The Prince Mermaid

Por floweryum

150K 9.9K 325

[fantasy-romance] Berganti judul dari "The Little Mermaid" "Apa yang harus aku lakukan?!" Aku kalang kabut... Más

p r o l o g
🌀 1
🌀 3
🌀 4
🌀 5
🌀 6
🌀 7
🌀 8
🌀 9
🌀 10
🌀 11
🌀 12
🌀 13
🌀 14
🌀 15
🌀 16
🌀 17
#bukan part
🌀 18
🌀 19
🌀 20
🌀 21
🌀 22
🌀 23
🌀 24
🌀 25
🌀 26
🌀 27
🌀 28
🌀 29
🌀 30
🌀 31
🌀 32
🌀 33
🌀 34
🌀 35
✿bukan part 2
🌀 36
BONUS CHAPTER
🌀 37
halo!

🌀 2

8.6K 630 6
Por floweryum

Aku mengedikkan bahu tidak tahu. "Entah, aku hanya mengingatnya." jawabku apa adanya.

"Em... Ry? Tanganmu kenapa?" tanya Fey, dan aku menoleh histeris kepadanya.

Tanpa kusangka tangan kiriku menengadah di atas paha. Aku buru-buru menutupnya dengan mengepalkan tanganku kuat-kuat. "Ti-tidak, ti-tidak apa-apa." jawabku cepat.

"Ada apa?" tanya Athan penasaran. Dan kepalanya menunduk untuk melihat tanganku.

Aku menyembunyikannya dengan tangan kananku di atasnya.

"Sudah, pandangannya kedepan. Dan kau Ry, pertahankan cara belajarmu."

"Ada apa?" tanya Yuta sama penasarannya dengan Athan.

Aku diam tidak bergeming, mengupayakan agar ekspresiku tidak membuat mereka penasaran. "Ibu guru menyuruhmu apa tadi?" tanyaku mengalihkan topik.

Dan keduanya diam.

Guru itu memberikan penjelasan atas jawaban panjang yang kutulis. Aku juga tidak menyangka, aku bisa mengerjakan soal panjang seperti itu? Dan rumusnya aku hanya menghafal seperti biasa, tapi kalau aku, tidak bisa mengerjakan sebelum diberi contoh soal. Tapi ini? Mungkin keberuntungan pagi ini milikku.

.

.

.

.

.

Dua pelajaran telah usai, yang pertama pelajaran matematika dan yang kedua IPA, untung saja IPAnya fisika bukan kimia.

Sekarang aku tengah disudutkan oleh Athan, Fey, dan Yuta. Karena pertanyaan mereka belum ada yang kujawab.

Aku menarik napas lelah dan memutar bola mata malas. "Hanya luka kecil, lagipula tidak sakit." hanya perih.

"Tapi..." Aku meraih tangan Fey agar mengikutiku.

"Ry, Fey? Kalian mau kemana? Ini bekalmu bagaimana, Ry?" tanya Athan ketika aku dan Fey sudah berada di luar kelas.

"Simpan saja, nanti akan kumakan!" teriakku dari luar.

Aku membawa Fey agar menemaniku ke ruang di mana buku-buku berada. Perpustakaan. Aku tidak bisa langsung bercerita, aku harus butuh waktu agar menceritakan ini. Dan aku juga bingung bagaimana cara menceritakannya, aku saja tidak tahu asal mulanya?

"Kenapa kau membawaku ke ruang ini? Aku benci buku ensiklopedia."

"Aku mengajakmu agar kau bisa belajar menyukai ensiklopedia."

"Aku tidak mau. Ensiklopedia membuat kepala berputar. Apalagi tentang astronomi, uh..." ucapnya sambil mengacak rambut frustasi, menandakan bahwa dia sangat benci ensiklopedia.

"Haha, aku bercanda. Kita baca komik atau novel saja yuk." ajakku memasukki ruangan itu.

Aku mencari rak buku yang bermuatan tentang sejarah. Sedangkan Fey kearah komik dan novel berada. Untung saja Fey tidak mengikutiku, kalau iya, aku harus apa?

Banyak sekali buku-buku sejarah dan mitos di sini. Aku mencari tentang perairan. Dan akhirnya ketemu, buku tebal setebal 35 centimeter kuambil dengan tangan dua.

Beratnya jangan ditanya, sudah dipastikan kalau aku tidak akan sanggup memapahnya hingga ke meja dekat dengan jendela. Aku tidak kuat.

Jadi kubawalah buku ini di sudut rak dan merebahkan tubuhku di dinding tembok.

Tanganku bergerak untuk membuka sampul berwarna biru laut dengan gambar-gambar makhluk mitologi di luarnya.

"The Mythologi World"

Daftar isi :
Halaman–
7-26, mitologi Afrika
27-39, laut dan pantai
40-55, hewan laut.

Kutelusuri daftar isi ini hingga halaman aku menemukan halaman 1500-1600 tentang mitologi.
...
1234-1358, mitologi Eropa.
1359-1459, alam yang tidak pernah ada

Dan ini dia,

1500-1600, mitologi makhluk air.

Dengan cepat tanganku mencari halaman yang tersedia di daftar isi yang ingin aku baca.

Aku melirik sekitarku sebelum aku membaca, memastikan agar aman dari pertanyaan yang berurusan dengan gambar di tangan kiriku. Sungguh, kalau ada yang bertanya begitu lagi, aku harus kemana nanti? Rooftop.

Pada halaman pertama 1501, berisi tentang mitos-mitos ikan.

Dan... sampai di halaman 1554, berisi tentang mermaid. 

Yang paling kukagumi adalah gambar seorang pria dengan badan manusia, dan dari perut hingga kaki berbentuk ikan, ekor ikan. Dengan tongkat panjang yang kepalanya berbentuk gurita di samping tubuhnya. Tak lupa mahkota emas berhiaskan sisik ikan, ini seperti...

"Ry, kau sedang apa?"

Dengan sigap aku menutup bukunya dan berdiri. Si jahil mengagetkanku. "Aku sedang baca buku." ucapku dengan senyum.

Kening Athan mengerut dalam. "Buku apa? Kupinjam boleh?" tanyanya dan hendak mengambil buku yang berada di bawah kakiku.

Tanganku refleks menepis tangannya yang menjulur di bawah kakiku. "Tidak boleh, aku yang meminjamnya lebih dulu."

Dia mengerucutkan bibirnya dan duduk bersila di hadapanku. "Ya sudah, baca sebentar saja deh. Boleh ya?"

"Ya sudah." Aku pun duduk berhadapan dengannya.

"Bekal yang kubuat untukmu, nih." dia menyerahkan bekal yang disodorinya pas istirah tadi, dari belakang badannya.

"Terima kasih," ucapku tulus dan mengambil kotak makan itu dari tangannya. "Mana Yuta?" tanyaku setelah menaruh bekal ini di samping tubuhku.

"Sedang bersama Fey, di tempat novel dan komik." ucapnya tak menatapku, melainkan fokus dengan halaman pertama buku itu. "Oh iya, ada apa dengan tanganmu yang dibilang Fey?" tanyanya dengan wajah serius dan kali ini menatapku. Spontan tangan kiriku kukepal kuat-kuat di samping jahitan seragamku.

"Fey salah lihat, ini hanya luka. Sekarang aku yang bertanya padamu, kau masuk ke kamarku tidak semalam?"

Alis Athan menyatu, badannya menegak mendengar pertanyaan konyolku. "Aku? Ke kamarmu semalam? Semenjak kita SMA saja aku sudah tidak diperbolehkan masuk oleh Papa-mu." terangnya. Dan aku membenarkan dalam hati.

Benar yang dibilang Athan, Papaku sudah melarang Athan dan Yuta agar tidak memasukki kamarku sebelum mendapat izin dari Papa dan juga Mama, sejak masuk SMA. Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Wajahku sepertinya merah. "Memangnya mengapa kau bertanya begitu?" tanya Athan sambil membaca lembaran berikutnya.

"Tidak apa-apa."

Pikiranku melayang mengingat mimpi yang kualami semalam. Mimpi itu benar-benar membuatku takut, karena danau itu tempat bermainku bersama teman-teman.

"Ry, bekalnya dimakan saja dulu. Sebelum bel istirahatnya berbunyi."

"Tidak boleh makan di perpustakaan!" ujarku memperingati.

"Mau aku temani makan di rooftop?"

Tbc

31 Mei

Floweryum's note :

Mohon dimaafkan kalau aku lama updet, dikarenakan kuota habis. *terdengar suara operator*

Dan mungkin aku udah ada jadwal up, setiap 3 hari sekali, atau 4 hari sekali, atau seminggu sekali (lha kok makin lama makin menurun ya, upnya?) Dan selama aku gak ada paket, aku mencicilnya.

Setelah ada wi-fi terbuka atau paketanku ada aku akan segera mempublisnya.

Kuharap kalian, kamu, kau, anda, engkau (udah jangan sebutin semua -_-) memaklumi aku. Sekian.

Tapi, bohong :p aku muter updetnya jadi jangan nunggu yang ini aja ya, kalo ini udah up, berarti kamu baca cerita aku yang lain *promosi* Ok.

Dan tunggu-tunggu, gimana Athan?

Panjang gak sih note ini? (–_–)

Salam wangi 🌻

Floweryum.

Seguir leyendo

También te gustarán

272K 23.3K 22
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
870K 75.9K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
179K 21K 26
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
240K 343 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca