Dheg
Dheg
Dheg
Dheg
Lisa yang sudah ketakutan akhirnya memilih menyembunyikan tubuh nya ke dalam selimut.
Ryu yang melihat tingkah Lisa hanya menaik kan sebelah alis nya dan mengalih kan pandangan nya ke teman teman nya.
Srek
Kain telah terbuka dan menampak kan 5 orang.
"Lho? Dimana Lisa?" Tanya seorang perempuan yang pasti nya Cyln.
"Iya, dimana Lisa?" Tanya orang lain yang bernama Ernot.
Ervon hanya mengedar kan pandangan nya dan curiga dengan ranjang.
Tap...tap...tap...
Ervon berjalan sampai akhirnya berhenti di sebelah ranjang Lisa.
Ervon ingin membuka selimut itu tetapi di tahan oleh Ryu.
"Mau apa?" Tanya Ryu dengan nada tajam.
"Tentu saja mau membuka nya. Apalagi?" Balas Ervon tidak kalah tajam.
"Tidak. Kamu tidak boleh membuka nya" Jawab Ryu membuat seluruh mata menatap nya heran.
"Kenapa aku harus menuruti ucapanmu itu?" Ucap Ervon perlahan lahan membuka selimut itu.
"Cih" Ryu hanya berdecih lalu menatap 4 orang yang masih diam.
"Siapa?" Tanya Ervon membuat seluruh mata menatap Ervon dan berdalih menatap sosok yang ditanya Ervon.
Bugh
"Astaga! Imut sekali!" Puji Cyln setelah mendorong Ervon.
"Apa apa? Aku juga mau lihat" Ucap Mery lalu berjalan kearah Cyln.
"Astaga! Sangat lucu!" Gemas Mery tidak tahan karena melihat sosok anak kecil yang masih terdiam.
"Hey! Apakah kamu mau aku gendong?" Tanya Elnot dengan mata berbinar binar.
Sosok anak kecil yang di tanya itu hanya tersenyum kikuk lalu tanpa sengaja ia saling bertemu pandang dengan Ryu.
"Hei adik manis! Nama mu siapa?" Kali ini yang bertanya Andrey.
"Sera" Ucapan itu membuat seluruh mata menatap orang yang tadi berucap.
"Kenapa kamu yang jawab?" Tanya Andrey dengan wajah bingung.
"Emangnya kamu yang ditanya?" Tanya Elnot juga.
"Udah tahu namanya?" Tanya Cyln ikut ikutan.
"Dih nyambung nyambung" Sindir Ervon sedikit kesal saat mengingat kejadian tadi.
"Masalah?" Tanya orang yang tadi menjawab itu.
"Enggak kok kak Ryu" Jawab Lisa sambil tersenyum lebar layaknya anak kecil.
"Tuh, orang yang punya namanya aja gak masalah kok malah kalian yang masalah?" Ucap Ryu sambil tersenyum miring penuh kemenangan.
'Nyebelin banget sih tu senyuman' Batin Andrey, Elnot, Cyln, Mery, dan Ervon bersamaan.
Ervon memperhatikan Lisa alias Sera dengan tatapan intens.
Sera yang merasa ditatap menatap kedua manik mata Ervon dan membuat mereka saling tatap tatapan dalam waktu yang cukup lama.
"Ehemm" Dehem Andrey dan Elnot bebarengan membuat Sera dan Ervon membuyarkan tatapan mereka.
"Duhh VonVon, kamu kalau mau nyari cewek yang sesuai dong... Jangan yang masih kecil" Ucap Cyln dengan nada menyindir membuat Ervon mendengus kesal.
"VonVon sudah besar ya sekarang" Goda Mery membuat Ervon malu.
"Jangan memanggil ku dengan embel embel VonVon" Ucap Ervon menghiraukan ucapan Cyln dan Mery.
Cyln dan Mery hanya terkekeh sebagai jawaban dari ucapan Ervon.
Ervon menatap Cyln dan Mery bergantian lalu menatap Sera yang ternyata sedari tadi menatap Ervon.
"Kamu itu......" Jeda Ervon sambil menyipitkan kedua matanya seperti mengecek sesuatu.
'Astaga... Jangan jangan dia sadar lagi?! Aduhh jangan dong' Batin Sera sudah mengeluarkan keringat dingin.
"Ya?" Ucap Sera memaksa untuk tersenyum lebar layaknya anak kecil yang tidak tahu apapun.
"....... Lisa?" Ucap Ervon dengan nada suara sangat kecil hampir seperti bisikan.
Dheg
'Astaga! Dia barusan sebut namaku!! Aduh, gimana nih?! Gak mungkinkan gak ada setengah jam udah ketahuan?!' Batin Sera deg deg an takut jika Ervon mengenalinya.
"? Kakak mau bilang apa?" Tanya Sera masih ber akting layaknya anak kecil.
Bukannya menjawab, Ervon malah mendekati Sera dan memegang dagu Sera dan meneliti ke seluruh wajah Sera.
'Tamat riwayatku!' Batin Sera sudah pasrah jika Ervon mengenalinya.
Ervon masih saja tidak mengucap kan sepatah katapun dan masih setia untuk menatap wajah Sera.
"Hey, sampai kapan kamu menatapnya? Aku yakin dia risih" Ucap Andrey membuyarkan semua hal yang berada di pikiran Ervon.
Ervon tidak menjawab ucapan Andrey dan melepaskan genggamannya tetapi manik mata Ervon masih setia menatap Sera.
"Jangan menatapnya terus menerus" Ucap Ryu entah kenapa merasa risih dengan sikap Ervon kepada Sera.
"Apa hubungannya dengan mu?" Tanya Ervon membuat seluruh mata menatap Ryu berharap mendapatkan jawaban dari pertanyaan Ervon.
"Kamu menatapnya seperti seorang pedo" Jawab Ryu yang berekspresi jijik.
"Pedo?" Bingung semua orang yang berada di ruang kesehatan.
"Pedo itu apa?" Bisik Elnot ke Andrey.
"Hey, Pedo itu jenis makanan?" Bisik Andrey ke Cyln.
"Pedo itu spesies baru?" Bisik Cyln ke Mery.
"Pedo itu nama penyakit?" Bisik Mery ke Ervon.
"Itu nama hewan jenis baru?" Bisik Ervon ke Andrey.
Ya, mereka saling bisik bisikan satu sama lain membuat Sera gemas dengan tingkah laku mereka.
Psst
Psst
Psst
Psst
Bisikan demi bisikan memenuhi ruangan dan menjadi gaduh hanya karena sebutan pedo saja membuat Sera sedikit kesal.
"Pedo itu Pedofil bodoh!!" Teriak Sera sudah tidak kuat mendengarkan bisikan bisikan yang mereka lakukan.
Alhasil, seluruh mata menatap Sera dengan tatapan yang sulit diartikan. Bahkan Ryu menatap Sera dengan tatapan terkejut, entah terkejut karena teriakan Sera atau karena Sera yang mengerti arti Pedo.
Ruangan yang tadinya penuh dengan bisikan berubah menjadi hening seperti rumah kosong yang ditelantarkan.
'Salah omong! Harusnya tadi aku diem aja!' Batin Sera merutuki dirinya sendiri.
"Anak kecil saja mengerti, kenapa kalian tidak?" Ucap Ryu memecahkan keheningan yang melanda.
Dengan kompak, Andrey, Elnot, Cyln, Mery, dan Ervon saling melirik dan tertawa canggung memenuhi ruangan.
"Haha... Mana mungkin kami tidak tahu" Jawab Andrey dengan tawa canggung nya sambil melirik Elnot.
"Haha... Iya benar, kami juga tahu artinya kok" Tambah Elnot sambil melirik Ervon.
"Benar, kami hanya pura pura tidak tahu saja.. Haha" Tambah Ervon sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
"Hahaha... Iya benar" Tambah Cyln dan Mery bebarengan.
"Wajah kalian mengatakan sebaliknya" Ucap Ryu dan Sera bebarengan membuat seluruh mata menatap Sera lagi.
'Hancurkan mulutku ini' Batin Sera sadar dengan situasi nya sekarang.
"Ba...Bagaimana??" Ucap Sera diberi jeda.
"Apakah cara bicaraku mirip dengan Kak Ryu?" Lanjut Sera memecahkan keheningan.
"....."
Tidak ada yang menjawab sampai akhirnya Elnot berbicara.
"Oiya, dimana Lisa? Bukankah seharusnya Lisa disini?" Tanya Elnot meminta penjelasan ke Ryu.
"Oiya benar! Dimana Lisa?" Tambah Mery ikut menatap Ryu.
Ryu mengidikkan bahunya tanda tidak tahu dimana Lisa saat ini.
"Saat aku kesini, aku hanya melihat dia. Aku sama sekali tidak melihat Lisa" Jelas Ryu sambil menunjuk Sera.
Tiba tiba suasana berubah menjadi penuh kekhawatiran karena semua pikiran mereka sedang tertuju dengan seseorang bernama Lisa.
"Jangan jangan sebelumnya Lisa masih disini dan saat ia terbangun, tubuhnya berubah menjadi kecil dan bertemu dengan seorang Dewi dan membuat kesepakatan dengan sang Dewi." Jelas Cyln membuat seluruh mata menatapnya.
'Astaga! Tidak mungkin' Batin Sera ketakutan.
"Pfft... Hahahaha! Aku hanya bercanda.. Haha! Jangan membuat wajah serius seperti itu! Suasana nya terlalu tegang, jadi aku membuat candaan..hahaha!" Lanjut Cyln yang ternyata hanya candaan saja.
'Tapi candaan itu tepat dengan situasi aku saat ini' Batin Sera meneguk saliva nya merasa lega.
"Oiya, kita kan belum memperkenalkan diri kepada Sera" Ucap Cyln lagi membuat seluruh mata menatapnya karena Cyln yang kurang peka dan paham situasi.
"Apa? Kenapa? Aku yakin saat ini Lisa sedang berjalan jalan saja" Ucap Cyln.
"Lagian juga kalaupun Lisa dalam bahaya..."
Lanjut Cyln berhenti sambil melirik Mery.
"Pasti berakhir dengan lawannya yang terluka parah" Ucap Mery melanjuti ucapan Cyln.
"Ah ya, benar juga" Ucap Ervon mengingat saat saat dimana Lisa berumur 3 tahun yang mengamuk dan membuat seperempat kebun istana yang sangat luas menjadi hancur lebur.
Sera yang mengerti apa yang di pikir kan Ervon hanya menunduk menahan malu karena pasalnya, saat itu Lisa mengamuk hanya karena tanamam yang tidak dipotong sama panjang atau lebih tepatnya panjang nya beda 0,7 mm saja.
"Kalau gitu ayo kita kenalan" Ucap Elnot diikuti anggukan yang lain.
"Panggil aja aku Kak Andrey" Ucap Andrey dengan nada lembut nan halus.
"Kalau aku Kak Elnot" Lanjut Elnot dengan nada imut layaknya anak kecil.
"Panggilnya Kak Cyln" Lanjut Cyln sambil tersenyum lebar.
"Nama aku Mery, panggilnya Kak Mery saja" Lanjut Mery sambil tersenyum manis.
"Aku Ervon. Terserah mau panggil apa" Lanjut Ervon dengan nada sedikit curiga akan sesuatu.
"Ah iya. Halo! Nama aku Sera" Kenal Sera lagi sambil tersenyum selebar lebarnya.
Setelah perkenalan, mereka bercakap cakap bahkan bercanda ria. Sedangkan Ryu hanya menanggapinya dengan seperlunya saja.
"Kamu mirip seseorang yang aku kenal" Ucap Ervon ditengah tengah percakapan membuat jantung Sera maraton.
♡TBC♡
I AM COME BACK!!!!
YEEEYYY
SUDAH LAMA GAK UPDATE UPDATE YA?
HEHEHE
MAAFKAN AUTHOR NYA YA...
AUTHOR SAAT INI SEDANG SIBUK JADI JARANG UPDATE
TAPI AUTHOR USAHAKAN UNTUK SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK PARA READERS.
😀😀😆😆😁😉🤗🤗😆
◇1379 WORDS◇