love poison

By LeniKSari7

34.1K 2.3K 133

bagaimana jika seorang stefan william yang dari kecil kenal dengan yuki kato dan setelah beranjak SMP mereka... More

LP1
LP2
LP3
LP 4
LP 5
info
LP6
LP7
cast
LP8
LP9
LP10
gaje
LP 11
LP12
LP 13
lp14
LP 15
EPILOG

LP 16

1.7K 110 2
By LeniKSari7


Hujan deras dengan petir yang bergemuruh. Lengkap sudah. Tapi Yuki tetap tak gentar mencari cincin itu. ia menghiraukan seluruh kulit kaki dan lengannya yang lecet bahkan berdarah. Berlari tidak tentu arah. Ia merangkak dan kedua lututnya penuh dengan tanah. Berusaha mencari cincin itu dengan tatapan kosong tapi air mata Yuki terus mengalir. Tubuhnya bergerak dan otaknya memerintahkan: cari cincin itu! meski akal sehat Yuki bilang kalau tidak mungkin bisa menemukan cincin itu dalam keadaan sudah malam apalagi hujan. tapi akal sehatnya kalah.


Di lain sisi, Stefan melihat ke sekeliling Hutan. Ia terus meneriakkan nama Yuki. Tapi gadisnya tidak tampak di manapun. Langkah kaki Stefan pun bergerak dengan feeling dan insting. Ia percaya kalau hatinya akan membawanya pada Yuki.


Sudah 2 jam berlalu, Yuki menggigil. Ia tidak kuat lagi lalu ia terduduk sambil bersandar di sebuah pohon. Memeluk tubuhnya sendiri yang basah kuyup, bibirnya membiru, dan kulitnya dingin juga sangat pucat. Gertakan gigi Yuki terdengar sangat jelas, gadis itu sangat kedinginan.


"Ste..fan.." lirih Yuki dengan bibir yang bergetar.


"Yuki!"


Yuki menatap lurus, ke sumber suara yang menyebut namanya. Stefan dengan keadaan yang sama dengannya—basah kuyup. Berlari cepat dan langsung berlutut. Memeluk tubuhnya dengan erat. Perlahan Yuki tersenyum, Tuhan.. doa Yuki cepat sekali terkabulnya, makasih tuhan..


"Kamu gapapa sayang?!" Stefan mempererat pelukannya pada tubuh Yuki. Yuki hanya mengangguk, dan Stefan merasakan anggukan Yuki. "Bodoh." Ucap Stefan lagi, ia benar-benar cemas dan Stefan menangis. "Yuki, aku kira aku gabakal nemuin kamu. Maaf aku telat, maaf beberapa hari ini aku nyakitin kamu. Aku cinta sama kamu, aku sayang kamu. Aku bener-bener khawatir. Maafin aku sayang.. maafin aku.."


Yuki melonggarkan pelukan Stefan dengan mendorong dada Stefan, Ia terkejut ketika mendapati Stefan menangis. Bibir dan mata Stefan memerah. Yuki tersenyum getir sambil mengusap air mata Stefan lembut. Stefan menutup matanya, merasakan kulit lembut Yuki membelai pipinya lalu mengecup telapak tangan Yuki.


Stefan menatap mata Yuki lembut tapi serius, "Kita pulang malam ini juga, aku bakal pesan tiket ke Jepang."


"Buat.. apa..?" tanya Yuki sebisa mungkin, dia terlalu menggigil hingga sulit berbicara.


"Aku bakal ngelamar kamu."


◊◊◊◊◊


Stefan sesekali menoleh ke jok penumpang disebelahnya. Yuki meringkuk dalam balutan jaket dan selimut tebal. Gadis itu tidur seperti bayi. Setelah berganti pakaian yang dibantu juga oleh Nasya dan karyawati lain. Stefan benar-benar mengajak gadisnya pulang saat itu juga.


Untung saja ada karyawan yang menemukan mereka dan menunjukkan jalan keluar dari hutan. Ia sudah tidak peduli dengan dunia. Persetan dengan semuanya. Disaat Yuki didalam tenda dengan Nasya, Stefan yang telah siap dan gesitnya sudah berganti baju dengan baju yang kering menelfon anak buahnya yang menunggu di salah satu perkampungan di dekat situ. Untuk mengantarkan mobilnya.


Stefan juga secara tidak sadar berkali-kali ia membentak seluruh karyawan, bawakan Yuki selimut! Jaket! Masak air! Bikinkan Yuki teh! Susu jahe! Dan semua karyawan kualahan menghadapi bosnya itu. mereka tidak sempat memikirkan apapun. Termasuk 'kenapa bosnya ini? Pacarnya duduk di sana sambil melihatnya yang begitu khawatir dengan salah satu karyawannya? Sangat khawatir seperti Yuki adalah istrinya'. Vanessa hanya tersenyum geli melihat ekspresi Stefan yang jauh dari sikapnya yang dingin dan cuek. Lalu gadis itu menelfon Cio, agar menjemputnya. Ia berjanji pada Fahri, dia tidak akan melakukan hal yang membuat Fahri menjauh darinya.


Yuki melenguh pelan, ia membuka matanya perlahan. Mendapati Stefan tengah serius menatap jalanan.


"Kamu ga cape?" tanya Yuki sambil menaikkan selimutnya. Sebenarnya ia benar-benar ingin cepat sampai dan bisa merebahkan tubuhnya di ranjang lalu tidur! Tapi memang perjalanan jakarta ke hutan ini cukup jauh.


Stefan menoleh dan tersenyum, ia mengulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala Yuki lembut. "Engga sayang, aku ngejar waktu"


"Stefan.. gimana cincinnya.." Suara Yuki memelan.


"Aku udah nyuruh anak buah aku nyarinya besok, kamu tenang ya?" Stefan menyetir dengan menggunakan tangan kanan, tangan kirinya mengambil tangan Yuki dan mengecupnya sambil matanya terus menatap jalan.


"Aku cinta kamu" ucap Stefan di sela-sela bibirnya yang hanya berjarak beberapa milimeter dari kulit punggung tangan Yuki. Yuki tersenyum lembut, "Aku lebih Stef.." jawabnya.


"Gaada yang bisa misahin kita setelah ini. Termasuk maut. Aku mau tetep jadi jodoh kamu. Di kehidupan nanti-nantinya. aku mau kamu tetep jadi tulang rusuk aku yang hilang. Maafin aku,aku lemah dan bodoh beberapa hari yang lalu.. aku gaakan gitu lagi, aku cinta kamu."



◊◊◊◊◊


Yuki merintih perlahan, Stefan menggigit bahunya yang telanjang. Ruangan itu luas, sebuah kamar. Dan mereka di atasnya. Yuki merasakan tubuh Stefan yang bergerak dan memeluknya lebih erat. Kulit punggung Yuki yang telanjang bisa merasakan hangat dada bidang Stefan ketika lengan Stefan memeluknya posesif.


"Jahat, disaat kayak gini kamu masih sempet ngelanjutin baca novel kamu itu huh? Gakasian sama suami sendiri?" Stefan mengecup-ngecup pelipis Yuki sampai Yuki tertawa pelan dan menutup novel itu dan meletakkannya di nakas.


"Ga jahat, aku liat kamu masih tidur. Aku kebangun sayang" jawab Yuki lalu mengusap lengan Stefan yang melingkar di perutnya.


"kamu bisa bangunin aku. Dan kita main lagi" balas Stefan cepat dengan nada yang sensual. Stefan terkekeh ketika mendapati tubuh Yuki yang ikut memerah karena malu. "Aku bener-bener bisa mati keenakan. Istri aku ini bisa memerah kayak gini padahal udah aku sentuh berkali-kali"


Yuki memukul lengan Stefan pelan, dan ia benar-benar malu! Demi apapun, Stefan sangat berpengalaman dan bisa membuat Yuki nyaris pingsan dalam gelombang orgasme. 

Yuki mengelus lengan Stefan sambil menatap ke jendela yang menampilakn ikon Kota Perancis. Menara Eiffel. Stefan memutuskan untuk mengajak Yuki ke kota romantis ini untuk berbulan madu. Mereka sudah menikah 1 tahun yang lalu, masih teringat jelas ketika Stefan memohon pada Takeshi untuk menikahi Yuki saat itu juga. Dan Stefan harus melalui semua janji sejati dan janji laki-lakinya pada papanya itu.


Mereka menunda rencana bulan madu mereka hingga satu tahun lamanya, Clinton dan Takeshi sepakat membuat perjanjian. Stefan harus membuktikan kalau dia sanggup menjadi suami yang bertanggung jawab dan bukan hanya karena 'hasrat' semata.

 Baik Takeshi dan Clinton pun tidak mau kalau pernikahan dan permintaan Stefan yang mendadak itu menghasilkan hal yang buruk kedepannya. 

Dan Stefan membuktikannya. 

Yuki masih perawan setelah satu tahun menikah!

 Tuhan tau betapa tersiksa Stefan menjalani setiap malamnya di shower air dingin! Inti tubuhnya begitu keras sampai terasa nyeri.


Semuanya lepas pada malam itu.

Stefan menjilat dan menghisap pelan tengkuk belakang Yuki, Yuki meremas bedcover perlahan. Menutup matanya ketika bibir Stefan dengan intens mencumbu bagian belakang tubuhnya.


Yuki dibaringkan dengan Stefan berbaring miring menghadapnya, Stefan mengecup dahi Yuki, pelipis istrinya, ujung hidungnya, pipi, dan bibir Yuki dengan kecupan-kecupan yang lembut. Bibir Stefan berhenti di bibir Yuki, mencicipinya sedikit demi sedikit di bagian ujungnya, meniupkan kehangatan yang basah di sana. Membuat Yuki membuka bibirnya dengan perasaan mendamba. Stefan melumat bibir Yuki yang membuka itu dan menyelipkan lidahnya ke dalamnya. Lidah mereka bertautan, panas dan basah. Bibir Stefan melumat bibir Yuki tanpa ampun, mencecap setiap sisinya, dengan penuh gairah.


Stefan benar-benar terangsang, Yuki tidak perlu 'memegang' untuk mengetahui itu. bukti kejantanan Stefan sudah menonjol dengan sangat keras di pahanya. Tangan Stefan yang panas itu serasa membakar kulit Yuki yang telanjang, Yuki merintih keras ketika bibir Stefan turun dan menghisap kuat ujung dadanya. Menimbulkan getaran tiada duanya, yang membuat Yuki menggeliat penuh gairah.


Mereka tenggelam dalam kenikmatan untuk kesekian kalinya, dengan bagian tubuh yang masih menyatu. Stefan memeluk tubuh Yuki sangat erat. Dengan posisi Yuki membelakangi tubuhnya, intinya masih berada di lipatan basah inti Yuki. Kedua tangannya menangkup dua buah dada Yuki lembut dan posesif. Mereka menyamankan posisi. Sambil ikut mengangkupkan tangan Stefan yang berada di dadanya, 

Yuki tersenyum. 

Matanya terbuka dan melihat ke cover bagian samping novel yang ada di nakasnya. Terdapat judul dan nama penulisnya.


RACUN CINTA. Yuki Kato


Stefan mengecup pelan cuping telinga Yuki sambil membisikkan kata cinta


Tamat






yeayyyyyyyy finally tamat juga makasih guys untuk waktunya yang udah baca ini !!!!!!!!!!

hehehehe eh tapi masih ada epilognya nih dibaca juga ya!!!!

(plis ini ada foto beneran ada foto editan jadi jangan disebar ya) hehehheeh

Continue Reading

You'll Also Like

2M 57.4K 95
On the twelfth hour of October 1st, 1989, 43 women gave birth. It was unusual as none of them had been pregnant since the first day they started. Sir...
293K 7.2K 53
what will happen to ayasha (🐶) after their marriage contract with mikael (🦊) ended? Knowing that she's pregnant with the billionaire? This story a...
813K 32.5K 38
On that fateful Halloween night, Lily and James survived while Voldemort apparently 'marked' Harry Potter as his equal. Aria Potter, twin sister of...
569K 9K 125
You can clearly tell who my favorite drivers are....