Love my brother

penggunarahasia_S által

101K 3.8K 101

Cinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suat... Több

LMB
Dinner?
Kafe
Bandara
lemon tea
Shopping
Reunian(SMA)
Kesal
Good bye
lembaran baru 'Michelle'
Bukan Dia.
weird feeling
Milan, Itali
Penyesalan
masa lalu
Ungkapan
Kegilaan Dev
Kebaikan Hamsa
Campur aduk
Fakta
Karena,
Pergi lagi?
Alone in the dark
"Cara untuk kembali"
Dinginnya Dev
Ketika semuanya perlahan terbuka
Kepulangan bulan Juni
Pernyataan
Kenyataan sebenarnya (a)
Kenyataan Sebenarnya (b)
Kehilangan?
Bintang Siang Hari
Menuju akhir
Love My Brother

Perjumpaan

2.1K 85 6
penggunarahasia_S által


*****



       Siang itu Michelle tidak ingin meranjak dari kamarnya, ya dia masih berada di rumah Yura dan beberapa hari ini ia belum melihat Yura atau pun menyapa perempuan itu.

"Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin aku terus berada di rumah ini, tapi bagaimana perjanjian itu?" Michelle bermonolog sendiri.

Tok tok

Michelle bergegas membuka pintunya dan melihat Ellen tangan kanan oma Yura berdiri di depan pintu kamarnya. "Ada apa ya?"

"Nona di panggil Oma, silakan ikut saya."

"Oma memanggil ku?" Ellen memgganguk , Michelle tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya setidaknya ia harus memastikan ini dulu sebelum semuanya dimulai.

"Baiklah" Michelle mengikuti Ellen yang membawanya ke ujung lorong dan berbelok kanan ia tak menyangka rumah ini seluas yang nggk pernah ia bayangkan sedikitpun.

sejauh ini Yura masih menjauhinya belum ada tanda-tanda perempuan itu akan membaik.

Krekkk

Michelle benar-benar terbengong melihat benda kayu yang terbuka sendirinya, kayu coklat jati yang diukir dengan halus nan indah itu sungguh membuat memanjakan mata Michelle.

"Silakan masuk" bukan dari situ saja Michelle lebih kaget lagi dengan isi ruangan dibalik pintu kayu menjulang tadi, ruangan itu berwarna pastel, biru dan coklat warna yang begitu kontraks tapi begitu indah saat ia melihatnya secara langsung.

Aroma kayu begitu rileks tercampur aroma kopi yang berada diruangan tersebut, ruangan itu memiliki satu kasur besar dan juga sederet buku yang mengeluarkan aroma sendiri yang membuat Michelle ingin bermanja sebentar.

"Ayo ikut saya" Ellen menuntun Michelle ke suatu ruangan yang berada di balik pintu bercat pastel bukan pintu biasa Michelle kembali dikejutkan kalau pintu itu menyambungkan keatap rumah yang amat sangat indah. Cahaya matahari begitu menyapu kulit wajah Michelle yang kehangatan nya begitu terasa.

"Nah itu dia" Michelle kembali tersadar dan melihat meja kayu berbentuk bundar dengan tiga kursi kayu yang diduduki dua orang.

"Sini, Oma kenalin kalian. Aldev ini Michelle dan Michelle ini Aldev dia cucu saya dari mamanya Zhara." Ujar Oma.

Michelle melihat Aldev untuk pertama kalinya, pria itu terlihat lelah dan malas jas kebesarannya masih terlansir di tubuhnya, jas dokter spesialis bedah.

"A..saya Michelle salam kenal, temannya Yura sepupu kamu."

"Oma aku lelah ingin istirahat, bisahkah perekenalan ini nanti saja? Banyak pasien yang harus aku tangani tadi."

"Kamu ini Al Michelle udah datang kamu malah pergi, tunggu Jordan datang." Aldev melirik Michelle malas entah kenapa lirikan pria itu membuat Michelle menghela nafas.

"See, bahkan lelaki bernama Aldev itu tidak tertarik dengan mu bagaimana dengan Dev."

"Lima belas menit aku tunggu, kalau ia tidak datang juga aku pergi." Michelle tidak percaya dengan sikap arogan Aldev, dengan Omanya. Aldev bisa berkata setegas itu.

Michelle tidak tau harus berbuat apa, dia hanya bisa menatap diam hamparan halaman luas yang dimiliki rumah utama ini, setidaknya habis Jordan datang ia bisa memabatalkannya.

"Kenapa dengan wajah mu Michelle?"

"Ah ini, tidak apa-apa Oma cuman tadi jatuh pas tidur."

"Haha kamu ini ada-ada aja lain kali hati-hati, Ouya apa aku bisa bertemu dengan orang tuamu nanti?"

Deg

"Permisi Bu, mas Jordan sudah datang." Michelle menghela nafasnya pelan, bersyukur ia bisa sedikit mengulur waktu untuk menjelaskan semuanya.

"Akhirnya lo datang juga." Aldev menatap malas Jordan yang masih berdiri berhadapan dengan Michelle, untuk pertama kali melihat sosok yang nggk pernah ia duga selama ini.

"Akhirnya kamu pulang juga Jordan"

"Ada apa ini"

Deg aura pria itu berbeda dengan Aldev, Gibran, Exsel maupun Dev cowok itu Michelle tidak pernah menduganya, pria itu memiliki aura begitu dingin dan gelap suaranya begitu dingin dan menusuk. "Duduk lah Jordan. Ellen tolong ambilkan bangku yang lain."

"Baik bu"

"Oma ngumpulin kalian disini ada yang oma sampaikan, Jordan ini Michelle dan Michelle ini Jordan kakak dari Yura temanmu."

"Ke intinya saja" saut Aldev malas.

Wanita tua itu hanya tersenyum manis menaggapin ocehan cucunya itu. "Salah satu dari kalian, Oma akan menjodohkan kalian dengan Michelle dan Gibran sudah menyetujuinya sekarang kalian lah yang Oma tunggu dan Oma harap kalian mau."

"Nggk"

"Anak sialan itu!"

"Kenapa harus aku? Ada Aldev dan Gibran kan? Toh Gibran mau dengan perempuan nggk jelas ini."

"Jaga bicara mu Jordan! Oma mau Michelle yang memilih kalian, maka dari itu Oma beri waktu buat kalian dapatkan hati Michelle."

"Kenapa kamu harus menikah? Bukannya kau sendiri sudah punya pacar?" Jordan menatap sinis Michelle.

"Huh?"

"Oma jangan pernah percaya sama orang ini, jangan beranggapan dia ini orang baik.
Apa oma tau dia hanya mempermainkan Oma dan lihat dia menerima saja seymbara itu? Siapa yang akan menjadi walinya? Kalau dia saja tidak memiliki orang tua keluarganya saja tidak jelas." cecar Jordan, Michelle menatap tidak percaya pria di depannya itu.

"Apa Oma masih yakin menjodohkan orang yang tidak jujur ke cucu oma? Apa Oma memilih dia dibandingkan kami? Kalau itu mau Oma aku lebih baik pergi dari rumah ini dibandingkan menikah sama wanita yang nggk jelas asal usulnya. Aku permisi." Jordan meninggalkan mereka sedangkan Aldev tersenyum miring.

"See. Dasar wanita aneh. Pikirlah baik-baik Oma Aku pergi" Michelle tidak bisa menahan air matanya lagi rasanya dunia ini sangat kejam dengan dirinya, apa yang diperbuat selalu salah dimata mereka.

"Apa benar itu Michelle?"

Michelle semakin menunduk dalam ia tidak tau kenapa ini bisa terjadi seperti anak panah meleset begitu cepat, Michelle tidak tau membela dirinya dari mana yang dikatakan Jordan semuanya benar.

"Maaf Oma, Jordan benar selama ini aku dihidupkan dengan ibu angkatku.
Dan detik ini pun aku menyukai kakak angkatku sendiri, aku ingin jujur dengan Oma tapi aku nggk tau harus memulainya dari mana semuanya begitu merumitkan.

Aku tau aku sudah membohongi keluarga ini yang jelas sudah baik denganku, maafin Michelle Oma."

"Nggk apa-apa sayang, Oma maafin kamu Oma nggk marah sama kamu hanya saja Oma kecewa. tapi kamu udah jujur sama Oma, Maafin cucu Oma yang udah kasar sama kamu ya sayang, kamu bisa kembali ke kamar."

"Makasih Oma."

Setalah permisi Michelle kembali ke koridor menuju kamarnya.

"Cari info mengenainya."

"Baik Bu"

-

"Rupanya disini lo? Gimana?" Aldev menatap sinis, mata indahnya itu seakan tidak cocok untuk dirinya, sedangkan Jordan menatapnya dingin tidak ada emosi disana.

"Gimana lagi paling di diusir, cewek murahan gitu."

"Kau!!" Michelle sudah tidak tahan dengan sikap Jordan yang begitu kejam dan omongannya bagaikan silet yang tajam, apa dia tidak punya hati?

"Apa? Benar kan, dan bodohnya lo suka sama saudara lo sendiri. murahan sekali."

"Kalo aku murahan kenapa huh! Salah kalau aku mencintai kakak ku sendiri, bahkan dia kakak tiri ku! Apa begitu gilanya aku huh!!.

Aku juga manusia seperti kalian, tapi aku jelas punya hati dan perasaan nggak seperti kamu yang dingin dan gila!!. Nggak akan ada perempuan satu pun yang betah sama laki-laki kayak kamu! Yang nggk punya hati! Dan aku nggak akan pernah milih kamu sampai aku mati pun!"

Jordan menekan kedua pipi Michelle manatap marah. "Setidaknya gue nggk sama cewek murahan kayak lo!"

Jordan meninggalkan Michelle begitu saja sedangkan Aldev tersenyum riang. "Selamat datang di dunia ini."

"Aku udah datang dari kemarin bodoh!!!! Agggggghhh!!"

**

Tbc

Jangan komen aneh-aneh, ya gue emang aneh sih.  😂😂

Gimana nihhh
Siapa yang dukung
Dev-michelle
Gibran-michelle
Jordan- michelle
Aldev-michelle

Siapa disini pendukungnyaaa

Huaaaaa 😂😂

Olvasás folytatása

You'll Also Like

43.4K 2.3K 46
"Mel, jogging kuy!" "Mmmm.. Lo jogging gue sarapan, gimana?" tawar Caramel pada cowok di depannya dengan alisnya yang naik sebelah. "Ck, gak asik Lo...
363K 25.4K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...
155K 7.7K 18
Kalo lo pikir ini tentang kisah seorang tukang bully yang jatuh hati sama korban bully-nya lo salah besar, karena pada kenyataannya Alex, Si raja bul...
535K 47.7K 27
Cowok yang ternyata pura-pura jadi Nerd? WARNING!! DONT BAPER 17+ Cover by : @itsaydesign_