ONEGAI

By leesooin98

114K 6.6K 808

sebuah misi yang akan mereka jalani membuat keduanya terlibat dalam hal rumit yang telah di takdirkan oleh ka... More

CHAPTER 1 - KEPUTUSAN HYUGA
CHAPTER 3, PERJALANAN
CHAPTER 4, PERMULAAN
CHAPTER 5, PERASAAN & KEEGOISAN
CHAPTER 6, MISI (1)
CHAPTER 7, MALAM DI AMEGAKURE
CHAPTER 8 - PENGAKUAN.
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
sapaan
ONEGAI 14
CHAPTER 15
ONEGAI 16

CHAPTER 2, KEPUTUSAN & KEPTERPAKSAAN

8.8K 444 28
By leesooin98

ONEGAI
==
==
SASUHINA ( NARUTO BY MASASHI KISHIMOTO)
==
==
ROMANCE/HURT/FANTASY/ R17+
==
==

Bunga sakura bermekar Indah di kediaman hyuga yang luas, beberapa kelopak bunga yang terjatuh melayang kembali saat hentakan kaki seseorang yang berlari melewatinya. Hinata hyuga, gadis cantik itu berlari dengan kedua tangan yang membekap mulutnya, air mata semakin membanjiri pelupuk matanya, mengalir bagaikan anak sungai yang menuruni pipi putihnya, dia terus berlari tak perduli dengan tatapan heran orang yang melihatnya, saat ini ia hanya ingin menjauh dari kediamannya.
Kaki jenjang indahnya terus mengayuh semakin cepat, menerobos gerbang utama kediaman hyuga tanpa ijin, berlari keluar menjauh. Gadis muda hyuga itu terus berlari hingga rasa lelah menghampirinya, ia berlari begitu jauh dan berhenti di atas bukit desa yang di penuhi oleh pepohonan sakura yang Indah. Nafasnya tersengal-sengal membuat dada gadis itu naik turun dengan cepat, degup jantungnya pun juga tak normal, peluh keringat yang tercampur air mata membanjiri wajah cantiknya, mengapa, hanya satu kata itulah yang hinata pikirkan, apa dirinya sangat buruk hingga para tetua klan membencinya hingga menyuruh sang ayah untuk membuang jauh namanya dari pikiran sang ayah, mengapa mereka begitu kejam.

>>
>>

Angin sejuk musim semi berhembus membelai wajah sang gadis hyuga, menerbangkan helaian indigonya yang bersinar Indah terterpa sinar Mentari, angin yang sejuk itu seolah datang untuk menenangkan hati si nona muda hyuga, namun rasa sakit di hatinya mengalahkan usaha sang angin yang menenangkannya. Isakan tangis gadis muda itu semakin menjadi, ia sudah tidak dapat menahannya, semuanya ia keluarkan, sakit hatinya, rasa kekecewaannya, rasa kemarahannya, semua itu tumpah tak tertahankan. Mengapa kami - sama memberikan kehidupan yang seperti ini kepadanya, mengapa ia harus di lahirkan dalam tubuh yang lemah, dan mengapa ia di takdirkan menjadi hyuga, hinata menanyakan semua itu dalam pikiran dan hatinya.
Hinata terduduk di bawah pohon dengan tatapan kosong, pemandangan seluruh desa konohan terbentang di hadapannya namun tak ada satupun yang menjadi objek pandangannya, ia hanya menatap kosong, gadis Malang itu sibuk dengan pikirannya, pikiran yang selalu berkata bahwa dia terlahir dengan segala kegagalan.

>>
>>

Pemuda tampan dengan mata gelap yang menawannya itu kini tengah sibuk menyantap ramen de kedai ichiraku, satu siapa terakhir menandakan kalau dia sudah selesai dengan makan siangnya.

" wah ternyata kau juga disini sasuke ", seseorang menyapanya yang tak lain adalah kakashi hatake si hokage ke -6 .

" wah hokage - sama anda kemari, apa ada sesuatu ?". Paman ichiraku terlihat senang dengan kedatangan kakashi.

" aku hanya ingin menikmati semangkuk ramen paman ". Kakashi tersenyum lalu mengambil tempat duduk tepat di sebelah pemuda uchiha.

" baiklah, akan aku buatkan semangkuk ramen special untuk anda ". Ujar paman ichiraku dengan semangat membara.

Kakashi melepas tudung hokage miliknya, tak lama ramen yang di pesannya telah tersaji di meja, pria bermasker itu membelah sumpit kayu menjadi dua dan bersiap menyantap ramennya, tiba-tiba pemuda yang berada di sebelahnya berdiri membuat sang hokage menoleh.

" kau sudah mau pergi ?". Tanya kakashi pada sasuke namun tak ada jawaban.

" ada apa, apa perutmu sakit karena memakan ramen itu ?". Ujar kakashi menunjuk sati mangkuk ramen yang telah kosong, tetap saja, tidak ada sepatah kata balasan dari lawa bicaranya.

" apa kau akan pergi tidur siang ".

"........."

" apa terjadi sesuatu ".

"........."

" aah, aku mengerti kau pasti akan menemui sakura - chan bukan ". Tebak kakashi dengan senyum konyolnya, pria bersurai perak itu tidak menyadari jika tebakan terakhirnya Telah memancing kekesalan bahkan sejak awal kedatangannya sudah membuat pemuda uchiha itu marah.

>> Beberapa saat yang lalu <<

setalah menyelasaikan sarapan paginya, sasuke bergegas menuju kantor hokage untuk menemui kakashi seperti bagaimana pesan yang di terimanya semalam, dan sampailah dia depan pintu ruangan hokage, ia mengetuk terlebih dahulu lalu membuka pintu tersebut namun sasuke tidak menemukan seorang hokage di dalamnya. ruangan itu kosong hanya ada tumpukan gulungan kertas di atas meja, apa - apaan ini, seseorang yang memintanya untuk menenumuinya tapi orang itu tidak ada di tempat.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu, sasuke menoleh ke arah pintu tersebut dan tenga berdiri seorang wanita dengan kacamat membingkai wajahnya

" hokage - sama sedang keluar saat ini, apa ada yang ingin kau sampaikan aku akan mengatakannya ". Tanya wanita itu pada sasuke.

" tidak perlu aku akan menunggunya ". Tolak sasuke.

" baiklah kalau begitu ". Wanita itu kembali meninggalkan sasuke sendirian di ruangan hokage.

Sasuke mencoba menunggu kedatangan orang yang ingin ditemuinya, walaupun ia sangat membenci menunggu tapi apa boleh buat mungkin saja hal yang ingin disampaikan hokage sangat penting atau menyangkut informasi tentang klannya. Sasuke sudah menunggu terlalu lama hingga pemuda itu merasa jengah, orang itu tak kunjung datang, apa orang itu sedang mempermainkannya, sudah cukup bagi sasuke menunggu seperti orang bodoh, akhirnya dia memilih pergi dengan rasa kesal walaupun dengan wajah yang tetap datar.

>> OFF <<

" berhenti bermain-main ", ujar sasuke yang sudah muak dengan tingkah tidak tahu kakashi.

" are, ada apa sasuke, kelihatannya kau sedang kesal ". Tanya kakashi dengan wajah polosnya.

Sasuke melemparkan secarik kertas ke arah meja kakashi, pria bersurai perak itu mengambil kertas yang sasuke lemparkan, membacanya, lalu setelah itu dia kembali menatap sasuke dengan wajah yang terlihat canggung.

" maaf, maaf, aku lupa akan hal itu ".

",,,,,,,,,,"

" rupanya kau menemuiku tadi pagi, maaf karena melupakan itu ".

",,,,,,,,,,"

" ayolah jangan marah seperti itu, duduklah temani aku makan terlebih dahulu ". Pinta kakashi dengan tingkah konyolnya.

" aku akan menunggu di ruanganmu, jado tolong cepatlah hokage - sama ". Sasuke berucap dengan menekan seluruh kalimatnya, setelah iti dia pergi meninggalkan kakashi.

" haaahhh... Dia masih saja tidak sopan ". Kakashi menghela nafasnya. " kalau begitu akan aku habiskan dengan satu kali suapan, ittadakimasu ".

>>
>>

Seperti yang dikatakan pemuda uchiha bahwa mereka akan bertemu diruangan kakashi dengan sasuke yang lebih dahulu sampai dan tak lama kakashi menyusul.
Mereka kini saling berhadapan dalam satu ruangan dimana sang pemuda uchiha yang berdiri tegap menghadap sang hokage yang duduk di kursi kekuasaanya. Rokudaime itu melempar satu buah gulungan kertas dan di tangkap sigap oleh sang uchiha muda, dibukanya gulungan kertas oleh sasuke, membacanya dengan teliti, namun seketika alaisnya bertaut kala menemukan satu buah kalimat.

" tim baru untukku ?". Sasuke bertanya langsung.

" benar, aku akan membuatkan tim baru untukmu, kau hanya perlu menyetujuinya saja, dan akau yang akan memutuskan siapa yang akan berada satu tim denganmu ". Kakashi memberi penjelasan dari pertanyaan sasuke.

" apa tujuanmu ".

" bukankah kau yang membutuhkan tujuan untuk tetap tinggal di konoha ".

" aku tidak butuh tujuan apapun ". Sasuke menginterupsi.

" tentu kau punya, kau adalah satu-satunya klan uchiha yang tersisa, kau tidak memiliki sanak saudara disini, dan teman-temanmu, aku rasa kau bukanlah orang yang sudi menerima bantuan dari orang lain, kau tahu bukan, kini konoha sudah bukan desa yang seperti dulu, uanglah yang kini dibutuhkan, kau membutuhkan itu untuk melanjutkan hidupmu sasuke, aku tidak ingin melihatmu menjadi gelandangan tapi akupun tidak dapat membantumu ".

Sasuke sedikit tersinggung dengan penjelasan kakashi saat menyebutkan kata gelandangan.

" aku tahu, tetapi akau tetap tidak setuju ". Sasuke tetap menolak.

" kau sangat keras kepala, kau membutuhkan rekan untuk menjalankan misi, kau memang kuat tapi bagaimanapun kau membutuhkan rekan, itu akan membantu dirimu ".

" naruto dan sakura, sudah ada mereka lalu untuk apa kau membuat tim baru untukku ".

Kakashi mencondongkan tubuhnya kedepan lalu menyatukan kedua lengannya didepan wajahnya, menatapa pemuda keras kepala di hadapannya.

" Si bodoh naruto itu, dia sedang menjalankan pencangkokan lengannya, dan walaupun berhasil dia masih harus beristirahat selama dua tahun penuh untuk menyempurnakannya, berbeda dengan yang dilakukan orochimaru padamu, metode yang konoha dan orochimaru lakukan berbeda dan jangka penyembuhannyapun juga berbeda, naruto harus membutuhkan waktu untuk dapat menggunakan lengannya lagi dan sakura dia sedang di bebas tugaskan dari misi apapun ".

Sasuke terdiam dengan ekspresi datar yang memang sudah melekat di wajah tampannya. Tak ada jawaban apapun dari sang uchiha.

" cobalah mengerti akan situasinya sasuke ". Imbuh kakashi.

" aku tidak tahu apa rencanamu ". Sasuke menggigit ibu jarinya hingga mengeluarkan cairan berwarna merah pekat, lalu menempelkannya pada permukaan gulungan kertas di atas meja sang hokage, tak ada penolakan lagi yang dia berikan. Sasuke kembali mundur beberapa langkah.

" akan ku pastikan pilihanmu memang tepat ". Kakashi menatap puas gulungan kertas itu, lalu menggulungnya kembali. " keputusanmu ini adalah hal yang terbaik ". Lanjutnya.

" apa yang membuatmu yakin ". Sasuke bertanya dengan masih mempertahankan wajah tanpa ekspresinya menatap kakashi.

" hanya firasat ". Ujar kakashi dengan senyumannya.

" pastikan saja firasatmu benar ". Sasuke berbalik hendak pergi.

" tentu saja tuan muda uchiha ".

Sasuke merasa geli kala mendengar kakashi menyebutnya tuan muda. Sasuke tidak memperdulikan ucapan kakashi dia lebih memilih melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan, tak ada kata permisi atau bungkukan dari pemuda uchiha terakhir itu, hanya ada suara pintu tertutup menandakan bahwa sasuke telah meninggalkan ruangan.

" aku harus berusaha sekali lagi ". Ujar pria bermasker hitam itu seraya menyandarkan tubuhnya pada kursi kekuasaanya, mengapa keatas seolah sedang memikirkan langkah selanjutnya.

>>
>>

Ia melangkah gontai dengan kepala tertunduk, baginya tanah yang dipijaknya lebih menarik untuk di lihat daripada jalan di depannya. Gadis bersurai indigo itu terlalu lama menangis hingga membuat mata amethystnya sembap dan terasa berdenyut, setengah energinya terkuras, tubuhnya terasa berat dan lemas.
Masih tetap menundukkan kepala dan tidak berminat mengangkat wajahnya untuk melihat jalan didepannya, tubuhnya tiba-tiba terjungkal jatuh ke permukaan tanah, gadis itu tidak mengaduh saat dirinya terjungkal hanya memejamkan mata kala bokongnya menyentuh tanah dengan sedikit keras, namun sedetik kemudian dia bangkit dan membungkuk 180° , tanpa melihat wajah orang yang di tabraknya.

" g-gomensai ". Seperti biasa gadis itu tergagap saat merasa bersalah.

Tidak ada balasan dari permintaan maafnya, orang itu pergi berlalu melewati hinata begitu saja. Hinata kembali menegakkan tubuhnya menghapus jejak air mata di ujung pelupuk matanya, bahkan orang yang tidak mengenalnya saja membencinya, apa sebenarnya yang salah dengan kehidupannya. Gadis manis itu sangat ramah, tak peduli dia yang salah ataupun orang lain yang berbuat salah dia selalu meminta maaf, dia tidak pernah melakukan kejahatan apapun tapi mengapa selau dia yang menderita, hinata merasa takdir yang di berikan kami - sama kepadanya sangat tidak adil.

Hinata telah kembali dari ' pelariannya ' , sebenarnya hinata sangat ingin pergi jauh namun kediaman hyugalah menjadi satu-satunya tempat gadis muda itu untuk kembali .

" hinata - sama ". Sesorang memanggilnya

Tak ada jawaban dari gadis itu, dia hanya menatap kakuri yang tadi memanggilnya dengan wajah lesu.

" hiashi - sama sedang menunggu anda nona muda ". Ujar kakuri memberitahu.

" t- tou- san ?". Hinata bertanya memastikan.

" ha-i, beliau menunggu di ruangan anda hinata - sama ".

Tanpa menunggu lama lagi hinata langsung berlari menuju kamarnya, saat sesampainya di depan pintu hinata berhenti, menarik nafas untuk membuatnya terlihat normal di hadapan ayahnya. Tidak biasanya sang ayah menunggu kedatangannya seperti ini, perlahan-lahan hinata mengeser pintu Shoji kamarnya dan nampaklah sang ayah yang telah menunggunya duduk bersedekap.

" duduklah ". Titah hiashi pada Putri sulungnya yang tak kunjung melangkah maju.

" h- hai ". Hinata menurut dan duduk berhadapan dengan ayahnya.

" kau bisa membacanya terlebih dahulu ". Hiashi menyerahkan sebuah gulungan kertas pada putrinya.

Hinata mengaguk lalu menerimanya dengan sopan, membacanya dengan seksama, seketika raut wajahnya berubah tak percaya menatap hiashi.

" aku telah memutuskan bahwa kaulah yang akan menggantikan aku ". Ujar hiashi yang semakin menjelaskan isi dari gulungan kertas yang hinata baca.

" m- mengapa ?". Ucapnya terbata " m- mengapa tou - san memilihku, bukankah para tetua menolakku karena aku lemah ". Imbuh hinata dengan tangis yang dia tahan.

" ini sudah menjadi keputusannku, dan itu mutlak, aku tidak peduli dengan pertentangan para tetua bahkan klan sekalipun, jika kau lemah maka jadilah kuat jika kau tidak berguna maka buat dirimu berguna dan jika mereka menolakmu buat mereka menerimamu, tunjukan pada mereka bahwa kau layak ". Hiashi meyakinkan hinata bahwa dia bisa untuk melakukannya.

Hinata merasa senang saat ayahnya memberikan semangat itu hal yang langka baginya, namun seketika wajahnya menjadi murung kembali.

" masih ada h-hanabi yang jauh lebih l-layak dariku ". Ucap hinata, kepalan tangannya mengerat menggenggam kain pakaiannya.

" hanabi telah menolaknya ",

Kembali wajah gadis itu terangakat " t-tapi mengapa ".

" hanabi hanaya ingin membongkar kebusukan mikuraza saja, dia tidak berminat sedikit pun menjadi pewaris, anak itu lebih memilih menjadi bunke agar dapat melindungimu ", hiashi menjelaskan apa adanya pada hinata.

Pecah sudah air mata yang sedari tadi hinata tahan, mengalir deras begitu saja menuruni pipi putihnya.

" t-tidak mungkin h-hanabi - chan ", dia tidak percaya bahwa adik kesayangannya rela untuk di segel menjadi bunke demi dirinya.

" untuk saat ini dan seterusnya fokuslah untuk meningkatkan kekuatanmu, jangan menyianyiakan kepercayaan tou-san dan pengorbanan hanabi ". Hiashi menatap san putrinya sejenak " sekarang beristirahatlah, malam nanti persiapkan dirimu, kita harus menemui seseorang ". Hiashi berdiri beranjak pergi.

" t-tou-san ". Panggil hinata menghentikan langkah sang ayah, " apa tou-san mengetahui s-semuanya ?", hinata bertanya sedikit takut.

" aah, aku mengetahuinya, aku tahu kau sempat mendengarkan pembicaraan siang tadi, dan kau juga yang menjatuhkan piringnya, lain kali jangan melakukannya lagi ". Setelah mengatakannya hiashi menutup pintu dan benar-benar pergi meninggalkan hinata.

" lihat saja aku akan menjadi kuat, tou-san hanabi-chan tunggu saja, akan kubuat kalian bangga padaku ".

>>
>>

Seorang pemuda tengah duduk bersandara diatas dahan pohon, memejamkan mata menikmati semilir angin membelai lembut wajah rupawannya yang dapat membuat pasa gadis berteriak menggila, surai hitam legamnya yang sudah sedikit memanjang itu menari terkena terpaan angin.
Uchiha sasuke sedang menikmati waktu bersantainya , dibelakang kediaman uchiha terdapat arena berlatih yang mirip dengan hutan ujian chunin di konoha, banyak pepohonan dengan ukuran besar yang menjulang tinggi dengan beberapa pohon yang tertempel sasaran untuk melempar kunai.

Pemuda tampan uchiha itu membuka kedua kelopak matanya yang tertutup, menampak dua iris bola mata yang berbeda warna, namun keduanya sama-sama terlihat tajam bagaikan mata pisau. Setelah pertemuannya dengan rokudaime beberapa saat lalu , tidak ada kegiatan lagi yang di lakukannya, sempat terpikir untuk pergi menemui naruto yang sedang dalam masa perawatan, namun kakashi melarangnya dengan dalih bahwa naruto sedang pergi untuk memulai pencangkokan lengan baru. Tidak ada yang dapat dilakukannya lagi seperti sebebas dahulu, sebagai mantan misingnin tingkat s semua kegiatannya sudah pasti diawasi dan juga di batasi, semua aturan bodoh itu membuatnya jengah, sasuke merasa seperti menjadi orang idiot yang tak bisa melakukan apapun.
Waktu matahari terbenam masih lama, sasuke lantas bangkit dari bersantainya, ia lebih memilih berlatih, setidaknya dia mempunyai kegiatan sembari menunggu terbenamnya matahari. Pemuda tampan bermata tajam itu membuat simpul jutsu, dan munculah satu bayangan di hadapannya, setelah itu keduanya berpencar diantara dahan pohon mengambil posisi sembunyi yang tepat. Dua buah kunai melesat kearah sasuke, pemuda itupun menghindar secepat mungkin ke dahan yang lain, tiba-tiba sang bayangan menyerang sasuke dari arah atas kepala dengam kusanagi yang siap menacap, dengan gesit sasuke pun berhasil menangkisnya dengan kusanagi yang sama, kini berganti sasukelah yang menyerang, pemuda uchiha terakhir iti terus melancarkan serangan bertubi-tubi tanpa adanya jeda, terlalu terbawa suasana sasuke tidak menyadari sesuatu sedang mengincarnya, namun bukanlah sasuke uchiha jika pemuda itu tidak segera menyadari sesuatu tengah mendekat padanya, sasuke segera melompat menghindari serangan yang mendekat, sebuah bayangan mengikat bunshinnya hingga tidak dapat berkutik,dari jutsu dan cakranya sasuke langsung mengetahui siapa yang melakukannya, tentu saja orang itu adalah shikamaru si pemuda dengan kunciran rambut yang unik membentuk nanas. sasuke menghilangkan bunshinnya , tak lama shikamaru menunjukkan batang hidungnya dari balik dahan pohon tanpa sasuke minta.

" refleksmu memang hebat seperti biasanya ".sapa shikamaru.

" apa yang kau lakukan disini ?". sasuke tidak suka sapa menyapa atau sekedar berbasa basi.

" tidak ada apa-apa ". pemuda nara itu melompat menuju dahan dimana sasuke berdiri.

sasuke hanya diam dengan wajah datar uchihanya yang tengah melihat gerak-gerik si pemuda berambut nanas yang kini sudah berdiri tepat disampingnya. shikamaru yang sadar akan tatapan sasuke itupun balik menatap sang pemuda uchiha, mendekatkan wajahnya dengan mata yang menyipit,sedangkan sasuke yang ditatap hanya diam tak bergerak seincipun walaupun kini wajah kedua pemuda konoha berbeda klan itu sangat dekat.

" hai-hai, aku mengerti jadi tak perlu menatapku dengan wajah seperti itu ". ucap shikamaru yang paham dengan tatapan sasuke. kemudian menjauhkan kembali wajahnya.

" mengapa kau disini ?". pertanyaan itu kembali terlontar dari bibir sang uchiha muda.

" aku hanya bosan karean itu aku kemari, lagi pula hanya kita berdua yang tidak diberikan tugas apapun ". shikamru memposisikan dirinya menjadi duduk, " oy apa aku ini terlihat menjijikan hingga kau tidak ingin dekat denganku ?, tenang saja aku masih menyukai seorang wanita walaupun tidak begitu tertarik". ucapnya ketika sasuke enggan untuk duduk menemaninya.

akhirnya pemuda tampan uchiha itu ikut duduk bersantai di sebelah shikamaru,bukan karena merasa bersalah dengan ucapan shikamaru, hanya saja sasuke tidak ingin shikamaru salah paham,bagaimanapun kini sasuke tinggal di konoha mau tak mau dia harus menjaga hubungannya agar tidak menjadi rumit seperti dahulu.

" sepertinya ini kali pertama kita berbincang seperti ini ". celetuk shikamaru saat sasuke telah berada di sebelahnya.

" aah ku rasa begitu ". balas singkat sasuke.

shikamaru menatap pohon di depanya, jujur saja ini terasa canggung untuknya, memang meraka teman sejak di akademi ninja dulu, namun tidak pernah keduanya berbicara bahkan saling menyapapun tidak, terlebih lagi peristiwa dimana sasuke beralih menjadi pengkhianat desa, hal itupun semakin menjauhkan hubungan antara mereka, dan ini pertama kalinya mereka berdua berbicara, awalnya shikamaru enggan untuk berintraksi dengan sasuke karena dia tahu bahwa pemuda uchiha itu sangat dingin terhadap orang lain, buruk dalam bersosialisasi dan berkata - kata, namun ada satu hal yang di kagumi shikamaru terhadap sasuke, kecerdasan dan kemampuan pemuda uchiha di sebelahnya sangat baik bahkan shikamaru mengakui kalau kecerdasan pemuda itu jauh lebih ungul darinya.

" bagaimana menurutmu keadaan desa saat ini ? ". shikamaru membuka pembicaraan terlebih dahulu.

" untuk apa menanyakannya padaku ? ". selalu tanpa adanya ekspresi apapun saat sasuke berbicara.

" aku hanya meminta pendapatmu, apa itu salah ? ".

" apa pertanyaan itu sebuah bentuk introgasimu ?" sasuke tidak bisa menjawab sembarangan pertanyaan dari seseorang walaupun itu adalah shikamaru, karena sasuke tahu bahwa pemuda nara itu merupakan salah satu pasukan khusus konoha.

" aku tahu mengapa kau sangat berhati-hati padaku, tapi bisakah kau tidak mencurigaiku, pertanyaanku tidak ada hubungannya dengan semua hal yang kau pikirkan, aku hanya menanyakan sebuah pendapat padamu ". bela shikamaru .

shikamaru melihat sasuke dari ujung matanya berharap ada reaksi yang di perlihatkan pemuda itu, namun nihil sasuke tidak menujukan reaksi apapun akan perkataan shikamaru , pemuda uchiha itu hanya diam saja seraya memandang pepohonan dengan raut datarnya.

" haaahh...baiklah sepertinya aku hanya menggangumu saja, kalau begitu aku akan pergi, jaa-nee ". shikamaru menyerah, memang benar jangankan untuk berteman dekat sasuke untuk berbincang saja rasanya mustahil bagi shikamaru, entah bagaimana naruto bisa bersahabat dengan manusia membosankan seperti sasuke , apa rahasia yang naruto miliki hingga dia masih berteman dekat dengan sasuke, jalan pikiran naruto uzumaki itu memang susah untuk ditebak.

shikamaru kemudian berdiri,bersiap meninggalkan tempat yang dirasanya tidak membuat dirinya merasa lebih baik untuk menghilangkan kejenuhannya.

" desa ini tlah banyak berubah sejak terakhir kali aku melihatnya ", sasuke akhirnya membuka mulutnya yang sedari tadi terkatup rapat dan membuat langkah teman naranya itu terhenti, " aku tidak menyangka desa yang sempat ingin kuhancurkan menjadi semakmur ini ". pendapat sasuke pada shikamaru.

pemuda yang terkenal dengan kata 'mendokusai' itu kembali keposisi semula, duduk di sebelah sasuke mendengarkan bagaimana pandangan sasuke terhadap desa konoha seperti yang ditanyakannya.

" semakmur apapun desa saat ini, bagiku tempat ini tetaplah menjadi bagian kelam dalam hidupku ". sasuke memberi pendapatnya seperti yang shikamaru tanyakan.

hening kembali,setelah kalimat terakhir sasuke tadi tidak ada yang membuka suara lagi baik itu shikamaru ataupun sasuke, shikamaru tidak bermaksud menyinggung masalalu sasuke dalam pertanyaanya namun bagaimanapun shikamaru tahu betul dengan makna 'kelam ' yang sasuke ucapkan, seluruh desa termasuk dirnya mengetahui dengan apa yang terjadi dalam hidup sasuke, peristiwa dimana pembantaian seluruh klan uchiha oleh itachi yang mana adalah kak kandung dari uchiha sasuke, bahkan peristiwa itu telah menyebar keseluruh desa termasuk lima desa terbesar seperti konoha, membuat sasuke menjadi pengkhianat desa yang paling berbahaya, saat ini lebih baik melupakannya,dia tidak berniat untuk membahas apapun itu yang menyangkut klan uchiha yang akan menyulut api kemarahan sasuke pada didrinya dan itu bukanlah sesuatu yang bagus.

" apa kau tidak berniat untuk menjalin hubungan dengan seseorang ?". sebuah pertanyaan terlontar dari mulut pemuda nara itu yang mungkin terdengar konyol di telinga sang uchiha.

bingo, seperti yang shikamaru tebak , pemuda tampan di hadapannya memandang shikamaru aneh, bukan aneh pada shikamaru melainkan pada pertanyaan yang dilontarkan pemuda berambut nanans itu.

" m-maksudku bukankah sakura menyukaimu ,tidakkah kau berpikir untuk menjalin suatu hubungan denganya ?". shikamaru menjelaskan maksud dari kalimat pertamnya dengan sedikit mendetail.

seperti dugaannya sasuke tidak membalas pertanyaannya, si pemuda uchiha itu hanya diam dengan wajah tampan tanpa reaksi, shikamaru menggaruk pipinya yang tidak gatal sama sekali, dia yakin kini sasuke semakin menganggapnya seperti irang bodoh.

untuk yang kedua kalinya shikamaru kembali menatap wajah sasuke dengan jarak yang dekat, seperti tadi di awal, saat wajah shikamaru kembali mendekat lagi-lagi uchiha muda itu hanya diam memandang datar wajah pemuda yang sangat dekat di depan wajahnya,

" hmm,,jadi benar ". shikamaru kembali menjauhkan wajahnya, " kau memang tampan , pantas kau sangat popular dikalangan para gadis bahkan sejak di akademi dulu, sampai saat ini pun sakuramasih menyukaimu ". shikamaru tidak menyebut ino, karena gadis itu sudah memiliki hubungan dengan sai.

"........."

" jadi sasuke apa kau tidak ingin menjalin hubungan dengan seseorang yang kumaksudkan ?". shikamaru tetap menanyakan pertanyaan konyolnya.

" aku tidak tertarik ". satu kalimat sasuke telah menjawab semua pertanyaan shikamaru.

" mengapa,bukankah hal seperti itu wajar ".

" apa kau harus banyak bertanya banyak padaku ". sasuke mulai jengah dengan semua pertanyaan yang menurutnya sangat menjijikan.

" tetapi bagaimana dengan sakura, dia terus saja menunggumu ".

" hal itu tidak ada hubungannya denganku ".

" apa kau akan terus membuatnya menunggu ?".

" aku tidak memintanya untuk menungguku ".

terjadi perdebatan kecil diantara kedua pemuda konoha yang berlatar belakang berbeda.

" aku tidak memerlukan hal semacam itu dalam tujuan hidupku, aku memebenci seseorang yang terlalu ikut campur dalam kehidupan orang lain ". ujar sasuke memperingatkan shikamaru.

walaupun mendapatkan ancaman dari sasuke shikamaru tetap melanjutkan perkataanya,

" kau salah, aku memang tidak berhak ikut campur dalam kehidupanmu,namun kau akan mengerti bahwa manusia membutuhkan suatu hubungan dengan seseorang kelak ".

shikamaru pergi meninggalkan sasuke sendirian, sepertinya pembicaraan mereka berdua tidak berjalan dengan baik begitulah piker shikamaru. apa yang shikamaru katakana tadi tidak sasuke pedulikan baginya tujuan hidupnya tidak membutuhkan hal yang seperti itu baik dalam kahidupannya maupun hatinya yang dingin.

>>
>>

matahari telah tergantikan dengan rembulan indah yang tergantung anggun di langit malam, suasana malam di musim semi tak kalah indah, jika di sepanjang hari langit menampakan warna biru cerahnya maka disepanjang malam langit digantungi dengan banyaknya bintang yang berkelap-kelip suasana malam yang sempurna.seorang gadis cantik bersurai indigo dengan kimono berwarna senada dengan warna mata seindah mutiaranya , surai indahnya yang dibiarkan tergerai semakin membuat dirinya menawan, seperti yang dikatakan sang ayah siang tadi bahwa malam ini dia dan ayahnya akan pergi menemui seseorang.

hiashi dan hinata telah sampai ditempat yang telah ditentukan untuk pertemuan mereka, sang ayah beserta putri cantiknya itu lantas melangkah memasuki ruangan yang dimaksud, namun sepertinya merekalah yang sampai lebih dulu, mata gadis hyuga itu melihat empat gelas ocha tersedia diatas meja pertemuan spertinya akan ada dia dan sang ayah juga kedua tamu lainnya yang akan berada dalam pertemuan malam ini. hinata hyuga mulai merasa gugup mengrayangi tubuhnya, ini adalah kali pertamanya dia dan sang ayah tercinta berada dalam sebuah peremuan penting sebagai pewaris hyuga, hinata takut akan melakukan kesalahan nantinya yang akan membuat martabat sang ayah buruk dihadapan para tamu. seperti biasa disaat gadis muda hyuga itu merasa gugup dia akan saling menautkan jemarinya dengan kepala tertunduk, dan hiashi yang melihatnya sadar bahwa putri sulumg disebelahnya itu sedang merasa gugup.

" tenangkan dirimu ". ujar hiashi memperhatikan jemari hinata yang saling tertaut.

" h-hai t-tou-san ", selain jari yang saling bertaut, disaat gugup menyerang hinata kegagapannya akan semakin parah.

setelah diperingatkan hiashi ,hinata melepaskan tautan jemarinya dan beralih menggemgam kimono diatas pahanya.

SRAK !!!

pintu shoji terbuka menampilkan kedua tamu yang sedari tadi dinantikanpun datang , hinata tetap menundukan kepala karena terlalu larut dengan kegugupannya, lantai tatami kini telah mengambil alih kefokusan hinata.

" maaf membuat anda menunggu hiashi - san, hinata - chan ".

suara yang terdengar tak asing bagi hinata memanggil namanya mengambil alih pandangan hinata dengan cepat,betapa terkejut hinata ketika mendapati sang hokage dan seorang pemuda uchiha yang tengah duduk berhadapan dengannya.

" aku sudah akan menduga reaksimu seperti ini ". ujar kakashi seraya tersenyum ramah pada sang putri hyuga.

" h-hokage-sama ". sapa hinata dengan membungkukan tubuhnya cepat.

" aah, yoo hinata - chan ". kakashi membalas hinata dengan sikap seperti biasanya, hiashi tidak ingin merubah apapun baik itu sifat dan sikapnya di hadapan semua murid - muridnya walaupun kini dia sudah menjabat sebagai hokage.

pandangan hinata beralih kearah seorang pemuda yang duduk disebelah sang rokudaime dan tepat berada di hadapan sang ayah, kembali rasa gugup menguasainya.

" s-sasuke-kun ". sapa hinata dengan suara yang sangat pelan.

sasuke hanya menatap hinata yang tertunduk sekilas dengan wajah yang tidak menampakan ekspresi apapun disana, lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah lain tanpa membalas sapaan hinata walaupun telinganya mendengar gadis itu menyebutkan namanya.

" jadi bagaimana rencana anda selanjutnya rokudaime-sama ? ". hiashi membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan.

"seperti yang telah aku sampaikan kepada anda hiashi - san, aku telah memutuskan sasukelah yang akan membantu hinata dalam latihannya ". kakashi mengutarakan rencananya yang dengan sukses membuat kedua muda mudi itu terkejut memandag sang hokage serentak.

hinata memanatap sang rokudaime bermasker hitam dengan ekspresi tidak percaya, sedangkan sasuke tentu pemuda itupun sama terkejutnya dengan hinata namun tetap hanya ekspresi dingin datarnya lah yang Nampak.

" apa maksudmu ? ". sasuke lebih memilih bertanya debandingkan hinata yang hanya tertunduk diam.

" aku memang tidak memberitahu kalian lebih dulu, karena tentu kalian akan menolak ".

" kau tidak membicarakan apapun padaku ". sasuke meminta penjelasan pada pria bersurai perak disebelahnya.

" bukankah sudah kuka-,".

" tolong buatlah putriku kuat ". hiashi bersujud memohon kepada sang pemuda uchiha di hadapannya.

ketiga orang yang berada diruangan tersebut kembali terkejut dengan apa yang hiashi lakukan secara tiba-tiba.

" t-tou-san ". hinata memanggi sang ayah untuk mencegah tindakannya .

hiashi tidak menggubris panggilan hinata, pria yang sudah beranjak kepala lima itu tetap diam dengan posisi bersujudnya. sasuke hanya menautkan kedua alisnya lalu memandang kakashi untuk menjelaskan semuanya.

"hiashi - san kau tidak perlu sejauh ini, biar aku yang menjelaskannya pada sasuke ". kakashi membujuk sang pemimpin hyuga.

" tidak rukodaime - sama , sampai sasuke uchiha menerima permintaanku ".

" aku tidak suka dengan orang yang memohon sesuatu padaku terkecuali saat aku membunuhnya ". sasuke berkata dengan sangat dingin.

namun hiashi tetap kukuh tidak bergerak sedikitpun. melihat sang ayah rela merendahkan kedudukannya sebagai seorang pemimpin hyuga demi dirinya membuat hinata merasa ngilu menekan hatinya, haruskah ayahnya sampai sperti itu , hinata merasa buruk terhadap dirinya sendiri.

" sasuke, tentang pembentukan tim baru untukmu yang sempat kita bicarakan siang tadi, hinatalah yang aku maksudkan ". kakashi memberikan sedikit penjelasan.

" jangan bercanda ". ujar sasuke dengan sedikit percikan kekesalan didalamnya.

" aku rasa kau dapat membedakan apa aku sedang bercanda atau tidak ".

" aku menolaknya ".

rasa khawatir kini semakin memuncak di hati san pemimpin klan terkuat di konoha saat mendengar sang uchiha muda mengatakan bahwa dirinya menolak.

" dengar sasuke, tentu kau tidak lupa dengan perjanjian yang sudah kau setujui siang tadi, bahwa aku yang akan memutuskan siapa yang akan menjadi rekan se-timmu,dan aku tidak mencantumkan bahwa kau bisa menolaknya atau tidak ". kakashi tersenyum licik dibalik masker hitam yang menutupinya.

" aku tidak menolak keputusanmu ". ujar sang uchiha muda.

" lantas apa permasalahannya ". kakashi menanyakan apa yang membuat sasuke menolak.

" aku tidak bisa satu tim dengannya ". sasuke menolak keberadaan hinata dengan halus.

" mengapa , kalian merupakan pengguna kekkai genkkai, itu akan mempermudah ".

" hinata, dia lemah, aku tidak bisa satu tim dengan orang yang lemah ". sasuke mngatakan dengan terus terang tanpa berpikir terlebih dahulu.

" itulah alasanku mengaapa aku menjadikan hinata sebagai rekanmu dan memilihmu untuk membantunya berlatih, kau shinobi yang kuat dan hanya kau yang dapat membantu hinata ". kakashi mencoba membuat sasuke mengerti.

" aku tidak peduli ". namun sasuke tetap keras kepala.

" seseorang yang menarik kembali kata - katanya lebih rendah dari pacundang ". satu kalimat berhasil menghentikan pergerakan sang uchiha, kalimat kakashi berhasil membuat mantan muridnya itu memandangnya , walaupun raut wajahnya tetap tenang namun kakashi dapat merasakan aura membunuh yang sangat pekat.

hinata merasa ketegangan diantara pria dan pemuda di hadapannya semakin memuncak, tidak ada yang dapat dia lakukan untuk melerai ketegangan yang ada, ia hanya semakin menundukan kepalanya dan mengeratkan kepalannya. berdoa agar sesuatu yang buruk tidak terjadi.

" kita akan membicarakan ini lain kali ". ucap sasuke berusaha menahan kusanaginya.

" kau tidak ingin dianggap menjadi pengkhianat untuk kedua kalinya karena membantah keputusan hokage bukan sasuke uchiha ? ". lagi lagi kakashi membuat pemuda berdarah uchiha itu terdiam.

" mengapa harus aku, apa kau tidak takut, aku seorang mantan missingnin bagaimana jika aku membunuhnya ". sasuke sedikit mengancam kakashi agar menerima penolakannya.

" maka kau akan berhadapan dengan seluruh desa dan klan hyuga ", kakashi menjawab ancaman sasuke dengan sebuah ancaman kembali.

" lalu mengapa harus dia ? ".

" haahhh,,, itu karena janjiku pada para tetua klan hyuga untuk membuat merka mengakui hinata ". kakshi menjawab alasannya mengapa ia memilih hinata.

" jadi ini hanya untuk kepentingan hyuga, untuk apa kau melibatkanku,bukankah masih banyak shinobi di desa selain aku ".

kakashi sudah tak tahan dengan penolakan yang terus sasuke berikan dengan berbagai macam alas an dan sasuke terlalu banyak menuntut jawaban darinya akan tetapi kakashi masih mencoba menahan rasa kesal yang sedari tadi dia tahan untuk menghadapi sifat batu sasuke.

" kau memang sangat keras kepala, itu semua memang janjiku tapi semua itu tidak hanya menyangkut kepentingan klan hyuga saja, aku melakukan ini pun demi dirimu sasuke, sudah kukatakan bahwa kau butuh tujuan untuk tetap dapat tinggal di konoha ".

" rokudaime - sama biarkan aku yang menjelaskannya ". hiashi meminta ijin.

" tentu saja ". kakashi langsung mengiyakan, dia tahu bahwa jika tetap dirinya yang menjelaskan pada sasuke hanya akan berakhir buruk.

hiashi menegapkan kembali tubuhnya, menghadap pemuda yang seumuran dengan sang putri sulungnya.

" aku tahu mengapa kau sangat menolak keputusan ini , tapi tidak ada lagi yang dapat aku lakukan , hanya kaulah yang dapat menolong hinata, kumohon latihla dia sampai menjadi shinobi yang kuat". hiahsi berkata seraya menatap sasuke.

hinata merasa bahwa dirinya sangat payah, ia tidak dapat melaukan apapun, jika dirinya seperti hanabi yang berani mengutarakan pikirannya dengan bebas maka hinata mungkin sudah sejak tadi mengatakan pada sasuke bahwa dia tidak berhak membuat ayahnya memohon terlebih lagi bersujud , namun apa daya hinata dan hanabi adalah dua gadis yang mempunyai sifat bertolak belakang, hinata terlalu takut jika dia membuka suaranya dan mengutarakan isi pikirannya hanya akan membuat siyuasi semakin memburuk maka dari itu hinata lebih memilih untuk diam mengunci mulutnya rapat-rapat, walaupun hatinya merasa sakit dan tak rela melihat sang ayah tercintanya terus menerus memohon kepada pemuda dingin berdarah uchiha itu.

" mengapa kau mempercayaiku ". ujar sasuke , sejenak dia melirik gadis huga yang tertunduk dalam dari ujung matanya, lalu melanjutkan kalimatnya " aku seorang uchiha , bukankah klanmu sangat membenci dan memandang hina kami ".

sejenak hiashi terdiam, dia mencoba berpikir apa jawaban yang pas untuk dia berikan terhadap pertanyaan pemuda uchiha itu, jika dia salah dalam menjawab maka berakhirlah sudah semua usahanya untuk meyakinkan uchiha sasuke .

" itu merupakan permasalahan antara pendahulu , aku tidak ada pernah memandang klan uchiha sebagaimana yang kau katakana, bagiku keserakahan dan kegoisan ada pada diri setiap manusia, sedangkan mengenai rasa hina hanya kami - sama yang memastikan sehina apa manusia tidak perduli seberapa terhormatnya klan itu ". hiashi menjawab semua yang sasuke katakana mengenai permasalahan antara hyuga dan uchiha .

" kau tahu aku tidak akan melakukannya dengan suka rela ". kembali sasuke memperingatkan hiashi bahwa meminta bantuanya bukanlah hal yang mudah.

" sasuke !!". kakashi menekan keras panggilannya pada sasuke.

" aku tahu itu, apa yang kau inginkan ? ". hiashi menyanggupi syarat yang sasuke ajukan.

" apa yang akan kau berikan sebagai imbalan ? ". sasuke mulai menunjukan ketertarikannya walau dengan ekspresi datarnnya tanpa menggubris tatapan tajam kakashi.

" apapun yang kau inginkan ". kembali hiashi menyanggupinya.

" baiklah ". satu kaliamat dari sasuke mengakhiri pembicaraan yang a lot diantara mereka semua .

bermacam - macam reaksi yang ditunjukan , namun hanya satu reaksi yang menjadi pusat perhatian sasuke, sebuah reaksi pasrah terlihat dari gadis hyuga yang sasuke tangkap, gadis yang sedaari awal hingga akhir pembicaraan hanya tertunduk tanpa berniat meramaikan perdebatan.

" kami - sama ".
setitik air mata tipis mengalir lolos dari pelupuk matanya, hinata meminta pada sang kami - sama untuk membuat semuanya menjadi mudah tanpa ada permasalahan apapun, kini dia telah pasrah akan takdirnya.

~~~to be continue ~~~

Catatan 

Yooo, maaf updet nyah lama yakkk, aku nyah nyimpang dulu sama komik, soalnya aku perlu adegan actionnya juga buat nyempurnain jalan ceritanya, ngomong ngomong makasih buanyak yakk buat yang masih Setia nunggu ini ff yang gaje wkwkwkwkw, makasih buat para reader yang responnya baik baik, seperti biasa kritik jangan saran boleh, salam dari author yang masih bau kencur ini.
Ketemu di chapter selanjutnya yaahh >_<.

Continue Reading

You'll Also Like

134K 4.7K 39
❝ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. ❞ She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
1M 25.2K 23
Yn a strong girl but gets nervous in-front of his arranged husband. Jungkook feared and arrogant mafia but is stuck with a girl. Will they make it t...
221K 6.4K 75
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
1.9M 85.4K 192
"Oppa", she called. "Yes, princess", seven voices replied back. It's a book about pure sibling bond. I don't own anything except the storyline.