Kesakitanku

By anggynov

142K 433 17

21++ More

Prolog
Bab 1
Bab 2
PENTING
kabar baik
BAB 4
aku kembali

BAB 3

14.2K 43 0
By anggynov

Bab 3

“Xander.... apakah cinta yang kamu rasakan untukku melebihi rasa cintamu untuknya?”

Ada jeda cukup lama sebelum dia menjawab, seolah berpikir apa yang harus dia katakan agar tidak menyakitiku. Tapi aku bisa melihat dengan jelas keraguan itu di matanya, dan aku harap-harap cemas untuk mendengar jawaban apa yang akan dia berikan.

Dan dia menjawab “ emmmm... akuu tidak tahu, yang jelas aku mencintaimu sekarang, sudahlah jangan membahas hal berat seperti itu di malam yang kurasa cukup special untuk kita ini, right?”

Tapi aku melihat, matanya yang bergerak kesana kemari, dia tidak menatap mataku, aku tau dia sedang berbohong, dia tahu jawabannya tapi dia lebih memilih mengalihkan pembicaraan ini. Karena aku juga merasa malam ini cukup special akhirnya aku memutuskan untuk mengiyakan yang dia katakan, walaupun aku masih penasaran sebenarnya.

“iya kamu benar malam ini terlalu special untuk membicarakan masa lalu yang tidak berarti kan?” yaa aku mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa masa lalunya tidak cukup penting untuknya.

“iya kamu benar, ituuu tidak penting.” Agak terbata dia menjawab.

Setelah itu kita mulai memakan hidangan masing-masing karena pesanan kita telah datang.

“Nana apakah kamu meyukai rasa makanannya? Ini adalah salah satu restoran favorit ku di mall ini, makanya aku mengajakmu kesini. Aku harap kamu menyukainya juga.”

“emmm iyaa xander aku menyukainya, ini lezat sesuai seleraku. Kamu pemilih yang baik”

“ah syukurlah kalau kamu menyukainya, aku sempat takut seleramu tidak sama denganku. Aku akan lebih sering mengajakmu kesini kalau begitu.”

“hmmm dengan senang hati tuan xander”

Dia pun tertawa mendengar apa yang aku katakan, tawa itu yaa tawa itu yang membuatku jatuh cinta. Aku tak peduli seberapa besar yang dia rasakan untuk masa lalunya, yang terpenting dia milikku sekarang. Egois untuk kebahagiaan diri sendiri tidak masalah bukan?

Setelah setengah jam berlalu akhirnya kita berhasil menghabiskan makanan kita satu sama lain. Setelah membayar tagihannya dia mengajakku untuk berkeliling di mall ini karena masih ada waktu 1 jam lagi untuk filmnya diputar.

Kami pun berjalan beriringan, tapi dia tidak pernah menggenggam tanganku walaupun kita jalan beriringan. Aku cukup kecewa untuk itu, entahlah apakah dia malu atau gugup atau karena dia terlalu cuek. Tapi itu bukan suatu masalah besar yang harus diributkan. Jadi aku mengabaikannya.

“sayang apakah kamu mau melihat baju-baju disana? Sepertinya ada beberapa baju yang cocok dengan kamu.”

“boleh, tapi kamu bantu pilihkan ya? Kamu gak risih nemenin cewek nyari baju kaya gini? Biasanya lelaki sepertimu lebih memilih menunggu diluar daripada harus menemani wanita memilih baju”

“tidak kenapa aku harus risih, aku menemani wanita yang aku cintai berbelanja apa salahnya. Selama itu membuatmu senang aku akan melakukannya sayang, ayolah”

Entah kenapa aku merasa bahagia dengan ucapannya wanita mana yang tidak tersanjung jika memiliki lelaki yang sepengertian itu.

Akhirnya kami pun memasuki toko tersebut. Aku terpesona dengan beberapa baju-bajunya yaa walaupun kebanyakan disini koleksi baju-baju yang sangat feminim dan tentu saja itu bukan aku. Dan mataku tertuju pada satu swater oversize berwarna putih yang ada gambar wanita menjulurkan lidah didepannya, i think itu sangat aku sekali. Dan tentu saja aku langsung mendekat dan mengambilnya.

“Xander bagaimana dengan sweater ini? Apa bagus?”

“bagus, sangat dirimu. Tapi kenapa kamu tidak mencoba berpenampilan feminim sekali-sekali, aku lihat baju-bajumu selalu kaos dan sweater.”

“apakah kamu tidak menyukaiku yang seperti ini?” agak merajuk aku bertanya.

“bukan aku tidak menyukainya sayang, tapi kamu perempuan kalau kamu memakai baju-baju feminim aku yakin kecantikan kamu akan bertambah berkali-kali lipat, ya walaupun sekarang juga kamu udah cantik banget sih, tapi itu terserah sama kamu, karena kamu tau mau bagaimana pun kamu, aku tetap menyukainya.”

“benarkah? Apa aku harus mengubah diriku seperti yang kamu mau? Tapi memang aku seperti ini, aku tidak merasa cocok untuk berpenampilan layaknya wanita-wanita anggun di luar sana.”

“baiklah kalau kamu tidak merasa nyaman jangan di lakukan aku tidak memaksa, aku tetap mencintai kamu. Aku menerima kamu apa adanya”

“kalau kamu menerimaku apa adanya kenapa tadi kamu bilang seperti itu? Ah sudahlah aku tidak mau bertengkar hari ini.”

“aku hanya memberi saran sayang bukan berarti aku tidak menyukai kamu yang seperti ini, baiklah tidak usah di bahas lagi, sekarang kamu pilih yang kamu sukai, dan snagat dirimu.”

Setelah itu antara aku dan xander tidak ada yang membahas masalah itu lagi, karena mungkin kami ingin menikmati momen ini.

Aku memilih beberapa kaos, sweater, celana jeans dan sepatu, setelah itu aku akan membayarnya ke kasir, tapi dia melarangku, katanya biar aku saja, ini sebagai hadiah karena aku sudah mau jalan bersamanya hari ini. Aku menolak beberapa kali karena barang-barang itu aku yang akan pakai tapi dia terus memaksa dan sepertinya dia akan marah jika aku terus menolak karena ku tidak ingin merusak suasana hari ini aku mengiyakan dengan syarat ini terakhir kalinya dia membayar apa yang aku pakai. Aku tidak terlalu suka dia memberikan aku segalanya aku takut jika nanti dia tidak ada aku jadi tidak mandiri. Iya aku takut suatu saat nanti dia menghilang dari hidupku. Siapa yang tahu.

Akhirnya 5 menit lagi film kita akan diputar, jadi kita memutuskan untuk naik ke lantai bioskop. Dia membeli beberapa cemilan dan minuman untuk kita nanti. Dan masuklah kita ke dalam teater.

Kita duduk di kursi paling atas, setelah beberapa iklan ditampilkan akhirnya film pun dimulai, tidak ada yang memulai pembicaraan antara kita berdua karena terlalu menikmati filmnya. Karena genre film kita ternyata sama dan yaa kita sangat menikmatinya.

Setelah 2 jam berlalu film pun selesai kita keluar dari ruangan.

“menurutmu bagaimana filmnya nana?”

“aku sangat menikmatinya alurnya sangat luar biasa, aku ingin menontonnya lagi.”

“yaa menurutku juga filmnya luar biasa, nanti lain kali kita bisa menontonnya lagi sayang jika kamu mau.”

“iya berjanjilah kamu akan mengajakku menonton ini lagi.”

“ya aku berjanji. Apakah kamu sudah lapar lagi? Mau makan lagi atau kemana?”

“aku masih kenyang, lebih baik kita pulang sekarang, ini udah hampir tengah malam xander, nanti apa kata tetangga kalau aku pulang dengan kamu selarut ini.”

“ya sudah kalau begitu kita langsung pulang yah, tidak usah memikirkan apa kata orang lain. Yang penting kenyataannya kita tidak melakukan hal-hal negatifkan?”

“iyasih tapi kan tetap saja, aku tidak bisa untuk tidak memikirkannya. Ah sudahlah ayo kita pulang.”

“iya sayangku ayo.”

Kita pun berjalan menuju mobil, dan pulang.

*setelah dirumah.

“sayang, besok kamu ada rencana?”

“yaa aku akan ke kampus untuk mengurus beberapa hal organisasi. Kenapa memangnya?”

“tidak, aku kira besok kamu kosong aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”

“kemana?”

“kejutan, liat saja nanti, aku yakin kamu akan suka. Jadi kapan jadwalmu kosong?”

“aku jadi penasaran, mungkin 2hari ke depan aku akan kosong, tapi lihat nanti ya nanti aku kabarin kamu.”

“baiklah aku menunggu kabarmu tuan putri, aku harap dalam waktu dekat ini.”

“iyaa, yasudah aku masuk dulu ya, kamu langsung pulang aja nanti aku salamin ke mama papa, ini udah malem hati-hati pulangnya, jangan ngebut-ngebut! I love you, see u next time xander.”

“baiklah kalau kamu melarangku masuk dulu, bilangin mama papa maaf memulangkanmu terlalu malam. Iya sayang bawel aku akan berhati-hati, i love u too, semoga jadwalmu kosong 2 hari ke depan seperti yang kamu bilang. See u.”

Dan sesaat sebelum aku mau keluar handphone xander berbunyi, tapi dia tidak mengangkatnya.

“siapa yang menelpon selarut ini? Kenapa tidak kamu angkat?”

“emmm itu tidak penting, aku tidak perlu mengangkatnya.” Dengan wajah gelisah dia menjawab. Dan aku rasa ada yang dia sembunyikan.

“bener gak penting? Tapi itu berdering terus angkat aja siapa tau emang penting xander.”

“tidak ini tidak penting, sudahlah sekarang kamu masuk tidur yang nyenyak ya.”

Tapi wajahnya semakin menunjukkan raut gelisah, tapi sepertinya dia tidak ingin aku tau tentang penelpon ini, maka dari itu aku memilih untuk masuk dan mencoba mengabaikan masalah ini, walaupun sebenarnya aku masih penasaran.

“baiklah aku akan masuk sekarang, kabarin aku kalau kamu udah sampai, bye.”

“iya sayang.”

Dan setelah aku keluar dia langsung melajukan mobilnya dengan sangat cepat.

Sebenarnya ada apa? Kenapa dia terlihat gelisah, ketakutan dan buru-buru? Apa ada yang dia sembunyikan?

Hai aku berubah pikiran, setelah au pikir-pikir aku update hari ini saja deh, itung-itung bonus dan permintaan maaf karena sudah menggantug cerita ini agak lama, semoga enjoy dengan ceritanya. Maaf kalo masih ada typo dan alurnya agak absurd tapi aku mencoba semampu aku. Agak panjang kan sekarang? Hehe jangan lupa vote yaa. Selamat membaca😉😁😊😊

#AN

Continue Reading

You'll Also Like

832K 79.4K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
283K 1.2K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
771K 49.9K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
1M 103K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...