HIDE AND SEEK

By zenorys

202K 30.4K 4.2K

[complete] Find me if you can. Akashi [name], kabur dari mansion keluarga Akashi karena ingin hidup bebas dar... More

Note
Prolog
[01]
[02]
[03]
[04]
[05]
[06]
[07]
[08]
[09]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[20.5]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
QnA
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[34]
[35]
[36]
Epilog

[33]

2.5K 462 33
By zenorys

Semoga suka 💜

Jemari lentiknya diketuk-ketukkan di atas meja, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk menompang wajah. Kedua netranya dirotasikan malas, untuk kesekian kalinya pun ia menghela napas. Sesekali melirik jam besar yang diletakkan di ruang pertemuan, yang bunyi pergerakannya akan menggema di penjuru ruang.

"Ada kabar dari mereka?" Tanya sang gadis sambil mengerucutkan bibir pada pelayan yang berdiri di sampingnya. Gelengan kepala menjadi jawaban, kepala gadis itu merosot dijatuhkan ke permukaan meja. "Lama." Ia mengeluh, lalu segera beralih mengeluarkan ponselnya.

Ada beberapa notifikasi masuk di sana. Terjebak macet, alasan klasik yang sangat lumrah. Tapi hei, ia rasa Tokyo sangat jarang terkena macet. Ponselnya kembali bergetar, ada pesan tambahan dari sang kapten Nekoma. Sedang ada perbaikan jalan, rupanya. Tumben.

"Nona, mereka sudah datang," ucap kepala pelayan. Gadis itu berseri, lalu segera berlari antusias menuju pintu utama, menyambut rekan-rekannya.

"Ah, kalian sudah sampai," katanya dengan mengulas sebuah senyum kecil.

"Tiga puluh menit lagi, ada yang ingin kubicarakan dengan kalian," kata [name], memandang lurus dengan tatapan yang sulit diartikan. "Karena kalian temanku, kurasa aku harus berbagi masalahku pada kalian, 'kan?" Lanjutnya terkekeh.

•••

Itu mungkin hanya sebuah memori kecil yang terselip di otaknya. Gadis berusia dua puluh satu tahun itu menghirup cokelat panasnya pelan, menyesapi rasanya sambil menatap sungai Thames dari atas Tower bridge. Cahaya matahari sore terbias, menjadikan air sungai itu berkilauan. Angin sore berembus nakal menerbangkan surainya yang tergerai bebas.

Ia menghela napas, lalu segera kembali berjalan menelusuri senja di kota London. Seorang diri tanpa ada yang menemani. Trotoar dipenuhi para pejalan kaki, jadi ia tak merasa sepi. Sudah lebih dari tiga tahun ia pergi meninggalkan Jepang, meski banyak yang terjadi pada saat itu, ia tak mungkin lupa.

Perasaan akan kehilangan orang tuanya masih membekas dengan jelas, membuatnya tersenyum sendu saat mengingatnya. Ah, ngomong-ngomong ... bagaimana kabar mereka, ya? [name] tidak tahu. Ia sengaja memutus komunikasi dengan setelah menjejakkan kaki di negeri jam Big Ben ini.

Jahat, memang. Tapi ia pikir, inilah cara agar ia dapat tenang berada di sini, menahan rindu seorang diri yang membuncah di dalam dada. Sesekali ia mendapat kabar dari kakaknya yang sibuk mengurus bisnis peninggalan orang tua mereka.

Ya, Seijuro memang terlampau jenius. Setelah lulus dari bangku menengah atas, ia melanjutkan studinya di negara yang sama dengan [name], lulus dengan waktu yang singkat sebagai lulusan terbaik, ia segera melanjutkan perusahaan.

Hm, Seijuro memang jenius.

[name] masih enggan untuk sekedar berlibur ke negri sakura itu, apalagi untuk pulang. Kaki jenjangnya terus berjalan menelusuri trotoar, lalu berhenti pada halte bus, mendudukkan bokongnya di sana menunggu bus datang. Cokelat panas itu perlahan mendingin saat bibirnya mengecap cairan itu. Senja semakin kelabu, pertanda tugas sang mentari akan segera berakhir untuk digantikan sang rembulan.

Lampu jalan mulai dihidupkan, berwarna-warni menerangi kota. London tidak pernah tidur. Suara bising kendaraan dan derap langkah pejalan kaki berlalu-lalang menjadi irama yang terdengar di sepanjang jalan. Bus yang dinanti datang, sang gadis menyelipkan kedua tangannya di saku hoodienya. Cuaca agak dingin akhir-akhir ini.

Segera mendudukkan diri di bangku yang menghadap langsung ke arah jendela. Cairan berwarna cokelat kembali disesap, merasakan rasa manis dengan sedikit pahit lewat indera pengecap masuk ke dalam kerongkongannya. Kepala disenderkan pada permukaan kaca, sementara kedua netra sibuk memasati jalan raya.

Tidak ada bedanya dengan Tokyo. Ah, sial. Kenangan masa remajanya kembali hadir. Ia hanya menghela napas, berpikir, mungkin mereka sudah mempunyai kekasih? Jika dilihat dari tampang, sudah jelas banyak yang meminati. Tidak aneh jika salah satu di antara mereka melabeli julukan sang cassanova atau heart robe guy.

Terkekeh geli dengan pemikiran konyolnya. Sebenarnya, ia tak mau memberi kabar bukan tak ada alasan. Rasa bersalah tentu ada. Hanya saja, hati dan pikirannya bercabang. Akan sangat egois jika ia ingin mempertahankan segalanya. Jadi, ia pikir ini adalah hal terbaik. Pergi dan menghilang dari mereka, tanpa tahu ada hati yang terluka.

•••

Tas dilemparkan asal, sepatu dilepas lalu dibuang asal tak pada raknya, hoodienya dilepas—langsung dilempar pada keranjang cucian yang sudah menumpuk, mungkin besok ia akan membawanya ke laundry—menyisakan shirt berwarna putih yang melekat di tubuh mungilnya.

Ia langsung menghempaskan diri di ranjang yang empuk, kemudian memejamkan mata paksa.

"Semakin lama, kau semakin barbar rupanya," celetuk seseorang.

Gadis yang masih memeluk gulingnya dengan mesra itu mengernyitkan dahi, ia merasa sangat familier dengan suara ini. Seketika mendudukkan tubuh dan mendelikkan mata kaget. "Sei-nii?! Kenapa tidak memberi kabar kalau berkunjung?!"

"Aku sudah menelpon, tapi tidak tersambung," katanya santai di ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada, lalu melenggang pergi meninggalkan [name] yang telihat gelabakan.

Sang gadis mengecek ponselnya yang tadi ia letakkan di atas meja, kemudian merutukkinya karena baterainya ternyata habis. Segera ia mengambil charger lalu mencolokkannya untuk mengisi daya. Perlahan [name] mendekatkan diri pada kakaknya yang tengah duduk di dekat pantry.

"Kapan kau sampai? Masih jet lag? Mau kubuatkan minum?"

Seijuro bergumam menanggapi celotehan adiknya yang bertanya terlalu banyak. "Baru saja sampai, sekitar satu jam yang lalu," jawabnya. Ia memandangi [name] yang sibuk dengan dua mug berukuran sedang, menuangkan serbuk berwarna pekat dengan tiga sendok teh gula, lalu menuangkan air panas untuk menyeduhnya.

"Cokelat hangat dapat mengurangi jet lag," kata [name] menyodorkan satu mug padanya. Kepulan asap masih terlihat jelas. "Terima kasih," ujar Seijuro, mengangkat mug itu dan menempelkan bibirnya pada bibir cangkir.

"Ada alasan apa mengunjungiku tiba-tiba?"

Satu alis Seijuro terangkat. "Memangnya tidak boleh mengunjungi adik sendiri?" Jawabnya enteng.

[name] membuang muka, lalu pura-pura sibuk dengan cokelat panasnya, menghirup aromanya dalam dan membiarkan wajahnya berembun akibat uap yang dikeluarkan dari sana. Ia yakin, kunjungan Seijuro kali ini menyimpan maksud tersembunyi. Jangan remehkan ikatan batin saudara kembar.

Helaan napas terdengar, berasal dari Seijuro. Ia meletakkan mugnya hati-hati di atas meja pantry, lalu menatap [name] lurus.

"Kembalilah ke Jepang."

Gadis itu diam, tidak memberikan respon apa-apa dan tetap pura-pura sibuk dengan cokelat panasnya yang tinggal tersisa separuh.

"Sampai kapan waktu menenangkan dirimu selesai?"

Tetap tak memberi respon, membuat Seijuro agak kesal karena diabaikan. "Berhentilah bersikap kekanakan, [name]." Ucapan Seijuro membuat gadis itu berkilat, meletakkan mugnya keras tanpa mempedulikan isinya yang tumpah.

"Kekanakan, katamu? Ah, iya benar. Aku memang kekanakan, asal kau tahu." Ia menatap balik manik Seijuro, tanpa ada rasa takut. "Perasaan itu muncul begitu saja, beberapa tahun terakhir memang bukan waktu yang sebentar. Tapi aku tetap tidak bisa melupakannya."

"Aku hanya—"

Ia menggigit bibir bawahnya, sementara tangannya mengepal kuat.

"—tidak mau menjadi egois."

Perkara hati memang urusan yang sulit, penuh misteri dan merusak jatu diri. Tidak bisa menebak pada siapa kita bisa jatuh cinta. Meski terkadang merasa kesulitan hanya untuk membedakan kagum, cinta, juga nafsu. Sebenarnya sang gadis juga tidak yakin, ia merasa 'suka' pada dua orang yang berbeda.

Manakala sang ayah pergi untuk selamanya, di saat terakhir ia meminta [name] untuk melanjutkan studinya di London. Setelah sukses dengan pendidikannya sampai jenjang perguruan tinggi, ia semakin enggan kembali berhadapan dengan masa lalunya. Mencoba melupakan walau itu sulit, menghibur diri dengan suasana baru.

Beberapa kali ia memiliki kekasih di sini, tapi tetap saja. Rasanya berbeda. Perasaan saat berada di dekatnya, perlakuannya, itu semua berbeda.

Ia membuka lembaran baru, mencoba mengesampingkan masalah hati dengan menyibukkan diri bekerja, setelah sukses dengan studi tentang desainnya, ia akhirnya dapat mendirikan butik dengan brand fashionnya sendiri.

Setelah persentase melupakan masa lalunya mendekati titik nol persen, tiba-tiba Seijuro memintanya untuk kembali ke Jepang?

Yang benar saja? [name] tidak sudi.[]

Tbc

Konflik akhir, perang batin yang sangat tidak jelas ini 😂 iya, rea lagi bingung karena dia suka sama dua orang secara bersamaan, makanya dia kabur :"> bego memang.

Nih gue apdet, mana yang nagihin gue di grup heh? -_-

Kalo lo nanya, rea nanti endingnya sama siapa? Sama mineta. Puas lo pada? Wkwk

Coba tebak siapa yang disukain rea? Wkwk (oh jelas taehyung jungkook, vkook for laifu babe /zal pun ditampol readers)

Btw, gue lagi seneng. Alhamdulillah akhirnya gue dapet embel2 diterima setelah dapet merah terus, walau bukan di tempat yang gue pengenin tapi gue bersyukur aja kalo itu yang dikasi terbaik dari Allah buat gue. Ehehe.

Niatnya si, kalo gue galulus gue mau hapus akun :< makasi yang udah doain gue💜

-zenorys, waifu sah todoroki shouto-

Continue Reading

You'll Also Like

232K 36.4K 100
"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name)...
286K 22.2K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
106K 22.3K 67
❝𝗞𝗔𝗧𝗔 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗧𝗘𝗥𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥 𝗘𝗡𝗔𝗞?❞ 𝗞𝗜𝗦𝗔𝗛 ini menceritakan tentang seor...
839K 127K 114
Ini kisah antara aku, tokoh utama, dan alur cerita ━━━ ▲ ━━━ (Name) bertukar tubuh dengan dirinya di dimensi lain. Dan masuk ke dunia My Hero Academi...