A & Z

Par riafil

51.9K 2.5K 84

Aluna suka basket dan skateboard tapi yang paling dia suka adalah makan dan tidur. Apalagi bolos pada saat pe... Plus

1
3
4
5
6
7
8
Pemeran
9
10
11
12
13
14
15
UNITED IN DESTINY
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
SINGGAH
34
35
36

2

2.3K 116 2
Par riafil

Kkrrriiinngggh kkkrriiinngggg
Bel istirahat berbunyi, Aluna yang sudah menahan lapernya menarik tangan Nindi untuk cepat-cepat menuju kantin.

"Bisa santai gak sih?"

"Gak bisa, perut gue udah gak kuat"
Saat Aluna berpapasan dengan Zero dia menatapnya kesal.

"Apa lo? Dasar kutil onta" Zero hanya melihatnya sekilas lalu melanjutkan langkahnya.

Setelah mereka sampai di kantin, langsung memesan makanan dan minuman yang mereka beli.

"Lo kenapa sih?" tanya Nindi yang masih menunjukkan wajah kesalnya.

"Kalo liat Zero bawaanya pengen makan orang. Udah muka datar, jarang ngomong, nyeselin lagi. Untung masih temen gue"

"Tapi ganteng tau Zero"

"Percuma ganteng kalo dia cuek bebek gitu"

"Buktinya banyak yang naksir dia"

"Buktinya gak ada yang di respon sama sekali sama dia. Dari dulu nih gue sesekolah sama dia. Banyak yang naksir tapi dia masih kekeh dengan kejombloanya" cerocos Aluna.

"Ini neng" kata bang sapri sambil menaruh mangkok isi bakso ke meja Aluna dan Nindi.

"Makasiii bang Saprriiii" jawab Aluna dengan girangnya.

"Sama-sama"

"Kaya belum makan setahun aja lo"

"Bukan setahun, tapi seabad"

Nindi hanya memutar bola maatanya dengan jengah.

★★★

Istirahat tiba yang di tuju Zero sekarang adalah rooftop sekolah. Sambil tiduran, dengan earphone yang menempel di telinganya.

Dia berfikir, sampai kapan dia seperti ini? Pengecut dan cupu dalam mengungkapkan perasaanya. Yang dia lakukan dari dulu adalah melihatnya dari jauh.

Yang muncul di kepalanya sekarang adalah Aluna. Cewek ceria dan absurd kalo bicara tapi Zero suka. Dia sudah memendam perasaanya dari SMP. Zero tidak tau kelas berapa dia mulai suka Aluna.

Tapi semenjak menginjak kakinya di sekolah SMP nya dulu, dia suka melihat Aluna. Dia hanya berani memandang tanpa berani mengajak bicara.

Tiba-tiba notif di HP nya berbunyi. Ada line dari Arga.

Arga
Woi lo dimana? Main kabur aja

Zero
Rooftop

Arga
Ahelah gak ngajak gue, main kabur aja. Gue otw kesana

Zero hanya membaca pesanya tanpa ingin membalasnya.

Tak lama kemudian datanglah Arga. "Heh main kabur aja gak ngajak gue lo" cerocos Arga setibanya dia datang.

"Kenapa lo? Galau lagi? Cupu lo, gitu aja di galau in"

Arga sudah tau bahwa Zero menyukai Aluna. Arga dan Zero memang sudah berteman dari SMP. Tapi, yang dia lihat Arga dari dulu tidak ada kemajuan sama sekali dari Zero. Dia hanya diam, dan memandang Aluna dari jauh.

"Lo mah diem ditempat mana ada kemajuan. Lo harus lari ketika lo punya tujuan" Zero masih tak bergeming.

"Kalo lo diem mulu yang ada tuh si Aluna di sambet orang. Gue denger sih dia lagi dekat sama anak"

Sontak Zero yang tadinya tiduran langsung duduk menatap Arga penasaran.

"Kalo lo diem, gak lama Aluna bakal jadian sama tuh anak" sontak bikin leher Zero mencekat.

Arga tersenyum miring, dia sengaja berkata seperti itu. Agar Zero termotivasi untuk mengungkapkan perasaanya dan mulai mendekati Aluna.

Arga tidak tahu Aluna sekarang dekat dengan siapa. Setahu Arga cewek itu selalu akrab dengan para cowok di sekolah. Memang di akui oleh Arga, ketika berbicara dengan Aluna yang di bicarakan selalu ada saja dan bikin ketawa.

Tiba-tiba Zero berdiri dan meninggalkan Arga. "Barusan juga nyampe udah ditinggal" Arga mendengus, dia sudah terbiasa sabar menghadapi perilaku temannya satu ini.

Saat Zero dan Arga menuju kelasnya, mereka tak sengaja melihat Juna sedang bersama cewek.

"Oohh makanya tuh anak pas gue ke rooftop gak ikut. Ternyata dia kecantol cewek" ucap Arga

"Heh jun temennya jin, balik ke kelas udah bel" titah Arga saat sudah di depan Juna.

"Gue balik dulu ya byee" ucap Juna sambil melambaikan tanganya dengan berjalan mundur.

"Gila, gini ya ciri-ciri orang kasmaran"

"Ah elu ganggu orang lagi pacaran aja" dengus Juna

"Emang udah?"

"Otw gan" sambil nyengir

"Ohh makanya tadi gak nyusul Zero ke rooftop, ada yang bening lo udah belok aja"

"Hehehe"

"Oh gitu, lebih mentingin cewek lo ketimbang nyusul temen?"

"Lah lo kok baper"

"Gue tuh gak bisa diginiin" ucap Arga dengan alay.

"Jijik kingkong"

Sedangkan Zero hanya diam meihat tingkah mereka berdua yang gak jelas.

★★★

"Ayo bukunya dikumpulkan yang sudah" perintah bu. Ratih guru bahasa Indonesia.

"Gila, tangan gue udah keriting suruh nulis karangan"

"Selalu hiperbola, orang tangan lo masih lurus lurus aja tuh"

"Gak tau kiasan sih lo"

Kkkrriiinnnggg kkrriiinnnggg
Bel pulang berbunyi.

"Aluna, nanti tolong ya bukunya di kumpulin ke meja saya"

"Oh iya bu siappp" sambil hormat.

"Gue heran deh, gue kan bukan pengurus kelas ya? Tapi sering banget gitu di suruh sama guru"

"Lo gak ikhlas?" tanya Nindi

"Bukan gitu, ya aneh aja. Biasanya kan ketua kelas gitu"

"Soalnya muka lo udah terpampang dimana-mana jadinya para guru langsung nyebut nama lo kalo mau nyuruh"

"Ah repot punya wajah unyu, ya gini nih"

"Terserah loh lah"

"Lo dijemput nin?"

"Iya, lo gak dijemput?"

"Emang lo pernah liat gue di jemput? Minta tolong kakak gue mah nunggu sekolah sepi baru dia jemput"

"Ah masa sih kak Rangga begitu?"

"Iya nin, dia mah cowok paling ribet. Banyak alasannya"

"Yaudah gue duluan ya"

"Oke"

Setelah itu Aluna pergi ke ruang guru untuk mengumpulkan buku tugas. Saat dia keluar kelas, Zero juga kebetulan barusan keluar kelas dengan Arga dan Juna.

"Tuh, bantuin jangan diem mulu" ucap Arga. Zero masih diam sambil melihat punggung Aluna.

"Kelamaan, gue aja lah yang bantu dia" ucap Juna dan akan melangkahkan kakinya menyusul Aluna. Tapi, ditahan oleh Zero. Lalu Zero lah yang melangkahkan kakinya menyusul Aluna.
Sedangkan Arga dan Juna tersenyum "kita harus bekerja sama"

"Yoi mamen" lalu mereka berdua ber high five dengan gaya mereka sendiri.

Aluna berjalan sambil bersenandung
"Sungguh kasmaran akuuu~ kep... Astaga!" dia terkejut tiba-tiba Zero mengambil alih buku yang di bawanya.

"Suka banget ya lo bikin gue jantungan" dengusnya. Sedangkan Zero menatap Aluna dengan isyarat 'apa?'

"Bisa ga sih lo bicara? Gue mana tau bahasa alien"

"Hmm"

"Lo tau kan mulut berguna untuk?"

"Makan"

"Bukan ituuuuu, eh tapi bener juga sih. Tapi tuh yang lebih bener buat bic... Lah gue kok ditinggal sih" Aluna berlari menyusul Zero.

"Emang lo tau tuh buku di kumpulkan ke mana?" tanya Aluna. Sedangkan Zero menganggukkan kepalanya.

"Sok tau"

"Nih" Zero menunjukkan tulisan B.indonesia di cover buku tersebut.

"Iya ya? Kan guru B.indonesia di jurusan IPA cuma Bu.Ratih doang"

"Nah"

Setelah dari ruang guru mereka pun memutuskan pulang. Zero menuju parkiran sedangkan Aluna menuju halte untuk menunggu bis kota.

"Kok udah sepi aja nih halte, biasanya rame" Aluna duduk dan melihat sepatunya sambil bersenandung.

Tiba-tiba ada motor berhenti di hadapannya. Aluna mendongakkan kepalanya.

"Buruan naik"

★★★

Vote and comment yaw...
Salam
Riafil

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

CAMELIA Par Winda Larasati

Roman pour Adolescents

314K 23.4K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
2.5M 258K 61
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
little ace Par 🐮🐺

Roman pour Adolescents

802K 61K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
RICKY PAMUDYA AFKARA Par Butterfly

Roman pour Adolescents

290K 12K 31
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...