daniel-ah, gomawo. Malam ini sangat menyenangkan" ujar Baekhyun saat mobil Daniel sudah berhenti tepat di depan rumahnya.
Kini mereka berada di luar mobil tepatnya di depan pagar rumah Baekhyun.
"Sama-sama Baekie-ah, lain kali akan aku ajak lagi jika kau suka" sahut Daniel tak lupa dengan senyum manisnya yang menampilkan mata bulan sabitnya.
"Kau tidak ingin masuk dulu?"
"Tidak Baek aku langsung pulang saja, salam untuk orang tuamu dan Sehunie hyung ne" ujar Daniel sambil mengelus rambut Baekhyun membuat Baekhyun tersipu malu karnanya.
"Ah ne, hati-hati di jalan Daniel" lirihnya.
"Baiklah aku pulang"
"Tunggu Daniel" ujar Baekhyun yang membuat Daniel yang sudah akan pergi membalikkan lagi tubuhnya menghadap Baekhyun.
"Ada apa?" tanyanya bingung.
Baekhyun mendekat ke arah Daniel dan dengan tiba-tiba mencium Daniel tepat di pipinya membuat Daniel yang mendapat perlakuan itu hanya dapat terdiam kaget.
"Sekali lagi terimakasih" ucap Baekhyun dengan cepat setelah selesai memberi kecupan pada pipi Daniel dan langsung berlari masuk kedalam rumahnya menahan rasa malunya.
Sedangkan Daniel kini tengah tersenyum memegangi pipi yang tadi di kecup oleh Baekhyun.
"Kenapa dia sangat manis" ujarnya kemudian segera masuk kedalam mobilnya dan kembali ke rumahnya.
Blam
Baekhyun baru saja sampai di kamarnya, dia bersandar pada pintu yang baru ditutupnya. Memegangi dadanya dengan wajah merah padamnya. Dia merasa malu dengan apa yang dia lakukan tadi, tapi tak di pungkiri dia merasa senang dan jantungnya juga berdebar kencang dari tadi. Entahlah apa yang terjadi pada dirinya, apa dia sudah benar-benar menyukai Kang Daniel dan melupakan Park Chanyeol.
Park Chanyeol hmm....
Entah kenapa memikirkan namja itu membuatnya bimbang kembali dengan perasaannya, apakah dia masih memiliki rasa dengan pria itu.
Dibawanya tubuhnya mendekat ke meja rias yang berada disebelah tempat tidurnya. Membuka laci dan mengambil kotak tempat gelang berharganya tersimpan.
"Apa aku benar bisa menggantikanmu dengan orang lain?" tanyanya pada dirinya sendiri. Bagaimana pun juga cinta pertama sangat sulit dilupankan bukankah begitu?
.
.
.
Pagi ini Chanyeol berangkat kesekolah lebih awal dari biasanya, ia tengan berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya. Seperti biasa dia merupakan pria yang masih populer, tak jarang dia mendapat sapaan genit dari yeoja-yeoja penghuni sekolah tersebut. Apalagi setelah dia putus dengan Seulgi, yeoja-yeoja penggembar Chanyeol makin meliar untuk tebar pesona dengannya. Namun Chanyeol hanya mengabaikan mereka seperti biasanya juga, karna baginya mereka sangat berisik dan hanya pengganggu saja.
"What's up bro" sapa Kai merangkul bahu Chanyeol.
"Eoh tumben kau datang awal" tanya Chanyeol heran.
"Kau juga" jawab Kai cuek.
"Ohh ya bagaimana malam kemarin?" tanya Kai yang tiba-tiba mengingat bahwa kemarin lusa dia memberitahu tempat kencan BaekNiel pada sahabatnya ini.
"Mereka sangat menikmatinya, aku merasa aku akan kalah" sahutnya lesu.
"Yak, jadi kau akan menyerah semudah ini? Dengar bung hidup itu memang tak mudah, jika kau menginginkan sesuatu kau harus berusaha keras untuk mendapatkannya" ujar Kai dengan nada agak tinggi seperti membentak, dia merasa gemas dengan temannya ini. Baru saja dia ingin memberi kesempatan untuknya mendapatkan Baekhyun tapi temannya ini sudah mau menyerah bagitu saja.
"Tapi jika dia sudah memilih orang lain bagaimana Kai? Tidakkah aku pengganggu di antara mereka? Aku tak mau merusak kebahagiaannya untuk kedua kalinya"
Kai makin gemas melihat tingkah Chanyeol yang menurutnya sangat lemah ini. Dia tidak mengerti mengapa temannya ini sangat labil, bukankah sebelumnya dia yang berambisi untuk mendapatkan kembali Baekhyun.
"Eoh bukankah sebelumnya kau yang berambisi mendekatinya, kemana perginya Park Chanyeol yang waktu itu?"
"Sudahlah aku mau cepat sampai kelas lalu meminjam PR punya Chen" ujar Kai meninggalkan Chanyeol yang terlihat kesal dengan temannya itu. Tak taukah dia jika Kai jauh lebih kesal dengan seorang Park Chanyeol.
.
.
.
Chanyeol yang baru keluar dari toilet dikejutkan oleh Baekhyun yang juga baru keluar dari toilet. Yah toilet wanita dan laki-laki di sekolah mereka berhadapan dan itu membuat mereka kini saling berhadapan. Baekhyun mendadak gugup dan merasa malu bertemu dengan Chanyeol secara tiba-tiba begini. Begitu pula dengan Chanyeol, dia lebih merasa malu dan merasa bersalah dengannya karena terakhir kali mereka bertemu ia dengan lancang menciumnya.
"Hai" sapa Chanyeol canggung.
"Eoh hai" balas Baekhyun tak kalah canggung.
"Emm Baek"
"I..iya" gugup Baekhyun karena sekarang Chanyeol tengah menatapnya intens.
"Maaf" ujar Chanyeol yang tengah menatap Baekhyun dengan wajah yang tampak merasa bersalah.
"Umm untuk apa?" jawab Baekhyun bingung entah dia lupa atau sedang bingung karena terlalu gugup.
"Karena telah lancang mencuri ciuman pertamamu. Maaf kau boleh melakukan apapun padaku untuk membalas perbuatanku padamu itu" balas Chanyeol tegas, iya benar-benar siap menerima apapun yang akan Baekhyun lakukan padanya. Bahkan jika gadis di depannya ini ingin menghajarnya habis-habisan saat ini dia akan menerimanya.
"Apa kau menyesal telah menciumku?" tanya Baekhyun yang kini membuat Chanyeol kebingungan. Dia tidak tau harus menjawab apa dengan pertanyaan seperti ini.
"A..aku menyesal karena mencuri ciumanmu disaat tidak ada hubungan di antara kita_"
"Tapi aku menyukai ciuman itu" lanjut Chanyeol dengan lugasnya.
Baekhyun yang mendengarnya mendadak merona dan menjadi salah tingkah.
"Yakk kau ini, ya sudah teraktir aku nanti di kantin maka aku akan memaafkanmu" ujar Baekhyun yang langsung meninggalkan Chanyeol. Dia tidak mau laki-laki itu sadar dengan wajah merah meronanya.
Entah kenapa setelah kejadian singkat tersebut membuat semangatnya kembali bahkan terasa makin bersemangat. Ia sangat yakin saat melihat tingkah Baekhyun tadi jika Baekhyun-nya itu masih memiliki rasa padanya.
.
.
.
Seperti kesepakatan jam istirahat ini dihabiskan dengan Chanyeol yang makan bersama dengan Baekhyun cs dan dia yang akan mentraktir makanan apapun yang Baekhyun makan. Bukannya merasa kesal justru dia merasa sangat senang bisa di andalkan oleh Baekhyun.
"Yeol kau hanya mentraktir Baekhyun? Sudah 4 tahun kita bersahabat kau belum pernah mentraktirku" rajuk Kai yang merasa iri, namun sebenarnya Kai hanya ingin menggoda sahabatnya ini.
"Diam lah Kai, aku hanya membayar hutangku padanya saja" ujar Chanyeol santai yang di balas kernyitan heran dari Kai.
Hutang? hutang apa ? bahkan temannya ini tidak ada bercerita dengannya tentang masalah hutang ini.
"Hutang apa?"
Bukan, bukan Kai yang bertanya melainkan Kyungsoo yang sendari tadi hanya diam karena kesal Chanyeol ikut bergabung dalam acara makan mereka. Ayolah dia masih kesal dengan sikap Chanyeol dulu terhadap Baekhyun dan sekarang dia (Chanyeol) seperti ingin menghalangi hubungan Baekhyun dengan Daniel. Padahal Baekhyun dan Daniel sedang adem-ademnya sekarang ini.
"Ahh tidak ada apa Kyungie, itu dia hanya berterimakasih karena aku mengobati lukanya saat itu makanya dia sekarang mentraktirku" jawab Baekhyun cepat tidak ingin ada kesalah pahaman.
Chanyeol hanya menatap Baekhyun sendu karena Baekhyun sudah berbohong. Hey sadarlah Park Chanyeol, tidak mungkin Baekhyun menceritakan yang sebenarnya kan.
Kyungsoo yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya cuek. Dia beralih menatap Daniel yang hanya diam saja yang sedang fokus makan.
"Daniel-ah bagaimana film yang kau tonton dengan Baekhyun apakah bagus? Lain kali ajaklah aku dan Kai menonton bersama sepertinya seru kan jika kita ber 4 pergi bersama" tanya Kyungsoo yang membuat semua menatapnya dengan ekspresi yang berbeda-beda.
Terutama Chanyeol yang menatapnya dengan wajah masamnya, 'sepertinya pacar Kai ini tidak menyukaiku' batinnya kesal.
"Ah sangat bagus, ya kan Baekhyun?" jawab Daniel santai sambil menatap Baekhyun saat menyebut namanya.
"Eumm" Baekhyun menganggukkan kepalanya dan tersenyun cerah membenarkan perkataan Daniel jika film yang dia tonton dengannya memang sangat bagus.
"Baiklah lain kali kita pergi bersama, bagaimana denganmu Chanyeol-shii apa kau juga ingin bergabung?" tanya Daniel yang kini menatap Chanyeol.
Kyungsoo yang mendengar Daniel yang mengajak Chanyeol mendelik tak suka, bagaimana orang ini sangat tidak peka jika dia bermaksud mengajak mereka double date.
"Jika tidak apa-apa" jawab Chanyeol dengan tidak tau dirinya.
Daniel hanya tersenyum menganggukkan kepalanya dan kembali makan dengan tenang.
'Suasana macam apa ini' batin Kai dan Baekhyun.
.
.
.
"Baekie pulang" teriak gadis itu saat memasuki rumahnya.
"Baek kau sudah pulang? Cepatlah ganti baju lalu tolong eomma" teriak Ny.Byun yang saat ini sedang berada di dapur.
Tanpa banyak tanya Baekhyun segera menuju kamarnya untuk mengganti pakaian.
Beberapa menit kemudian Baekhyun sudah selesai berganti baju, dia menggunakan pakaian santai dan celana pendek yang membuatnya terlihat manis.
Dia menuruni tangga dan segera menghampiri eommanya.
"Apa yang bisa Baekie bantu eomma?" tanya Baekhyun yang sekarang sudah ada di samping eommanya yang sedang memotong sayur.
Ny. Byun menghentikan aktivitasnya kemudian mengambil kertas kecil di dalam kantung clemek yang dia pakai. Kemudian menyerahkan kertas beserta uang kepada putrinya.
"Tolong belikan eomma bahan-bahan yang tertulis disana ke supermarket ya Baek, bahan-bahan itu sudah habis jadi eomma tidak bisa melanjutkan masakan eomma"
"Arraseo eomma" ujarnya dan segera menuju ke supermarket suruhan eommanya.
.
.
.
"Jadi aku beli garam, kemudian merica, ah dimana mericanya" gumam Baekhyun yang sendari tadi bergumam sambil mencari-cari bahan masakan yang tertulis di list belanja eommanya.
"Baekhyun?" panggil seseorang yang membuat Baekhyun langsung mengalihkan pandangannya ke orang tersebut.
"Kau Byun Baekhyun kan?" tanya orang tersebut lagi yang membuat Baekhyun terpaku karena kaget dengan orang yang dilihatnya saat ini.
TBC
Hayoo buat jadi ChanBaek atau BaekNiel nih🤣 #dicekekchanyeol
Hay silakan mampir di cerita oneshoot aku yg baru ini ya, tiba-tiba terlintas aja idenya pas lagi bawa motor pulang kampung😅
Thanks💕