Academy Of Magic

Da Kyumipurp

191K 9.9K 265

Alika, gadis manis yang hidup di Panti asuhan. Gadis yang bahkan dia tak tahu asal usulnya, bahkan sebuah kal... Altro

prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
(Skip)
Chapter 10
Chapter 11
SEKOLAH BARU (Alika Pov)
ASRAMA
🌸BERANGKAT🌸
Asrama (2)
Memulai yang baru
Permulaan
Kekuatan
Pemilik Suara
❤Lebaran❤
Dimulainya Perjalanan
Perayaan kembalinya Camelia
Pertemuan
Halo~~~

Chapter 2

11.7K 631 5
Da Kyumipurp

16.45

Melelahkan, satu kata yang mewakilkan diriku saat ini. Ini sudah memasuki waktu sore, dan aku baru saja pulang sekolah.

Dan untungnya hari ini Alya dan kawan-kawannya tidak hadir disekolah, dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Setidaknya untuk hari ini aku selamat dari Bullyan mereka.

Cklek

Kudengar pintu kamar terbuka, dan kudapati Lily memasuki kamar.
Aku masih dalam posisi tiduran di kasur, karena begitu lelah.

"Kak? Gak makan siang?" tanya Lily begitu dia masuk dan duduk dipinggir kasurnya.

Aku bangkit dan duduk dipinggir kasur, "udah makan kok tadi disekolah."

"Capek banget ya Kak? Mau Lily pijitin gak? Gratis kok," tawarnya, aku tertawa ringan karena ucapannya.

"Ga usah, cuma capek aja kok."

"Kamu gimana tadi belajarnya?" tanyaku pada Lily.

"Ya, biasa. Sama aja, ga masuk-masuk pelajarannya dikepala."

Lagi-lagi aku tertawa kecil, hanya karena omongan Lily yang terdengar seperti lelucon ditelingaku.

"Kakak udah mandi?" tanyanya padaku, lalu aku menggelengkan kepala.

"Mandi sana, ntar baunya lagi," ucapnya sambil tertawa dengan tangannya yang mendorong punggungku untuk segera masuk ke kamar mandi.

Aku pun segera mandi.

******

Setelah mandi aku kembali melihat ke arah jam.

17.25

Oke, aku mandi hanya 25 menit. Tidak lama bukan? Tentu tidak.
Lalu akupun segera berganti baju dan duduk di depan kipas, membiarkan rambutku kering.

Setelah kering aku segera bersiap untuk menuju ke Aula makan, tentu persiapan untuk makan malam.

Lagi-lagi kalungku bercahaya, begitu memukau bagiku. Entah kenapa cahayanya begitu indah, meski aku tak tahu mengapa kalung ini bercahaya.

Aku segera keluar dari kamarku menuju ke Aula makan.

Disana sudah terdapat beberapa anak-anak yang duduk dikursinya masing-masing. Dan kudapati disebelah kursi ada Lily, dia menengok ke belakang dan bertatap mata denganku lalu tersenyum.

Aku kembali melihat ke arah jam yang ada di Aula makan tersebut yang menunjukkan pukul 6 sore. Oke, sudah makan malam.

*****

Setelah makan malam selesai, biasanya kami akan berkumpul diruang tengah yang terdapat televisi, dan kami akan menonton ramai-ramak

____________________________________

Ruang Tengah

Author pov

'Ada apa ini? Kenapa aku mendekteksi adanya devil tingkat rendah yang menuju kesini?'batin Lily.

'Apa ini? Kenapa aku merasakan kehadiran sesuatu? Apa itu?'batin Alika.

"Maya kau merasakan sesuatu tidak?" tanya Alika kepada Maya yang saat itu berada disebelah kiri Alika sedangkan sebelah kanan adalah Lily.

"Tidak Kak, memangnya kenapa?" Maya menjawabnya dengan menatap Alika.

Percakapan antara Alika dan Maya terdengar oleh Lily.

'Sepertinya kekuatannya mulai muncul aku harus secepatnya membawanya pergi aku takut ia tak bisa mengendalikan kekuatannya yang bisa muncul tanpa kemauannya Kak Alika' batin Lily.

"Kak Alika temani aku berjalan-jalan yuk! Dihalaman belakang panti," ucap Lily mengajak Alika pergi.

"Untuk apa Lily ini sudah malam?"  tanya Alika.

"Nanti Kakak juga tau mau gak?" Lily kembali mengajak Alika.

"Baiklah, aku akan menemanimu. Aku takut bila sesuatu terjadi padamu," ucap Alika dan segera mengikuti Lily.

Mereka pun jalan keluar pergi ke halaman belakang panti yang luas dengan lampu lampu yang indah.

"Kak jujur padaku pada saat diruang tv Kakak merasakan sesuatu kan?" tanya Lily.

"Ya aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan tapi itu sangat rendah," jawab Alika

'Yaps ... Dugaanku benar sekali ...
Lebih baik kalau aku yang menyelesaikan, ini bila Kak Alika yang menyelesaikannya yang ada gedung ini bisa hancur, tapi ... Aku harus mengundang devil tingkat rendah itu kesini agar Kak Alika tau bahwa aku bukan manusia melainkan aku adalah peri angin dan peri api' batin Lily.

"Kak, aku akan menunjukan sesuatu kepada Kakak tapi, Kakak jangan beritahu pada siapapun yah," ucap Lily dengan nada berbisik.

"Oke baiklah," balas Alika dengan mengangguk setuju.

"Apabila kakak merasakan sesuatu mendekat kakak diam saja jangan lakukan apapun lihat saja aku". Ucap lily mantap

"Lily aku mulai merasakan sesuatu mendekat! aku takut Lily! Ada apa ini yang sebenarnya?" tanya Alika dengan napas tersengal-sengal.

"Sssstt....diam kak!" perintah Lily dengan sangat rendah.

"Grooww"
"Grooww"
"Grooww"

Lily pun berputar sambil membaca sebuah mantra dan tiba-tiba Lily menjadi sebuah peri dengan telinga yang agak sedikit runcing. Alika yang melihat itu pun terkejut ia ingin berteriak tapi ia menahan mulutnya. Baju Lily berwarna abu-abu ke merah merahan sedangkan rambut Lily berubah menjadi warna ungu terang dengan hiasan kepala berbentuk bunga anggrek berwarna merah.

"Kha kha kha," tawa devil itu yang membuat alika merinding.

"Apa tujuanmu datang kesini!!!" tanya Lily dengan marah.

"Hoowwwhh jadi ini anaknya, yang dibelakangmu itu," ucap devil itu yg membuat Alika jadi hampir menangis karena dirinya sedang dibicarakan oleh Devil itu.

"Jangan libatkan dia! Kau bertarunglah denganku!" Lily menantang monster tersebut.

"Kau peri yang masih kecil tapi sudah berani menentangku," ucap Devil itu dengan meremehkan.

Lalu tiba tiba ...
Lily membuat angin puting yang ukurannya sepertiga gedung panti asuhan.

Lalu lily membuat devil itu terperangkan dalam anginnya sambil melemparkan bola api kedalam angin itu Devil itu hanya mengerang hingga tidak ada suaranya lagi dan devil itu mati, bagaimana tidak? devil itu tingkat rendah dan melawan peri dengan 2 kekuatan.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Alika dengan kebingungan.

"Aku adalah peri yang diutus oleh Princess Camelia untuk mencarimu," jawab Lily yang membuat Alika kebingungan.

"Tapi mengapa aku? Aku hanya manusia biasa yang tak mempunyai kelebihan," jawab Alika.

"Akan ada saatnya kakak tau," ucap Lily.

"Oh oke baiklah, tapi beritahu aku semuanya suatu saat nanti," ucap Alika dan dijawab anggukan oleh Lily.

"Dan ada yang ingin kutanyakan lagi," ucap Alika pada Lily, dan Lily pun menatap Alika dengan serius

"Apa kak?" jawab Lily

"Kenapa devil itu membicarakanku?" tanya Alika penasaran.

"Karena—" Lily Belum sempat menjawab pertanyaan Alika, percakapan mereka terhenti saat Ibu panti melihat mereka sedang dihalaman belakang karena sudah malam dan waktunya untuk tidur.

"Lain kali saja kak," ucap Lily sambil tersenyum.

"Baiklah," jawab Alika seadanya.

Keesokan harinya

Alika pov

Hari ini aku akan pergi sekolah kuharap tidak akan ada yang membully diriku lagi. Kemarin Aku merasa lega karena aku tidak mendapatkan perintah-perintah yang kurang mengenakkan dan semoga hari hariku berjalan lancar.

Sesampainya Alika disekolah.

Huftt ....
Aku kurang suka tatapan dari anak laki-laki yang berbeda kelas denganku.

Saat aku masuk dalam kelas semua anak yang ada didalam situ menatapku, lalu mendatangiku
Ohh tidak bagaimana ini?

"Siapa kau? Apakah kau anak baru dikelas ini?" tanya Alya dengan nada ramah.

Aku takut ... Aku tak bisa menjawab pertanyaannya aku hanya bisa menundukkan kepalaku, lalu aku pun berjalan ke kursiku yang penuh dengan coretan orang yang membenciku.

Lalu seketika mereka pun berbisik-bisik ke teman mereka masing-masing hingga Alya bertanya kembali padaku.

"Woy anak baru! Ngapain kamu duduk dikursi si jelek itu tempat itu bau ... Jelek ... kau tak pantas duduk disitu! Kau cantik untuk apa kau duduk disitu?" tanya nya dengan nada sedikit membentak. Alya heran saja karena aku duduk ditempatku sendiri.
Lalu yang lain pun terdiam sambil memandangku.

Oh ayolah Alika kau pasti bisa berbicara dan kontak mata dengannya tanpa gugup.

Akupun berani membuka suara untuk menjawab pertanyaannya.

"Disini adalah tempatku! Aku adalah Alika," jawabku yang sontak membuat semua yang berada didalam kelas terkejut.

"Bohong! Kau bukan Alika! Alika itu jelek! Kusam! Hitam! Bau!" ucapnya yang membuatku marah, iya. Marah karena dia menghina fisikku seenaknya.

"Aku tak berbohong aku memang Alika! Kau pernah melukaiku dengan kukumu yang tajam itu, ditangan kiriku hingga terluka dan menarik rambutku," ucapku yang langsung kontak mata dengannya.

Dia dan kedua temannya dan sekelas terdiam sesaat

"Apakah itu kau Alika?" tanya seorang temannya Alya.

"Ya ini aku! Dulu aku kusam dan hitam tapi sekarang aku berubah! Masih adakah diantara kalian yang ingin menghina fisikku!" tanyaku yamg membuat mereka terdiam.

"Halah paling paling kau perawatan pada saat libur sekolah," ucap Alya seenaknya, dan tatapan meremehkan terpancar jelas dari matanya.

"Apa kamu tahu? Disaat kamu mendorongku jatuh ke dalam danau? Apa kamu tahu, aku yang berusaha menggapai permukaan tapi tidak bisa? Aku bukan manusia dengan kekuatan super! Aku hanya manusia biasa! Dan karenamu aku tak berani sedikitpun mendekati air!"

Karena aku sudah marah tiba tiba mataku mengeluarkan air mata mataku sangat panas aku tak tahan menahan air mataku.

Lalu tiba tiba ...

Kring.....kring.....kring

Author pov

Lalu masuklah seorang guru wanita.

"Anak-anak mungkin kalian tidak tahu siapa anak itu," ucap Guru wanita tersebut sambil menunjuk ke arah Alika.

"Itu Alika, jadi Ibu mohon untuk tidak membully Alika lagi," ucap bu guru wanita itu.

Semua yang berada dikelas sungguh tak percaya.

Hyyyyhhhhyyy maaf kalo lama updatenya yh
Oh iya chapter kali ini panjang yh sebagai permintaan maaf ke kalian:)

Tangan author sampe pegel
Jadi tolong vote dan coment yh manteman pleasee ;)

See you guyysss

Continua a leggere

Ti piacerà anche

113K 255 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
118K 7.6K 17
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
2.9M 314K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
217K 18.8K 19
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...